tag:blogger.com,1999:blog-51924296769067536902024-03-18T21:25:02.061-07:00Contoh -Contoh ProposalAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/10376497876218721342noreply@blogger.comBlogger48125tag:blogger.com,1999:blog-5192429676906753690.post-29428739617156991442017-05-07T03:48:00.001-07:002017-05-07T03:48:26.385-07:00TUGAS MAKALAH PARADIGMA ASUHAN KEBIDANAN <div style="text-align: justify;">
TUGAS MAKALAH PARADIGMA ASUHAN KEBIDANAN </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
KATA PENGANTAR</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “paradigma asuhan kebidanan”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas kuliah </div>
<div style="text-align: justify;">
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penyusun</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB I</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PENDAHULUAN</b></div>
<div style="text-align: justify;">
A. Latar Belakang </div>
<div style="text-align: justify;">
Paradigma Kebidanan adalah suatu cara pandang bidan dalam memberikan pelayanan. Keberhasilan pelayanan tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan dan cara pandang bidan dalam kaitan atau hubungan timbal balik antara manusia/wanita, lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan/kebidanan dan keturunan.</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Wanita</div>
<div style="text-align: justify;">
Wanita /manusia adalah mahluk bio-psiko-sosial-kultural dan spritual yang utuh dan unik, mempunyai kebutuhan dasar yang bermacam-macam sesuai dengan tingkat perkembangannya. Wanita/ibu adalah penerus generasi keluarga dan bangsa sehingga keberadaan wanita yang sehat jasmani dan rohani serta sosial sangat diperlukan. Wanita/ibu adalah pendidik pertama dan utama dalam keluarga. Kualitas manusia sangat ditentukan oleh keberadaan/kondisi dari wanita/ibu dalamkeluarga. Para wanita di masyarakat adalah penggerak dan pelopor dari peningkatan kesejahteraan keluarga.</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Lingkungan</div>
<div style="text-align: justify;">
Lingkungan merupakan semua yang ada dilingkungan dan terlibat dalam interaksi individu pada waktu melaksanakan aktifitasnya. Lingkungan tersebut meliputi lingkungan fisik, lingkungan psikososial, lingkungan biologis dan lingkungan budaya. Lingkungan psiko sosial meliputi keluarga, kelompok, komuniti maupun masyarakat. Ibu selalu terlibat dalam interaksi antara keluarga, kelompok, komuniti maupun masyarakat. Masyarakat merupakan kelompok yang paling penting dan kompoleks yang telah dibentuk manusia sebagai lingkungan sosial. Masyarakat adalah lingkungan pergaulan hidup manusia yang terdiri dari individu, keluarga kelompok dan komuniti yang mempunyai tujuan dan sistem nilai, ibu/wanita merupakan bagian dari anggota keluarga dan unit dari komuniti.</div>
<div style="text-align: justify;">
Keluarga mencakup sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus menerus terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara bersama-sama. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia berada. Keluarga dapat nmenunjang kebutuhan sehari-hari dan memberikan dukungan emosional kepada ibu yang sedang hamil, melahirkan dan nifas. Keadaan sosial ekonomi, pendidikan, kebudayaan dan lokasi tempat tinggal keluarga sangat menentukan derajat kesehatan ibu hamil, melahirkan dan nifas</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Perilaku</div>
<div style="text-align: justify;">
Perilaku merupakan hasil dari berbagai pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahua sikap dan tindakan. Perilaku manusia bersifat menyeluruh (holistik).</div>
<div style="text-align: justify;">
Perilaku ibu selama kehamilan akan mempengaruhi kehamilan, perilaku ibu dalam mencari penolong persalinan akan mempengaruhi kesejahteraan ibu dan janin yang dilahirkan. Demikian pula ibu pada masa nifas akan mempengaruhi kesehatan ibu dan bayinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun perilaku propesional dari bidan mencakup ;</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dalam melaksanakan tugasnya berpegang teguh pada filosofi, etika profesi dan aspek legal</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan keputusan klinis yang dibuatnya</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan keterampilan mutakhir secara berkala</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menggunakan cara pencegahan universal untuk mencegah penularan penyakit dan strategi pengendalian infeksi</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menggunakan konsultasi dan rujukan yang tepat selama memberikan asuhan kebidanan</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menghargai dan memanfaatkan budaya setempat sehubungan dengan praktek kesehatan, kehamilan, kelahiran, periode pasca persalinan, bayi baru lahir dan anak</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menggunakan model kemitraan dalam bekerja sama dengan kaum wanita/ibu agar mereka dapat menentukan pilihan yang telah diinformasikan tentang semua aspek asuhan, meminta persetujuan secara tertulis supaya mereka bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menggunakan keterampilan komunikasi</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bekerjasama dengan petugas kesehatan lainnya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan keluarga</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Melakukan advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pelayanan Kebidanan</div>
<div style="text-align: justify;">
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh bidan sesuai dengan kewenangan yang diberikannya dengan maksud meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka tercapainya keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga dan masyarakat yang meliputi upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Layanan kebidanan dapat dibedakan menjadi :</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Layanan kebidanan Primer ialah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Layanan kebidanan Kolaborasi adalah layanan kebidanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersama-sama atau sebagai salah satu urutan dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Layanan kebidanan Rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya. Pelayanan yang dilakukan oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan rujukan yang dilakukan oleh bidan ketempat/fasilitas pelayanan kesehatan lainnya secara horizontal maupun vertikal atau ke profesi kesehatan lainnya. Layanan kebidanan yang tepat akan meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu serta bayinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Keturunan</div>
<div style="text-align: justify;">
Kualitas manusia, diantaranya ditentukan oleh keturunan. Manusia yang sehat dilahirkan oleh ibu yang sehat. Hal ini menyangkut penyiapan wanita sebelum perkawinan, masa kehamilan, masa kelahiran dan masa nifas.</div>
<div style="text-align: justify;">
Walaupun kehamilan, kelahiran dan nifas adalah proses yang fisologis namun bila ditangani secara tidak akurat , keadaan fisologis akan menjadi patologis. Hal ini akan berpengaruh pada bayi yang akan dilahirkannya. Oleh karena itu layanan praperkawinan, kehamilan, kelahiran dan nifas adalah sangat penting dan mempunyai keterkaitan satu sama lain yang tak dapat dipisahkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
B. Tujuan</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Tujuan Umum</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk menambah pengetahuan tentang paradigma asuhan kebidanan </div>
<div style="text-align: justify;">
2. Tujuan Khusus</div>
<div style="text-align: justify;">
Tujuan khusus dalam penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui: </div>
<div style="text-align: justify;">
1. Pengertian paradigma,</div>
<div style="text-align: justify;">
2. komponen paradigma kebidanan,</div>
<div style="text-align: justify;">
3. hubungan antara paradigma,falsafah,mode teori dan konsep </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB II</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PEMBAHASAN</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PARADIGMA ASUHAN KEBIDANAN</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PENGERTIAN</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Suatu cara pandang dalam memberikan pelayanan kebidanan.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Paradigma asuhan kebidanan adalah berupa pandangan terhadap manusia/wanita, lingkungan, layanan kesehatan dan kebidanan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Komponen Paradigma </div>
<div style="text-align: justify;">
MANUSIA</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Adalah makhluk Bio-Psiko-Sosio-Kultural-Spiritual serta unik dan utuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Punya Siklus tumbuh dan berkembang</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Punya kemampuan untuk mengatasi perubahan dunia (kemampuan dari lahir atau belajar dari lingkungan).</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Cenderung mempertahankan keseimbangan Homeostasis.</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Cenderung beradaptasi dengan lingkungan</div>
<div style="text-align: justify;">
f. Memenuhi kebutuhan melalui serangkaian peristiwa belajar</div>
<div style="text-align: justify;">
g. Mempunyai kapasitas berfikir, belajar merasionalisasi, berkomunikasi dan mengembangkan budaya serta nilai-nilai.</div>
<div style="text-align: justify;">
h. Mampu berjuang untuk mencapai tujuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
i. Terdiri dari pria dan wanita.</div>
<div style="text-align: justify;">
j. Keluarga</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Peran wanita di dalam keluarga</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Sebagai Pendamping</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Sebagai Pengelola</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Sebagai Pencari Nafkah</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Sebagai Penerus Generasi</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Peran bidan untuk individu dan masyarakat</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Menolong individu mengatasi dan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan.</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Membawa perubahan tingkah laku yang positif</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Merencanakan perawatan yang bersifat individual.</div>
<div style="text-align: justify;">
d. mengetahui budaya-budaya yang berkembang dalam masyarakat</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Menerapkan Pendektan komprehensif</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
LINGKUNGAN</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Semua yang ada dilingkungan dan terlibat dalam interaksi individu pada waktu melaksanakan aktivitasnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Adalah organisasi biologis yang meliputi semua organisme yang berada dalam wilayah tertentu yang berinteraksi dengan lingkungan fisik.</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Lingkungan menjadi persyaratan yang penting agar kesehatan ibu dapat terjaga</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Penyesuaian ibu terhadap lingkungan sekitarnya serta tempat tinggal yang memadai juga menunjang kesehatan ibu.</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Lingkungan Fisik </div>
<div style="text-align: justify;">
• Terdiri dari semua benda-benda mati yang berada disekitar kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
• Wanita merupakan bagian dari keluarga serta unit dari komuniti</div>
<div style="text-align: justify;">
• Keluarga bisa mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan</div>
<div style="text-align: justify;">
f. Budaya </div>
<div style="text-align: justify;">
• Meliputi sosial-ekonomi, pendidikan, kebudayaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
• Lokasi tempat tinggal keluarga sangat menentukan derajat kesehatan bumil, bulin dan bufas.</div>
<div style="text-align: justify;">
g. Psikososial </div>
<div style="text-align: justify;">
• Ibu sebagai wanita terlibat dalam interaksi antara keluarga, kelompok, dan masyarakat</div>
<div style="text-align: justify;">
• Keberadaan wanita yang sehat jasmani, rohani, dan sosial sangat diperlukan karena wanita mempunyai 5 peran yang sangat penting dalam keluarga.</div>
<div style="text-align: justify;">
h. Biologis </div>
<div style="text-align: justify;">
• Meliputi genetika, biomedik dan maturistik</div>
<div style="text-align: justify;">
• Manusia merupakan susunan sistem organ tubuh yang mempunyai kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
KESEHATAN</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Terdapat “PERILAKU”, yaitu : hasil dari berbagai pengalaman serta interaksi manusia dgn lingkungan nya.</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Sehat menurut WHO adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Sehat bukan merupakan suatu kondisi tetapi merupakan proses, yaitu proses adaptasi individu yang tidak hanya tehadap fisik tetapi juga terhadap lingkungan sosial.</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Wujud : dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karakteristik Sehat</div>
<div style="text-align: justify;">
• Merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia</div>
<div style="text-align: justify;">
• Memandang sehat dalam konteks eksternal & internal.</div>
<div style="text-align: justify;">
• Sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
PERILAKU</div>
<div style="text-align: justify;">
Perilaku merupakan hasil seluruh pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya, yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perilaku Sehat</div>
<div style="text-align: justify;">
• Perilaku merupakan hasil segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungan yang terwjud dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan perilaku manusia bersifat holistik atau menyeluruh.</div>
<div style="text-align: justify;">
• Ibu yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman serta selalu melakukan hubungan atau interaksi dengan lingkungannya maka akan mendapat informasi dalam menjaga kesehatannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
perilaku propesional dari bidan mencakup ;</div>
<div style="text-align: justify;">
• Dalam melaksanakan tugasnya berpegang teguh pada filosofi, etika profesi dan aspek legal</div>
<div style="text-align: justify;">
• Bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan keputusan klinis yang dibuatnya</div>
<div style="text-align: justify;">
• Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan keterampilan mutakhir secara berkala</div>
<div style="text-align: justify;">
• Menggunakan cara pencegahan universal untuk mencegah penularan penyakit dan strategi pengendalian infeksi</div>
<div style="text-align: justify;">
• Menggunakan konsultasi dan rujukan yang tepat selama memberikan asuhan kebidanan</div>
<div style="text-align: justify;">
• Menghargai dan memanfaatkan budaya setempat sehubungan dengan praktek kesehatan, kehamilan, kelahiran, periode pasca persalinan, bayi baru lahir dan anak</div>
<div style="text-align: justify;">
• Menggunakan model kemitraan dalam bekerja sama dengan kaum wanita/ibu agar mereka dapat menentukan pilihan yang telah diinformasikan tentang semua aspek asuhan, meminta persetujuan secara tertulis supaya mereka bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri</div>
<div style="text-align: justify;">
• Menggunakan keterampilan komunikasi</div>
<div style="text-align: justify;">
• Bekerjasama dengan petugas kesehatan lainnya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan keluarga</div>
<div style="text-align: justify;">
• Melakukan advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
KEBIDANAN</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Pelayanan Kebidanan terbagi menjadi 3 jenis :</div>
<div style="text-align: justify;">
• Layanan kebidanan Primer ialah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan.</div>
<div style="text-align: justify;">
• Layanan kebidanan Kolaborasi adalah layanan kebidanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersama-sama atau sebagai salah satu urutan dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
• Layanan kebidanan Rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya. Pelayanan yang dilakukan oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan rujukan yang dilakukan oleh bidan ketempat/fasilitas pelayanan kesehatan lainnya secara horizontal maupun vertikal atau ke profesi kesehatan lainnya. Layanan kebidanan yang tepat akan meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu serta bayinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Batang Keilmuan Kebidanan terdiri dari beberapa yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
• Ilmu Kedokteran</div>
<div style="text-align: justify;">
• Ilmu Keperawatan</div>
<div style="text-align: justify;">
• Ilmu Kesehatan Masyarakat</div>
<div style="text-align: justify;">
• Ilmu Sosial</div>
<div style="text-align: justify;">
• Ilmu Budaya</div>
<div style="text-align: justify;">
• Ilmu Psikologi</div>
<div style="text-align: justify;">
• Ilmu Manajemen</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. Pelayanan Kebidanan :</div>
<div style="text-align: justify;">
• seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab praktek profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
• Tujuan meningkatkan KIA dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB III</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PENUTUP</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kesimpulan </div>
<div style="text-align: justify;">
a. orang/individu/manusia adalah fokus paradigma.</div>
<div style="text-align: justify;">
b. orang/manusia harus bertanggung jawab terhadap kesehatan sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
c. manusia berinteraksi dengan lingkungan/masyarakat.</div>
<div style="text-align: justify;">
d. lingkungan / masyarakat dapat mempengaruhi kesehatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Bidan sebagai manusia harus memiliki ilmu pengetahuan untuk mengetaui bagaimana diri sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
f. dengan mengetahui bagaimana diri sendiri diharapkan bidan dapat memahami orang lain/manusia lain, sehingga bidan harus bersikap objektif dalam memberikan pelayanan kebidanan kepada wanita-wanita.</div>
<div style="text-align: justify;">
g. sifat-sifat manusia harus diperhatikan, keterbukaan dan kesabaran antara hubungan bidan dan wanita sangat dibutuhkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
h. interaksi antara bidan dan pasien mendorong keterbukaan hubungan bidan dengan wanita.</div>
<div style="text-align: justify;">
i. bidan – pasien saling membutuhkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
j. bidan harus menganggap pekerjaan sebagai suatu hal yang menarik, menumbuhkan ketertarikan dalam aspek kesehatan, contohnya saja dalam interaksi bidan – pasien dan dalam bekerja dengan teman-teman dan tim kesehatan lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>DAFTAR PUSTAKA</b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Bakhtiar, Amsal. Filsafat Ilmu, Jakarta, 2007 </div>
<div style="text-align: justify;">
b. Sarwono P. Ilmu Kebidanan, Jakarta, 2007.</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Syofyan,Mustika,et all. 50 Tahun IBI Bidan Menyongsong Masa Depan Cetakan ke-III Jakarta: PP IBI.2004 </div>
<div style="text-align: justify;">
d. Depkes RI Pusat pendidikan Tenaga Kesehatan. Konsep kebidanan,Jakarta.1995</div>
<div style="text-align: justify;">
bidanshop</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
sumber : http://rudi-febryanto.blogspot.com/2010/10/tugas-makalah-paradigma-asuhan.html</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10376497876218721342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5192429676906753690.post-2908336543799665572016-09-07T04:19:00.000-07:002016-09-07T04:27:20.503-07:00CONTOH MAKALAH: KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA<div style="text-align: center;">
<b>KETERAMPILAN BERBICARA</b><br />
<b>Diajukan untuk memenuhi tugas guru mata kuliah Bahasa Indonesia</b></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
Disusun Oleh<br />
Ayu Silky Yenadi<br />
Doni Rismanto<br />
Enung Sinta Nuriah<br />
Vella Febrianti<br />
<br />
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING<br />
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN<br />
UNIVERSITAS TIRTAYASA<br />
2015</div>
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>KATA PENGANTAR</b></div>
Puji dan syukur pertama penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan nikmat-Nya lah penulis di berikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik. Tidak lupa pula sholawat dan salam penulis curahkan kepada Rasulullah SAW semoga kita selalu dalam lindungan beliau.<br />
Karya tulis yang berisikan tentang keterampilan membaca ini disusun untuk melengkapi tugas kelompok mata kuliah Bahasa Indonesia Universitas Sultan Ageng Tirtayasa tahun 2015, yang berisikan beberapa kajian tentang keterampilan berbicara, baik dari pengertian hingga kajian lebih lanjut.<br />
Penulisan karya tulis ini dimungkinkan oleh adanya bantuan dan bimbingan dari berbagi pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan dan bimbingan kepada :<br />
Kedua orang tua<br />
Pak Dema selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia<br />
Pak H. Solih selaku kepala jurusan BK, dan<br />
Kawan-kawan jurusan BK lainnya<br />
Penulis menulis karya tulis ini sebaik-baiknya, namun penulis juga menyadari kemungkinan adanya kekurangan atau kesalahan yang tidak disengaja. Oleh karena itu penulis mohon maaf kepada para pembaca pada umumnya. Kritik dan saran penulis terima dengan rasa syukur.<br />
Akhir kata semoga karya tulis ini bermanfaat baik bagi penulis maupun para pembaca.<br />
Serang, 06 Oktober 2015<br />
<br />
Penulis<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>DAFTAR ISI</b></div>
COVER.................................................................................................................1<br />
KATA PENGANTAR..........................................................................................2<br />
DAFTAR ISI........................................................................................................3<br />
BAB I. PENDAHULUAN..................................................................................4<br />
A. latar Belakang.................................................................................................4<br />
B. Rumusan Masalah............................................................................................5<br />
C. Tujuan Masalah...............................................................................................6<br />
D. Manfaat Penulisan..........................................................................................6<br />
E. Metode Penulisan...........................................................................................6<br />
BAB II. PEMBAHASAN..................................................................................7<br />
A. Pengertian Keterampilan Berbicara..........................................................7<br />
B. Tujuan Berbicara.....................................................................................8<br />
C. Faktor Penunjang Kegiatan Berbicara...................................................9<br />
D. Faktor Penghambat Kegiatan Berbicara.................................................10<br />
BAB III. PENUTUP..........................................................................................11<br />
A. Kesimpulan............................................................................................11<br />
B. Saran.......................................................................................................11<br />
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................12<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>BAB I</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PENDAHULUAN</b></div>
A. latar Belakang<br />
Manusia tidak lepas dari kegiatan berkomunikasi, dengan komunikasi kita semua dapat berhubungan satu sama lain. Seseorang yang mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik akan lebih mudah bergaul terutama dengan lingkungan masyarakat.<br />
Keteerampilan berbahasa merupakan modal utama dalam komunikasi yang terdiri dari 4 aspek yaitu: menyimak atau mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.<br />
Komunikasi pula tidak lepas dari kegatan berbicara, maka dari itu keterampila berbicara dapat menunjang dalam berkomunikasi. Maka salah satu aspek berbahasa yang harus dikuasai oleh sisa adalah berbicara, sebab keterampilan berbicara menunjang ketearampilan lainnya (Tarigan 1986: 86)<br />
Keterampilan ini bukanlah suatu jenis keterampilan yang dapat diwariskan secara turun temurun walaupun pada dasarnya secara alamiah setiap manusia dapat berbicara. Namun, keterampilan berbicara secara formal memerlukan latihan dan pengarahan yang intensif. Stewart dan Kennert Zimmer (Haryadi dan Zamzani, 1997:56) memandang kebutuhan akan komunikasi yang efektif dianggap sebagai suatu yang esensial untuk mencapai keberhasilan setiap individu maupun kelompok. Siswa yang mempunyai keterampilan berbicara yang baik, pembicaraannya akan lebih mudah dipahami oleh penyimaknya. Berbicara menunjang keterampilan membaca dan menulis. Menulis dan berbicara mempunyai kesamaan yaitu sebagai kegiatan produksi bahasa dan bersifat menyampaikan informasi. Kemampuan siswa dalam berbicara juga akan bermanfaat dalam kegiatan menyimak dan memahami bacaan.<br />
Akan tetapi, masalah yang terjadi di lapangan adalah tidak semua siswa mempunyai kemampuan berbicara yang baik.Oleh sebab itu, pembinaan keterampilan berbicara harus dilakukan sedini mungkin. Pentingnya keterampilan berbicara atau bercerita dalam komunikasi juga diungkapkan oleh Supriyadi (2005:178) bahwa apabila seseorang memiliki keterampilan berbicara yang baik, dia akan memperoleh keuntungan sosial maupun profesional. Keuntungan sosial berkaitan dengan kegiatan interaksi sosial antarindividu. Sedangkan, keuntungan profesional diperoleh sewaktu menggunakan bahasa untuk membuat pertanyaa-pertanyaan, menyampaikan fakta-fakta dan pengetahuan, menjelaskan dan mendeskripsikan. Keterampilan berbahasa lisan tersebut memudahkan siswa berkomunikasi dan mengungkapkan ide atau gagasan kepada orang lain.Pentingnya penguasaan keterampilan berbicara untuk siswa Sekolah Dasar juga dinyatakan oleh Farris (Supriyadi, 2005:179) bahwa pembelajaran keterampilan berbicara penting dikuasai siswa agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir, membaca, menulis, dan menyimak. Kemampuan berpikir mereka akan terlatih ketika mereka mengorganisasikan, mengonsepkan, mengklarifikasikan, dan menyederhanakan pikiran, perasaan, dan ide kepada orang lain secara lisan.<br />
<br />
B. Rumusan Masalah<br />
Dengan melihat yang ada dala latar maka, penulis dapat menyimpulkan bahwa rumusan masalah yang dapat diambil adalah:<br />
a) Apakah yang dimaksud berbicara?<br />
b) Apa sajakah tujuan berbicara?<br />
c) Apa sajakah faktor penunjang kegiatan berbicara?<br />
d) Apa sajakah faktor penghambat kegiatan berbiara?<br />
<br />
C. Tujuan Masalah<br />
a) Untuk mengetahui apa yang dimaksud berbicara<br />
b) Untuk mengetahui apa tujuan berbicara<br />
c) Untuk mengetahui apa faktr penunjang kegiatan berbucara<br />
d) Untuk mengetahui apa faktor penghambat kegiatan berbicara<br />
D. Manfaat Penulisan<br />
a) Untuk menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah Bahasa Indonesia<br />
b) Sebagai bahan ajar bagi para pembaca<br />
c) Sebagai bahan referensi<br />
E. Metode Penulisan<br />
Dalam penulisan karya tulis ini penulis menggunakan metode pustaka dan metode googling, dimana penulis mencari materi materi yang ada pada karya tulis ini dengan bantuan internet dan referensi beberapa buku Bahasa Indonesia yang ada di perpustakaan<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>BAB II</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PEMBAHASAN</b></div>
A. Pengertian Keterampilan Berbicara<br />
Berbicara merupakan instrumen yang mengungkapkan kepada penyimak hampir-hampir secara langsung apakah sang pembicara memahami atau tidak baik bahan pembicaraan maupun para penyimaknya, apakah dia bersikap tenang serta dapat menyesuaikan diri atau tidak, pada saat dia bersikap tenang serta dapat menyesuaikan diri atau tidak, pada saat dia mengkombinasikan gagasan-gagasannya apakah dia waspada serta antusias ataukah tidak.<br />
Menurut Nurgiyantoro (1995:276) berbicara adalah aktivitas berbahasa kedua yang dilakukan manusia dalam kehidupan berbahasa, yaitu setelah aktivitas mendengarkan. Berdasarkan bunyi-bunyi yang didengar itu, kemudian manusia belajar untuk mengucapkan dan akhirnya terampil berbicara. Berbicara diartikan sebagai kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan dan menyampaikan pikiran, gagasan,serta perasaan (Tarigan, 1983:14). Dapat dikatakan bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar (audible) dan yang kelihatan (visible) yang memanfaatkan sejumlah otot tubuh manusia demi maksud dan tujuan gagasan atau ideide yang dikombinasikan. Berbicara merupakan suatu bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologis, neurologis,semantik, dan linguistik.Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa berbicara diartikan sebagai suatu alat untuk mengkombinasikan gagasan-gagasan yang disusun serta mengembangkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt=" KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA" border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjxBmc7TmIRXGL9QTRgLKYFC9nl_xqkL3MRDgsvJ6k5DMa6Wx49OkX3kE32gtYRqL8cAKD5cdmhzAbLAJ6q_-ZWHXI97hsSIuFztc-12fOs0ipQmEzpn4Vh478EnksZe9jCMJtNdkbFXE/s400/KETERAMPILAN+BERBICARA+BAHASA+INDONESIA.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title=" KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA" width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<br />
B. Tujuan Berbicara<br />
Berbicara merupakan sarana kita berkomunikasi satu sama lain, sebelum menjelasakan tujuan berbicara alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu fungsi bahasa, fungsi bahasa yang kita tahu sangat banyak sekali, diantaranya:<br />
a) Bahasa sebagai sarana komunikasi, yaitu kita tahu bahwa bahasa merupakan sarana kita untuk melakukan komunikasi satu sama lain.<br />
b) Bahasa sebagai sarana integrasi dan adaptasi, yaitu dengan bahasa orang dapat menyatakan hidup bersama dalam suatu ikatan, misalnya pekerjaan, integritas kerja suatu instansi atau karyawan.<br />
c) Bahasa sebagai sarana kontrol sosial, yaitu bahasaberfungsi untuk mengendalikan komunikasi agar orang yang terlibat dalam omunikasi dapat saling memahami.<br />
d) Bahasa sebagai sarana memahami dri, yaitu bahasa dalam membangn karakter seseorang harus dapat memahami dan mengidentifikasi kondisi dirinya sendiri.<br />
e) Bahasa sebagai sarana ekspresi diri, yaitu yaitu bahasa dapat digunakan untuk mengekspresikan diri misalnya menyatakan cinta<br />
f) Bahasa sebagai sarana memahami orang lain, yaitu untuk menjamin efektivitas komunkasi.<br />
Dan masih banyak lagi fungsi bahasa bagi kita dalam kehidupan sehari-hari, selanjutnya bahasa yang memiliki fungsi yang banyak itu tak dapat lepas dari tujuan berbicara itu sendiri sebagai aplikasi dalam berbahasa, tujuan berbicara Menurut Djago, dkk (1997:37) tujuan pembicaraan biasanya dapat dibedakan atas lima golongan yaitu<br />
(1) menghibur,<br />
(2) menginformasikan,<br />
(3) menstimulasi,<br />
(4) meyakinkan, dan<br />
5) menggerakkan.<br />
C. Faktor Penunjang Kegiatan Berbicara<br />
Faktor penunjang pada kegiatan berbicara sebagai berikut. Faktor kebahasaan, meliputi<br />
a) ketepatan ucapan,<br />
b) penempatan tekanan nada, sendi atau durasi yang sesuai,<br />
c) pilihan kata,<br />
d) ketepatan penggunaan kalimat serta tata bahasanya,<br />
e) ketepatan sasaran pembicaraan. Sedangkan faktor nonkebahasaan, meliputi<br />
f) sikap yang wajar, tenang dan tidak kaku,<br />
g) pendangan harus diarahkan ke lawan bicara,<br />
h) kesediaan menghargai orang lain,<br />
i) gerak-gerik dan mimik yang tepat,<br />
j) kenyaringan suara,<br />
k) kelancaran,<br />
l) relevansi, penalaran,<br />
m) penguasaan topik.<br />
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang<br />
mempengaruhi kegiatan berbicara adalah faktor urutan kebahasaan (linguitik) dan non<br />
kebahasaan (nonlinguistik).<br />
D. Faktor Penghambat Kegiatan Berbicara<br />
Ada kalanya proses komunikasi mengalami gangguan yang mengakibatkan pesan yang diterima oleh pendengar tidak sama dengan apa yang dimaksudkan oleh pembicara. Tiga faktor penyebab gangguan dalam kegiatan berbicara, yaitu:<br />
1) Faktor fisik, yaitu faktor yang ada pada partisipan sendiri dan faktor yang berasal dari luar partisipan.<br />
2) Faktor media, yaitu faktor linguitisk dan faktor nonlinguistik, misalnya lagu, irama, tekanan, ucapan, isyarat gerak bagian tubuh, dan<br />
3) Faktor psikologis, kondisi kejiwaan partisipan komunikasi, misalnya dalam keadaan marah, menangis, dan sakit.<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>BAB III<br />PENUTUP</b></div>
<br />
A. Kesimpulan<br />
· Berbicara merupakan instrumen yang mengungkapkan kepada penyimak hampir-hampir secara langsung apakah sang pembicara memahami atau tidak baik bahan pembicaraan maupun para penyimaknya, apakah dia bersikap tenang serta dapat menyesuaikan diri atau tidak, pada saat dia bersikap tenang serta dapat menyesuaikan diri atau tidak, pada saat dia mengkombinasikan gagasan-gagasannya apakah dia waspada serta antusias ataukah tidak.<br />
· Tujuan berbicara dibagi menjadi 5 golongan, yaitu:<br />
(1) menghibur,<br />
(2) menginformasikan,<br />
(3) menstimulasi,<br />
(4) meyakinkan, dan<br />
5) menggerakkan.<br />
<br />
B. Saran<br />
Untuk para pembaca yang membaca karya tulis ini, dimohon mengajukan kritik dan saran kepada penulis demi peningkatan karya tulis yang penulis buat kedepannya, semoga karya tulis ini bermanfaat.<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>DAFTAR PUSTAKA</b></div>
<br />
H,S, Widjono.2005.Bahasa Indonesia untuk perguruan tinggi.jakarta<br />
Haryadi dan Zamzani.1996/1997. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia.Depdikbud Dirjen Dikti bagian Proyek Pengembangan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.<br />
Supriyadi, dkk. 2005. Pendidikan Bahasa Indonesia 2. Jakarta: Depdikbud<br />
Tarigan, H.G. 1986. Berbicara sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10376497876218721342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5192429676906753690.post-14995838618640285502016-07-14T03:41:00.001-07:002016-07-14T03:41:30.443-07:00CONTOH KARYA ILMIAH || Pengertian Pasar Uang dan Pasar Modal<div style="text-align: center;">
<b>BAB I</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PENDAHULUAN</b></div>
<br />
<b>A.Latar Belakang </b><br />
<br />
Salah satu indikator keberhasilan suatu negara dalam pembangunan adalahbergairahnya sektor usaha. Kemajuan pada sektor usaha dengan sendirinyamemerlukan dana investasi yang cukup besar dalam rangka melakukanpengembangan-pengembangan usaha. Pasar modal adalah salah satu alternatif atau sarana dalam memobilisasi dana masyarakat serta sekaligus sebagai sarana investasi bagi pemilik modal. <br />
<br />
· Menurut Munir Fuady, pasar modal adalah“Suatu pasar dan dana-dana jangka panjang baik utang maupun modal sendiridiperdagangkan. Danadana jangka panjang yang merupakan utang biasanyaberbentuk obligasi, sedangkan dana jangka panjang biasanya berbentuk saham” <br />
<br />
· I Nyoman Tjager menyebutkan bahwa“Pasar Modal disamping sebagai sumber pembiayaan dunia usaha juga merupakan wahanainvestasi bagi masyarakat pemodal, sehingga melalui pasar modal potensi dankreasi masyarakat dapat dikerahkan dan dikembangkan menjadi suatu kekuatan yang nyata bagi peningkatan kemakmuran rakyat untuk mewujudkan masyarakat indonesia yang adildan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945” <br />
<br />
Pasar modal adalah industri yang sangat dinamis, atraktif, selalu berubahdan mempunyai interdepedensi yang sedemikian tinggi dengan sektor jasakeuangan lainnya di tingkat domestik, regional maupun global. Karakteristik tersebut membawa konsekuensi terhadap perlunya regulator yang independen serta siap menghadapi dinamika dari perubahan tersebut. <br />
<br />
Garis-garis BesarHaluan Negara (GBHN) tahun 1999-2004 menyebutkan bahwa untuk menciptakan industri pasar modal yang efektif dan efisien perlu dibentuk suatulembaga independen yang mengawasi kegiatan di bidang pasar modal. <br />
<br />
Selain itu,berdasarkan Pasal 34 ayat (1) Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999sebagaimana diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia, disebutkan bahwa pengawasan industri pasar modal dilakukan oleh lembaga pengawas sektor jasa keuangan.Berdasarkan Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal,pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari Pasar Modal dilakukan oleh BAPEPAM yang bertujuan untuk mewujudkan kegiatan pasar modal yang teratur,wajar dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat. <br />
<br />
Kemudian dalam Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 606/KMK.01./2005tanggal 30 Desember 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan PengawasPasar Modal dan Lembaga Keuangan, organisasi unit eselon I Badan PengawasPasar Modal (Bapepam) dan unit eselon I Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan(DJLK) digabungkan menjadi satu organisasi unit eselon I, yaitu menjadi BadanPengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK). <br />
<br />
Penggabungan kedua badan/lembaga tersebut dimaksudkan agar lebih efektif dan efisien dalammenjalankan regulasi sektor keuangan, disamping dalam kerangka mengikutiperkembangan dunia pasar modal yang semakin cepat dan atraktif.Dari uraian tersebut, maka menarik untuk dikaji mengenai kedudukan danwewenang Bapepam-LK sebagai badan otoritas di bidang pasar modal danlembaga keuangan. <br />
<br />
<b>B. Rumusan Masalah </b><br />
<br />
1. Ada berapa macam instrumen pasar modal ?<br />
2. Apa saja karakteristik pasar modal ? <br />
3. Apa saja Jenis-jenis pasar modal?<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>BAB II </b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PEMBAHASAN</b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<b>A. Pengertian Pasar Uang dan Pasar Modal </b><br />
<br />
Pasar Modal dijumpai di banyak negara karena pasar modal menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan. ”Dalam melaksanakan fungsi ekonominya, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari lender (pihak yang mempunyai kelebihan dana) kepada borrower (pihak yang memerlukan dana). Dari sisi lender mengharapkan akan memperoleh imbalan dari dana yang ditempatkan, sedangkan dari sisi borrower yang memperoleh dana dapat digunakan untuk meningkatkan produksi yang pada gilirannya dapat meningkatkan keuntungan. Fungsi keuangan dilakukan dengan menyediakan dana yang diperlukan oleh para borrowers, dan para lenders menyediakan dana tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk investasi tersebut. Meskipun harus diakui perbedaan fungsi ekonomi dan keuangan ini sering tidak jelas”. (Husnan,2001) <br />
<br />
Di dalam Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pengertian pasar modal dijelaskan lebih spesifik sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan Perdagangan Efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek. <br />
<br />
Pasar Modal dalam arti sempit adalah suatu tempat dalam pengertian fisik yang terorganisasi di mana efek-efek diperdagangkan yang disebut bursa efek. Pengertian bursa efek atau stock exchange adalah suatu sistem yang terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan baik secara langsung maupun dengan wakil-wakilnya. <br />
<br />
Definisi pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar konkrit atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas dengan pihak yang memiliki kelebihan dana (investor).<br />
<br />
Dengan adanya pasar modal maka perusahaan publik dapat memperoleh dana segar masyarakat melalui penjualan Efek saham melalui prosedur IPO atau efek utang (obligasi). Jadi diharapkan dengan adanya pasar modal aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dan pada akhirnya memberikan kemakmuran bagi masyarakat yang lebih luas. <br />
<br />
<b>B. Fungsi Pasar Modal </b><br />
<br />
Secara umum, fungsi pasar modal adalah sebagai berikut : <br />
<br />
· Sebagai sarana penambah modal bagi usaha<br />
Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cara menjual saham ke pasar modal. Saham-saham ini akan dibeli oleh masyarakat umum, perusahaan-perusahaan lain, lembaga, atau oleh pemerintah. <br />
<br />
· Sebagai sarana pemerataan pendapatan<br />
Setelah jangka waktu tertentu, saham-saham yang telah dibeli akan memberikan deviden (bagian dari keuntungan perusahaan) kepada para pembelinya (pemiliknya). Oleh karena itu, penjualan saham melalui pasar modal dapat dianggap sebagai sarana pemerataan pendapatan. <br />
<br />
· Sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi<br />
Dengan adanya tambahan modal yang diperoleh dari pasar modal, maka produktivitas perusahaan akan meningkat. <br />
<br />
· Sebagai sarana penciptaan tenaga kerja<br />
Keberadaan pasar modal dapat mendorong muncul dan berkembangnya industri lain yang berdampak pada terciptanya lapangan kerja baru. <br />
<br />
· Sebagai sarana peningkatan pendapatan negara <br />
Setiap deviden yang dibagikan kepada para pemegang saham akan dikenakan pajak oleh pemerintah. Adanya tambahan pemasukan melalui pajak ini akan meningkatkan pendapatan negara.<br />
<br />
· Sebagai indikator perekonomian negara <br />
Aktivitas dan volume penjualan/pembelian di pasar modal yang semakin meningkat (padat) memberi indikasi bahwa aktivitas bisnis berbagai perusahaan berjalan dengan baik. Begitu pula sebaliknya.<br />
<br />
Beberapa manfaat pasar modal yang dapat dinikmati oleh emiten, investor, dan pemerintah. <br />
<br />
a. Manfaat pasar modal bagi emiten memiliki beberapa manfaat, antara lain : <br />
1. Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar,<br />
2. Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai,<br />
3. Tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam pengelolaan dana/perusahaan,<br />
4. Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan, <br />
5. Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil.<br />
<br />
b. Bagi investor pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain : <br />
1. Nilai investasi perkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai kapital gain,<br />
2. Memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan bunga yang mengambang bagi pemenang obligasi,<br />
3. Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang mengurangi risiko.<br />
<br />
c. Manfaat Pasar modal bagi pemerintah, adalah : <br />
1. Meningkatkan investasi,<br />
2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi,<br />
3. Menciptakan lapangan kerja,<br />
4. Meningkatkan pemerataan pendapatan .<br />
<br />
C. Instrumen Pasar Modal <br />
Instrumen pasar modal terdiri dari 2 kelompok besar, yaitu instrumen kepemilikan atau penyertaan (equity) seperti saham dan instrumen hutang (bond) seperti obligasi. Investasi melalui pembelian saham bermaksud untuk mendapatkan keuntungan melalui dividen yang dibagikan oleh perusahaan di samping keuntungan ”capital gain” dari saham yang dimiliki oleh investor. Sedangkan investasi langsung dalam pendirian perusahaan, yaitu penyertaan modal dalam perusahaan tersebut dengan kepentingan untuk ikut serta menjalankan ataupun untuk ikut mengawasi dan mengendalikan perjalanan usahanya.<br />
<br />
Sedangkan investasi melalui pembelian obligasi dimaksudkan untuk memperoleh capital gain selain juga kupon bunga obligasi. Instrumen obligasi menjanjikan bunga obligasi selama jangka waktu obligasi. <br />
<br />
Instrumen pasar modal yang diperdagangkan di bursa efek dapat berupa : <br />
<br />
1. Hutang berjangka (jangka pendek/jangka panjang) <br />
Hutang berjangka merupakan salah satu bentuk pendanaan dalam suatu entitas<br />
<br />
(badan usaha) yang dilakukan dengan menerbitkan surat berharga dan dijual kepada pemilik dana ataupun kepada investor. Dalam rangka pendanaan hutang jangka panjang dikenal dua macam surat berharga, yaitu : <br />
<br />
a) Surat obligasi <br />
Obligasi adalah surat utang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun dan bersuku bunga tertentu yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana dari masyarakat, guna pembiayaan perusahaan atau oleh pemerintah untuk keperluan anggaran belanja. Beberapa jenis obligasi antara lain :<br />
<br />
• Secured dan Unsecured Bond<br />
Beberapa obligasi dijamin oleh aset tertentu, yang disebut sebagai Secure Bond misalnya, obligasi hipotek dijamin oleh suatu klaim tertentu atas real estate. Sementara Unsecure Bond tidak dijamin dengan suatu klaim aset tertentu. <br />
<br />
• Term Bond, Serial Bond dan Callable Bond <br />
Term Bond adalah obligasi yang jatuh tempo pada satu tanggal tertentu sedangkan serial bond jatuh tempo dan melakukan pembayaran kembali prinsipalnya beberapa kali. Sementara callable bond adalah obligasi yang memberikan kepada penerbitnya hak untuk menebus dan menarik obligasi sebelum jatuh tempo.<br />
<br />
• Convertible Bond<br />
Jika suatu obligasi dapat dikonversi menjadi surat berharga lainnya, obligasi ini disebut dengan convertible bond <br />
<br />
• Registered dan Bearer Bond <br />
Obligasi yang diterbitkan atas nama pemilik disebut dengan registered bond, sedangkan obligasi yang tidak dicatat atas nama pemilik dan dapat ditransfer dari satu pemilik kepada pemilik yang lain tanpa harus menerbitkan sertifikat baru dinamakan bearer bond.<br />
<br />
• Revenue Bond dan Income Bond <br />
Revenue Bond adalah obligasi yang pembayaran berdasarkan pendapatan penerbit. Sedangkan jenis income bond adalah obligasi yang dapat menunda pembayaran kupon bunga sesuai kondisi perusahaan.<br />
<br />
• Zero-Coupon Bond <br />
Umumnya obligasi membayarkan kupon bunga secara periodik. Obligasi yang tidak membayarkan kupon bunga disebut sebagai Zero-Coupon Bond. Obligasi ini dijual dengan harga diskon.<br />
<br />
b) Sekuritas lainnya <br />
Terdiri dari berbagai jenis sekuritas yang biasa disebut sekuritas kredit, misalnya: right, warrant, option, future. Sekuritas kredit mempunyai hari jatuh tempo relatif pendek, yang disebut jangka menengah antara satu sampai dengan tiga tahun.<br />
<br />
2. Kepemilikan / Penyertaan <br />
<br />
Penyertaan merupakan salah satu bentuk penanaman modal pada suatu entitas (badan usaha) yang dilakukan dengan menyertakan sejumlah dana tertentu dengan tujuan untuk menguasai sebagian hak kepemilikan atas perusahaan tersebut. Badan usaha yang membutuhkan pendanaan menerbitkan surat berharga dan dijual kepada investor yang mengakibatkan para investor tersebut dapat memiliki sebagian perusahaan sebesar jumlah surat berharga yang dikuasainya. Surat berharga semacam ini umumnya disebut saham. <br />
<br />
Saham adalah surat bukti pemilikan bagian modal perseroan yang memberikan berbagai hak menurut ketentuan undang-undang. Juli Irmayanto, dkk (1998) menguraikan berbagai jenis saham antara lain: <br />
<br />
• Common Stock dan Preferred Stock <br />
Common Stock atau saham biasa adalah saham tanpa hak istimewa, misalnya atas dividen, dan sisa harta perusahaan dalam hal terjadi likuidasi. Pemegang saham ini mempunyai hak suara dan menerima dividen secara proporsional sesuai kepemilikannya. Di lain pihak, karena adanya keinginan untuk menarik investor, maka diterbitkanlah preferred stock. Saham ini memiliki hak khusus dan keistimewaan tertentu yang meliputi prioritas dalam menerima dividen, memperoleh laba dan menerima hak-hak jika perusahaan mengalami likuidasi, namun tidak mempunyai hak suara.<br />
<br />
• Stock with Par, No-Par-Stated Value, No Par No Stated Value<br />
Ketiga jenis saham di atas berkenaan dengan jenis saham yang dikaitkan dengan mekanisme penerbitannya. Meskipun tidak ada hubungannya dengan nilai pasar, saham biasanya diterbitkan dengan nilai nominal tertentu misalnya Rp. 1000. Tetapi untuk menghindari munculnya contigent liability jika saham dengan nilai par diterbitkan dengan disagio, muncullah saham tanpa nilai par. Alasan lain yang sering digunakan adalah menghindari pertanyaan seputar hubungan nilai par dan nilai pasar. Dalam beberapa hal muncul kritik atas penerbitan saham tanpa nilai par tersebut sehingga dirasa perlu untuk menetapkan besaran minimum dimana saham tidak dapat diterbitkan di bawah nilai tersebut. Saham ini disebut juga dengan istilah No Par Stock tetapi dengan stated value tertentu. <br />
<br />
Menurut William H. Pike, ”Saham didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Selembar saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik(berapapun porsinya) dari suatu perusahaan yang menerbitkan kertas (saham) tersebut, sesuai porsi kepemilikannya yang tertera pada saham”. (Dwiyanti,1999,p11) <br />
<br />
D. Jenis Pasar Modal <br />
<br />
Pasar modal dibedakan menjadi 2 yaitu pasar perdana dan pasar sekunder : <br />
<br />
1. Pasar Perdana ( Primary Market ) <br />
Pasar Perdana adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum saham tersebut belum diperdagangkan di pasar sekunder. Biasanya dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 6 hari kerja. Harga saham di pasar perdana ditetukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang go public berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang bersangkutan.<br />
<br />
Dalam pasar perdana, perusahaan akan memperoleh dana yang diperlukan. Perusahaan dapat menggunakan dana hasil emisi untuk mengembangkan dan memperluas barang modal untuk memproduksi barang dan jasa. Selain itu dapat juga digunakan untuk melunasi hutang dan memperbaiki struktur pemodalan usaha. Harga saham pasar perdana tetap, pihak yang berwenang adalah penjamin emisi dan pialang, tidak dikenakan komisi dengan pemesanan yang dilakukan melalui agen penjualan. <br />
<br />
2. Pasar Sekunder ( Secondary Market ) <br />
Pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham diantara investor setelah melewati masa penawaran saham di pasar perdana, dalam waktu selambat-lambatnya 90 hari setelah ijin emisi diberikan maka efek tersebut harus dicatatkan di bursa.<br />
<br />
Dengan adanya pasar sekunder para investor dapat membeli dan menjual efek setiap saat. Sedangkan manfaat bagi perusahaan, pasar sekunder berguna sebagai tempat untuk menghimpun investor lembaga dan perseorangan. <br />
<br />
Harga saham pasar sekunder berfluktuasi sesuai dengan ekspetasi pasar, pihak yang berwenang adalah pialang, adanya beban komisi untuk penjualan dan pembelian, pemesanannya dilakukan melalui anggota bursa, jangka waktunya tidak terbatas. <br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>BAB III</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PENUTUP</b></div>
<br />
<b>A. Kesimpulan</b><br />
<br />
Definisi pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar konkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas. Umumnya yang termasuk pihak penawar adalah perusahaan asuranssi, dana pensiun, bank-bank tabungan sedangkan yang termasuk peminat adalah pengusaha, pemerintah dan masyarakat umum.<br />
<br />
Produk yang Terdapat di Pasar Modal<br />
1. Reksa Dana<br />
2. Saham<br />
3. Saham Preferan<br />
4. Obligasi<br />
5. Waran<br />
6. Right Issue<br />
<br />
Manfaat Pasar Modal<br />
<br />
1. Bagi Emiten<br />
Bagi emiten, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:<br />
<br />
1. jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar<br />
2. dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai<br />
3. tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam pengelolaan dana/perusahaan<br />
4. solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan<br />
5. etergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil<br />
<br />
2. Bagi investor<br />
Sementara, bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:<br />
<br />
1. nilai investasi perkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai kapital gain<br />
2. memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan bunga yang mengambang bagi pemenang obligasi<br />
3. dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang mengurangi risiko<br />
4. Semakin berkembangnya waktu maka muncul prinsip pasar modal baru yang menggunakan prinsip syariah.<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10376497876218721342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5192429676906753690.post-78694411056411745352016-06-15T09:06:00.000-07:002016-06-15T09:06:06.814-07:00CONTOH PROPOSAL USAHA MAKANAN TRADISIONAL<div style="text-align: center;">
<b>BAB I</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PENDAHULUAN</b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1.1 Latar Belakang</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah memperhatikan semakin meningkatnya jumlah pengangguran dan kurangnya pengetahuan di masyarakat untuk memanfaatkan peluang bisni, di karenakan kurangnya pengetahuan akan pemanfaatan sumberdaya yang ada dan menyebabkan semakin meningkatnya kerisis ekonomi di masyarakat, di karenakan kurangnya pemikiran yang luas untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru, yang dapat membantu meningkatkan perekonomian bagi keluarga dan masyarakat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Berwirausaha merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjadikan jalan keluar dari permasalahan tersebut, banyak cara yang dilakukan dalam berwirausaha, misalnya mengolah barang mentah menjadi produk ataupun barang setengah jadi menjadi suatu produk yang mempunyai nilai jual yang cukup tinggi sehingga dapat dinikmati para konsumen.</div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena itu penulis menciptakan suatu hasil atau produk yang memiliki nilai jual, penulis membuat kue “BOBICO” kue ini berbahan dasar ubi yang sangat mudah di dapatkan, akan tetapi masyarakat kurang akan pengolahannya, sehingga tida menyadari bahwa ubi ini jika di olah menjadi kue yang menarik dapat memiliki harga jual yang cukup tinggi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.2 Visi</div>
<div style="text-align: justify;">
Menjadikan makanan tradisional menjadi yang utama</div>
<div style="text-align: justify;">
1.3 Misi</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Selalu berinovasi dengan produk tradisonal</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Meningkatkan kualitas makanan tradisional</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Mengutamakan kualitas dalam pelayanan sehingga konsumen puas</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.4 Tujuan kegiatan usaha</div>
<div style="text-align: justify;">
Tujuan penulis memilih jenis usaha ini yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Mendapatkan keuntungan.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Menarik minat konsumen untuk merasakan produk yang penulis buat, agar mencapai target penjualan.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Dapat membuka lapangan pekerjaan baru.</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Membantu mempertahankan makanan tradisional agar tida hilang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.5 Maksud kegiatan usaha</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari hal membuka usaha ini penulis bermaksud ingin menyalurkan ilmu yang penulis miliki yaitu Kemampuan di bidang kuliner, di dunia usaha bentuk dari pengalaman dan menambah wawasan atas ilmu yang telah penulis ketahuai dan ingin berinovasi dengan makanan tradisional sehingga makanan tradisional tida akan kalah dalam kualitas dengan makanan makanan di jaman yang moden ini, penulis akan berenovasi dengan mengembangkan kembali kue tradisional yaitu obi menjadi lebih menarik dan lebih berkualitas.</div>
<div style="text-align: justify;">
Penulis akan membuat “BOBICO” yaitu bola bola obi coklat yang hasil dari pengembangan dari kue obi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB II</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PEMBAHASAN</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2.1 Profil</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bobico adalah brand dari kegiatan usaha penulis, karena bahan bakunya adalah ubi, ubi biasanya di kenal dengan makanan pedesaan, namun kini penulis ingin mengebangkan kembali dengan cara mengolah ubi ini menjadi makanan yang menarik, sehingga ubi dapat di kenal luas oleh masyarakat, cara penulis memperkenalkan ubi ini secara luas yaitu dengan cara membuat hasil olahan dari ubi yang semenarik mungkin tanpa mengurangi isi nutrisi yang terkandung di dalamnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ubi banyak sekali mengandung nutrisi penting bagi kesehatan, kandungan yang termasuk dalam ubi yaitu : vitamin A, C, E, betakeroten, magnesium, kalium dan kaya oksige, sehingga makanan ini dapat di konsumsi oleh semua kalangan, mulai dari anak anak hingga orang lanjut usia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2.2 Strategi pasar</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Agar rencana mendirikan usaha ini berjalan dengan lancar, upaya yang dilakukan dalam melakukan strategi pasar antara lain :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.2.1 Segmenting</div>
<div style="text-align: justify;">
Segmenting pasar adalah dengan menjadikan pembeli sebagai target yang akan di capai, produk yang harus penulis buat adalah produk yang dapat di nikmati oleh berbagai kalangan dari masyarakat dengan tingkatan berbeda, produk ini juga bisa di nikmatin dari anak anak hingga orang dewasa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.2.2 Targeting</div>
<div style="text-align: justify;">
Target pasar yang penulis bidik adalah pada kalangan masyarakat setempat, sekolah penulis sendiri, serta warung warung kecil.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.2.3 Positioning</div>
<div style="text-align: justify;">
Agar produk penulis ini mudah dikenali oleh masyarakat, penulis berinovasi dengan cara menambahkan bahan baru yang membedakan makanan ini dengan yang ada, bahan yang penulis tambahkan yaiu seperti kacang, coklat dan seres mix, sehingga tampilan lebih menarik rasa lebih unggul dan kulitas sangat baik, sehingga konsumen dapat mengenali dengan mudah produk ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2.3 Analisis SWOT Sebagai kelayakan Usaha</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Yaitu sebagai acuan untuk menghadapi persaingan dalam bidang usaha</div>
<div style="text-align: justify;">
Setiap kegiatan untuk memulai usaha penulis harus mengukur kemampuan</div>
<div style="text-align: justify;">
penulis terhadap lingkungan atau pesaing melalui SWOT.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.3.1 Kekuatan ( Strength )</div>
<div style="text-align: justify;">
Rasa percaya bahwa produk ini akan diterima dengan baik oleh masyarakat luas, karena produk yang penulis buat ini mempunyai kualitas yang cukup tinggi karena bahan dasarnyaa menggunakan ubi yang banyak mengandung nutrisi juga pembuatan yang higienis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.3.2 Kelemahan ( Weakness )</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Produk tidak tahan lama.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Produk mudah di tiru.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Harga bahan baku tidak stabil.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
2.3.3 Peluang ( Oportunity )</div>
<div style="text-align: justify;">
Produk ini memang sudah ada di kalangan masyarakat akan tetapi usaha bobico ini berbeda dengan obi yang biasa, bobico ini produk hasil modivikasi yang sedemikian sehingga menjadi produk baaru serta menarik yang dapat bersaing dengan makanan-makanan modern,</div>
<div style="text-align: justify;">
obi di jaman sekarang sudah jarang sekali yang memproduksi, sehingga penulis mempunyai peluang yang cukup baik, dalam pemasaran, apalagi obi ini merupakan varian baru yang dapat menarik minat konsumen unuk merasakan sensasi baru dari obi ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2.3.4 Ancaman ( Treath )</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ancaman yang dapat timbul dari usaha BOBICO ini antara lain :</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Pesaing tidak sehat.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Bahan baku yang tida stabil.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Adanya produk serupa dengan kualitas baik dan harga murah sehingga menjatuhkan produk penulis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB III</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>MANAGEMEN PRODUKSI</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3.1 Proses Produksi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kegiatan yang penulis lakukan dalam kegiatan produksi yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Mengembangkan ide pembuatan produk dengan membaca kebutuhan konsumen terhadap sebuah produk yang sedang populer yaitu kuliner.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Melalui bagian produksi, penulis mulai mentukan bahan baku penunjang selain bahan baku utama dalam hal ini, penulis melakukan survei ke pasar guna mendapatkan harga yang lebih kompetitif dasar pasar.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Proses produksi, proses produksi dilakukan dengan rangkaian kegiatan yang mengedepankan kan azas higenis guna terciptanya kepercayaan terhapat konsumen akan produk yang penulis pasarkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Menyusun laporan keuangan, tahapan ini di lakukan untuk membuat sistem managemen yang baik dalam kegiatan usaha. Penulis percaya, jika penangana keungan tersusun dengan baik maka semua kegiatan produksi akan berjalan lancar dan maksimal.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3.2 Bahan Baku</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam proses produksi penulis menggunakan bahan baku rincian sebagai</div>
<div style="text-align: justify;">
berikut :</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img alt="CONTOH PROPOSAL USAHA MAKANAN TRADISIONAL" border="0" height="298" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2zsqV-k-R0Dr0faLzqPcEwfADKuHRl5xvwng2gywkjkirMElvXLMDJbuTOc80CX9AzknFbZPYx4uEJ7MkI_Yd8VD9TzMHwF_giWd-blmJhYK63NabNS3VTvmkuhl80ffBsdUt_LR3Fr0/s640/CONTOH+PROPOSAL+USAHA+MAKANAN+TRADISIONAL.bmp" title="CONTOH PROPOSAL USAHA MAKANAN TRADISIONAL" width="640" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3.3 Peralatan Dan Perlengkapan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam kegiatan produksi penulis, peralatan dan perlengkapan yang penulis gunakan sebagai berikut :</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img alt="PROPOSAL USAHA MAKANAN TRADISIONAL" border="0" height="466" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUhjO92vV5NQOR9mvzzgKKjBlfUYpE2Fyi6CpnoMHQ0ZIY0eNT3x9xNJ83WfKrZZF4g_WUb1hkvqN6ry6b8UdcHNcHDUZPd4v6d-roKsh62ePskaNWJ1DARQR8FQlQgbb9kerqfp3AHBA/s640/PROPOSAL+USAHA+MAKANAN+TRADISIONAL.bmp" title="PROPOSAL USAHA MAKANAN TRADISIONAL" width="640" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3.4Biaya Lain – Lain</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img alt="CONTOH Proposal usaha makanan tradisional lengkap" border="0" height="188" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtR5JA75dS86qkPaVrhy_t2aIxqX7MVkgfAjwLwOw-4QX9xuOLUkST65bV103iZqvLwg5kUMJpTOC5Yyvj3Oa0n9HC8y1q13qdVM17F0NkA6_ROcZhr2spHOBGKOeDdmTCCME2IKQ0AjY/s640/CONTOH+Proposal+usaha+makanan+tradisional+lengkap.bmp" title="CONTOH Proposal usaha makanan tradisional lengkap" width="640" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3.5 Cara Pembuatan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Siapkan bahan-bahan dan peralatan yang di butuhkan</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kupas ubi kemudian cuci lalu kukus hingga matang atau melunak.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Halus kan ubi dengan cara di tumbuk dengan menggunakan dulang sampai halus.</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Setelah ubi halus hingga berbentuk adonan masukan garam, tepung tapioka, kemudian tumbuk kembali hingga tercampur rata.</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Setelah selesay ambil adonan sesendok dan masukan gula merah sedikit atau coklat sesuai slera, sebagai isiannya, lalu bulatkan sehingga menjadi bola bola kecil.</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Panaskan minya dengan api sedang, jika minyak sudah siap baru goreng adonan yang telah di benuk hingga berwarna coklat keemasan, setelah matang angkat lalu tiriskan.</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Setelah dingin bobico bisa di toping sesuai selera.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB IV</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>RENCANA ANGGARAN</b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4.1 Modal / Pemasukkan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Modal yang penulis keluarkan dalam sekali produksi ialah sebesar</div>
<div style="text-align: justify;">
Rp. 322.000</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Total biaya = bahan baku + perlengkapan + biaya lain – lain</div>
<div style="text-align: justify;">
= Rp. 187.000 + Rp. 102.000 + Rp. 33.000</div>
<div style="text-align: justify;">
= Rp. 322.000</div>
<div style="text-align: justify;">
Total pengeluaran yang digunakan dalam satu kali produksi yang menghasilkan 100 produk dengan modal pengeluaran Rp. 322.000</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4.2 Penentuan Harga Jual</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Harga Pokok Produksi = total biaya / hasil produksi </div>
<div style="text-align: justify;">
= 322.000 x 100</div>
<div style="text-align: justify;">
= Rp. 3220,/pcs</div>
<div style="text-align: justify;">
Harga jual = harga pokok+laba yang di inginkan</div>
<div style="text-align: justify;">
=Rp.3220+Rp.1780</div>
<div style="text-align: justify;">
=Rp.5000,-</div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi harga jual nya yaitu (Rp.5000/pcs)</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4.3 Perhitungan Laba/Rugi </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Laba = ( hasil produksi x harga jual) - modal </div>
<div style="text-align: justify;">
= ( 100x Rp. 5000) – Rp.322.000</div>
<div style="text-align: justify;">
= Rp. 500.000 – Rp. 322.000</div>
<div style="text-align: justify;">
= Rp. 178.000,-</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Persentase Laba = laba / modal x 100% x 100%</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
= 178.000 / 322.000 x 100% </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
= 55,27%</div>
<div style="text-align: justify;">
Persentase dari laba bersih yang didapat dalam satu kali produksi yaitu 55,27%</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB V</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PENUTUP</b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5.1 Kesimpulan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
“BOBICO” merupakan brand produk yang di ciptakan oleh penulis dalam bidang ini, penulis menciptakan produk ini atas survey yang penulis lakukan unuk mencari peluang bisni yang baik dan bermanfaat (yang di butuh kan) oleh masyarakat, penulis sangat mengharapkan produk yang penulis buat dapat diterima dan dapat disenangi olehpara konsumen dantertanam dibenak masyarakat luas dengancara konsinyasinya ditoko cemilan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5.2 Saran</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Penulis menyadari bahwa proposal ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan prososal ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Demikian proposal ini, semoga kegiatan usaha penulis ini sehingga dapat berjalan dengan baik dan penulis berharap dalam mengembangkan kreatifitas dapat bermanfaat bagi penulis dan masyarakat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan proposal ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik dantepat pada waktunya, sekian terimakasih. </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10376497876218721342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5192429676906753690.post-63662796569149771932016-06-13T06:45:00.000-07:002016-06-13T06:45:07.768-07:00CONTOH MAKALAH SOSIOLOGI PEMBANGUNAN<div style="text-align: center;">
<b>BAB I</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PENDAHULUAN</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pembangunan sepertinya sebagai suatu fenomena yang tidak habis-habisnya dibahas dalam kerangka kajian keberlangsungan hidup manusia. Fenomena ini melekat sebagai salah satu ciri kehidupan manusia yang kerap mengalami perubahan menurut berbagai dimensi yang ada. Konsep pembangunan biasanya melekat dalam konteks kajian suatu perubahan, pembangunan disini diartikan sebagaiu bentuk perubahan yang sifatnya direncanakan; setiap orang atau kelompok orang tentu akan mengharapkan perubahan yang mempunyai bentuk lebih baik bahkan sempurna dari keadaan yang sebelumnya; untuk mewujudkan harapan ini tentu harus memerlukan suatu perencanaan. Selo Soemardjan menyatakan bahwa perubahan yang dikehendaki atau direncanakan merupakan perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat. Masyarakat Indonesia, kalau bisa dikatakan demikian, tidak terlepas dari fenomena pembangunan ini. Keaneka-ragaman, etnik, ras, kelompok, dan agama dengan bentuk dan tingkat kehidupan yang berbeda dalam masyarakat ini secara langsung maupun tidak langsung mendorong timbulnya perubahan dalam masyarakat sendiri atau menurut orientasinya ke luar masyarakat. Kurangnya komunikasi yang terjadi antara para penentu kebijakan dengan rakyak kebanyakan, menyebabkan model atau bentuk pembangunan yang diterapkan lebih memperlihatkan suatu model ‘top-down planning’ yang menurut satu kondisi dianggap lebih baik, namun dari sisi yang lain memberikan dampak yang kurang diharapkan; sejauh perkembangan masyarakat yang ada, ternyata sisi ke dua inilah yang dirasakan lebih memperlihatkan substansinya dalam masyarakat Indonesia ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dalam perkembangan lebih lanjut, suatu proses pembangunan dapat dijadikan sebagai suatu ukuran untuk menilai sejauh mana nilai-nilai dasar masyarakat yang terlibat dalam proses ini bisa memenuhi seperangkat kebutuhan hidup dan mengatasi berbagai masalah dari dinamika masyarakatnya. Terpaan dari faktor-faktor ekonomi yang menimbulkan krisis ekonomi pada tahun 1998 yang kemudian mengguncang sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan, seolah-olah memberikan gambaran yang jelas bahwa selama ini belum ada konsep atau bentuk pembangunan yang jaelas dalam masyarakat ini; gambaran ini menunjukkan bahwa sedemikian rapuhnya nilai-nilai dasar tentang konsep pembangunan masyarakatnya. Fenomena inilah yang dijadikan dasaruntuk mengkaji lebih jauh tentang bagaimana peeranan teori modernisasi dan teori dependensi dalam melakukan pendekatan terhadap proses pembangunan yang terjadi di Indonesia. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB II</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>TINJAUAN PUSTAKA</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2.1. Pembangunan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Di Indonesia, kata pembangunan sudah menjadi kata kunci bagi segala hal. Secara umum, pembangunan diartikan sebagai usaha untuk memajukan kehidupan masyarakat dan warganya sering kali, kemajuan yang dimaksudkan terutama adalah kemajuan material. </div>
<div style="text-align: justify;">
Maka, pembangunan seringkali diartikan sebagai kemajuan yang dicapai oleh satu masyarakat di bidang ekonomi; bahkan dalam beberapa situasi yang sangat umum pembangunan diartikan sebagai suatu bentuk kehidupan yang kurang diharpakan bagi ‘sebagian orang tersingkir’ dan sebagai ideologi politik yang memberikan keabsahan bagi pemerintah yang berkuasa untuk membatasi orang-orang yang mengkritiknya. </div>
<div style="text-align: justify;">
Pembangunan sebenarnya meliputi dua unsur pokok; pertama, masalah materi yang mau dihasilkan dan dibagi, dan kedua, masalah manusia yang menjadi pengambil inisiatif, yang menjadi manusia pembangun. Bagaimanapun juga, pembangunan pada akhirnya harus ditujukan pada pembangunan manusia; manusia yang dibangun adalah manusia yang kreatif, dan untuk bisa kreatif ini manusia harus merasa bahagia, aman, dan bebas dari rasa takut. Pembangunan tidak hanya berurusan dengan produksi dan distribusi barang-barang material; pembangunan harus menciptakan kondisi-kondisi manusia bisa mengembangkan kreatifitasnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pembangunan pada hakekatnya adalah suatu proses transformasi masyarakat dari suatu keadaan pada keadaan yang lain yang makin mendekati tata masyarakat yang dicita-citakan; dalam proses transformasi itu ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu keberlanjutan (continuity) dan perubahan (change), tarikan antara keduanya menimbulkan dinamika dalam perkembangan masyarakat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2.2. Teori Modernisasi </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Teori Modernisasi muncul pada pasca perang dunia kedua, yaitu pada saat Amerika terancam kehilangan lawan dagang sehingga terjadi kejenuhan pasar dalam negeri; dari </div>
<div style="text-align: justify;">
keterlibatan Amerika inilah negara-negara Eropa yang porak poranda seusai perang mulai bangkit dari keterpurukannya, keterlibatan ini bukan saja banyak ‘menolong’ negara-negara Eropa, tetapi di balik itu justru banyak memberikan keuntungan yang lebih bagi Amerika itu sendiri. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pada perkembangannya kemudian, keberhasilan pembangunan yang diterapkan pada negara-negara di Eropa ini memberikan pemikiran lanjut untuk melakukan ekspansi pasar ke negara-negara dunia Ketiga, dan banyak memberikan bantuan untuk pembangunannya; dalam kenyataannya, keberhasilan yang pernah diterapkan di Eropa, ternyata banyak mengalami kegagalan di negara-negara dunia Ketiga. Penjelasan tentang kegagalan ini memberikan inspirasi terhadap sarjana-sarjana sosial Amerika, yang kemudian dikelompokkan dalam satu teori besar, dan dikenal sebagai teori Modernisasi. </div>
<div style="text-align: justify;">
Asumsi dasar dari teori modernisasi mencakup: (1) Bertolak dari dua kutub dikotomis yaitu antara masyarakat modern (masyarakat negara-negara maju) dan masyarakat tradisional (masyarakat negara-negara berkembang); (2) Peranan negara-negara maju sangat dominan dan dianggap positif, yaitu dengan menularkan nilai-nilai modern disamping memberikan bantuan modal dan teknologi. Tekanan kegagalan pembangunan bukan disebabkan oleh faktor-faktor eksternal melainkan internal; (3) Resep pembangunan yang ditawarkan bisa berlaku untuk siapa, kapan dan dimana saja. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Satu hal yang menonjol dari teori modernisasi ini adalah, modernisasi seolah-olah tidak memberikan celah terhadap unsur luar yang dianggap modern sebagai sumber kegagalan, namun lebih menekankan sebagai akibat dari dalam masyarakat itu sendiri. Asumsi ini ternyata banyak menimbulkan komentar dari berbagai fihak, terutama dari kelompok pendukung teori dependensi, sehingga timbul paradigma baru yang dikenal sebagai teori modernisasibaru. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2.3. Teori Dependensi </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Keterbelakangan yang dialami oleh negara-negara berkembang yang telah secara intensif mendapat bantuan dari negara-negara maju menyebabkan ketidak-puasan terhadap asumsi-asumsi yang dikemukakan oleh teori modernisasi. Keadaan ini menimbulkan reaksi keras dari para pemerhati masalah-masalah sosial yang kemudian mendorong timbulnya teori dependensi. Teori ini menyatakan bahwa karena sentuhan modernisasi itulah negara-negara dunia ke-tiga kemudian mengalami kemunduran (keterbelakangan), secara ekstrim dikatakan bahwa kemajuan atau kemakmuran dari negara-negara maju pada kenyataannya menyebabkan keterbelakangan dari negara-negara lainnya (‘the development of underdevelopment’); siapa sebenarnya yang menolong dan siapa yang ditolong ?. Andre Gunter Frank (1967) dianggap sebagai salah seorang tokoh pencetus teori Dependensi ini mengatakan bahwa keterbelakangan justru merupakan hasil dari kontak yang diadakan oleh negara-negara berkembang dengan negara-negara maju.</div>
<div style="text-align: justify;">
Asumsi dasar dari teori Dependensi mencakup: (1) Keadaan ketergantungan dilihat sebagai suatu gejala yang sangat umum, berlaku bagi seluruh negara dunia Ketiga; (2) Ketergantungan dilihat sebagai kondisi yang diakibatkan oleh ‘faktor luar’; (3) Permasalah ketergantungan lebih dilihat sebagai masalah ekonomi, yang terjadi akibat mengalirnya surplus ekonomi dari negara dunia Ketiga ke negara maju; (4) Situasi ketergantungan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses polarisasi regional ekonomi global; dan (5) Keadaan ketergantungan dilihatnya sebagai suatu hal yang mutlak bertolak belakang dengan pembangunan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Teori Dependensi ini bukannya tanpa kekurangan, bahkan kritik yang dilomtarkan mungkin lebih banyak dari sanggahan terhadap teori Modernisasi. Salah satu persoalan yang luput dari perhatian teori Dependensi adalah kurangnya pembahasan tentang kolonialisme yang pernah tumbuh subur dikebanyakan negara-negara berkembang. Menurut perspeksif Dependensi, pemerintahan kolonial didirikan dengan tujuan menjaga stabilitas pemerintahan jajahan, dan pemerintahan ini tidak akan pernah dibentuk dengan tujuan untuk membangun negara pinggiran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB III</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PEMBAHASAN</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3.1. Krisis Pembangunan Indonesia</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Masalah yang terjadi pada masyarakat Indonesia pada pertengahan tahun 1998, yang pertama dipicu dari krisis ekonomi kemudian berkembang menjadi berbagai krisis lainnya, sehingga akhirnya sampai pada krisis kepercayaan. Fenomena ini memuat dua dimensi permasalahan : secara internal orang tidak lagi percaya kepada berbagai bentuk penguasaan atas diri dan masyarakatnya, dan secara eksternal orang tidak percaya lagi kepada masyarakat Indonesia. Demikian merosotnya harga diri bangsa Indonesia, sehingga bangsa ini sendiri bertanya : siapa, apa, mengapa, dimana, dan bagaimana sebenarnya masyarakat Indonesia ini ?. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Clyde Kluckhohn membuat suatu kerangka orientasi sistem nilai budaya, yaitu sebagai konsep yang menerangkan dasar-dasar sistem nilai budaya tentang masalah pokok dari kehidupan manusia yang sifatnya universal. Secara umum Kluckhohn menggambarkan bahwa dari masalah dasar sistem nilai budaya itu sekurangnya mencirikan </div>
<div style="text-align: justify;">
tiga bentuk masyarakat, (1) masyarakat tradisional, (2) masyarakat transisional, dan (3) masyarakat modern. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pada masa sebelum terjadinya berbagai krisis yang menimpa masyarakat Indonesia, tidak sedikit orang Indonesia yang menyatakan bahwa secara umum masyarakatnya telah modern, hal ini terlihat dengan banyaknya intelektual dikalangan masyarakat yang menyatakan bahwa pendidikan tringgi bukan lagi barang asing untuk masyarakat Indonesia, sarana dan prasarana yang memadai untuk kehidupan orang modern, juga tingkat hidup yang mencirikan orang modern. Namun pandangan itu ternyata sirna begitu saja pada saat era reformasi digaungkan, dalam banyak hal ternyata orang Indonesia bagaikan orang ‘primitif’ yang sedang mencari bentuk; dalam kenyataannya, bentuk masyarakat Indonesia belum sampai pada bentuk yang modern, mungkin masih transisional, bahkan mungkin masing tradisional. Pada bentuk hakekat tentang karya misalnya, orientasi nilai budayanya cenderung menganggap bahwa karya itu untuk mencapai suatu kedudukan, kehormatan, atau jabatan tertentu saja; bahkan ada kecenderungan bahwa karya itu hanya sekedar untuk mencari nafkah hidup saja, kenyataan mana tidak saja berlakku pada lapisan bawah atau menengah masyarakat, tetapi juga lapisan atas. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kecenderungan orientasi tentang karya ini ternyata paralel dengan persepsi manusia tentang waktu, hanya sebagian kecil manusia Indonesia dan hanya sebagian aspek kehidupan saja yang berorientasi ke masa yang akan datang; menyimpan padi di lubung (leuit : komunitas Baduy) adalah perwujudan dari orientasi manusia ke masa yang akan datang, namun tidak menunjukan orientasi yang bersifat menyeluruh dari aspek kehidupannya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Individulisme dalam pengertian manusia modern berarti adanya penilaian yang tinggi dari masyarakat terhadap berbagai usaha diri sendiri sehingga menuntun manusia untuk mandiri, bukan dalam arti hidup sendiri tanpa menghiraukan keberadaan manusia lain. Faham ini kurang berkembang pada masyarakat Indonesia yang lebih menilai tingginya kebersamaan, gotong royong (orientasi kolateral) dan ketergantungannya kepada figur atasan atau senior (orientasi vertikal). Dengan nilai-nilai luhurnya, manusia Indonesia seolah-olah digiring untuk tidak saling bersaing satu sama lain, bahkan mentabukan pertentangan dan labih menilai tinggi nilai keharmonisan; bentuk mana kalau dilihat dari sudut perubahan dan perkembangan masyarakat sangatlah tidak menguntungkan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3.2. Teori Modernisasi dan Pembangunan </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Penerapan modernisasi di Indonesia tampak kurang serasi, karena pemahaman akan konsep modernisasi ini tidak seperti yang dimaksudkan oleh konsep itu sendiri. Karena itu pula landasan berpikir dan penggunaan teori dalam konsep pembangunan masyarakat dengan modernisasi tampaknya kurang mendasar. Tidak mengherankan apabila kemudian pembangunan yang telah dilakukan selama tiga dasawarsa itu bisa terpuruk seketika oleh peristiwa moneter, yang keadaan itu bisa menunjukkan bahwa model pembangunan adalah tidak mendasar dan berakar pada masyarakat Indonesia. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pada saat melangsungkan pembangunan dengan mengacu pada teori Rostow, mungkin terlupakan bahwa teori ini bisa berlaku apabila keadaan masyarakat yang dibangun itu bersifat homogen. Upaya untuk melakukan homogenisasi telah ditempuh melalui berbagai </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>wujud pembangunan ekonomi, termasuk usaha meningkatkan pendapatan masyarakat; dengan demikian peningkatan ekonomi selalu dianggap akan mendorong peningkatan kualitas kehidupan pada umumnya. Homogenitas melalui pengembangan sektor ekonomi itu terkesan dipaksakan dari kondisi yang heterogen, hal itu kemudian menjadikan pula ketimpangan pembangunan antar daerah dan antar sektor. Modernisasi dilihat sebagai pertumbuhan ekonomi belaka, yang melupakan pokok penting dalam kehidupan, yaitu pembinaan budaya membangun dalam memenuhi kehendak dari gerak kehidupan tersebut. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kekeliruan lainnya adalah kurangnya diperhitungkan kondisi obeyektif masyarakat dalam menerima modernisasi; salah satu akibat yang terjadi adalah anomi. Masyarakat sudah menerima perubahan, namun di sisi lain masih banyak bentuk-bentuk tradisi lama yang belum atau sukar untuk ditinggalkan sehingga kehidupan berlangsung diantara dua titik yang membuat kebingungan para pelakunya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Apabila mengacu pada teori David McClelland tentang the need for achievement (n-Ach), maka tingkat perkembangan masyarakat sebenarnya bisa diukur dari besarnya dorongan untuk berprestasi dalam masyarakat itu sendiri. Bentuknya bisa dari perbandingan antara tingkat produksi dengan tingkat konsumsi, masyarakat yang tidak ‘membangun’ adalah suatu bentuk kehidupan yang tingkat konsumsinya lebih besar dari tingkat produksi. Keberanian untuk mengambil resiko sepertinya tidak begitu dianggap bernilai tinggi pada masyarakat Indonesia, bentuk yang paling umum dari keadaan ini yaitu mentalitas sebagai pegawai (pegawai negeri) masih mendominasi bursa tata kepegawaian dibandingkan bentuk-bentuk kemandirian lainnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bentuk dari rendahnya n-Ach ini adalah belum berkembangnya kesadaran atau arti pentingnya tentang suatu tanggung jawab atau disiplin sebagai suatu bentuk kesadaran dari manusia. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Koentjaraningrat pernah memberikan satu solusi dari polemik ‘sikap mental orang Indonesia umumnya belum siap untuk pembangunan’ pada satu acara seminar, pendapat inilah yang menunjukkan bahwa sebenarnya Koentjaraningrat melakukan pendekatan melalui teori Modernisasi untuk menganalisa proses pembangunan di atas. Pada karangan yang lain, Koentjaraningrat melakukan pendekatan yaitu dengan menekankan pada analisanya tentang sistem nilai yang hidup dalam masyarakat yang tidak cocok dengan pembangunan atau ciri modern dari konsep modernisasi. Masalah tentang sistem nilai dan pembangunan yang ada di Indonesia mengacu pada orientasi sistem nilai budaya yang sebelumnya dikembangkan oleh F. Kluckhohn dan F.L.Stroodbeck ; dalam tulisannya ini Koentajraningrat membagi orientasi nilai budaya dalam dua belahan waktu, sebelum dan sesudah revolusi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dikatakannya bahwa nilai budaya yang tidak mementingkan mutu atau prestasi, orientasi waktu yang cederung ke masa lalu sehingga melemahkan motivasi orang untuk menabung dan hidup hemat, menganggap hidup selaras dengan alam sehingga timbul konsep tentang nasib, menjunjung tinggi nilai konformisme, orientasi hubungan manusia yang vertikal sehingga menghambat hasrat untuk berdiri sendiri, tidak disiplin, kurang bertanggung jawab, dan mentalitas menerabas sebagai produk setelah revolusi, adalah sebagai mentalitas yang menghambat proses pembangunan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3.3. Teori Depndensi dan Pembangunan </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dua orang pemerhati masalah pembangunan di Indonesia, Sritua Arief da Adi Sasono berusaha melihat masalah pembangunan ini dari sisi yang berbeda dengan apa yang dikembangkan Koentjaraningrat sebelumnya; mereka menggunakan teori Dependensi untuk menjelaskan persoalan pembangunan politikonomi Indonesia. Kajiannya dimulai dengan </div>
<div style="text-align: justify;">
menguji kembali warisan kolonial Belanda yang ditinggalkan; seperti kebanyakan analisa sejarah yang lain tentang Indonesia, rentang weaktu kajian dimulai sejak diberlakukannya sistem tanam paksa. Bagi mereka, pelaksanaan tanam paksa dijadikan sebagai ‘pangkal tolak untuk melihat banguan struktural yang diwarisi Indonesia pada waktu negara ini merdeka’. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Arief dan Sasono berpendapat bahwa sistem tanam paksa merupakan salah satu faktor terpenting yang bertanggung jawab terhadap berkembang suburnya keterbelakangan dan kemiskinan di Indonesia; selama masa tanam paksa tersebut telah terjadi pengalihan surplus ekonomi dari Indonesia ke Belanda dalam jumlah yang sangat besar. Disamping itu tanam paksa juga telah menjadikan semakin kecilnya jumlah petani yang berkecukupan, yang dengan kata lain telah membantu memperbanyak kaum ‘proletariat desa’. Dalam proses tanam paksa itu ternyata, fihak kolonial tidak ‘bekerja sendirian’, disini ada keterlibatan pemerintah lokal dalam membantu ‘keberhasilan’ sistem tanam paksa. ‘Dalam proses eksploitasi ini telah terjalin aliansi antara pemerintah kolonial Belanda di Indonesia. <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dan pihak-pihak penguasa feodal di Indonesia pertalian kerja sama yang demikian tidak sulit untuk terjadi, keadaan mana membuat kaum aristokrat dan kaum feodal Indonesia memperoleh keuntungan ekonomis’ sekalipun jika dicermati, amat jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan yang diterima oleh pemerintahan kolonial. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dalam kajian kurun waktu yang berbeda Arief dan Sasono mencoba menguji proses pembangunan Indonesia setelah era kemerdekaan, khususnya pada masa pembangunan ekonomi pemerintahan orde baru; obyek kajiannya menggunakan lima tolok ukur, yang akhirnya pada suatu kesimpulan bahwa situasi ketergantungan dan keterbelakangan sebagian besar telah atau sedang mewujud di Indonesia. Lima tolok ukur yang digunakan yaitu : </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>pertama, pertumbuhan ekonomi, pada masa ini ditandai dengan semakin lebarnya perbedaan antara kelompok yang mampu dan kelompok yang tidak mampu dengan ciri golongan miskin ternyata menjadi semakin miskin; keadaan ini bisa terjadi karena hancurnya industri kecil di perdesaan diserta dengan berkurangnya kesempatan kerja di sektor pertanian dengan tidak diimbangi oleh timbulnya peluang kerja di sektor industri di perkotaan; </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>kedua, penyerapan tenaga kerja, Industri yang dikembangkan dengan semangat teknologi padat modal ternyata ‘tidak banyak menyerap tenaga kerja’, sementara sektor pertanian yang telah mengalami derasnya proses mekanisasi tidak lagi mampu menampung tenaga kerja sebesar yang pernah dimiliki pada masa sebelumnya. Dalam keadaan yang demikian, maka tenaga kerja tidak memiliki pilihan lain yang tersedia, kecuali terjun dalam pasar tenaga kerja sektor jasa; </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>ketiga, proses industrialisasi, proses industrialisasi yang terjadi di Indonesia merupakan proses industri subtitusi impor yang dikembangkan memiliki sifat ketergantungan modal dan teknologi asing yang tinggi, dengan demikian pertumbuhan ekonomi yang terjadi bukan merupakan pertumbuhan ekonomi yang bersentrum kedalam negeri, dan tidak berdasar pada dinamika yang ada; </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>keempat, pembiayaan pembangunan, karena sifat pertumbuhan ekonomi yang dimiliki dan model industrialisasi yang dipilih, mau tidak mau, hanya memiliki satu pilihan yaitu kebutuhan untuk selalu memperoleh modal asing, fenomena yang jelas menggambarkan suatu ketergantungan kepada fihak lain; </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>kelima, persediaan bahan makanan, bahwa sampai akhir tahun 1970 ternyata bangsa Indonesia belum memiliki kemampuan swasembada pangan, sehingga tidk mengherankan bila banyak dijumpai kebijaksanaan yang mengarah pada pencapaian tujuan ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB IV</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PENUTUP</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kesimpulan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Satu hal yang menarik dalam kajian dari masalah-masalah sosial adalah terbukanya kemungkinan berbagai disiplin ilmu yang ternaung dalam rumpun ilmu-ilmu sosial uantuk melakukan kajian terhadap satu persoalan yang sama menurut kerangka pendekatan masing-masing obyek perhatiannya. Terjadinya dinamika dalam masyarakat membuka dan mendorong masing-masing disiplin ilmu untuk mendinamisir teori-teori yang telah dikembangkannya, fenomena ini sebenarnya secara tidak lengsung sebagai tanggapan dari pandangan Thomas Khun tentang paradigma ilmu pengetahuan dalam ‘The Structure Of Scientific Revolution’. Banyaknya pendekatan terhadap satu masalah yang selama ini sebenarnya memberikan keuntungan bagi perkembangan ilmu sosial secara umum karena : </div>
<div style="text-align: justify;">
(a)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Masalah itu dapat ditempatkan dan diterangkan secara proporsional dan obyektif;</div>
<div style="text-align: justify;">
(b) <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Setiap bidang ilmu saling berkontribusi dan melengkapi kekurangannya masing-masing; </div>
<div style="text-align: justify;">
(c)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Teori-teori yang berkembang dalam ilmu sosial menjadi semakin kokoh. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bangsa Indonesia tidak bisa luput dari fenomena pembangunan, cepat atau lambat, besar atau kecil, mudah atau sukar, proses pembangunan ini perlu untuk dilakukan. Berbagai cara untuk mencapainya diupayakan, yaitu dengan pemanfaatan secara optimal segala aspek sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada, sehingga mempunyai peran penting dalam lingkup lokal maupun global; sedemikian jauh jarak antara perbedaan tingkat kehidupan antara masyarakat Indonesia dengan masyarakat negara maju lainnya, sehingga ‘harus’ dilakukan semacam ‘percepatan’ perubahan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bahkan Alisyahbana menekankan secara tegas, bahwa perubahan masyarakat Indonesia itu harus mengacu pada nilai-nilai intelektualisme, individuliasme, egoisme, dan materialisme seperti yang hidup pada masyarakat Barat,nilai nilai mana yang dianggap ekstrim atau bahkan tabu oleh sebagian besar warga masyarakat Indonesia. Analisa tentang proses pembangunan itu tidak semudah pengerjaan di belakang meja dan menurut alur logika saja, karena proses ini mengandung berbagai nilai-nilai dan perkembangan yang sulit untuk diperhitungkan; fenomena mana yang menjadikan kajian tentang masalah-masalah sosial tidak kering dan mati. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Teori Modernisasi memberikan solusi, bahwa untuk membantu Dunia Ketiga termasuk kemiskinan, tidak saja diperlukan bantuan modal dari negara-negara maju, tetapi negara itu disarankan untuk meninggalkan dan mengganti nilai-nilai tradisional dan kemudian melembagakan demokrasi politik justru disinilah letak permasalahannya, karena teori pembnagunan menurut persepsi Dunia Ketiga menghendaki bahwa tradisi dan nilai-nilainya harus memberikan nuansa kepada keadaan modern yang hendak dicapai.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya baik teori Modernisasi maupun teori Dependensi memiliki perhatian dan keprihatinan yang sama tentang masalah pembangunan Dunia Ketiga, dan berupaya merumuskan kebijakan pembangunan yang diharapkan dapat mempercepat proses penghapusan kemiskinan. Kedua perpektif ini memiliki dan mengembangkan struktur teori yang dwikutub teori Modernisasi menyebutnya sengan istilah tradisional dan modern/maju, sedangkan teori Dependensi menggunakan istilah sentral/metropolis dan pinggiran/satelit. </div>
<div style="text-align: justify;">
Perbedaan antara teori Modernisasi dan teori Dependensi mungkin tidak akan menemukan titik temu bila teori-teori pendukungnya bersifat statis; salah satu faktor yang menyebabkan teori itu kemudian berkembang, yaitu karena mereka banyak mendapatkan kritik baik dikalangan mereka sendiri maupun dari pendekatan teori yang lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Adalah bijaksana apa yang dikemukakan Michael R. Dove sebagai salah seorang pendukung teori kdernisasi yang mengatakan bahwa tradisional tidak harus berarti keterbelakangan, budaya tradisional itu sangat dan selalu terkait dengan proses perubahan ekonomi, sosial, dan politik dari masyarakat pada tempat mana budaya tradisional itu melekat, dengan demikian budaya tradisional tidak menganggu proses pembangunan. Atau menyimak pendapat Cardoso sebagai salah seorang pendukung teori Dependensi yang mengatakan bahwa negara-negara berkembang yang mengadakan kontak dengan negara maju bisa berkembang ekonominya, tetapi perkembangan itu hanya merupakan bayangan atau sertaan dari perkembangan ekonomi negara-negara maju, sumber dari perkembangan itu sendiri tidak terletak dalama dirinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Daftar Pustaka</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Alatas, S.H. 1988. Mitos Pribumi Malas: Citra Orang Jawa, Melayu Dan Filipina Dalam Kapitalisme Kolonial. Jakarta: LP3ES </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Alisyahbana, Sutan Takdir. (1988). Kebudayaan Sebagai Perjuangan, Jakarta: PT Dian Rakyat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Boelaars, Y. (1984). Kepribadian Indonesia Modern, Suatu Peelitian Antropologi Budaya. Jakarta: PT Gramedia </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Budhisantoso, S. (1989). Petani Dan Pembangunan, dalam: Berita Antropologi; th.xiii,no.46, April-Juni 1989. Jurusan Antropologi FISIP UI. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Budiman, Arif (terj.) Frank, Andre Gunder. (1984). Sosiologi Pembangunan Dan Keterbelakangan Sosiologi, Jakarta: Pustaka Pulsar. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Budiman, Arif. (1995) Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Garna, Yudistira K. ed. (1993). Tradisi Transformasi Modernisasi dan Tantangan Masa Depan di Nusantara. Bandung: Program Pascaasarjana Universitas Padjadjaran. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Garna, Yudistira K. (1999). Teori Sosial Dan Pembangunan Indonesia : Suatu Kajian Melalui Diskusi. Bandung: Primaco Academika. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Koentjaraningrat. (1984). Kebudayaan, Mentalitet dan Pembangunan, Jakarta: Penerbit PT Gramedia. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ritzer, George. (1992). Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda, Jakarta: Rajawali Pers </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rogers, Everett M.-Schumaker, Floyd F. (1987). Memasyarakatkan Ide-Ide Baru (terj.); Surabaya: Usaha Nasional </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>So, Alvin Y-Suwarsono. (1991). Perubahan Sosial Dan Pembangunan Di Indonesia, Teori-Teori Modernisasi, Dependensi, Dan Sistem Dunia; Jakarta: LP3ES. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Soedjito S. (1991). Transformasi Sosial Menuju Masyarakat Industri; Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Susanto, Astrid S. (1995). Sosiologi Pembangunan; Bandung: Penerbit PT Bina Cipta. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Weiner Myron. Ed. (1994). Modernisasi Dinamika Pertumbuhan, (terj.). Yogyakarta: Gajah Mada University Press. </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10376497876218721342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5192429676906753690.post-65248362985411704292016-05-08T01:45:00.001-07:002016-05-08T01:45:17.954-07:00CONTOH MAKALAH || PENGERTIAN, SEJARAH, DAN CONTOH SOSIAL MEDIA SERTA MANFAAT, PANDANGAN, DAN KOMPONEN<div style="text-align: justify;">
PENGERTIAN, SEJARAH, DAN CONTOH SOSIAL MEDIA SERTA MANFAAT, PANDANGAN, DAN KOMPONEN</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
A.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>PENGERTIAN SOSIAL MEDIA</div>
<div style="text-align: justify;">
Sosial media merupakan sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain dan memungkinkan manusia atau user untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu (Saumi, 2012).Di sini user atau pengguna dapat berbagi informasi berupa pengalaman, kejadian-kejadian, berbagi foto, dan dapat juga untuk menambah wawasan serta bisa juga sebagai ajang untuk mencari atau menambah teman (Anonim, 2013).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gambar 1. Media Sosial</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: www.Quantri.vn</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
B.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>SEJARAH DAN PERKEMBANGAN SOSIAL MEDIA</div>
<div style="text-align: justify;">
Sosial media mempunyai peran aktif dalam memajukan perkembangan informasi di dunia sekarang ini. Sektor publikasi berita, bisnis, perdagangan dan yang lainnya mendapatkan dampak positif akibat adanya sosial media ini. Sebenarnya kesuksesan itu dibangun diatas proses dan kerja keras yang panjang yang dilakukan oleh para creator sosial media populer yang berkembang hingga saat ini. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut dari sejarah dan perkembanga sosial media berdasarkan pembabakan tahun.</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tahun 1978</div>
<div style="text-align: justify;">
Ward Christensen dan Randy Suess yang merupakan penggemar komputer, menciptakan Computerized Bulletin Board System (BBS). Hal tersebut bertujuan untuk memberi tahu teman-temannya jika ada sebuah pertemuan, pemberitahuan atau berita dan sebagai tempat sharing informasi (Anonim, 2014).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tahun 1993</div>
<div style="text-align: justify;">
MahasiswaUniversitas Ilinois di Urbana-Champaign mengembangkan sebuah Mosaic. Mosaic ini merupakan sebuah browser terakreditasi. Hasilnya adalah World Wide Web dan halaman Web menjadi terkenal di pubik seperti sekarang ini. Pada tahun yang sama Beverly Hills Internet mengumandangkan GeoCities, sebuah jasa yang memungkinkan pengguna membuat websitenya sendiri (Anonim, 2014).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tahun 1994</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada masa ini internet dikenal sebagai Information Superhighway. Maksudnya adalah internet sudah menjadi sumber informasi supercepat (Anonim, 2014).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tahun 1995</div>
<div style="text-align: justify;">
Web mempunyai satujuta website (Anonim, 2014). Selain itu lahirnnya sebuah website dengan nama Geocities</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tahun 1997</div>
<div style="text-align: justify;">
Member dari GeoCities mencapai satu milyar orang. Munculnya AOL (America Online)Instant Messanger yang yang memungkinkan orang-orang untuk melakukan chatting. Pada tahun ini juga aktifitas blogging mulai terjadi akibat dirintisnya Google (Anonim, 2014). Selain itu juga lahir sebuah jejaring sosial bernama Sixdegree.com</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tahun 1998</div>
<div style="text-align: justify;">
GeoCities sangat dikenal publik, sehingga perusahaan Yahoo membeli GeoCities dengan harga 3,57 milyar dollas amerika. Hadirnya Friend Reunited, jejaring sosial pertama yang mencapai kepopuleran pada tahun ini. Friend Reunited diciptakan di Great Britanian, fungsinya adalah untuk memungkinkan para siswa alumni untuk mengakses teman-temannya yang dulu. Selain itu, Blogger juga lahir di tahun ini (Anonim, 2014).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tahun 2000</div>
<div style="text-align: justify;">
70 juta komputer pada tahun ini sudah mulai terhubung dengam internet. Bersamaan dengan itu, jejaring sosial Friendster diliris. Hanya dengan waktu tiga bulan pengguna Friendster sudah mencapai 3 juta orang (Anonim, 2014).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
8.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tahun 2002</div>
<div style="text-align: justify;">
AOL mempunyai 34 juta member dan MySpace muncul (Anonim, 2014).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
9.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tahun 2003</div>
<div style="text-align: justify;">
Perusahaan Google membeli Blogger. Linden Lab memperkenalkan dunia virtual (Second Life). LinkedIn diliris sebagai jejaring sosialnya para profesional. Selain itu Facebook juga diliris oleh Mark Zuckeberg, tetapi hanya untuk kalangan mahasiswa Harvard saja pada saat itu. Akibat populernya jejaring sosial yang dibuat oleh Mark ini, sehingga ada tawaran dari invertor asing untuk membeli Facebook dengan harga sepuluh juta dollar amerika, tetapi Mark menolak untuk menjualnya (Anonim, 2014).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
10.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tahun 2004 </div>
<div style="text-align: justify;">
Digg diliris sebagai News Site, dimana orang-orang dapat berbagi berbagai konten dari mana saja di web tersebut. Blog Early, Blog Often (BeBo) diliris juga sebagai jejaring sosial (Anonim, 2014). FUPEI , yaitu Friends Uniting Program Especially Indonesia, diliris. FUPei ini diciptakan oleh anak bangsa Indonesia (Priyo, 2013).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
11.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tahun 2005</div>
<div style="text-align: justify;">
News Corp. membeli MySpace dengan harga 580 juta dollar amerika dan sejak saat itu MySpace menjadi jejaring sosial yang terpopuler di USA. Viacom melakukan penarawan terhadap Facebook senilai 75 juta dollar amerika, tetapi pihak Facebook menolaknya. Saat itu Friendster Reunited dengan 15 juta membernya dijual kepada British Television Company ITV. YouTube mulai berkembang. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
12.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tahun 2006</div>
<div style="text-align: justify;">
Viacom kembali ingin membeli Facebook dengan harga yang lebih tinggi yaitu 1,5 milyar dollar amerika dan Yahoo juag ingin membeli Facebook dengan harga 1 milyar dollar amerika. Lagi-lagi Facebok menolak kedua tawaran tersebut. Pada tahun yang sama Facebook juga membuka perekrutan anggota baru dan juga membuat facebook Platform, sebuah jasa servise yang memungkinkan seorang depeloper membuat aplikasi untuk Facebook. Selain itu, dalam sehari Google telah mendapat 400 juta pengguna. Pada tahun yang sama Twitter lahir (Anonim, 2014).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
13.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tahun 2007</div>
<div style="text-align: justify;">
Beacon lahir, sebuah sistem periklanan yang membongkar segala aktivitas pembelian dari pengguna. MoveOn.org dan yang lainnya memprotes aksi tersebut. Mereka menganggap beacon telah menginvasi privasi dari pengguna. Oleh sebab itu Beacon ditutp kembali pada tahun 2009 (Anonim, 2014).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
14.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tahun 2008</div>
<div style="text-align: justify;">
Facebook dikategorikan sebagai jejaring sosial yang paling banyak penggunanya di dunia.pengunanya mencapai 200 juta orang. Jumlah tersebut merupakan dua kali lipat dari MySpace. BeBo di beli oleh AOL. Facebook mencoba untuk membeli Twitter seharga 500 juta dollar amerika. Tumblr dan Plurk diliris (Anonim, 2014). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
15.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tahun 2009</div>
<div style="text-align: justify;">
Hadirnya Unfriend, yaitu Kamus Oxford Amerika Terbaru. Microsoft meliris Bing untuk menyaingi Yahoo dan Google. ITV menjual Friends Reunited kepada Brightsolid Limited. Weibo lahir. Facebook mencapai 400 juta pengguna, sampai mengungguli Google. MySpace mengalami kemunduran dalam hal kepopuleranitas karena penggunanya menurun hingga 57 juta orang (Anonim, 2014).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
16.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tahun 2010</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mengungguli Facebook dan Twitter, Google meliris Buzz, sebuah jejaring sosial yang terintegrasi dengan Gmail. Pada minggu pertama, jutaan pengguna dari Gmail telah membuat 9 juta post. AOL menjual BeBo kepada Criterion Capital Partners. Terakhir Apple menliris IPad (Anonim, 2014).</div>
<div style="text-align: justify;">
Hal yang paling mengejutkan adalah populasi manusia di dunia diestimasikan mencapai 1,97 milyar sebagai pengguna aktif internet. Hal tersebut mendekati 30% dari total jumlah penduduk di dunia. Pengunjung Tumblr dalam satu bulan mencapai satu milyar dan terdapat dua milyar postingan per hari.Pinterest diliris sebagai Content Curation Site. Pada tahun ini terdapat 550 juta pengguna aktif Facebook, 65 juta tweets dari Twitter perharinya dan dua milyar idio yang ditonton pengguna setiap harinya di YouTube. LinkedIn mempunyai 90 juta pengguna profesional dan dikenal publik (Anonim, 2014).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
17.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tahun 2011</div>
<div style="text-align: justify;">
Apple memperkenalkan Music-Based Social Network yang disebut Ping. News Corp menjual MySpace kepada Specific Media seharga 35 juta dollar amerika. MySpace dan BeBo diperbarui untuk menyaingi Facebook dan Twitter. Facebook juga mendapatkan peghasilan pertahunnya sekitar 3,7 Triliun. LinkedIn menjadi sosial media populer kedua di US dengan 33,9 milyar pengunjung perbulannya. Twitter mendapat 33 milyar Tweet perharinya.Google+ lahir. Pinterest mengalahkan LinkedIn, YouTube dan Google+, hingga mencapai pengunjung sebanyak 10 juta perbulan. Teralhir Snip.it diliris (Anonim, 2014). Selain itu, Google juga meliris Helloo sebagai jejaring sosial.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
18.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tahun 2012</div>
<div style="text-align: justify;">
Twitter mencapai 12,233 Tweet per detik selama Super Bowl (Anonim, 2014).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
C.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>CONTOH SOSIAL MEDIA</div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa artikel menyebutkan bahwa sosial media dapat dikelompokkan lagi menjadi beberapa bagian besar. Bagian yang dimaksud menurut Saumi (2012) adalah sebagai berikut.</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Social Networks</div>
<div style="text-align: justify;">
Media untuk bersosialisasi dan berinteraksi. Contohnya yaitu Facebook, MySpace, Hi5, LinkedIn, XING, BeBo, Google+, Weibo, Badoo, Yelp, Orkut, Foursquere, dan lain-lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Facebook, didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang mahasiswa Harvard kelahiran 14 Mei 1984 dan mantan murid Ardsley High School. Facebook memungkinkan para pengguna dapat menambahkan profil dengan foto, kontak, ataupun informasi personil lainnya dan dapat bergabung dalam komunitas untuk melakukan koneksi dan berinteraksi dengan pengguna lainnya. Untuk dapat menggunakan Facebook seseorang harus mendaftar dulu untuk mendapatkan akun pribadi (Santoso, 2013).</div>
<div style="text-align: justify;">
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>MySpace, situs jaringan sosial populer yang menawarkan jaringan antar teman, profil pribadi, blog, grup, foto, musik dan video untuk remaja dan dewasa di seluruh dunia. Markas situs ini terletak di Beverly Hills, California, Amerika Serikat (Alexander). Tetapi pada tahun 2005, News Corp membeli MySpace dan MySpace resmi berpindah tangan menjadi milik News Corporation (Saumi, 2012).</div>
<div style="text-align: justify;">
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Hi5, didirikan oleh Ramu Yalamanchi pada tahun 2003. Pada tahun 2008, situs web ini masuk ke dalam 20 situs jejaring sosial yang banyak dikunjungi oleh pengguna internet diseluruh dunia (Saumi, 2012).</div>
<div style="text-align: justify;">
d.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>LinkedIn, situs web jaringan sosial yang berorientasi bisnis, terutama digunakan untuk jaringan profesional. Sampai September 2007 situs ini memiliki lebih dari 14 juta pengguna terdaftar, meliputi 150 industri dan lebih dari 400 bidang ekonomi yang diklasifikasi menurut jasanya.CEO LinkedIn saat ini adalah Dan Nye dan kantornya berlokasi di Mountain View, California. Perusahaan ini didanai oleh Greylock, Sequoia Capital, Bessemer Venture Partners, serta European Founders Fund. LinkedIn mulai meraih keuntungan sejak Maret 2006 (Saumi, 2012).</div>
<div style="text-align: justify;">
e.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>XING, Serupa dengan LinkedIn, XING juga kerap digunakan di kalangan profesional pekerja. Saat ini miliki 12 juta pengguna (Priyo, 2013).</div>
<div style="text-align: justify;">
f.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>BeBo (Blog Early, Blog Often), jejaring sosial yang popular yang dibuat pada bulan Januari 2005. BeBo banyak dipakai di beberapa Negara termasuk Irlandia, Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Selandia Baru dan Australia. Dibuat oleh suami dan istri Michael dan Xochi Birch. Lalu AOL membelinya pada 13 Maret 2008 (Sudartini, 2014).</div>
<div style="text-align: justify;">
g.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Google+, jejaring sosial ini dirintis oleh Google. Kini media sosial ini memiliki 400 juta pengguna. Google+ terkenal dengan fitur Hangout-nya (Priya, 2013).</div>
<div style="text-align: justify;">
h.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>RenRen, Jika AS miliki Twitter, China miliki Sina Weibo. Di China juga memiliki Facebook sendiri, yakni RenRen. Didirikan Desember 2005, RenRen kini miliki 250 juta pengguna (Priyo, 2013).</div>
<div style="text-align: justify;">
i.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Badoo, didirikan tahun 2006, Badoo kini miliki 100 juta pengguna. Jejaring sosial ini sering disebut sebagai social discovery website (Priyo, 2013).</div>
<div style="text-align: justify;">
j.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Yelp, sering disebut jejaring sosial berbasis lokasi. Pengguna tak jarang mendapatkan rekomendasi lokasi dari jejaring sosial ini. Saat ini miliki 84 juta pengguna (Priyo, 2013).</div>
<div style="text-align: justify;">
k.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Orkut, tak banyak yang tahu jika Orkut adalah jejaring sosial lain milik Google. Media ini dilaunching pada tanggal 22 Januari 2004 oleh Google Inc. Situs ini merupakan dari karyawan Google sendiri, jadi bukan merupakan hasil akuisisi dari pihak manapun. Dinamai Orkut, karena nama itu sebagai bentuk dedikasi Google terhadap kreatornya yang bernama Orkut Büyükkökten. Orkut tidak begitu populer di Indonesia. Pengguna Orkut kebanyakan dari negeri Samba (Brasil). jumlah user sebanyak 200 juta orang diseluruh dunia.(Priyo, 2013).</div>
<div style="text-align: justify;">
l.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Foursquere, Jejaring sosial berbasis lokasi ini kini miliki 25 juta pengguna. Kini jejaring sosial tersebut mampu menembus 3 miliar check-in (Priyo, 2013).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Discuss</div>
<div style="text-align: justify;">
Media yang memfasilitasi sekelompok orang untuk melakukan obrolan dan diskusi seperti, Google Talk, Yahoo! Meme, Skype, Phorum, dan lain-lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Yahoo! Meme, atau sering disebut juga Yahoo! Mim, nama meme sendiri tidak memiliki arti khusus. Namun, istilah “meme” di web dikenal sebagai sesuatu yang menyebar dengan cepat dan perhatian semua orang.Yahoo! Meme memiliki kemiripan fitur seperti Twitter yakni @reply (balasan) dan direct messages. Meme juga memiliki kemiripan lainnya yakni menganut sistem follower seperti Twitter dan juga Repost (dalam Twitter dikenal dengan Retweet) (Sudartini, 2014).Situs media ini dibuat oleh Yahoo! Pada tahun 2009 (Priyo, 2013). </div>
<div style="text-align: justify;">
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Skype, aplikasi messenger difokuskan pada layanan voice messenger ketimbang teks sehingga Skype lebih dikenal sebagai aplikasi VoIP (Voice over Internet Protocol) yaitu komunikasi suara melalui protokol Internet. Dengan fasilitas VoIP tersebut kita dapat berkomunikasi dengan siapa saja diluar sana dengan mudah dan biaya gratis. Komunikasi dapat dilakukan hampir-hampir real time (Santoso, 2013).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Share</div>
<div style="text-align: justify;">
Media yang memfasilitasi user untuk saling berbagi file, video, music, dan sejenisnya. Contohnya yaitu YouTube, Instagram, Soundcloud, FUPEI, SlideShare, Feedback, Flickr, Crowdstorm dan lain-lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>YouTube, adalah media untuk upload video secara gratis dari file anda dan bisa di share secara online. YouTube sangat cocok bagi kita yang ingin mencari informasi tanpa harus membaca artikel karena kebanyakan YouTube di video-kan dalam bentuk lisan oleh authornya (Anonim, 2012).</div>
<div style="text-align: justify;">
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Flickr, situs berbagi foto ini kini miliki 75 juta pengguna. Flickr masif digunakan di kalangan pecinta fotografi (Priyo, 2013).</div>
<div style="text-align: justify;">
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Instagram, memiliki harga fantastis, 1 miliar dolar. Instagram merupakan aplikasi pengolah gambar. Saat ini miliki 100 juta pengguna (Priyo, 2013).</div>
<div style="text-align: justify;">
d.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Soundcloud, sering disebut sebagai media sosial berbasis audio. Didirikan bulan Agustus 2007, kini Soundcloud tersebut miliki 20 juta pengguna (Priyo, 2013).</div>
<div style="text-align: justify;">
e.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>FUPEI, situs ini buatan anak Indonesia asli. FUPEI adalah kependekan dari Friends Uniting Program Especially Indonesian adalah sebuah situs jaringan sosial yang berdiri pada bulan Mei 2004 menyediakan ruang gerak untuk kegiatan pertemanan bagi penggunanya secara interaktif. Berawal dari booming situs-situs jaringan sosial seperti friendster pada tahun 2004, FUPEI yang turut ikut memberikan sebuah ruang untuk pengguna internet di Indonesia merupakan sebuah bentuk user-generated-content yang mencakup foto, musik, video, dan lain-lain (Priyo, 2013). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Publish</div>
<div style="text-align: justify;">
Media yang memungkinkan pengguna untuk berbagai informasi, pengalaman pribadi, berita dan sejenisnnya. Contohnya adalah Tumbrl, Wordpress, Wikipedia, Blog, Wikia, Digg, dan lain-lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tumblr, media ini masuk ke ranah blog. Tak kalah bersaing dengan platform blog lain macam WordPress maupun Blogger. Saat ini miliki 81 juta pengguna (Priya, 2013).</div>
<div style="text-align: justify;">
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Wikipedia, merupakan ensiklopedia isi bebas yang dimulai pada tahun 2001 (versi bahasa Indonesia dimulai pada tahun 2003). Artikel-artikel di Wikipedia merupakan hasil kolaborasi oleh para penyumbangsih dari seluruh dunia. Situs ini merupakan situs wiki, yang berarti siapapun dapat menyunting artikel, memperbaiki dan menambahkan informasi, hanya dengan mengklik pranala sunting yang berada di atas setiap halaman (Anonim, 2012).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sosial Game</div>
<div style="text-align: justify;">
Media berupa game yang dapat dilakukan atau dimainkan bersama-sama. Contohnya adalah Friendster,Koongregate, Doof, Pogo, Cafe.com, dan lain-lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Friendster, sempat menjadi primadona. Friendster, yang ide penamaannya berasal dari nama Napster, adalah sebuah situs web jaringan sosial di mana seorang pengguna akan membuat identitas maya dan kemudian mengisi data dirinya untuk kemudian mendapatkan account di Friendster. Friendster dimulai sejak tahun 2002 oleh Jonathan Abrams dan sekarang sudah melewati masa beta test. Sejak awal 2005, Friendster juga telah memulai fitur blog. Bahasanya juga sudah multi-language. Dan kini sudah ada versi untuk mobile-nya. Akan tetapi Friendster kini fokus ke ranah sosial game. Kini Friendster miliki 8,2 juta pengguna (Priyo, 2013).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>MMO</div>
<div style="text-align: justify;">
MMO merupakana Massively Multiplayer Online, yaitu media game yang memfasilitasi penggunanya untuk dapat berinteraksi melalui karakter dari game tersebut satu sama lain dan sifatnya daring (online). Contohnya adalah sebagai berikut Kartrider, Warcraft, Neopets, Conan, dan lain-lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Virtual worlds</div>
<div style="text-align: justify;">
Contohnya adalah Habbo, Imvu, Starday, dan lain-lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
8.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Livecast</div>
<div style="text-align: justify;">
Media yang menfasilitasi penggunanya seputar infotaiment. Contohnya yaitu Y! Live, Blog Tv, Justin Tv, Listream Tv, Livecastr, dan lain-lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
9.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Livestream</div>
<div style="text-align: justify;">
Contohnya yaitu Socializr, Froendsfreed, Socialthings!, dan lain-lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
10.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Micro blog</div>
<div style="text-align: justify;">
Contohnya adalah Twitter, Helloo, Weibo,Plurk, Pownce, Twirxr, Plazes, Tweetpeek, dan lain-lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Twitter, microblogging ini memiliki setengah miliar pengguna atau hampir setengah pengguna Facebook. Didirikan tahun 2006, Twitter cepan mendapat hati di kalangan netizen khususnya pengguna mobile (Priyo, 2013).</div>
<div style="text-align: justify;">
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Heello, jejaring sosial terbaru setelah Google+ yang dirilis bulan Juni 2011. Heello merupakan saingan utama twitter. Heello di dibuat oleh Noah Everett yang juga menemukan Twitpeek. Bisa dibilang Hello merupakan kloning dari saudara tuanya yakni Twitter. Lihat saja beberapa tampilannya yang hampir mirip. Mulai dari batas karakter untuk sharing status, username yang menggunakan @username seperti Twitter, Replies dan sebagainya (Sudartini, 2014).</div>
<div style="text-align: justify;">
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Weibo, atau Sina Weibo didirikan Agustus 2009. Saat ini memiliki 300 juta pengguna. Weibo sering disebut sebagai Twitter-nya China (Priyo, 2013).</div>
<div style="text-align: justify;">
d.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Plurk, Dirilis pada tanggal 12 Mei 2008. Plurk sangat populer di Taiwan, Filiphina dan Indonesia. Plurk merupakan akronim dari Peace, Love, Unity, Respect dan Karma. Plurk memiliki keunikan tersendiri dibanding dengan media lainnya, yaitu Plurk akan memberikan reward kepada plurker (sebutan bagi user plurk) yang dikenal dengan nama karma. Karma akan diberikan berdasarkan jumlah response terhadap plurk yang di posting seseorang, keaktifan dalam pertemanan dan jumlah perekrutan anggota baru (Sudartini, 2014).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
D.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>MANFAAT MEDIA SOSIAL</div>
<div style="text-align: justify;">
Manfaat sosial media adalah sebagai berikut.</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bagi masyarakat umum</div>
<div style="text-align: justify;">
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mungkinkan masyarakat untuk berkomunikasi satu sama lain tanpa batasan ruang dan waktu.</div>
<div style="text-align: justify;">
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Memudahkan bertukar informasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Memudahkan mencari media pemasaran, dagang, mencari koneksi, mencari kerja, berbelanja, dan memperluas pertemanan.</div>
<div style="text-align: justify;">
d.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bisa belajar Bahasa Asing.</div>
<div style="text-align: justify;">
e.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dapat berekspresi dengan bebas.</div>
<div style="text-align: justify;">
f.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mempelopori gerakan revormasi dan revolusi akibat kebebasan berpendapat.</div>
<div style="text-align: justify;">
g.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Berbisnis online.</div>
<div style="text-align: justify;">
h.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mempererat tali silahturahmi.</div>
<div style="text-align: justify;">
i.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Media refreshing</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bagi Pelajar</div>
<div style="text-align: justify;">
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Memudahkan untuk belajar</div>
<div style="text-align: justify;">
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Memudahkan penyetoran tugas kepada pihak sekolah.</div>
<div style="text-align: justify;">
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Memudahkan mencari informasi</div>
<div style="text-align: justify;">
d.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Melancarkan komunikasi antar anggota maupun organisasi di sekolah</div>
<div style="text-align: justify;">
e.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sarana diskusi, siswa bisa bergabung dengan berbagai komunitas atau group.</div>
<div style="text-align: justify;">
f.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Media refreshing</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
E.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>PANDANGAN TERHADAP SOSIAL MEDIA</div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak hal telah menjadi mudah dengan adanya sosial media. Masyarakat tentu menyadari hal tersebut. Bahkan mereka sangat beryukur dengan adanya sosial media, pertukaran informasi menjadi cepat. Disisi lain juga tidak sedikit masyarakat yang merasa diri mereka dirugikan akibat sosial media. Menurut Anonim2 (2014), Sebagian orang mengatakan bahwa jejaring sosial dan dunia maya (CyberSpace) telah mengubah dunia menjadi sebuah desa, bahkan sebagian cendekiawan mengatakan bahwa CyberSpacetelah mengubah dunia menjadi sebuah "gubuk." Mereka meyakini bahwa pudarnya jarak tempat, waktu, bahasa, etnis dan budaya di jejaring sosial, menyebabkan batasan-batasan yang ada telah kehilangan makna yang sebenarnya. Maksudnya adalah jejaring sosial dan dunia maya secara tidak langsung membuat masyarakat lupa akan batasan-batasan bertingkah laku, berpendapat dimuka umum dan arti kata bebas secara hukum.</div>
<div style="text-align: justify;">
Hal yang lebih menarik lagi tentang sosial media adalah sebagian masyarakat rela untuk meluangkan waktu hanya untuk membuat akun jejaring sosial. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh pikiran sederhana yaitu, pada jejaring sosial banyak kehadiran orang-orang terkenal seperti tokoh politik, selebriti, olahragawan, aktor dan aktris populer serta politisi tersohor (Anonim2, 2014).</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari kalangan politikus dan pemerintah, mereka beranggapan bahwa sosial media telah mempermudah mereka untuk mengetahui pandangan masyarakat baik yang setuju ataupun tidak setuju tentang kebijakan dan aktivitas mereka, sehingga paling tidak mereka akan mengetahui respon masyarakat terhadap berbagai masalah. Dewasa ini sedikit sekali orang yang mengingkari pentingnya peran opini publik terhadap nasib para penguasa dan politisi, bahkan bisa dikatakan tidak ada yang mengingkarinya.Salah satu hal terpenting yang selalu menjadi perhatian sebuah pemerintahan adalah menarik opini publik kepada kepentingan pemerintah supaya mendukung agenda dan kebijakan pemerintah tersebut. Mungkin di masa lalu, upaya itu hanya dilakukan melalui media, ceramah dan seminar politik, namun sekarang para politisi telah menggunakan jejaring sosial untuk menggalang dukungan rakyat (Anonim2, 2014).</div>
<div style="text-align: justify;">
Melalui jejaring sosial, para politisi berusaha menjelaskan pandangan, agenda dan keyakinan mereka tentang isu-isu kontemporer dan berbagai masalah makro lainnya di masyarakat. Bahkan dalam situasi sensitif politik, aktivitas di jejaring sosial dapat menimbulkan gelombang dan dukungan besar dari para pengguna terhadap aktivitas seseorang atau gerakan politik (Anonim2, 2014).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
F.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>KOMPONEN – KOMPONEN SOSIAL MEDIA</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Ahadi (2013) yang termasuk komponen-komponen dalam sosial media adalah Handphone, Internet, dan Komputer. Handphone / Smart Phone dapat dikategorikan sebagai komponen karena dengan Smart Phone dapat mengakses beberapa situs jejaring sosial diantaranya Facebook, Twitter, Email, Plurk, Heello, FourSquare, dan lain sebagainya.SmartPhone juga dapat lebih cepat mendapatkan informasi yang diinginkan atau juga memberikan informasi yang didapatkan sesuai dengan kenyataan. </div>
<div style="text-align: justify;">
Internet dijadikan sebagai komponen, karena dengan Internet masyarakat dapat mengakses berbagai informasi dimanapun kita berada. Internet memudahkan masyarakat untuk melakukan sebuah interaksi sosial dengan manusia sekitar. Yang terakhir adalah komputer. </div>
<div style="text-align: justify;">
Komputer dijadikan sebagai komponen karena computer juga dapat memudahkan pengguna mendapatkan informasi. Ketiga komponen diatas tidak dapat saling dipisahkan, antara Smart Phone dengan Internet dan juga Komputer dengan Internet. Ketiganya saling berkaitan dan harus seimbang dalam pemakaiannya, sehingga informasi yang tersebar melalui sosial media dapat diakses dengan mudah. Tambahan komponen- komponen lainnya yang mendukung sosial media menurut Anonim (2012), yaitu Personal Komputer (PC) atau Notebook, DVDs (Digital Versatile Disc or Digital Video Disc), VCDs (Compact Discs), Portable Media Player, Video Game atau Game Computer dan Virtual Reality.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>DAFTAR PUSTAKA</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ahadi, Wahyu. 2013. NEW MEDIA (DEFINISI, PANDANGAN, MANFAAT, KOMPONEN, APLIKASI). Artikel. Diakses melalui: http://57412627ug.blogspot.com/2013/11/new-media-definisi-manfaat-komponen.html pada tanggal 24 September 2014</div>
<div style="text-align: justify;">
Alexander. SITUS JEJARING SOSIAL DAN DAMPAT TERHADAP PENGGUNANYA. Artikel. Diakses melalui: http://artikeldanopini.blogspot.com/2010/06/situs-jejaring-sosial-dan-dampak.html pada tanggal 22 September 2014</div>
<div style="text-align: justify;">
Anonim. 2012. NEW MEDIA - DEFINISI, APLIKASI, PANDANGAN, MANFAAT, KOMPONEN). Artikel. Diakses melalui: http://thomasatreides.blogspot.com/2012/10/new-media-definisi-aplikasi-pandangan.html pada tanggal 24 September 2014</div>
<div style="text-align: justify;">
Anonim. 2013. SEJARAH SOSILA MEDIA DAN PERKEMBANGAN SOSIAL MEDIA. Artikel. Diakses memalui: http://sugikshare.blogspot.com/2013/10/sejarah-sosial-media-dan-perkembangan.html pada tanggal 22 September 2014</div>
<div style="text-align: justify;">
Anonim. 2014. A HISTORY OF THE BUSINESS OF SOCIAL MEDIA. Diakses memalui: http://www.fanspage-id.com/2012/08/sejarah-dan-perkembangan-sosial-media.html pada tanggal 22 September 2014</div>
<div style="text-align: justify;">
Anonim2. 2014. JEJARING SOSILA DAN KEPENTINGAN POLITISI. Artikel. Diakses melalui: http://www.indonesian.irib.ir/ranah/sosialita/item/75460-Jejaring_Sosial_dan_Kepentingan_Politisi pada tanggal 22 Semtember 2014.</div>
<div style="text-align: justify;">
Priyo, Kukuh Wibowo. 2013. MACAM JEJARING SOSIAL. Artikel. Diakses melalui: http://www.all-blog-share.blogspot.com/2013/03/macam-macam-jejaring-sosial-lengkap.html ada tanggal 22 September 2014</div>
<div style="text-align: justify;">
Santoso, Jainur. 2013. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN JEJARING SOSIAL.Artikel. Diakses melalui: http://www.putussibau.com/iptek/komputer/175-sdpjs.html pada tanggal 22 September 2014</div>
<div style="text-align: justify;">
Saumi, Rafi Rustian. 2012. APA ITU SOSIAL MEDIA. Artikel. Diakses melalui:http://www.unpas.ac.id/apa-itu-sosial-media/ pada tanggal 22 September 2014</div>
<div style="text-align: justify;">
Sudartini, Wiwik. 2014. PENGERTIAN WEB DAN CONTOH WEB SOSIAL MEDIA. Artikel. Diakses melalui: http://wiwiksudartiniblog.wordpress.com/2014/01/20/pengertian-web-dan-contoh-web-sosial-media pada tanggal 22 September 2014</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10376497876218721342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5192429676906753690.post-65903269743489512072016-05-08T00:46:00.001-07:002016-05-08T00:46:12.980-07:00CONTOH MAKALAH || ETIKA PROFESI - CYBER LOW<div style="text-align: justify;">
KATA PENGANTAR</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Alhamdulillah puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Adapun judul penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“ETIKA PROFESI - CYBER LOW ”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tujuan penulisan laporan ini disusun untuk memenuhi mata kuliah softskill pada Program Diploma Tiga (III) Universitas Gunadarma Akademia Teknik Komputer. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan dan masih jauh dari sempurna, baik dari segi pembahasan maupun dari segi penyusunan. Hal ini disebabkan karena masih banyak keterbatasan penulis baik dari pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan penulis dalam memecahkan permasalahan yang ada. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan bimbingan, dorongan, semangat dan doa baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang tulus kepada :</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Orang Tua kami yang telah membesarkan, merawat, mendidik, memberikkan masukan yang sangat bermanfaat, memberikan cinta kasih yang tak terhingga dan selalu berdoa untuk kesuksesan kami.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ibu Lily Wulandari sebagai dosen mata kuliah yang telah memberikan bimbingan, arahan, saran serta dukungan kepada kami dalam menyelesaikan laporan ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bapak-bapak dan Ibu-ibu Dosen Jurusan Teknik Komputer yang tidak dapat kami tuliskan satu persatu, yang telah memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat dalam pekuliahan di Fakultas Teknik Komputer.</div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Terima kasih kepada teman-teman yang ada dikelas</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akhir kata, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dan kekurangan. Kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk penyempurnaan makalah ini dan semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi siapa saja yang membacanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jakarta, Desember 2014</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Penulis</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
DAFTAR ISI</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Daftar Isi………………………………………………………...................... 1</div>
<div style="text-align: justify;">
Kata Pengantar…………………………………………………………...... 2 </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
CYBER LAW................................................................................................... 4</div>
<div style="text-align: justify;">
A.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>PENGERTIAN CYBER LAW............................................................. 4</div>
<div style="text-align: justify;">
B.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Contoh permasalahan........................................................................... 4</div>
<div style="text-align: justify;">
C.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bagaimana status hukum uang digital.............................................. 5</div>
<div style="text-align: justify;">
D.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Perlukah CYBER LAW...................................................................... 5</div>
<div style="text-align: justify;">
E.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Apakah CYBER LAW dibuthkan di Indonesia.............................. 5</div>
<div style="text-align: justify;">
F.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ruang Lingkup CYBER LAW........................................................... 6</div>
<div style="text-align: justify;">
G.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Macam-macam CYBER LAW.............................................................. 6</div>
<div style="text-align: justify;">
H.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Computer Crime Art (MALAYSIA)...................................................... 6</div>
<div style="text-align: justify;">
I.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Council of Europe Convention on Cyber Crime............................. 6</div>
<div style="text-align: justify;">
J.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Perbedaan ke-3 nya ............................................................................ 7</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
PERATURAN DAN REGULASI UU NO. 19 TENTANG HAK CIPTA DAN UU NO 36 TENTANG TELEKOMUNIKASI................................................................. 9</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
A.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>UU No. 19 tentang HAK CIPTA....................................................... 9</div>
<div style="text-align: justify;">
B.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>UU No. 36 tentang TELEKOMUNIKASI........................................ 10</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 45</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
CYBER LAW</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
A.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>PENGERTIAN CYBER LAW</div>
<div style="text-align: justify;">
Cyberlaw adalah hukum yang digunakan didunia maya (cyber space) yang umumnya diasosiasikan dengan internet. Cyberlaw merupakan aspek hukum yang ruang lingkupnya meliputi suatu aspek yang berhubungan dengan orang perongan atau subyek hukum yang menggunakan dan memanfaatkan teknologi internet yang dimulai pada saat online dan memasuki dunia cyber atau duni maya. Cyberlaw sendiri merupakan istilah yang berasal dari Cyberspace Law. Cyberlaw akan memainkan peranannya dalam dunia masa depan, karena nyaris tidak ada lagi segi kehidupan yang tidak tersentuh oleh keajaiban teknologi dewasa ini dimana kita perlu sebuah perangkat aturan main didalamnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
B.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Contoh permasalahan yang berhubungan dengan hilangnya ruang dan waktu antara lain: </div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Seorang penjahat komputer (cracker) yang berkebangsaan Indonesia, berada di Australia, mengobrak-abrik server di Amerika, yang ditempati (hosting) sebuah perusahaan Inggris. Hukum mana yang akan dipakai untuk mengadili kejahatan cracker tersebut? Contoh kasus yang mungkin berhubungan adalah adanya hacker Indonesia yang tertangkap di Singapura karena melakukan cracking terhadap sebuah server perusahaan di Singapura. Dia diadili dengan hukum Singapura karena kebetulan semuanya berada di Singapura. </div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Nama domain (.com, .net, .org, .id, .sg, dan seterusnya) pada mulanya tidak memiliki nilai apa-apa. Akan tetapi pada perkembangan Internet, nama domain adalah identitas dari perusahaan. Bahkan karena dominannya perusahaan Internet yang menggunakan domain ".com" sehingga perusahaan-perusahaan tersebut sering disebut perusahaan "dotcom". Pemilihan nama domain sering berbernturan dengan trademark, nama orang terkenal, dan seterusnya. Contoh kasus adalah pendaftaran domain JuliaRoberts.com oleh orang yagn bukan Julia Roberts. (Akhirnya pengadilan memutuskan Julia Roberts yang betulan yang menang.) Adanya perdagangan global, WTO, WIPO, dan lain lain membuat permasalahan menjadi semakin keruh. Trademark menjadi global. </div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pajak (tax) juga merupakan salah satu masalah yang cukup pelik. Dalam transaksi yang dilakukan oleh multi nasional, pajak mana yang akan digunakan? Seperti contoh di atas, server berada di Amerika, dimiliki oleh orang Belanda, dan pembeli dari Rusia. Bagaimana dengan pajaknya? Apakah perlu dipajak? Ada usulan dari pemerintah Amerika Serikat dimana pajak untuk produk yang dikirimkan (delivery) melalui saluran Internet tidak perlu dikenakan pajak. Produk-produk ini biasanya dikenal dengan istilah "digitalized products", yaitu produk yang dapat di-digital-kan, seperti musik, film, software, dan buku. Barang yang secara fisik dikirimkan secara konvensional dan melalui pabean, diusulkan tetap dikenakan pajak. </div>
<div style="text-align: justify;">
C.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bagaimana status hukum dari uang digital seperti cybercash? Siapa yang boleh menerbitkan uang digital ini? </div>
<div style="text-align: justify;">
Perkembangan teknologi komunikasi dan komputer sudah demikian pesatnya sehingga mengubah pola dan dasar bisnis. Untuk itu cyberlaw ini sebaiknya dibahas oleh orang-orang dari berbagai latar belakang (akademisi, pakar TekInfo, teknis, hukum, bisinis, dan pemerintah). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
D.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Perlukah Cyberlaw </div>
<div style="text-align: justify;">
Hukum konvensional digunakan untuk mengatur citizen. Semenatra itu cyberlaw digunakan untuk mengatur netizen. Perbedaan antara citizen dan netizen ini menyebabkan cyberlaw harus ditinjau dari sudut pandang yang berbeda. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
E.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mengingat jumlah pengguna Internet di Indonesia yang masih kecil, apakah memang cyberlaw sudah dibutuhkan di Indonesia? </div>
<div style="text-align: justify;">
Digital Signature </div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam perniagaan, tanda tangan digunakan untuk menyatakan sebuah transaksi. Kalau di Indonesia, tanda tangan ini biasanya disertai dengan meterai. Nah, bagaimana dengan transaksi yang dilakukan secara elektronik? Digital signature merupakan pengganti dari tanda tangan yang biasa. </div>
<div style="text-align: justify;">
Perlu dicatatat bahwa digital signature tidak sama dengan mengambil image dari tanda tangan kita yang biasa kemudian mengkonversikannya menjadi "scanned image". Kalau yang ini namanya "digitalized signature". </div>
<div style="text-align: justify;">
Digital signature berbasis kepada teknology kriptografi (cryptography). Keamanan dari digital signature sudah dapat dijamin. Bahkan keamanannya lebih tinggi dari tanda tangan biasa. Justru disini banyak orang yang tidak mau terima mekanisme elektronik karena menghilangkan peluang untuk kongkalikong. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
F.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>RUANG LINGKUP CYBER LOW</div>
<div style="text-align: justify;">
Ruang lingkup cyber law sangatlah luas, diantaranya :</div>
<div style="text-align: justify;">
- Bisnis (Bussines)</div>
<div style="text-align: justify;">
- Konsumen (Consumer)</div>
<div style="text-align: justify;">
- Penyedia Layanan (Service Providers)</div>
<div style="text-align: justify;">
- Internet Banking</div>
<div style="text-align: justify;">
- Pedagang Perantara (Intermediaers)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
G.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>MACAM-MACAM CYBER LAW</div>
<div style="text-align: justify;">
Macam-macam cyber law dibagi 2 , diantaraya :</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Hukum Informasi</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Hukum Sistem Informasi</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Hukum Telematika (Telekomunikasi dan Informatika)</div>
<div style="text-align: justify;">
4. UU ITE (Undang-Undang Informasi Transaksi dan Elktronik)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
H.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>COMPUTER CRIME ACT (MALAYSIA)</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahun 1997 malaysia telah mengesahkan dan mengimplementasikan beberapa perundang-undangan yang mengatur berbagai aspek dalam cyberlaw seperti UU Kejahatan Komputer, UU Tandatangan Digital, UU Komunikasi dan Multimedia, juga perlindungan hak cipta dalam internet melalui amandemen UU Hak Ciptanya. The Computer Crime Act mencakup, sbb: </div>
<div style="text-align: justify;">
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mengakses material komputer tanpa ijin</div>
<div style="text-align: justify;">
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menggunakan komputer untuk fungsi yang lain</div>
<div style="text-align: justify;">
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Memasuki program rahasia orang lain melalui komputernya</div>
<div style="text-align: justify;">
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mengubah / menghapus program atau data orang lain </div>
<div style="text-align: justify;">
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menyalahgunakan program / data orang lain demi kepentingan pribadi</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
I.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Council of Europe Convention on Cyber Crime</div>
<div style="text-align: justify;">
Council of Europe Convention on Cyber Crime (Dewan Eropa Konvensi Cyber Crime), yang berlaku mulai pada bulan Juli 2004, adalah dewan yang membuat perjanjian internasional untuk mengatasi kejahatan komputer dan kejahatan internet yang dapat menyelaraskan hukum nasional, meningkatkan teknik investigasi dan meningkatkan kerjasama internasional. berisi Undang-Undang Pemanfaatan Teknologi Informasi (RUU-PTI) pada intinya memuat perumusan tindak pidana. Council of Europe Convention on Cyber Crime ini juga terbuka untuk penandatanganan oleh negara-negara non-Eropa dan menyediakan kerangka kerja bagi kerjasama internasional dalam bidang ini. Konvensi ini merupakan perjanjian internasional pertama pada kejahatan yang dilakukan lewat internet dan jaringan komputer lainnya, terutama yang berhubungan dengan pelanggaran hak cipta, yang berhubungan dengan penipuan komputer, pornografi anak dan pelanggaran keamanan jaringan. Hal ini juga berisi serangkaian kekuatan dan prosedur seperti pencarian jaringan komputer dan intersepsi sah. Tujuan utama adanya konvensi ini adalah untuk membuat kebijakan kriminal umum yang ditujukan untuk perlindungan masyarakat terhadap Cyber Crime melalui harmonisasi legalisasi nasional, peningkatan kemampuan penegakan hukum dan peradilan, dan peningkatan kerjasama internasional. Selain itu konvensi ini bertujuan terutama untuk:</div>
<div style="text-align: justify;">
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Harmonisasi unsur-unsur hukum domestik pidana substantif dari pelanggaran dan ketentuan yang terhubung di bidang kejahatan cyber.</div>
<div style="text-align: justify;">
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menyediakan form untuk kekuatan hukum domestik acara pidana yang diperlukan untuk investigasi dan penuntutan tindak pidana tersebut, serta pelanggaran lainnya yang dilakukan dengan menggunakan sistem komputer atau bukti dalam kaitannya dengan bentuk elektronik</div>
<div style="text-align: justify;">
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mendirikan cepat dan efektif rezim kerjasama internasional</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
J.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Jadi, Perbedaan dari ketiga di atas yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
Cyberlaw merupakan seperangkat aturan yang dibuat oleh suatu negara tertentu, dan peraturan yang dibuat itu hanya berlaku kepada masyarakat negara tersebut. Jadi, setiap negara mempunyai cyberlaw tersendiri. Sedangkan Computer Crime Law (CCA). Merupakan Undang-undang penyalahan penggunaan Information Technology di Malaysia. dan Council of Europe Convention on Cybercrime Merupakan Organisasi yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dari kejahatan di dunia Internasional. Organisasi ini dapat memantau semua pelanggaran yang ada di seluruh dunia. Jadi perbedaan dari ketiga peraturan tersebut adalah sampai di mana jarak aturan itu berlaku. Cyberlaw berlaku hanya berlaku di Negara masing-masing yang memiliki Cyberlaw, Computer Crime Law (CCA) hanya berlaku kepada pelaku kejahatan cybercrime yang berada di Negara Malaysia dan Council of Europe Convention on Cybercrime berlaku kepada pelaku kejahatan cybercrime yang ada di seluruh dunia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
PERATURAN DAN REGULASI UU NO. 19 TENTANG HAK CIPTA DAN UU NO 36 TENTANG TELEKOMUNIKASI</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
A.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>UU No. 19 HAK CIPTA</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam peraturan tentang hak cipta di muat dalam pasal UU No.19 tentang hak cipta ketentuan umum, lingkungan hak cipta, perlindungan hak cipta, pendaftaran HAKI.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
UU No.19 sangat penting karena sebagai pelindung karya /ciptaan seseorang agar tidak di akui atau di bajak dan juga sebagai simbol penghormatan atas karya / ciptaan seseorang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ruang lingkup dari hak cipta dalam bab 2 mengenai LINGKUP HAK CIPTA pasal 2-28 :</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ciptaan yang dilindungi (pasal 12), Ciptaan yang dilindungi adalah Ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra, yang mencakup: buku, Program Komputer, pamflet, perwajahan (lay out) karya tulis yang diterbitkan dan semua hasil karya tulis lain, ceramah, kuliah, pidato dan Ciptaan lain yang sejenis dengan itu, alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan, lagu atau musik dengan atau tanpa teks, drama atau drama musikal, tari, koreografi, pewayangan dan pantomim, seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase dan seni terapan, arsitektur, peta, seni batik, fotografi, sinematografi, terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, database dan karya lain dari hasil pengalihwujudan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh dari peraturan dan regulasi UU No.19 ini, seperti misalnya seorang programmer yang membuat / menciptakan suatu program komputer berhak untuk reproduksi ciptaannya dan menjual salinan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
B.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peraturan & regulasi UU No.36 tentang telekomunikasi</div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh Peraturan dan Regulasi :</div>
<div style="text-align: justify;">
- Azas & Tujuan Telekomunikasi</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Diatur dalam Undang-Undang No. 36 tentang Telekomunikasi BAB II pasal 2 & 3, yang isinya:</div>
<div style="text-align: justify;">
BAB II</div>
<div style="text-align: justify;">
ASAS DAN TUJUAN</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 3</div>
<div style="text-align: justify;">
Telekomunikasi diselenggarakan dengan tujuan untuk mendukung persatuan dan kesatuan bangsa, meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata, mendukung kehidupan ekonomi dan kegiatan pemerintahan, serta meningkatkan hubungan antarbangsa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh peraturan & regulasi Dalam hal ini, Telekomunikasi tidak dapat dilakukan untuk suatu hal yang bersifat provokasi, penipuan, kejahatan dan tindakan yang bersifat merugikan lainnya, Jika dilanggar maka terkena sanksi sebagaimana yang telah di atur oleh undang-undang, yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sanksi Administrasi dan Ketentuan Pidana</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Diatur dalam Undang-Undang No. 36 tentang Telekomunikasi BAB VI pasal 45 & 46, yang isinya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB VI</div>
<div style="text-align: justify;">
SANKSI ADMINISTRASI</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 45</div>
<div style="text-align: justify;">
Barang siapa melanggar ketentuan Pasal 16 ayat (1), Pasal 18 ayat (2), Pasal 19, Pasal 21, Pasal 25 ayat (2), Pasal 26 ayat (1), Pasal 29 ayat (1), Pasal 29 ayat (2), Pasal 33 ayat (1), Pasal 33 ayat (2), Pasal 34 ayat (1), atau Pasa l 34 ayat (2) dikenai sanksi administrasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 46</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Sanksi administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 berupa pencabutan izin.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Pencabutan izin sebagaimana dimaksud pada ay at (1) dilakukan setelah diberi peringatan tertulis.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketentuan Pidana diatur dalam Undang-Undang No. 36 tentang Telekomunikasi BAB VII pasal 47-59, yang isinya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB VII</div>
<div style="text-align: justify;">
KETENTUAN PIDANA</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 47</div>
<div style="text-align: justify;">
Barang siapa yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan atau denda paling banyak Rp 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah).</div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 48</div>
<div style="text-align: justify;">
Penyelenggara jaringan telekomunikasi yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan atau denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).</div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 49</div>
<div style="text-align: justify;">
Penyelenggara telekomunikasi yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan atau denda paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).</div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 50</div>
<div style="text-align: justify;">
Barang siapa yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan atau denda paling banyak Rp 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah).</div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 51</div>
<div style="text-align: justify;">
Penyelenggara telekomunikasi khusus yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (1) atau Pasal 29 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan atau denda paling banyak Rp 400.000.000,00 (empat ratus juta rupiah).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 52</div>
<div style="text-align: justify;">
Barang siapa memperdagangkan. membuat, merakit, memasukkan atau menggunakan perangkat telekomunikasi di wilayah Negara Republik Indonesia yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1) Dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan atau denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA</div>
<div style="text-align: justify;">
NOMOR 19 TAHUN 2002</div>
<div style="text-align: justify;">
TENTANG</div>
<div style="text-align: justify;">
HAK CIPTA</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menimbang:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman etnik/suku bangsa dan budaya serta kekayaan di bidang seni dan sastra dengan pengembangan-pengembangannya yang memerlukan perlindungan Hak Cipta terhadap kekayaan intelektual yang lahir dari keanekaragaman tersebut;</div>
<div style="text-align: justify;">
b. bahwa Indonesia telah menjadi anggota berbagai konvensi/perjanjian internasional di bidang hak kekayaan intelektual pada umumnya dan Hak Cipta pada khususnya yang memerlukan pengejawantahan lebih lanjut dalam sistem hukum nasionalnya;</div>
<div style="text-align: justify;">
c. bahwa perkembangan di bidang perdagangan, industri, dan investasi telah sedemikian pesat sehingga memerlukan peningkatan perlindungan bagi Pencipta dan Pemilik Hak Terkait dengan tetap memperhatikan kepentingan masyarakat luas;</div>
<div style="text-align: justify;">
d. bahwa dengan memperhatikan pengalaman dalam melaksanakan Undang-undang Hak Cipta yang ada, dipandang perlu untuk menetapkan Undang-undang Hak Cipta yang baru menggantikan Undang-undang Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987 dan terakhir diubah dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1997;</div>
<div style="text-align: justify;">
e. bahwa berdasarkan pertimbangan seb agaimana tersebut dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, dibutuhkan Undang-undang tentang Hak Cipta.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mengingat: </div>
<div style="text-align: justify;">
1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (1), Pasal 28 C ayat (1), dan Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing the World Trade Organization (Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia), (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3564).</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan Persetujuan</div>
<div style="text-align: justify;">
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
MEMUTUSKAN:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menetapkan: UNDANG-UNDANG TENTANG HAK CIPTA.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB I</div>
<div style="text-align: justify;">
KETENTUAN UMUM</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 1</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi Pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Pencipta adalah seorang atau beberapa orang secara bersama -sama yang atas inspirasinya melahirkan suatu Ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan, atau keahlian yang dituangkan ke dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Ciptaan adalah hasil setiap karya Pencipta yang menunjukkan keasliannya dalam lapangan ilmu pengetahuan, seni, atau sastra.</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Pemegang Hak Cipta adalah Pencipta sebagai Pemilik Hak Cipta, atau pihak yang menerima hak tersebut dari Pencipta, atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak dari pihak yang menerima hak tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Pengumuman adalah pem bacaan, penyiaran, pameran, penjualan, pengedaran, atau penyebaran suatu Ciptaan dengan menggunakan alat apa pun, termasuk media internet, atau melakukan dengan cara apa pun sehingga suatu Ciptaan dapat dibaca, didengar, atau dilihat orang lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Perbanyakan adalah penambahan jumlah sesuatu Ciptaan, baik secara keseluruhan maupun bagian yang sangat substansial dengan menggunakan bahan-bahan yang sama ataupun tidak sama, termasuk mengalihwujudkan secara permanen atau temporer.</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Potret adalah gambar dari wajah orang yang digambarkan, baik bersama bagian tubuh lainnya ataupun tidak, yang diciptakan dengan cara dan alat apa pun.</div>
<div style="text-align: justify;">
8. Program Komputer adalah sekumpulan instruksi yang diwujudkan dalam bentuk bahasa, kode, skema, ataupun bentuk lain, yang apabila digabun gkan dengan media yang dapat dibaca dengan komputer akan mampu membuat komputer bekerja untuk melakukan fungsi-fungsi khusus atau untuk mencapai hasil yang khusus, termasuk persiapan dalam merancang instruksi-instruksi tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
9. Hak Terkait adalah hak yang berkaitan dengan Hak Cipta, yaitu hak eksklusif bagi Pelaku untuk memperbanyak atau menyiarkan pertunjukannya; bagi Produser Rekaman Suara untuk memperbanyak atau menyewakan karya rekaman suara atau rekaman bunyinya, dan bagi Lembaga Penyiaran untuk membuat, memperbanyak, atau menyiarkan karya siarannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
10. Pelaku adalah aktor, penyanyi, pemusik, penari, atau mereka yang menampilkan, memperagakan, mempertunjukkan, menyanyikan, menyampaikan, mendeklamasikan, atau memainkan suatu karya musik, drama, tari, sastra, folklor, atau karya seni lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
11. Produser Rekaman Suara adalah orang atau badan hukum yang pertama kali merekam dan memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan perekaman suara atau perekaman bunyi, baik perekaman dari suatu pertunjukan maupun perek aman suara atau perekaman bunyi lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
12. Lembaga Penyiaran adalah organisasi penyelenggara siaran yang berbentuk badan hukum, yang melakukan penyiaran atas suatu karya siaran dengan menggunakan transmisi dengan atau tanpa kabel atau melalui sistem elektromagnetik.</div>
<div style="text-align: justify;">
13. Permohonan adalah Permohonan pendaftaran Ciptaan yang diajukan oleh pemohon kepada Direktorat Jenderal.</div>
<div style="text-align: justify;">
14. Lisensi adalah izin yang diberikan oleh Pemegang Hak Cipta atau Pemegang Hak Terkait kepada pihak lain untuk mengumumkan dan/atau memperbanyak Ciptaannya atau produk Hak Terkaitnya dengan persyaratan tertentu.</div>
<div style="text-align: justify;">
15. Kuasa adalah konsultan Hak Kekayaan Intelektual sebagaimana diatur dalam ketentuan Undang-undang ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
16. Menteri adalah Menteri yang membawahkan departemen yang salah satu lingkup tugas dan tanggung jawabnya meliputi pembinaan di bidang Hak Kekayaan Intelektual, termasuk Hak Cipta.</div>
<div style="text-align: justify;">
17. Direktorat Jenderal adalah Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual yang berada di bawah departemen yang dipimpin oleh Menteri.</div>
<div style="text-align: justify;">
BAB II</div>
<div style="text-align: justify;">
LINGKUP HAK CIPTA</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagian Pertama</div>
<div style="text-align: justify;">
Fungsi dan Sifat Hak Cipta</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 2</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembata san menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Pencipta dan/atau Pemegang Hak Cipta atas karya sinematografi dan Program Komputer memiliki hak untuk memberikan izin atau melarang orang lain yang tanpa persetujuannya menyewakan Ciptaan tersebut untuk kepentingan yang bersifat komersial.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 3</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Hak Cipta dianggap sebagai benda bergerak.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Hak Cipta dapat beralih atau dialihkan, baik seluruhnya maupun sebagian karena:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Pewarisan;</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Hibah;</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Wasiat;</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Perjanjian tertulis; atau</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 4</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Hak Cipta yang dimiliki oleh Pencipta, yang setelah Penciptanya meninggal dunia, menjadi milik ahli warisnya atau milik penerima wasiat, dan Hak Cipta tersebut tidak dapat disita, kecuali jika hak itu diperoleh secara melawan hukum.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Hak Cipta yang tidak atau belum diumumkan yang setelah Penciptanya meninggal dunia, menjadi milik ahli warisnya atau milik penerima wasiat, dan Hak Cipta tersebut tidak dapat disita, kecuali jika hak itu diperoleh secara melawan hukum.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagian Kedua</div>
<div style="text-align: justify;">
Pencipta</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 5</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Kecuali terbukti sebaliknya, yang dianggap sebagai Pencipta adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. orang yang namanya terdaftar dalam Daftar Umum Ciptaan pada Direktorat Jenderal; atau</div>
<div style="text-align: justify;">
b. orang yang namanya disebut dalam Ciptaan atau diumumkan sebagai Pencipta pada suatu Ciptaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Kecuali terbukti sebaliknya, pada ceramah yang tidak menggunakan bahan tertulis dan tidak ada pemberitahuan siapa Penciptanya, orang yang berceramah dianggap sebagai Pencipta ceramah tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 6</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika suatu Ciptaan terdiri atas beberapa bagian tersendiri yang diciptakan oleh dua orang atau lebih, yang dianggap sebagai Pencipta ialah orang yang memimpin serta mengawasi penyelesaian seluruh Ciptaan itu, atau dalam hal tidak ada orang tersebut, yang dianggap sebagai Pencipta adalah orang yang menghimpunnya dengan tidak mengurangi Hak Cipta masing-masing atas bagian Ciptaannya itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 7</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika suatu Ciptaan yang dirancang seseorang diwujudkan dan dikerjakan oleh orang lain di bawah pimpinan dan pengawasan orang yang merancang, Penciptanya adalah orang yang merancang Ciptaan itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 8</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Jika suatu Ciptaan dibuat dalam hubungan dinas dengan pihak lain dalam lingkungan pekerjaannya, Pemegang Hak Cipta adalah pihak yang untuk dan dalam dinasnya Ciptaan itu dikerjakan, kecuali ada perjanjian lain antara kedua pihak dengan tidak mengurangi hak Pencipta apabila penggunaan Ciptaan itu diperluas sampai ke luar hubungan dinas.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku pula bagi Ciptaan yang dibuat pihak lain berdasarkan pesanan yang dilakukan dalam hubungan dinas.</div>
<div style="text-align: justify;">
(3) Jika suatu Ciptaan dibuat dalam hubungan kerja atau berdasarkan pesanan, pihak yang membuat karya cipta itu dianggap sebagai Pencipta dan Pemegang Hak Cipta, kecuali apabila diperjanjikan lain antara kedua pihak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 9</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika suatu badan hukum mengumumkan bahwa Ciptaan berasal dari padanya dengan tidak menyebut seseorang sebagai Penciptanya, badan hukum tersebut dianggap sebagai Penciptanya, kecuali jika terbukti sebaliknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagian Ketiga</div>
<div style="text-align: justify;">
Hak Cipta atas Ciptaan yang Penciptanya Tidak Diketahui</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 10</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Negara memegang Hak Cipta atas karya peninggalan prasejarah, sejarah, dan benda budaya nasional lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Negara memegang Hak Cipta atas folklor dan hasil kebudayaan rakyat yang menjadi milik bersama, seperti cerita, hikayat, dongeng, legenda, babad, lagu, kerajinan tangan, koreografi, tarian, kaligrafi, dan karya seni lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
(3) Untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaan tersebut pada ayat (2), orang yang bukan warga negara Indonesia harus terlebih dahulu mendapat izin dari instansi yang terkait dalam masalah tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Hak Cipta yang dipegang oleh Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini, diatur dengan Peraturan Pemerintah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 11</div>
<div style="text-align: justify;">
(1)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Jika suatu Ciptaan tidak diketahui Penciptanya dan Ciptaan itu belum diterbitkan, Negara</div>
<div style="text-align: justify;">
(2)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>memegang Hak Cipta atas Ciptaan tersebut untuk kepentingan Penciptanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Jika suatu Ciptaan telah diterbitkan tetapi tidak diketahui Penciptanya atau pada Ciptaan tersebut hanya tertera nama samaran Penciptanya, penerbit memegang Hak Cipta atas Ciptaan tersebut untuk kepentingan Penciptanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
(3) Jika suatu Ciptaan telah diterbitkan tetapi tidak diketahui Penciptanya dan/atau penerbitnya, Negara memegang Hak Cipta atas Ciptaan tersebut untuk kepentingan Penciptanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagian Keempat</div>
<div style="text-align: justify;">
Ciptaan yang Dilindungi</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 12</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Dalam Undang-undang ini Ciptaan yang dilindungi adalah Ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra, yang mencakup:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. buku, Program Komputer, pamflet, perwajahan (lay out) karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain;</div>
<div style="text-align: justify;">
b. ceramah, kuliah, pidato, dan Ciptaan lain yang sejenis dengan itu;</div>
<div style="text-align: justify;">
c. alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan;</div>
<div style="text-align: justify;">
d. lagu atau musik dengan atau tanpa teks;</div>
<div style="text-align: justify;">
e. drama atau drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim;</div>
<div style="text-align: justify;">
f. seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni</div>
<div style="text-align: justify;">
pahat, seni patung, kolase, dan seni terapan;</div>
<div style="text-align: justify;">
g. arsitektur;</div>
<div style="text-align: justify;">
h. peta;</div>
<div style="text-align: justify;">
i. seni batik;</div>
<div style="text-align: justify;">
j. fotografi;</div>
<div style="text-align: justify;">
k. sinematografi;</div>
<div style="text-align: justify;">
l. terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, database, dan karya lain dari hasil pengalihwujudan.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Ciptaan sebagaimana dimaksud dalam huruf l dilindungi sebagai Ciptaan tersendiri dengan tidak mengurangi Hak Cipta atas Ciptaan asli.</div>
<div style="text-align: justify;">
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), termasuk juga semua Ciptaan yang tidak atau belum diumumkan, tetapi sudah merupakan suatu bentuk kesatuan yang nyata, yang memungkinkan Perbanyakan hasil karya itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 13</div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak ada Hak Cipta atas:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. hasil rapat terbuka lembaga-lembaga Negara;</div>
<div style="text-align: justify;">
b. peraturan perundang-undangan;</div>
<div style="text-align: justify;">
c. pidato kenegaraan atau pidato pejabat Pemerintah;</div>
<div style="text-align: justify;">
d. putusan pengadilan atau penetapan hakim; atau</div>
<div style="text-align: justify;">
e. keputusan badan arbitrase atau keputusan badan-badan sejenis lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagian Kelima</div>
<div style="text-align: justify;">
Pembatasan Hak Cipta</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 14</div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak dianggap sebagai pelanggaran Hak Cipta:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Pengumuman dan/atau Perbanyakan lambang Negara dan lagu kebangsaan menurut sifatnya yang asli;</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Pengumuman dan/atau Perbanyakan segala sesuatu yang diumumkan dan/atau diperbanyak oleh atau atas nama Pemerintah, kecuali apabila Hak Cipta itu dinyatakan dilindungi, baik dengan peraturan perundang-undangan maupun dengan pernyataan pada Ciptaan itu sendiri atau ketika Ciptaan itu diumumkan dan/atau diperbanyak; atau</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Pengambilan berita aktual baik seluruhnya maupun sebagian dari kantor berita, Lembaga Penyiaran, dan surat kabar atau sumber sejenis lain, dengan ketentuan sumbernya harus disebutkan secara lengkap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 15</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan syarat bahwa sumbernya harus disebutkan atau dicantumkan, tidak dianggap sebagai pelanggaran Hak Cipta:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. penggunaan Ciptaan pihak lain untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah dengan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari Pencipta;</div>
<div style="text-align: justify;">
b. pengambilan Ciptaan pihak lain, baik seluruhnya maupun sebagian, guna keperluan pembelaan di dalam atau di luar Pengadilan;</div>
<div style="text-align: justify;">
c. pengambilan Ciptaan pihak lain, baik seluruhnya maupun sebagian, guna keperluan:</div>
<div style="text-align: justify;">
(i) ceramah yang semata-mata untuk tujuan pendidikan dan ilmu pengetahuan; atau</div>
<div style="text-align: justify;">
(ii) pertunjukan atau pementasan yang tidak dipungut bayaran dengan ketentuan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari Pencipta.</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Perbanyakan suatu Ciptaan bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra dalam huruf braille guna keperluan para tunanetra, kecuali jika Perbanyakan itu bersifat komersial;</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Perbanyakan suatu Ciptaan selain Program Komputer, secara terbatas dengan cara atau alat apa pun atau proses yang serupa oleh perpustakaan umum, lembaga ilmu pengetahuan atau pendidikan, dan pusat dokumentasi yang nonkomersial semata-mata untuk keperluan aktivitasnya;</div>
<div style="text-align: justify;">
f. perubahan yang dilakukan berdasarkan pertimbangan pelaksanaan teknis atas karya arsitektur, seperti Ciptaan bangunan;</div>
<div style="text-align: justify;">
g. pembuatan salinan cadangan suatu Program Komputer oleh pemilik Program Komputer yang dilakukan semata-mata untuk digunakan sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 16</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Untuk kepentingan pendidikan, ilmu pengetahuan, serta kegiatan penelitian dan pengembangan, terhadap Ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan dan sastra, Menteri setelah mendengar pertimbangan Dewan Hak Cipta dapat:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. mewajibkan Pemegang Hak Cipta untuk melaksanakan sendiri penerjemahan dan/atau Perbanyakan Ciptaan tersebut di wilayah Negara Republik Indonesia dalam waktu yang ditentukan;</div>
<div style="text-align: justify;">
b. mewajibkan Pemegang Hak Cipta yang bersangkutan untuk memberikan izin kepada pihak lain untuk menerjemahkan dan/atau memperbanyak Ciptaan tersebut di wilayah Negara Republik Indonesia dalam waktu yang ditentukan dalam hal Pemegang Hak Cipta yang bersangkutan tidak melaksanakan sendiri atau melaksanakan sendiri kewajiban sebagaimana dimaksud dalam huruf a;</div>
<div style="text-align: justify;">
c. menunjuk pihak lain untuk melakukan penerjemahan dan/atau Perbanyakan Ciptaan tersebut dalam hal Pemegang Hak Cipta tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam huruf b.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Kewajiban untuk menerjemahkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan setelah lewat jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak diterbitkannya Ciptaan di bidang ilmu pengetahuan dan sastra selama karya tersebut belum pernah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
(3) Kewajiban untuk memperbanyak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan setelah lewat jangka waktu:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. 3 (tiga) tahun sejak diterbitkannya buku di bidang matematika dan ilmu pengetahuan alam dan buku itu belum pernah diperbanyak di wilayah Negara Republik Indonesia;</div>
<div style="text-align: justify;">
b. 5 (lima) tahun sejak diterbitkannya buku di bidang ilmu sosial dan buku itu belum pernah diperbanyak di wilayah Negara Republik Indonesia;</div>
<div style="text-align: justify;">
c. 7 (tujuh) tahun sejak diumumkannya buku di bidang seni dan sastra dan buku itu belum</div>
<div style="text-align: justify;">
pernah diperbanyak di wilayah Negara Republik Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
(4) Penerjemahan atau Perbanyakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat</div>
<div style="text-align: justify;">
digunakan untuk pemakaian di dalam wilayah Negara Republik Indonesia dan tidak untuk</div>
<div style="text-align: justify;">
diekspor ke wilayah Negara lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
(5) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ) huruf b dan huruf c disertai pemberian imbalan yang besarnya ditetapkan dengan Keputusan Presiden.</div>
<div style="text-align: justify;">
(6) Ketentuan tentang tata cara pengajuan Permohonan untuk menerjemahkan dan/atau memperbanyak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan Keputusan Presiden.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 17</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemerintah melarang Pengumuman setiap Ciptaan yang bertentangan dengan kebijaksanaan Pemerintah di bidang agama, pertahanan dan keamanan Negara, kesusilaan, serta ketertiban umum setelah mendengar pertimbangan Dewan Hak Cipta.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 18</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Pengumuman suatu Ciptaan yang diselenggarakan oleh Pemerintah untuk kepentingan nasional melalui radio, televisi dan/atau sarana lain dapat dilakukan dengan tidak meminta izin kepada Pemegang Hak Cipta dengan ketentuan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari Pemegang Hak Cipta, dan kepada Pemegang Hak Cipta diberikan imbalan yang layak.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Lembaga Penyiaran yang mengumumkan Ciptaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang mengabadikan Ciptaan itu semata-mata untuk Lembaga Penyiaran itu sendiri dengan ketentuan bahwa untuk penyiaran selanjutnya, Lembaga Penyiaran tersebut harus memberikan imbalan yang layak kepada Pemegang Hak Cipta yang bersangkutan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagian Keenam</div>
<div style="text-align: justify;">
Hak Cipta atas Potret</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 19</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Untuk memperbanyak atau mengumumkan Ciptaannya, Pemegang Hak Cipta atas Potret seseorang harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari orang yang dipotret, atau izin ahli warisnya dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun setelah orang yang dipotret meninggal dunia.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Jika suatu Potret memuat gambar 2 (dua) orang atau lebih, untuk Perbanyakan atau Pengumuman setiap orang yang dipotret, apabila Pengumuman atau Perbanyakan itu memuat juga orang lain dalam potret itu, Pemegang Hak Cipta harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari setiap orang dalam Potret itu, atau izin ahli waris masing-masing dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun setelah yang dipotret meninggal dunia.</div>
<div style="text-align: justify;">
(3) Ketentuan dalam pasal ini hanya berlaku terhadap Potret yang dibuat:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. atas permintaan sendiri dari orang yang dipotret;</div>
<div style="text-align: justify;">
b. atas permintaan yang dilakukan atas nama orang yang dipotret; atau</div>
<div style="text-align: justify;">
c. untuk kepentingan orang yang dipotret.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 20</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemegang Hak Cipta atas Potret tidak boleh mengumumkan potret yang dibuat:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. tanpa persetujuan dari orang yang dipotret;</div>
<div style="text-align: justify;">
b. tanpa persetujuan orang lain atas nama yang dipotret; atau</div>
<div style="text-align: justify;">
c. tidak untuk kepentingan yang dipotret, apabila Pengumuman itu bertentangan dengan kepentingan yang wajar dari orang yang dipotret, atau dari salah seorang ahli warisnya apabila orang yang dipotret sudah meninggal dunia.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 21</div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak dianggap sebagai pelanggaran Hak Cipta, pemotretan untuk diumumkan atas seorang Pelaku atau lebih dalam suatu pertunjukan umum walaupun yang bersifat komersial, kecuali dinyatakan lain oleh orang yang berkepentingan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 22</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk kepentingan keamanan umum dan/atau untuk keperluan proses peradilan pidana, Potret seseorang dalam keadaan bagaimanapun juga dapat diperbanyak dan diumumkan oleh instansi yang berwenang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 23</div>
<div style="text-align: justify;">
Kecuali terdapat persetujuan lain antara Pemegang Hak Cipta dan pemilik Ciptaan fotografi, seni lukis, gambar, arsitektur, seni pahat dan/atau hasil seni lain, pemilik berhak tanpa persetujuan Pemegang Hak Cipta untuk mempertunjukkan Ciptaan di dalam suatu pameran untuk umum atau memperbanyaknya dalam satu katalog tanpa mengurangi ketentuan Pasal 19 dan Pasal 20 apabila hasil karya seni tersebut berupa Potret.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagian Ketujuh</div>
<div style="text-align: justify;">
Hak Moral</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 24</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Pencipta atau ahli warisnya berhak menuntut Pemegang Hak Cipta supaya nama Pencipta tetap dicantumkan dalam Ciptaannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Suatu Ciptaan tidak boleh diubah walaupun Hak Ciptanya telah diserahkan kepada pihak lain, kecuali dengan persetujuan Pencipta atau dengan persetujuan ahli warisnya dalam hal Pencipta telah meninggal dunia.</div>
<div style="text-align: justify;">
(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berlaku juga terhadap perubahan judul dan anak judul Ciptaan, pencantuman dan perubahan nama atau nama samaran Pencipta.</div>
<div style="text-align: justify;">
(4) Pencipta tetap berhak mengadakan perubahan pada Ciptaannya sesuai dengan kepatutan dalam masyarakat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 25</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Informasi elektronik tentang informasi manajemen hak Pencipta tidak boleh ditiadakan atau diubah.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Ketentuan lebih lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 26</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Hak Cipta atas suatu Ciptaan tetap berada di tangan Pencipta selama kepada pembeli Ciptaan itu tidak diserahkan seluruh Hak Cipta dari Pencipta itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Hak Cipta yang dijual untuk seluruh atau sebagian tidak dapat dijual untuk kedua kalinya oleh penjual yang sama.</div>
<div style="text-align: justify;">
(3) Dalam hal timbul sengketa antara beberapa pembeli Hak Cipta yang sama atas suatu Ciptaan, perlindungan diberikan kepada pembeli yang lebih dahulu memperoleh Hak Cipta itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagian Kedelapan</div>
<div style="text-align: justify;">
Sarana Kontrol Teknologi</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 27</div>
<div style="text-align: justify;">
Kecuali atas izin Pencipta, sarana kontrol teknologi sebagai pengaman hak Pencipta tidak diperbolehkan dirusak, ditiadakan, atau dibuat tidak berfungsi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 28</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Ciptaan-ciptaan yang menggunakan sarana produksi berteknologi tinggi, khususnya di bidang cakram optik (optical disc), wajib memenuhi semua peraturan perizinan dan persyaratan produksi yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai sarana produksi berteknologi tinggi yang memproduksi cakram optik sebagaimana diatur pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB III</div>
<div style="text-align: justify;">
MASA BERLAKU HAK CIPTA</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 29</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Hak Cipta atas Ciptaan:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. buku, pamflet, dan semua hasil karya tulis lain;</div>
<div style="text-align: justify;">
b. drama atau drama musikal, tari, koreografi;</div>
<div style="text-align: justify;">
c. segala bentuk seni rupa, seperti seni lukis, seni pahat, dan seni patung;</div>
<div style="text-align: justify;">
d. seni batik;</div>
<div style="text-align: justify;">
e. lagu atau musik dengan atau tanpa teks;</div>
<div style="text-align: justify;">
f. arsitektur;</div>
<div style="text-align: justify;">
g. ceramah, kuliah, pidato dan Ciptaan sejenis lain;</div>
<div style="text-align: justify;">
h. alat peraga;</div>
<div style="text-align: justify;">
i. peta;</div>
<div style="text-align: justify;">
j. terjemahan, tafsir, saduran, dan bunga rampai berlaku selama hidup Pencipta dan terus berlangsung hingga 50 (lima puluh) tahun setelah Pencipta meninggal dunia.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Untuk Ciptaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dimiliki oleh 2 (dua) orang atau lebih, Hak Cipta berlaku selama hidup Pencipta yang meninggal dunia paling akhir dan berlangsung hingga 50 (lima puluh) tahun sesudahnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 30</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Hak Cipta atas Ciptaan:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Program Komputer;</div>
<div style="text-align: justify;">
b. sinematografi;</div>
<div style="text-align: justify;">
c. fotografi;</div>
<div style="text-align: justify;">
d. database; dan</div>
<div style="text-align: justify;">
e. karya hasil pengalihwujudan, berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak pertama kali diumumkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Hak Cipta atas perwajahan karya tulis yang diterbitkan berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak pertama kali diterbitkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
(3) Hak Cipta atas Ciptaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) pasal ini serta Pasal 29 ayat (1) yang dimiliki atau dipegang oleh suatu badan hukum berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak pertama kali diumumkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 31</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Hak Cipta atas Ciptaan yang dipegang atau dilaksanakan oleh Negara berdasarkan:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Pasal 10 ayat (2) berlaku tanpa batas waktu;</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Pasal 11 ayat (1) dan ayat (3) berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak Ciptaan tersebut pertama kali diketahui umum.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Hak Cipta atas Ciptaan yang dilaksanakan oleh penerbit berdasarkan Pasal 11 ayat (2) berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak Ciptaan tersebut pertama kali diterbitkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 32</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Jangka waktu berlakunya Hak Cipta atas Ciptaan yang diumumkan bagian demi bagian dihitung mulai tanggal Pengumuman bagian yang terakhir.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Dalam menentukan jangka waktu berlakunya Hak Cipta atas Ciptaan yang terdiri atas 2 (dua) jilid atau lebih, demikian pula ikhtisar dan berita yang diumumkan secara berkala dan tidak bersamaan waktunya, setiap jilid atau ikhtisar dan berita itu masing-masing dianggap sebagai Ciptaan tersendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 33</div>
<div style="text-align: justify;">
Jangka waktu perlindungan bagi hak Pencipta sebagaimana dimaksud dalam:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Pasal 24 ayat (1) berlaku tanpa batas waktu;</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Pasal 24 ayat (2) dan ayat (3) berlaku selama berlangsungnya jangka waktu Hak Cipta atas Ciptaan yang bersangkutan, kecuali untuk pencantuman dan perubahan nama atau nama samaran Penciptanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 34</div>
<div style="text-align: justify;">
Tanpa mengurangi hak Pencipta atas jangka waktu perlindungan Hak Cipta yang dihitung sejak lahirnya suatu Ciptaan, penghitungan jangka waktu perlindungan bagi Ciptaan yang dilindungi:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. selama 50 (lima puluh) tahun;</div>
<div style="text-align: justify;">
b. selama hidup Pencipta dan terus berlangsung hingga 50 (lima puluh) tahun setelah Pencipta meninggal dunia dimulai sejak 1 Januari untuk tahun berikutnya setelah Ciptaan tersebut diumumkan, diketahui oleh umum, diterbitkan, atau setelah Pencipta meninggal dunia.</div>
<div style="text-align: justify;">
BAB IV</div>
<div style="text-align: justify;">
PENDAFTARAN CIPTAAN</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 35</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Direktorat Jenderal menyelenggarakan pendaftaran Ciptaan dan dicatat dalam Daftar</div>
<div style="text-align: justify;">
Umum Ciptaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Daftar Umum Ciptaan tersebut dapat dilihat oleh setiap orang tanpa dikenai biaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
(3) Setiap orang dapat memperoleh untuk dirinya sendiri suatu petikan dari Daftar Umum Ciptaan tersebut dengan dikenai biaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
(4) Ketentuan tentang pendaftar an sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak merupakan kewajiban untuk mendapatkan Hak Cipta.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 36</div>
<div style="text-align: justify;">
Pendaftaran Ciptaan dalam Daftar Umum Ciptaan tidak mengandung arti sebagai pengesahan atas isi, arti, maksud, atau bentuk dari Ciptaan yang didaftar.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 37</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Pendaftaran Ciptaan dalam Daftar Umum Ciptaan dilakukan atas Permohonan yang</div>
<div style="text-align: justify;">
diajukan oleh Pencipta atau oleh Pemegang Hak Cipta atau Kuasa.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Permohonan diajukan kepada Direktorat Jenderal dengan surat rangkap 2 (dua) yang ditulis dalam bahasa Indonesia dan disertai contoh Ciptaan atau penggantinya dengan dikenai biaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
(3) Terhadap Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Direktorat Jenderal akan memberikan keputusan paling lama 9 (sembilan) bulan terhitung sejak tanggal diterimanya Permohonan secara lengkap.</div>
<div style="text-align: justify;">
(4) Kuasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah konsultan yang terdaftar pada Direktorat Jenderal.</div>
<div style="text-align: justify;">
(5) Ketentuan mengenai syarat-syarat dan tata cara untuk dapat diangkat dan terdaftar sebagai konsultan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur lebih lanjut dalam Peraturan</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemerintah.</div>
<div style="text-align: justify;">
(6) Ketentuan lebih lanjut tentang syarat dan tata cara Permohonan ditetapkan dengan Keputusan Presiden.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 38</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam hal Permohonan diajukan oleh lebih dari seorang atau suatu badan hukum yang secara bersama-sama berhak atas suatu Ciptaan, Permohonan tersebut dilampiri salinan resmi akta atau keterangan tertulis yang membuktikan hak tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 39</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam Daftar Umum Ciptaan dimuat, antara lain:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. nama Pencipta dan Pemegang Hak Cipta;</div>
<div style="text-align: justify;">
b. tanggal penerimaan surat Permohonan;</div>
<div style="text-align: justify;">
c. tanggal lengkapnya persyaratan menurut Pasal 37; dan</div>
<div style="text-align: justify;">
d. nomor pendaftaran Ciptaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 40</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Pendaftaran Ciptaan dianggap telah dilakukan pada saat diterimanya Permohonan oleh Direktorat Jenderal dengan lengkap menurut Pasal 37, atau pada saat diterimanya Permohonan dengan lengkap menurut Pasal 37 dan Pasal 38 jika Permohonan diajukan oleh lebih dari seorang atau satu badan hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diumumkan dalam Berita Resmi Ciptaan oleh Direktorat Jenderal.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 41</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Pemindahan hak atas pendaftaran Ciptaan, yang terdaftar menurut Pasal 39 yang terdaftar dalam satu nomor, hanya diperkenankan jika seluruh Ciptaan yang terdaftar itu dipindahkan</div>
<div style="text-align: justify;">
haknya kepada penerima hak.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Pemindahan hak tersebut dicatat dalam Daftar Umum Ciptaan atas permohonan tertulis</div>
<div style="text-align: justify;">
dari kedua belah pihak atau dari penerima hak dengan dikenai biaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
(3) Pencatatan pemindahan hak tersebut diumumkan dalam Berita Resmi Ciptaan oleh Direktorat Jenderal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 42</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam hal Ciptaan didaftar menurut Pasal 37 ayat (1) dan ayat (2) serta Pasal 39, pihak lain yang menurut Pasal 2 berhak atas Hak Cipta dapat mengajukan gugatan pembatalan melalui Pengadilan Niaga.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 43</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Perubahan nama dan/atau perubahan alamat orang atau badan hukum yang namanya tercatat dalam Daftar Umum Ciptaan sebagai Pencipta atau Pemegang Hak Cipta, dicatat dalam Daftar Umum Ciptaan atas permintaan tertulis Pencipta atau Pemegang Hak Cipta yang mempunyai nama dan alamat itu dengan dikenai biaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Perubahan nama dan/atau perubahan alamat tersebut diumumkan dalam Berita Resmi Ciptaan oleh Direktorat Jenderal.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 44</div>
<div style="text-align: justify;">
Kekuatan hukum dari suatu pendaftaran Ciptaan hapus karena:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. penghapusan atas permohonan orang atau badan hukum yang namanya tercatat sebagai Pencipta atau Pemegang Hak Cipta;</div>
<div style="text-align: justify;">
b. lampau waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29, Pasal 30, dan Pasal 31 dengan</div>
<div style="text-align: justify;">
mengingat Pasal 32;</div>
<div style="text-align: justify;">
c. dinyatakan batal oleh putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA</div>
<div style="text-align: justify;">
NOMOR 36 TAHUN 1999</div>
<div style="text-align: justify;">
TENTANG</div>
<div style="text-align: justify;">
TELEKOMUNIKASI</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menimbang: </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>bahwa tujuan pembangunan nasional adalah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila da Undang-Undang Dasar 1945</div>
<div style="text-align: justify;">
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>bahwa penyelenggara telekomunikasi mempunyai arti strategis dalam upaya memperkukuh persatuan dan kesatuaan bangsa,memperlancar kegiatan pemerintahan,mendukung terciptanya tujuan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya,serta meningkatkan hubungan antar bangsa;</div>
<div style="text-align: justify;">
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>bahwa pengaruh globalisasi dan perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat telah mengakibatkan perubahan yang mendasar dalam penyelenggaraan dan cara pandang tehadap telekomunikasi;</div>
<div style="text-align: justify;">
d.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>bahwa segala sesuatu yan berkaitan dengan perubahan mendasar dalam penyelenggaraan dan cara pandang terhadap telekomunikasi tersebut,perlu dilakukan penataan dan pengaturan kembali penyelenggara telekomunikasi nasional;</div>
<div style="text-align: justify;">
e.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>bahwa sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas,maka Undang-undang No.3 tahun 1989 tentang Telekomunikasi dipandang tidak sesuai lagi,sehingga perlu diganti;</div>
<div style="text-align: justify;">
Mengingat: Pasal 5 ayat (1),Pasal20 ayat (1) dan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945;</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan Persetujuan</div>
<div style="text-align: justify;">
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
MEMUTUSKAN:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG TELEKOMUNIKASI</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB II</div>
<div style="text-align: justify;">
ASAS DAN TUJUAN</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 2</div>
<div style="text-align: justify;">
Telekomunikasi diselenggarakan berdasarkan asas manfaat,adil dan merata,kepastian hukum,keamanan,kemitraan,etika dan kepercayaan pada diri sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 3</div>
<div style="text-align: justify;">
Telekomunikasi diselenggarakan dengan tujuan untuk mendukung persatuan dan kesatuan bangsa,meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata,mendukung kehidupan ekonomi dan kegiatan pemerintahan,serta meningkatkan hubungan antarbangsa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB III</div>
<div style="text-align: justify;">
PEMBINAAN</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 4</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Telekomunikasi dikuasai oleh Negara dan pembinaannya dilakukan oleh Pemerintah.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Pembinaan telekomunikasi diarahkan untuk meningkatkan penyelenggaraan telekomunikasi yang meliputi penetapan kebijakan,pengaturan,pengesaan dan pengendalian.</div>
<div style="text-align: justify;">
(3) Dalam penetapan kebijakan,pengaturan,pengawasan dan pengendalian dibidang telekomunkasi,sebagaimana dimaksud pada ayat (2), terpadu dengan memperhatikan pemikiran dan pandangan yang berkembang dalam masyarakat serta perkembangan global.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 5</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dalam rangka pengembangan dan pembinaan telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 4,Pemerintah melibatkan peran serta masyarakat.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1),berupa menyampaian pemikiran dan pandangan yang berkembang dalam masyarakat mengenai arah perkembangan pertelekomunikasian dalam rangka penetapan kebijakan,pengaturan,pengendalian dan pengawasan di bidang telekomunikasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pelaksanaan peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2),diselenggarakan oleh lembaga mandiri yang dibentuk untuk maksud tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (3) keanggotaannya terdiri dari asosiasi yang bergerak di bidang telekomunikasi,asosiasi profesi telekomunikasi,asosiasi produsen peralatan telekomunikasi,asosiasi pengguna jaringan dan jasa telekomunikasi serta masyarakat intelektual di bidang telekomunikasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ketentuan mengenai tata cara peran serta masyarakat dan pembentukan lembaga sebagaiman dimaksud pada ayat (3) diatur dengan peraturan Pemerintah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 6</div>
<div style="text-align: justify;">
Menteri bertindak sebagai penanggung jawab administrasi telekomunikasi Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB IV</div>
<div style="text-align: justify;">
PENYELENGGARAAN</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagian Pertama </div>
<div style="text-align: justify;">
Umum</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 7</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Penyelenggara telekomunikasi meliputi :</div>
<div style="text-align: justify;">
a. penyelenggara jaringan telekomunikasi;</div>
<div style="text-align: justify;">
b. penyelenggara jasa telekomunikasi;</div>
<div style="text-align: justify;">
c. penyelenggara telekomunikasi khusus</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dalam penyelenggaraan telekomunikasi,diperhatikan hal-hal sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
a. melindungi kepentingan dan keamanan Negara;</div>
<div style="text-align: justify;">
b. mengantisipasi perkembangan teknologi dan tututan global;</div>
<div style="text-align: justify;">
c. dilakukan secara profesional dan dapat dipertanggungjawabkan;</div>
<div style="text-align: justify;">
d. peran serta masyarakat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagian Kedua</div>
<div style="text-align: justify;">
Penyelenggara</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 8</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Penyelenggara jaringan telekomunikasi dan atau penyelenggara jasa telekomunikasi sebagai mana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf a dan huruf b,dapat dilakukan oleh badan hukum yang didirikan untuk maksud tersebut berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Badan Usaha Milik Negara (BUMN);</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD);</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Badan usaha swasta; atau</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Koperasi</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Penyelenggara telekomunikasi khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1)</div>
<div style="text-align: justify;">
huruf c,dapat dilakukan oleh :</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Perseorangan;</div>
<div style="text-align: justify;">
b. instansi pemerintah;</div>
<div style="text-align: justify;">
c. badan hukum selain penyelenggara jaringan telekomunikasi dan atau penyelenggara jasa telekomunikasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ketentuan mengenai penyelenggara telekomunikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 9</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Penyelenggara jaringan telekomunikasi sebagaimana dimaksud daalam Pasal 8 ayat (1) dapat menyelengggarakan jasa telekomunikasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Penyelenggara telekomunikasi khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) dalam menyelenggarakan jasa telekomunikasi,menggunakan dan atau menyewa jaringan telekomunikasi milik penyelenggara jaringan telekomunikasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
(3) Penyelenggara telekomunikasi khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal8 ayat (2) dapat menyelenggaarakan telekomunikasi untuk:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. keperluan sendiri;</div>
<div style="text-align: justify;">
b. keperluan pertahanan dan keamanan negara;</div>
<div style="text-align: justify;">
c. keperluan penyiaran;</div>
<div style="text-align: justify;">
(4) Penyelenggara telekomunikaasi khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a,terdiri dari penyelenggara telekomunikasi untuk keperluan :</div>
<div style="text-align: justify;">
a. perseorangan;</div>
<div style="text-align: justify;">
b. instansi pemerintah;</div>
<div style="text-align: justify;">
c. dinas khusus;</div>
<div style="text-align: justify;">
d. badan hukum.</div>
<div style="text-align: justify;">
(5) Ketentuan mengenai penyelenggara telekomunikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagian Ketiga</div>
<div style="text-align: justify;">
Larangan Praktik Monopoli</div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 10</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Dalam penyelenggaraan telekomunikasi dilarang melakukan kegiatan yang dapat mengakibatkan terjadinya praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat di antara penyelenggara telekomunikasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagian Keempat</div>
<div style="text-align: justify;">
Perizinan</div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 11</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Penyelenggaraan telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dapat diselenggarakan setelah mendapat iziz dari Menteri.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan dengan memperhatikan :</div>
<div style="text-align: justify;">
a. tata cara yang sederhana;</div>
<div style="text-align: justify;">
b. proses yang transparan, adil,dan tidak diskriminatif;serta</div>
<div style="text-align: justify;">
c. penyelesaian dalam waktu yaang singkat.</div>
<div style="text-align: justify;">
(3) Ketentuan meengeeenai perizinan penyelenggara telekmunikasi sebagaiman dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagian Kelima</div>
<div style="text-align: justify;">
Hak and Kewajiban Penyelenggara dan Masyarakat</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 12</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Dalam rangka pembangunan,pengoperasian,daan atau pemeliharaan jaringan telekomunikasi,penyelenggara telekomunikasi dapat memanfaatkan atau melintasi tanah negara da atau bangunan yang dimiliki atau dikuasai Pemerintah.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Pemanfaatan atau pelintasan tanah negara dan atau banguna sebagaimana dimaksud pada ayat (1),berlaku pula terhadap sungai,danau,atau laut,baik permukaan maupun dasar.</div>
<div style="text-align: justify;">
(3) Pembangunan,pengoperasian dan atau pemelihaaran jaringan telekomunikasi sebagaiman dimaksud pada ayat (1),dilaksanakan setelaah mendapatkan persetujuan dari instansi pemerintah yang bertanggungjawab dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 13</div>
<div style="text-align: justify;">
Penyelenggara telekomunikasi dapat memanfaatkan atau melintasi tanah dan atau bangunan,pengoperasian atau pemeliharaan jaringan telekomunikasi setelah terdapat persetujuan diantara para pihak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 14</div>
<div style="text-align: justify;">
Setiap peengguna telekomunikasi mempunyai hak yang sama untuk menggunakan jaringan telekomunikasi dan jasa telekomunikasi dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 15</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Atas kesalahan dan atau kelallaian penyelenggara telekomunikasi yang menimbulkan kerugian,maka pihak-pihak yang dirugikan berhak mengajukan tuntutan ganti rugi kepada penyelenggara telekomunikasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Penyelengga telekomunikasi wajib memberikan ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1),kecuali penyelenggara telekomunikassi dapat membuktikan bahwa kerugian tersebut bukan diakibatkan oleh kesalaahan dan atau kelalainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
(3) Ketentuan mengenai tata cara peengajuan dan penyelesaian ganti rugi sebagaiman dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 16</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Setiap penyelenggara jaringa telekomunikasi dan atau penyelenggara jasa telekomunikasi wajib memberikan kontribusi dalam pelayanan universal.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Kontribusi pelayanan universal sebagaiman dimaksud pada ayat (1) berbentuk penyediaan sarana dan prasarana telekomunikasi dan atau kompensasi lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
(3) Ketentuan kontribusi pelayanan universal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 17</div>
<div style="text-align: justify;">
Penyelenggara jaringan telekomunikasi dan atau penyelenggara jasa telekomunikasi wajib menyediakan pelayanan telekomunikasi berdasarkan prinsip:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. perlakuan yang sama dan pelayanan yang sebaik-baiknya bagi semua pengguna;</div>
<div style="text-align: justify;">
b. meningkatkan efisiensi daalam penyelenggaraan telekomunikasi; dan</div>
<div style="text-align: justify;">
c. pemenuhan standar penyediaan sarana dan prasarana.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 18</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Penyelenggara jasa telekomunikasi wajib mencatat/merekam secara rinci pemakaian jasa telekomunikassi yang digunakan oleh pengguna telekomunikasi</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Apabila pengguana memerlukan catataan/rekaman pemakai jasa telekomunikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1),penyelenggara telekomunikasi wajib memberikannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
(3) Ketentuan mengenai pencatatan/perekaman pemakai jasa telekomunikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 19</div>
<div style="text-align: justify;">
Penyelenggara jaringan telekomunikasi wajib menjamin kebebasan penggunanya memilih jaringan telekomunikasi lain untuk pemenuhan kebutuhan telekomunikasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 20</div>
<div style="text-align: justify;">
Setiap penyelenggara telekomunikasi wajib memberikan prioritas untuk pengiriman,penyaluran ,dan penyampaian informasi penting yang menyangkut :</div>
<div style="text-align: justify;">
a. keamanan negara;</div>
<div style="text-align: justify;">
b. keselamatan jiwa manusia dan harta benda;</div>
<div style="text-align: justify;">
c. bencana alam;</div>
<div style="text-align: justify;">
d. marabahaya dan atau</div>
<div style="text-align: justify;">
e. wabah penyakit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 21</div>
<div style="text-align: justify;">
Penyelenggara telekomunikasi dilarang melakukan kegiatan usaha penyelenggaraan telekomunikasi yang bertentangan dengan kepentingan umum,kesusilaan,keamanan,atau ketertiban umum.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 22</div>
<div style="text-align: justify;">
Setiap orang dilarang melakukan perbuatan tanpa hak,tidak sah atau memanipulasi :</div>
<div style="text-align: justify;">
a. akses ke jaringan telekomunikasi; dan atau</div>
<div style="text-align: justify;">
b. akses ke jasa telekomunikasi; dan atau</div>
<div style="text-align: justify;">
c. akses ke jaringan telekomunikasi khusus</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagian Keenam</div>
<div style="text-align: justify;">
Penomoran</div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 23</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Dalam penyelenggaraan jaringan telekomunikasi dan dan jasa telekomunikasi ditetapkan dan digunakan penomoran</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Sistem penomoran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 24</div>
<div style="text-align: justify;">
Permintaan penomoran oleh penyelenggara jaringan telekomunikasi dan atau penyelenggara jasa telekomunikasi diberikan berdasarkan penomoran sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 23.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagian Ketujuh</div>
<div style="text-align: justify;">
Interkoneksi dan biaya Hak Penyelenggaraan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 25</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Setiap penyelenggara jaringan telekomunikasi berhak untuk mendapatkan interkoneksi dari penyelenggara jaringan telekomunikasi lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Setiap penyelenggara jaringan telekomunikasi wajib menyediakan interkoneksi apabila diminta oleh penyelenggara jaringan telekomunikasi lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
(3) Pelaksanaan hak dan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)di lakukan berdasarkan prinsip :</div>
<div style="text-align: justify;">
a. pemanfaatan sumber daya secara efisien;</div>
<div style="text-align: justify;">
b. keserasian sistem dan perngkat telekomunkasi;</div>
<div style="text-align: justify;">
c. peningkatan mutu pelayanan; dan</div>
<div style="text-align: justify;">
d. persaingan sehat yang tidak saling merugikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
(4) Ketentuan mengenai interkoneksi jaringan telekomunikasi,hakdan kewajiban sebagaimana dimaksud pada aya (1), ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 26</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Setiap penyelenggara jaringan telekomunikasi dan atau penyelenggara jasa telekomunikasi wajib membayar biaya hak penyelenggara telekomunikasi yang diambil dari persentase pendapatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Ketentuan mengenai biaya hak penyelenggaraan telekomunikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagian Kedelapan</div>
<div style="text-align: justify;">
Tarif</div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 27</div>
<div style="text-align: justify;">
Susunan tarif penyelenggara jaringan telekomunikasi dan tarif penyelenggara jasa telekomunikasi di atur dengan Peraturan Pemerintah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 28</div>
<div style="text-align: justify;">
Besarnya tarif penyelenggara jaringan telekomunikasi dan atau jasa telekomunikasi ditetapkan oleh penyelenggara jaringan telekomunikasi dan atau jasa telekomunikasi dengan berdasarkan formula yang ditetapkan oleh Pemerintah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagian Kesembilan</div>
<div style="text-align: justify;">
Telekomunikasi Khusus</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 29</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) penyelenggaraan telekomunikasi khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) huruf a dan huruf b,dilarang disambungkan ke jaringan penyelenggara telekomunikasi lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Penyelenggara telekomunikasi khusus sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (3) huruf c dapat disambungkan ke jaringan penyelenggara telekomunikasi lainnya sepanjang digunakan untuk keperluan penyiaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 30</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Dalam hal penyelenggara jaringan telekomunikasi dan atau penyelenggara jasa telekomunikasi belum dapat menyediakan akses didaerah tertentu,maka penyelenggara telekomunikasi khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) huruf a, dapat menyelenggarakan jaringan telekomunikasi dan atau jasa telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf a dan huruf b setelah mendapat izin Menteri.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Dalam penyelenggara jaringan telekomunikasi dan atau jasa telekomunikasi sudah dapat menyediakan akses di daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1),maka penyelengara telekomunikasi khusus dimaksud tetap dapat melakukan penyelenggaraan jaringan telekomunikasi dan atau jasa telekomunikasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
(3) Syarat-syarat untuk mendapat izin sebagaiman dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 31</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Dalam keadaan penyelenggara telekomunikasi khusus untuk keperluan keamanan negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) huruf b belum atau tidak mampu mendukung kegiatannya, penyelenggara telekomunikasi khusus dimaksud dapat menggunakan atau memanfaatkan jaringan telekomunikasi yang dimiliki dan atau digunakan oleh penyelenggara telekomunikasi lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Ketentuan lebih lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagian Kesepuluh</div>
<div style="text-align: justify;">
Perangkat Telekomunikasi</div>
<div style="text-align: justify;">
Spektrum,Frekuensi Radio, dan Orbit Satelit</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 32</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Perangkat telekomunikasi yang diperdagangkan ,dibuat ,dirakit, dimasukkan dan atau digunakan di wilayah Negara Republik Indonesia wajib memperhatikan persyaratan teknis dan berdasarkan izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Ketentuan mengenai persyaratan teknis perangkat telekomunikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur denga Peraturan Pemerintah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 33</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Penggunaan spektrum frekuensi radio dan orbit satelit wajib mendapat izin Pemerintah.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Penggunaan spektrum frekuensi radio dan orbit satelit harus sesuai dengan peruntukannya dan tidak saling mengganggu.</div>
<div style="text-align: justify;">
(3) Pemerintah melakukan pengawasan da pengendalian penggunaan spektrum frekuensi radio dan orbit satelit.</div>
<div style="text-align: justify;">
(4) Ketentuan penggunaan spektrum frekuensi radio dan orbit satelit yang digunakan dalam penyelenggaraan telekomunikasi diatur dengan Peraturan Pemerintah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 34</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Pengguna spektrum frekuensi radio wajib membayar biaya penggunaan frekuensi,yang besarnya didasarkan atas penggunaan jenis dan lebar pita frekuensi.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Penggunaan orbit satelit wajib membayar biaya hak penggunaan orbit satelit.</div>
<div style="text-align: justify;">
(3) Ketentuan mengenai biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 35</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Perangkat telekomunikasi yang digunakan oleh kapal berbendera asing dari dan ke wilayah perairan Indonesia dan atau yang dioperasikan diwilayah perairan Indonesia,tidak diwajibkan memenuhi kewajiban persyaratan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Spektrum frekuensi radio dilarang digunakan oleh kapal berbendera asing yang berada di wilayah perairan Indonesia diluar peruntukannya ,kecuali :</div>
<div style="text-align: justify;">
a. untuk kepentingan negara,Keamanan negara Keselamatan jiwa manusia dan harta benda,bencana alam,Keadaan marabahaya,wabah,navigasi,dan keamanan lalu lintas pelayaran; atau</div>
<div style="text-align: justify;">
b. disambungkan ke jaringan telekomunikasi yang disambungkan oleh penyelenggara telekomunikasi, atau</div>
<div style="text-align: justify;">
c. merupakan bagian dari sistem komunikasi satelit yang penggunaannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam penyelenggaraan telekomunikasi dinas bergerak pelayaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
(3) Ketentuan mengenai penggunaan spektrum frekuensi radio sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 36</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Perangkat telekmunikasi yang digunakan oleh pesawat udara sipil asing dari dan kewilayah udara Indonesia tidak diwajibkan memenuhi persyaratan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Spektrum frekuensi radio dilarang digunakan oleh pesawat udara sipil asing dari dan ke wilayah udara Indonesia diluar peruntukannya, kecuali :</div>
<div style="text-align: justify;">
a. untuk kepentingan negara,Keamanan negara Keselamatan jiwa manusia dan harta benda,bencana alam,Keadaan marabahaya,wabah,navigasi,dan keselamatan lalu lintas penerbangan ; atau</div>
<div style="text-align: justify;">
b. disambungkan kejaringan telekomunikasi yang dioperasikan oleh penyelenggara telekomunikasi, atau</div>
<div style="text-align: justify;">
c. merupakan bagian dari sistem komunikasi satelit yang penggunaannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam penyelenggaraan telekomunikasi dinas bergerak penerbangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
(3) Ketentuan mengenai penggunaan spektrum frekuensi radio sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 37</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemberian izin penggunaan perangkat telekomunikasi yang menggunakan spektrum frekuensi radio untuk perwakilan diplomatik di Indonesia dilakukan dengan memperhatikan asas timbal balik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagian Kesebelas</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengamanan Telekomunikasi</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 38</div>
<div style="text-align: justify;">
Setiap orang dilarang melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan gangguan fisik dan elektromagnetik terhadap penyelenggara telekomunikasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 39</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Penyelenggara telekomunikasi wajib melakukan pengamanan dan perlindungan terhadap instalasi dalam jaringan telekomunikasi yang digunakan untuk penyelenggaraan telekomunikasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Ketentuan pengamanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 40</div>
<div style="text-align: justify;">
Setiap orang dilarang melakukan kegiatan penyadapan atas informasi yang disalurkan melalui telekomunikasi dalam bentuk apapun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 41</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam rangka pembuktian kebenaran pemakaian fasilitas telekomunikasi atas permintaan pengguna jasa telekomunikasi,penyelenggara jasa telekomunikasi wajib melakukan perekaman pemakaian fasilitas telekomunikasi yang digunakan oleh pengguna jasa telekomunikasi dan dapat melakukan perekaman informasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 42</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Penyelenggara jasa telekomunikasi wajib merahasiakan informasi yang dikirim atau diterima oleh pelanggan jasa telekomunikasi melalui jaringan telekomunikasi yang diselenggarakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Untuk keperluan proses peradilan pidana,penyelenggara telekomunikasi dapat merekam informasi yang dikirim dan atau diterima oleh penyelenggara jasa telekomunikasi serta dapat memberikan informasi yang diperlukan atas :</div>
<div style="text-align: justify;">
a. permintaan tertulis Jaksa Agung dan atau Kepala Kepolisian Republik Indonesia untuk tindak pidana tertentu.</div>
<div style="text-align: justify;">
b. permintaan penyidik untuk tindak pidana tertentu sesuai dengan Undang-undang yang berlaku.</div>
<div style="text-align: justify;">
(3) Ketentuan mengenai tata cara perekaman dan permintaan rekaman informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 43</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemberian rekaman informasi oleh penyelenggara jasa telekomunikasi kepada pengguna jasa telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 dan untuk kepentingan proses peradilan pidana sebagaiman dimaksud dalam Pasal 42 ayat(2) tidak merupakan pelanggaran Pasal 40.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB V</div>
<div style="text-align: justify;">
PENYIDIKAN</div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 44</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Selain penyidik Pejabat Polisi Republik Indonesia,juga Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu dilingkungan Departemen yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya dibidang telekomunikasi,diberi wewenang khusus sebagai penyidik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Hukum Acara Pidana untuk melakukan penyidikan tindak pidana dibidang telekomunikasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1)berwenang:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan atau keterangan berkenan dengan tindak pidana di bidang telekomunikasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
b. melakukan pemeriksaaan terhadap orang atau badan hukum yang diduga melakukan tindak pidana dibidang telekomunikasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
c. menghentikan penggunaan alat dan atau perangkat telekomunikasi yang menyimpang dari ketentuan yang berlaku.</div>
<div style="text-align: justify;">
d. memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai saksi atau tersangka.</div>
<div style="text-align: justify;">
e. melakukan pemeriksaan alat dan atau perangkat telekomunikasi yang diduga digunakan atau diduga berkaitan dengan tindak pidana di bidang telekomunikasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
f. menggeledah tempat yang digunakan untuk melakukan tindak pidana di bidang telekomunikasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
g. menyegel dan atau menyita alat dan atau perangkat telekomunikasi yang digunakan atau yang diduga berkaita dengan tindak pidana di bidang telekomunikasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
h. meminta bantuan ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang telekomunikasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
i. mengadakan penghentian penyidikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
(3) Kewenangan penyidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan Undang-undang Hukum Acara Pidana.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB VI</div>
<div style="text-align: justify;">
SANKSI ADMINISTRASI</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 45</div>
<div style="text-align: justify;">
Barang siapa melanggar ketentuan Pasal 16 ayat (1),Pasal 18 ayat (2),pasal19,pasal 21,Pasal 25 ayat (2),Pasal 26 ayat (1),Pasal 29 ayat (1),Pasal 29 ayat (2),Pasal 33 ayat (1),Pasal 33 ayat (2),Pasal 34 ayat (1),Pasal 34 ayat (2) dikenai sanksi administrasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 46</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Sanksi administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 berupa pencabutan izin.</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Pencabutan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan setelah diberi peringatan tertulis.</div>
<div style="text-align: justify;">
BAB VII</div>
<div style="text-align: justify;">
KETENTUAN PIDANA</div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 47</div>
<div style="text-align: justify;">
Barang siapa yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1),dipidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan atau denda paling banyak Rp. 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 48</div>
<div style="text-align: justify;">
Penyelenggara jaringan telekomunikasi yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan atau denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 49</div>
<div style="text-align: justify;">
Penyelenggara telekomunikasi yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20,dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan atau denda paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 50</div>
<div style="text-align: justify;">
Barang siapa yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22,dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan atau denda paling banyak Rp 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 51</div>
<div style="text-align: justify;">
Penyelenggara komunikasi khusus yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (1 ataau Pasal 29 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan atau denda paling banyak Rp 400.000.000,00 (empat ratus juta rupiah).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 52</div>
<div style="text-align: justify;">
Barang siapa memperdagangkan,membuat,merakit,memasukan atau menggunakan perangkat telekomunikasi di wilayah Negara Republik Indonesia yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan atau denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 53</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (1) atau Pasal 33 ayat (2) dipidana dengan penjara pidana paling lama 4 (empat) tahun dan atau denda paling banyak Rp 400.000.000,00 (empat ratus juta rupiah).</div>
<div style="text-align: justify;">
(2) Apabila tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan matinya seseorang, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 54</div>
<div style="text-align: justify;">
Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (2) atau Pasal 36 Ayat (2),dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan atau denda paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 55</div>
<div style="text-align: justify;">
Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38,dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan atau denda paling banyak Rp 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 56</div>
<div style="text-align: justify;">
Barang siapa yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40,dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 57</div>
<div style="text-align: justify;">
Penyelenggara jasa telekomunikasi yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1),dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan atau denda paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 58</div>
<div style="text-align: justify;">
Alat dan perangkat telekomunikasi yang digunakan dalam tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47,Pasal 48,Pasal 52,atau Pasal 56 dirampas oleh negara dan atau dimusnahkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 59</div>
<div style="text-align: justify;">
Perbuataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47,Pasal 48,Pasal 49,Pasal 50,Pasal 51,Pasal 52,Pasal 53,Pasal 54,Pasal 55,Pasal 56, dan Pasal 57 adalah kejahatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
DAFTAR PUSTAKA</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
http://kuliahade.wordpress.com/category/hukum-siber/</div>
<div style="text-align: justify;">
http://125c16.blogspot.com/2009/11/cyberlaw-mesti-disegerakan.html</div>
<div style="text-align: justify;">
http://www.cert.or.id/~budi/articles/cyberlaw.html</div>
<div style="text-align: justify;">
http://www.digitalkafe.com/wp-content/uploads/2009/10/04_cyberlawindonesia1.ppt</div>
<div style="text-align: justify;">
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/05/peraturan-dan-regulasi-bagian-1/</div>
<div style="text-align: justify;">
http://hastyutami.blogspot.com/2012/05/uu-no-19-tahun-2002-tentang-hak-cipta.html</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10376497876218721342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5192429676906753690.post-28335059233648152632016-03-30T06:14:00.002-07:002016-03-30T06:14:43.128-07:00CONTOH MAKALA KESEIMBANGAN LINGKUNGAN <div style="text-align: center;">
KESEIMBANGAN LINGKUNGAN </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
A. PENGERTIAN KESEIMBANGAN LINGKUNGAN</div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu lingkungan sebenarnya bersifat dinamis dan memiliki kemampuan untuk mendukung kelangsungan hidup makhluk hidup di dalamnya yang disebut daya dukung lingkungan. Lingkungan juga memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi lingkungan ke keadaan seimbang ketika lingkungan mendapat gangguan atau kerusakan sampai batas tertentu yang disebut daya lenting lingkungan. Sebagai contohnya adalah keadaan sekitar Gunung Krakatau yang semula menjadi tempat hidup banyak organisme, namun setelah terjadi letusan pada tahun 1883, keadaan sekitar menjadi rusak dan hampir seluruh organisme mati. Namun setelah sekitar 125 tahun kemudian, tempat itu kembali pulih seperti dulu lagi. </div>
<div style="text-align: justify;">
Keseimbangan lingkungan merupakan kemampuan lingkungan untuk mengatasi tekanan dari alam maupun dari aktivitas manusia, serta kemampuan lingkungan dalam menjaga kestabilan kehidupan di dalamnya. Keseimbangan lingkungan akan tercapai bila ada interaksi organisme dengan faktor lingkungan dan interaksi antarkomponen dalam suatu lingkungan dapat berjalan dengan proporsional. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>INTERAKSI ANTARKOMPONEN EKOSISTEM DALAM MENJAGA KESEIMBANGAN LINGKUNGAN</div>
<div style="text-align: justify;">
Ekosistem disusun oleh komponen biotik dan abiotik. Kedua komponen ini saling berinteraksi dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan kestabilan ekosistem. Interaksi antarkomponen biotik dalam menjaga keseimbangan lingkungan dapat kita lihat pada peristiwa rantai makanan dan jaring - jaring makanan. Adanya interaksi yang saling membutuhkan antarkomponen biotik di rantai makanan dan jaring–jaring makanan, menyebabkan tidak akan ada satupun komponen biotik yang populasinya akan bertambah terlalu cepat atau menurun drastis. Pada lingkungan yang seimbang, tidak akan terjadi peningkatan atau penurunan populasi komponen biotik tertentu secara mencolok. </div>
<div style="text-align: justify;">
Selain interaksi antarkomponen biotik, terdapat juga interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik. Keseimbangan lingkungan akan tercipta bila interaksi antarkomponen biotik dan abiotik berjalan dengan sesuai dan berkesinambungan. </div>
<div style="text-align: justify;">
Faktor-faktor lingkungan seperti suhu, air, intensitas cahaya, kelembapan, salinitas, dan perubahan kondisi lingkungan juga dapat mengancam keseimbangan lingkungan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>SUKSESI</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika gangguan yang masuk ke dalam suatu lingkungan berada di luar ambang batas toleransi maka keseimbangan lingkungan akan terganggu. Gangguan yang masuk ke lingkungan dapat berasal dari lingkungan alam atau akibat campur tangan manusia. Gangguan alam yang sangat merusak, seperti kebakaran, gempa bumi, badai, tornado, dan letusan gunung api dapat menghancurkan komunitas biologis. Setelah terjadi gangguan alam, lingkungan akan mengalami proses pemulihan. Struktur komunitas akan mengalami suatu perubahan yang disebut suksesi, yaitu proses perubahan komposisi spesies dalam suatu kounitas biologi akibat adanya gangguan pada komunitas itu. Terdapat 2 macam suksesi, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a) Suksesi Primer</div>
<div style="text-align: justify;">
Yaitu proses perubahan komposisi komunitas yang terjadi pada suatu kawasan yang pada mulanya hampir tidak ada kehidupan. Biasanya terjadi pada pulau vulkanis baru atau area yang awalnya tertutup glasier atau lapisan es. Contoh organisme yang berperan pada suksesi primer yaitu lumut dan lichens. Organisme yang mampu tumbuh pertama kali dan kemudian membentuk suatu ekosistem disebut organisme pionir atau spesies pionir.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b) Suksesi Sekunder</div>
<div style="text-align: justify;">
Yaitu proses perubahan komposisi komunitas yang terjadi pada area yang mulanya ada kehidupan tetapi kemudian mengalami beberapa gangguan yang menyebabkan hilangnya komunitas yang ada di area itu akan pulih kembali. Contoh : hutan yang mengalami penebangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c) Komunitas Klimaks</div>
<div style="text-align: justify;">
Komunitas klimaks adalah komunitas yang dihasilkan dari proses suksesi. Di dominasi organisme yang memiliki umur panjang, seperti pohon - pohon besar dan hewan yang memiliki siklus hidup yang panjang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
B. DAMPAK EKSPLOITASI BERLEBIHAN TERHADAP EKOSISTEM</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dibandingkan dengan komponen biotik lainnya, manusia merupakan jenis organisme yang memiliki pengaruh yang kuat di bumi ini. Kemampuan manusia untuk beradaptasi dengan lingkungan dan mengubah lingkungan sesuai dengan yang diinginkannya, menyebabkan populasi manusia meningkat dengan cepat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sikap manusia yang cendrung merusak lingkungan, seperti membakar hutan, memberantas hama dan bahan kimia, mengubah berbagai ekosistem alami menjadi ekosistem buatan, memberikan dampak negative pada ekosistem. Berikut ini akan dijelaskan berbagai dampak negative terhadap ekosistem akibat eksploitasi berlebihan oleh manusia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa dampak negatif terhadap ekosistem akibat eksploitasi berlebihan manusia :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Fragmentasi dan Degradasi Habitat</div>
<div style="text-align: justify;">
Kawasan hutan yang pepohonannya banyak ditebang untuk memenuhi kesejahteraan manusia atau pembangunan jalan yang melintasi hutan merupakan contoh fragmentasi habitat. Fragmentasi dan degradasi habitat menyebabkan munculnya berbagai masalah, antara lain seperti kematian organisme karena hilangnya sumber makanan dan tempat tinggal dan menurunnya keanekaragaman spesies pada habitat tertentu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Terganggunya Aliran Energi di Dalam ekosistem</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika proses penebangan dan pembakaran hutan selesai, maka kawasan itu kemudian akan ditanami satu jenis tumbuhan (sistem monokultur) contoh: padi. Hal itu menyebabkan aliran energi yang semula kompleks, yaitu antara beberapa jenis produsen, konsumen, detritivoria menjadi aliran energiyang lebih sederhana, yaitu satu jenis produsen, beberapa konsumen dan detritivoria. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Resistensi Beberapa Spesies Merugikan </div>
<div style="text-align: justify;">
Penggunaan pestisida dan abiotik secara berlebihan untuk membunuh populasi organisme yang merugikan (hama atau pathogen) dan dapat menyebabkan munculnya populasi organisme yang kebal terhadap pestisida dan antibiotik tersebut. Hama yang tidak atau kurang sensitif (kebal) terhadap pestisida jenis tertentu dapat bertahan dari penggunaan pestisida tersebut. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Hilangnya Spesies Penting di Dalam Ekosistem</div>
<div style="text-align: justify;">
Setiap organisme memiliki peran penting di dalam suatu ekosistem. Contohnya, di dalam ekosistem sawah, hilangnya keberadaan predator seperti burung, ular, dan sabagainya dapat meningkatkan populasi organism lain, misalnya tikus makan padi akan menurun dan hasil panen akan berkurang. Alhasil hilangnya satu organisme saja dapat memberikan dampak yang cukup besar di dalam ekosistem. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Introduksi Spesies Asing </div>
<div style="text-align: justify;">
Introduksi spesies asing dapat merugikan dalam suatu ekosistem karena spesies tersebut tidak memiliki predator alami, contohnya ledakan populasi tanaman enceng gondok, dikarenakan tidak terdapatnya predator alami (Neochetine eichhorniae) yang mengontrol pertumbuhan populasi tanaman tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Berkurangnya Sumber Daya Alam Terbaharui</div>
<div style="text-align: justify;">
Semua sumber daya alam yang dapat diperbaharui seperti kayu, tanduk, dan gading jika digunakan dan dieksploitasi secara berlebihan akan menurunkan jumlah dan kualitas sumber daya alam tersebut. Hal tersebut menyebabkan kualitas kayu dan tingkat regenerasi semakin menurun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. Terganggunya Daur Materi di Dalam Ekosistem</div>
<div style="text-align: justify;">
Meningkatnya aktivitas manusia di dunia berpengaruh terhadap daur biogeokimia. Contohnya daur karbon yang terganggu akibat semakin banyaknya penggunaan bahan bakar. Melimpahnya CO2 yang dihasilkan dari proses pembakarandapat memberikan efek buruk, salah satunya adalah pemanasan global.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
C. EKSPLOITASI BERLEBIHAN PADA EKOSISTEM DARAT DAN AKUATIK</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1) Ekosistem Darat</div>
<div style="text-align: justify;">
Ekosistem darat mencakup seluruh bioma yang terdapat di daratan, meliputi hutan, padang rumput, gurun, dan sebagainya. Eksploitasi berlebihan pada ekosistem darat sebagian besar terjadi pada ekosistem hutan. Semakin banyaknya manfaat yang dihasilkan dari ekosistem hutan, maka semakin banyak pula manusia yang menggunakan sumber daya hutan untuk kesejahteraan hidupnya secara berlebihan tanpa memperhatikan keseimbangan ekonomi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Hutan, terutama hutan hujan tropis, merupakan pengkonsumsi karbon dioksida terbesar karna vegetasinya memerlukan CO2 untuk fotosintesis. Namun, adanya CO2 yang berlebih yang menyebabkan pemanasan global. Salah satu efek pemanasan global adalah mencairnya es di kutub. Bila es mencair, maka permukaan air laut akan naik yang dapat mempengaruhi keseimbangan ekologis di seluruh bumi. Kebakaran hutan dan penebangan pohon dalam jumlah besar juga menyebabkan hilangnya habitat makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2) Ekosistem Akuatik</div>
<div style="text-align: justify;">
Ekosistem akuatik yang meliputi laut, sungai, danau, dan perairan lainnya dapat mengalami eksploitasi pula. Eksploitasi sumber daya akuatik dapat berupa penangkapan organisme laut secara berlebihan. Rusaknya atau pengambilan terumbu karang dapat menyebabkan hilangnya tempat tinggal bagi organisme yang ada pada ekosistem terumbu karang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ancaman lain yang dapat mengganggu ekosistem perairan adalah penggunaan ekosistem perairan sebagai daerah wisata. Penetapan daerah wisata perairan dapat dikatakan sebagai eksploitasi apabila daerah wisata tersebut tidak dikelola dengan baik. Misalnya pantai yang telah tercemar oleh sampah yang dibuang pengunjung tempat wisata tersebut. Hal itu akan mengganggu keberadaan organisme yang ada di ekosistem tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
D. UPAYA MENJAGA KESEIMBANGAN LINGKUNGAN</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa contoh upaya untuk menjaga keseimbangan lingkungan, yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mengurangi penggunaan kertas dan mendaur ulangnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia dalam rumah tangga karena dapat mencemari lingkungan.</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tidak boros dalam penggunaan air dan membangun daerah resapan air di halaman rumah.</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mengurangi produksi sampah, memisahkan sampah, dan mendaur ulangnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Menghemat penggunaan bahan bakar.</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menghentikan jual-beli berbagai spesies hewan langka.</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tidak membakar hutan untuk membuka lahan.</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menerapkan sistem bercocok tanam yang memperhatikan lingkungan, yaitu dengan mengendalikan hama secara alami dengan metode biological control (menggunakan musuh alami dari hama). Upaya ini untuk mencegah munculnya populasi hama yang resisten terhadap pestisida.</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengawasan ketat oleh pemerintah terhadap berbagai produk impor. Upaya ini untuk mencegah masuknya spesies asing ke dalam negeri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal terpenting yang perlu dilakukan dalam rangka menjaga keseimbangan lingkungan adalah upaya pelestarian hutan dengan cara reboisasi, tidak melakukan penebangan hutan secara acak, dan menghentikan penebangan hutan secara liar. Penegakan hukum yang tegas dan adil juga perlu dilakukan terhadap perambah dan penebang hutan liar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
DAFTAR PUSTAKA</div>
<div style="text-align: justify;">
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem</div>
<div style="text-align: justify;">
www.crayonpedia.org/</div>
<div style="text-align: justify;">
www.blogspot.com</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10376497876218721342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5192429676906753690.post-89255395046203962492016-03-20T09:35:00.001-07:002016-03-20T09:35:44.450-07:00Contoh Makala Tentang Seni Rupa<div style="text-align: justify;">
KATA PENGANTAR</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas ridho Nya sehingga dapat menyelesaikan masalah ini dengan tepat waktu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Makalah dengan judul “Seni Rupa” disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Seni Budaya serta untuk mengetahui lebih jauh tentang manfaat mempelajari Seni Rupa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyusun makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Emiyarti, S Pd. Atas bimbingannya dalam menyusun makalah ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Penulis menyadari bahwa baik isi maupun cara penyusunan makalah ini jauh dari sempurna. Juga kemungkinan kesalahan cetak tak dapat dihindarkan. Karena itu segala saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca yang membutuhkan informasi berkaitan dengan makalah ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bandung, Februari 2014</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penulis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
BAB I </div>
<div style="text-align: center;">
PENDAHULUAN</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.1<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Latar belakang Masalah</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sesuai dengan kurikulum 2013 pada mata pelajaran Seni Budaya di Kelas X, khususnya di SMA Negeri 10 Bandung. Seluruh siswa/i diharapkan untuk memilih salah satu bidang di dalam Seni Budaya, yaitu Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, dan Seni Teater.</div>
<div style="text-align: justify;">
Hal ini bertujuan untuk mengembangkan bakat dan minat seluruh siswa/i di SMA Negeri 10 Bandung. Maka kami mengambil bidang Seni Rupa, yang kami anggap sesuai dengan bakat dan minat kami.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan demikian, penulis mengangkat judul laporan ini yaitu <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>:</div>
<div style="text-align: justify;">
“ SENI RUPA “.</div>
<div style="text-align: justify;">
1.2 Identifikasi Masalah</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari judul tersebut, penulis mengidentifikasi permasalahan sbb :</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Apakah pengertian Seni Rupa?</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bagaimanakah sejarah Seni Rupa?</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Apakah tujuan Seni Rupa?</div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Apakah fungsi dari Seni Rupa?</div>
<div style="text-align: justify;">
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bagaimanakah sifat Seni Rupa?</div>
<div style="text-align: justify;">
6.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Apa sajakah yang termasuk kedalam unsur – unsur Seni Rupa?</div>
<div style="text-align: justify;">
7.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bagaimanakah prinsip – prinsip Seni Rupa?</div>
<div style="text-align: justify;">
8.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ada berapa macam bentuk dalam Seni Rupa?</div>
<div style="text-align: justify;">
9.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ada berapa macam Seni Rupa?</div>
<div style="text-align: justify;">
10.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ada berapa macamkah aliran dalam Seni Rupa?</div>
<div style="text-align: justify;">
11.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Siapa sajakah tokoh – tokoh dalam Seni Rupa?</div>
<div style="text-align: justify;">
12.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Apakah manfaat dari mempelajari dan menciptakan hasil karya Seni Rupa?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.1<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tujuan Penulisan</div>
<div style="text-align: justify;">
Tujuan utama yang menjadi dasar dalam penulisan makalah ini adalah :</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Seni Budaya di SMA Negeri 10 Bandung</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Agar mengetahui seluk beluk Seni Rupa</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sebagai sarana pendidikan dasar dalam mempelajari bidang Seni Rupa</div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Untuk mengembangkan bakat dan minat dalam Seni Rupa</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.2<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Teknik Pengumpulan Data</div>
<div style="text-align: justify;">
Penulis mengumpulkan data data untuk melengkapi makalah yang akan dibuat dengan cara Studi pustaka, yaitu didapat melaluiinternet.</div>
<div style="text-align: justify;">
1.3<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sistematika Penulisan</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dalam menulis makalah ini, penulis membagi bab menjadi sub bagian yang lebih terpacu pada pembahasan masalah – masalah tertentu, yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>BAB I PENDAHULUAN</div>
<div style="text-align: justify;">
Menguraikan tentang ; Latar belakang masalah, Identifikasi Masalah, Tujuan Penulisan, Teknik pengumpulan data, dan Sistematika Penulisan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
II. BAB II TINJAUAN TEORITIS</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menguraikan tentang teori / ilmu yang menunjang makalah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
III. BAB III TINJAUAN KHUSUS</div>
<div style="text-align: justify;">
Menguraikan tentang permasalahan yang akan dihadapi dalam pelaksanaan bidang Seni Rupa</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
IV. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN SARAN</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menguraikan tentang : kesimpulan dan saran – saran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
V. DAFTAR PUSTAKA</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Landasan teori yang diperlukan untuk mendukung makalah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
BAB II</div>
<div style="text-align: center;">
TINJAUAN TEORITIS</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.1 Pengertian Seni Rupa</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>2.1.1 Pengertian Seni Rupa Menurut Drs. Sudarmadji (Dosen Seni Rupa)</div>
<div style="text-align: justify;">
Kumpulan perwujudan batiniyah serta pengalaman estetik yang diwujudkan melalui media bidang , garis, warna, tekstur, volume, serta adanya komposisi gelap terang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.1.2 Pengertian Seni Rupa Menurut Jim Supangkat (Seniman)</div>
<div style="text-align: justify;">
Seni yang melibatkan proses pembuatan yang memberikan kepuasan, gugahan estetis melalui serapan indera rupa. Meliputi, ungkapan ekspresi (seni murni), dan, gubahan rupa barang fungsional (desain dan kriya).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.1.3 Pengertian Seni Rupa Menurut Prof. Drs. Suwaji Bastomi (Budayawan)</div>
<div style="text-align: justify;">
Aktifitas batiniyah yang didasari pengalaman estetis yang tewujud dalam bentuk yang indah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.2<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sejarah Seni Rupa</div>
<div style="text-align: justify;">
Perkembangan seni rupa dapat dirunut sejak zaman purbakala hingga era modern. Secara garis besar, sejarah seni rupa terbagi dalam beberapa periode sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.2.1<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Seni Rupa Zaman Prasejarah</div>
<div style="text-align: justify;">
Seni rupa dapat dikatakan sebagai bagian budaya yang tua. Dalam batas-batas tertentu, seni rupa telah ada sejak manusia mengenal peradaban. Karya-karya yang dimaksud ditemukan dalam bentuk gerabah yang diberi ornament hias tertentu, patung-patung leluhur masyarakat prasejarah, serta catatan-catatan (dalam bentuk gambar) yang digoreskan pada dinding-dinding goa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada akhir abad ke-19 dan permulaan abad ke-20, ditemukan pada beberapa tempat hasil seni yang dianggap orang paling tua hingga saat ini. Penemuan tersebut merupakan lukisan-lukisan pada dinding gua-gua yang terdapat di Perancis Selatan dan Spanyol Utara seperti di Combaralles, Font de Gaume, Altamira, dan Alpera.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lukisan-lukisan yang dibuat pada dinding-dinding dan langit-langit gua tersebut dibuat dengan digurat atau dicukil dengan batu tajam. Cukilan ini diberi warna memakai batu dangklik) dicampur dengan lemak binatang sebagai perekatnya. Kebanyakan terdapat gambar-gambar binatang bison atau sapi hutan. Ada juga beruang, rusa kutub, kuda liar, dan babi hutan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.2.2<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peradaban Bangsa-bangsa Kuno</div>
<div style="text-align: justify;">
Bangsa-bangsa timur yang mendiami daerah Timur Tengah dan Asia Kecil serta daerah Mesir dikenal sebagai bangsa-bangsa yang memiliki peradaban tinggi. Di mesir kita dapat menyaksikan sisa-sisa peradaban tinggi dalam bentuk karya seni arsitektur, patung, serta lukisan dinding yang bernilai tinggi seperti piramida, spinx serta relief-relief dan lukisan pada dinding bagian dalamnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain bangsa Mesir, bangsa Babilonia, Asiria, dan Persia merupakan bangsa-bangsa yang memiliki kebudayaan yang tinggi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bangsa Yunani dan Romawi sering dijadikan titik awal perkembangan seni rupa di dunia. Lukisan-lukisan karya pelukis Yunani kuno menampilkan bentuk-bentuk geometris yang diterakan pada permukaan keramik, jambangan, serta benda-benda kerajinan tangan lainnya. Sementara itu, bangsa Romawi karyanya dapat kita saksikan di dalam rumah-rumah bangsawan di kota Pompei.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.2.3<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Seni Rupa Zaman Abad Pertengahan</div>
<div style="text-align: justify;">
Periode ini berlangsung mulai tahun 476 Masehi yakni pada awal perkembngan agama Nasrani di Romawi, dan berakhir pada tahun 1492, yakni pada saat ditemukannya benua Amerika. Karya-karya seni rupa abad pertengahan banyak dipengaruhi oleh corak budaya Yuani Purba dan Romawi yang menganut kepercayaan politheisme (menyembah banyak dewa) dan dicampur dengan ajaran-ajaran Nasrani. Pada zaman ini gereja memiliki pengaruh yang sangat besar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.2.4<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Seni Rupa Zaman Renaissance</div>
<div style="text-align: justify;">
Zaman renaissance merupakan zaman perubahan besar-besaran dalam berbagai bidang keilmuan dan seni budaya. Kemapanan gereja mulai terusik oleh berbagai pertentangan serta penemuan dalam bidang-bidang keilmuan. Penemuan-penemuan baru dalam bidang geografi, fisika, astronomi telah dianggap sebagai hal yang menentang keberaddan da kemapanan agama. Galileo (1564-1642), seorang ahli fisika, ahli astronomi dan juga filsuf, ditangkap dan dipenjara dengan tanpa ditentukan batas waktunya karena penemuannya bertentangan dengan hokum-hukum yang dipercayai gereja.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tokoh-tokoh seni rupa yang terkenal pada periode ini adalah Leonardo da Vinci, Michelangelo, dan Rafael Santi. Karya-karya penting pada masa ini terdapat pada bentuk-bentuk bangunan gereja, lukisan-lukisan dinding, relief pada pintu-pintu rumah dan bangunan gereja, serta patung-patung perunggu yang menghiasi hampir seluruh gereja di Italia serta seluruh Eropa Barat dan Eropa Timur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.2.5<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Seni Rupa Zaman Barok dan Rokoko</div>
<div style="text-align: justify;">
Kata Barok (baroque) berasal dari bahasa Romawi yang berarti “tidak beraturan” atau “menyimpang”. Michelangelo dan Palladio dianggap sebagai pelopor dari gerakan ini. Zaman Barok terlahir pada pertengahan abad ke-16 sebagai awal mula pengaruh seni Italia ke seluruh daratan Eropa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika misi renaissance adalah melepaskan diri dari cara berpikir zaman pertengahan dan dipenuhi pola pikir gereja, maka barok melepaskan diri dari keterikatan tema-tema serta nuasnsa-nuansa yang terkandung pada masa renaissance. Lukisan-lukisan pada zaman barok terkesan berlebihan dari keadaan sebenarnya. Peter Paul Rubens (1577-1640), seorang seniman Belanda, melukiskan tubuh-tubuh orang penuh dengan otot-otot serta tokoh-tokoh perkasa. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rococo diambil dari kata “rocaile” yang berarti seni kulit kerang, sejenis kesenian yang sangat digemari pada saat itu di Italia. Pada zaman inilah bentuk-bentuk penyelewengan kaidah seni tampil meluas. Lukisan-lukisan dibuat menjadi lebih indah dari aslinya, lebih hebat, dan menyimpang dari sebenarnya. Karya seni menjadi barang pesanan kaum bangsawan dan saudagar yang memiliki banyak uang. Pada zaman ini kkary seni diperjualbelikan secara salah dan menjadi komoditas yang tidak berharga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.2.6<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Seni Rupa Abad ke-19</div>
<div style="text-align: justify;">
Penggalian kembali corak-corak lama, seperti yang terdapat pada gaya-gaya Yunani Purba dan Romawi telah melahirkan aliran-aliran baru yang dikenal dengan alisan klasik dan neo klasisme dalam seni lukis dan seni patung.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa catatan penting yang dapat disajikan dalam perkembangan seni rupa pada abad ke-19 ini adalah sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Munculnya berbagai aliran seni rupa seperti romaantisme, impresionisme, realism, simbolisme, munumentalisme, dll. </div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Terlepasnya pengaruh agama, terutama gereja, dari corak, gaya serta nafas kesenian secara umum. </div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Para pelukis semakin berani melakukan percobaan dengan berbagai penggunaan warna cerah sebagai pencurahan emosi dan pemikiran. </div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Seniman bukan lagi dari kalangan bangsawan atau memiliki status social tinggi, melainkan juga banyak yang berasal dari kalangan bawah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa tokoh seniman yang terlahir pada abad ke-19 dan mewakili aliran-aliran yang dianutnya adalah sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
Klasisisme : arsitek Bartholome Vignon (1762-1846), pelukis Jacques Louis David (1748-1825) </div>
<div style="text-align: justify;">
Romantisme : Raden Saleh Sjarif Bastaman, Ludwig Richter, Kasper Friederich.</div>
<div style="text-align: justify;">
Impresionisme : Jean Claude Monet, Eduard Manet dll </div>
<div style="text-align: justify;">
Neo Impresioniesme : Paul Cezanne, Paul Gauguin, dll. </div>
<div style="text-align: justify;">
Realisme : George Hendrik Breitner, Auguste Rodin, dll. </div>
<div style="text-align: justify;">
Simbolisme dan Monumentalisme : Willian Blake, Pierre Puvis de Chavannes</div>
<div style="text-align: justify;">
Ekspresionisme : Vincent van Gogh, Eduard Munch, dll. </div>
<div style="text-align: justify;">
2.2.7<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Seni Rupa Abad ke-20</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan pecahnya Perang Dunia I, timbullah berbagai gerakan perbaikan dalam bidang seni rupa yang meliputi fisik, material, mental, dan spiritual. Berdirinya Negara-negara baru sebagai hasil perjuangan negeri-negeri jajahan bangsa Eropa, telah membangkitkan semangat baru dalam bidang seni rupa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aliran-aliran yang bermunculan pada abad ke-20 ini antara lain fauvism yang dimotori oleh Henri Matisse, dll. Kubisme menampilkan pelukis Pablo Picasso, Leo Getel, dll. Futurisme menampilkan tokoh-tokoh peuis Carlo Carra dan Buido Severini. Absolutisme menampilakn pelukis Wassily Kadinsky.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.3<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tujuan Seni Rupa</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk memenuhi kebutuhan manusia baik lahir maupun batin. Sebuah unsur budaya akan tetap terpelihara keberadaannya jika unsur budaya tersebut masih berfungsi dalam kehidupan sosial. Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat merasakan betapa kita sangat membutuhkan sarana berekspresi dalam menikmati keindahan bentuk.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ekspresi pribadi ; ungkapan emosional terdalam yang diwujudkan dalam simbolisasi rupa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Aktualisasi diri ; upaya untuk membangun eksistensi pribadi melalui ungkapan estetis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Eksperimentasi ; upaya pencarian dan percobaan mengolah berbagai unsur rupa dengan bermacam media untuk memperoleh orisinalitas karya estetis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pembaruan nilai keindahan ; upaya kreatif untuk menciptakan hal-hal baru dalam berungkap seni.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Objek ekonomi ; penciptaan karya seni yang sejalan dengan selera masyarakat atau pemesan, untuk alasan perdagangan, galeri lelang, aset kekayaan, maupun peningkatan nilai ekonomi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rekaman peristiwa ; proses penciptaan karya seni untuk merekam suatu peristiwa tertentu yang menyentuh dan bermakna.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Alat komunikasi ; upaya untuk membangun berbagai gagasan atau imajinasi seniman sehingga dapat dipahami oleh masyarakat penikmatnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Terapi kejiwaan ; pengayaan jiwa bagi seniman maupun penikmatnya sehingga memperoleh ketenangan, hiburan, pelampiasan, maupun penyehatan rohani.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Perluasan wacana ; untuk meningkatkan apresiasimasyarakat sehingga memperoleh pengalaman baru dalam dalam mengamati karya seni itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Politik ; sebagai alat pendukung kampanye, dan propaganda ideologi politik tertentu.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.4<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Fungsi Seni Rupa</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Fungsi Individual</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Fungsi fisik, dipenuhi melalui seni pakai</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Funsi emosional, dipenuhi melalui seni murni</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Fungsi Sosial</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Hiburan</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Alat komunikasi</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pendidikan</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Keagamaan</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Fungsi Komersial</div>
<div style="text-align: justify;">
2.5<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sifat Seni Rupa</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Simbolis</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Metologis</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Religius</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Fungsional</div>
<div style="text-align: justify;">
2.6<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Unsur – Unsur Seni Rupa</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Titik</div>
<div style="text-align: justify;">
Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar. Titik dapat melahirkan suatu wujud dari ide-ide atau gagasan yang kemudian akan melahirkan garis, bentuk, atau bidang. Teknik lukisan yang menggunakan kombinasi berbagai variasi ukuran dan warna titik dikenal dengan sebutan Pointilisme.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Garis</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, lengkung, panjang, pendek, horizontal, vertikal, diagonal, berombak, putus-putus, patah-patah, spiral dan Iain-Iain. Kesan yang ditimbulkan dari macam-macam garis dapat berbeda-beda, misalnya garis lurus berkesan tegak dan keras, garis lengkung berkesan lembut dan lentur, garis patah-patah berkesan kaku, dan garis spiral berkesan lentur.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung.</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans pada bidang, warna atau ruang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Bidang</div>
<div style="text-align: justify;">
Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang mempunyai sisi panjang dan lebar, serta memiliki ukuran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bentuk</div>
<div style="text-align: justify;">
Bentuk juga dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Bentuk geometris</div>
<div style="text-align: justify;">
Bentuk geometris merupakan bentuk yang terdapat pada ilmu ukur meliputi:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Bentuk silindris, contohnya tabung, kerucut, dan bola.</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Bentuk nongeometris</div>
<div style="text-align: justify;">
Bentuk nongeometris berupa bentuk yang meniru bentuk alam, misalnya manusia, tumbuhan, dan hewan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ruang</div>
<div style="text-align: justify;">
Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Ruang dalam bentuk nyata, misalnya ruangan pada kamar, ruangan pada patung. Ruang dalam bentuk khayalan (ilusi), misalnya ruangan yang terkesan dari sebuah lukisan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Warna</div>
<div style="text-align: justify;">
Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut warna. Warna dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari warna apapun, meliputi warna merah,kuning, dan biru.</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Warna sekunder merupakan campuran dari warna primer.</div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh:</div>
<div style="text-align: justify;">
merah + kuning : jingga</div>
<div style="text-align: justify;">
biru + kuning : hijau</div>
<div style="text-align: justify;">
merah + biru : ungu</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Warna tersier merupakan hasil campuran antara warna primer dan warna sekunder.</div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh:</div>
<div style="text-align: justify;">
kuning + hijau : kuning kehijau-hijauan</div>
<div style="text-align: justify;">
biru + ungu : ungu kebiruan</div>
<div style="text-align: justify;">
jingga + merah : jingga kemerahan</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna netral, yaitu warna putih dan hitam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tekstur</div>
<div style="text-align: justify;">
Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat permukaan yang berbeda. Tekstur dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu.Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara penglihatan dan rabaan. Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
8.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Gelap Terang</div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu objek bisa memiliki intensitas cahaya yang berbeda pada setiap bagiannya. Demikian pula pada karya seni rupa. Seperti lukisan pemandangan alam. Adanya perbedaan intensitas cahaya akan menimbulkan kesan mendalam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.7<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Prinsip – Prinsip Seni Rupa</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kesatuan (unity)</div>
<div style="text-align: justify;">
Kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni rupa. Kesatuan merupakan prinsip yang utama di mana unsur-unsur seni rupa saling menunjang satu sama lain dalam membentuk komposisi yang bagus dan serasi. Untuk menyusun satu kesatuan setiap unsur tidak harus sama dan seragam, tetapi unsur-unsur dapat berbeda atau bervariasi sehingga menjadi susunan yang memiliki kesatuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Keselarasan (harmony)</div>
<div style="text-align: justify;">
Keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk maupun warna untuk menciptakan keselarasan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Penekanan (kontras)</div>
<div style="text-align: justify;">
Penekanan adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur yang berlawanan.Perbedaan yang mencolok pada warna, bentuk, dan ukuran akan memberikan kesan yang tidak monoton.</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Irama (rhytm)</div>
<div style="text-align: justify;">
Irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan terus-menerus. Susunan atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur, berupa susunan garis, susunan bentuk atau susunan variasi warna. Perulangan unsur yang bentuk dan peletakannya sama akan terasa statis, sedangkan susunan yang diletakkan bervariasi pada ukuran, warna, tekstur, dan jarak akan mendapatkan susunan dengan irama yang harmonis.</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Gradasi</div>
<div style="text-align: justify;">
Gradasi adalah penyusunan warna berdasar kantingkat perpaduan berbagai warna secara berangsur-angsur.</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Proporsi</div>
<div style="text-align: justify;">
Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan bagian-bagian satu dengan bagian lainnya secara</div>
<div style="text-align: justify;">
keseluruhan. Misalnya membandingkan ukuran tubuh dengan kepala, ukuran objek dengan ukuran latar, dan kesesuaian ukuran objek satu dengan objek lainnya yang dekat maupun yang jauh letaknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Keserasian</div>
<div style="text-align: justify;">
Keserasian merupakan prinsip yang digunakan untuk menyatukan unsur-unsur rupa walaupun</div>
<div style="text-align: justify;">
berasal dari berbagai bentuk yang berbeda. Tujuan keserasian adalah menciptakan keselarasan dan</div>
<div style="text-align: justify;">
keharmonisan dari unsur-unsur yang berbeda.</div>
<div style="text-align: justify;">
8. Komposisi</div>
<div style="text-align: justify;">
Komposisi adalah menyusun unsur-unsur rupa dengan mengorganisasikannya menjadi susunan yang bagus, teratur, dan serasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
9. Keseimbangan (balance)</div>
<div style="text-align: justify;">
Keseimbangan adalah kesan yang didapat dari suatu susunan yang diatur sedemikian rupa sehingga terdapat daya tarik yang sama pada tiap-tiap sisi susunan.</div>
<div style="text-align: justify;">
10. Aksentuasi</div>
<div style="text-align: justify;">
Aksentuasi adalah unsur yang sangat menonjol atau berbeda dengan unsur-unsur yang ada di sekitamya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.8 Bentuk – Bentuk Seni Rupa</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.8.1 Bentuk Seni Rupa Berdasarkan Wujudnya</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Seni rupa dua dimensi (dwimatra)</div>
<div style="text-align: justify;">
adalah karya seni rupa yang memiliki ukuran panjang danlebar dan hanya dapa dilihat nlai estetiknya dari satu arah. Misalnya lukisan, batik, foto danwayang kulit.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.Seni rupa tiga dimensi (trimatra)</div>
<div style="text-align: justify;">
adalah karya seni rupa yang memiliki ukuran panjang, lebardan tinggi dan dapat dilihat estetiknya dari berbagai arah. Misalnya patung, meja dan kursi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Monalisa (Leonardo da vinci) Batik Batang Wisanggeni Petung Dewa Wisnu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.8.2 Bentuk Seni Rupa</div>
<div style="text-align: justify;">
1.Seni rupa murni adalah seni rupa yang mengarah para karya yang anya untuk tujuan pemuasanekspresi pribadi atau kebutuhan batin. Misalnya seni lukis, seni patung, kriya hias.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.Seni rupa terapan adalah karya seni rupa yang memiliki fungsi ganda yaitu selain untuk pemenuhan kebutuhan batin juga untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari sesuai kegunaannya.Misalnya meja, kursi, pakaian dan perlengkapan rumah tangga.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.9 Macam - Macam Seni Rupa</div>
<div style="text-align: justify;">
1.Seni rupa murni</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar. Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imajinasi tertentu kepada media yang digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Seni grafis adalah cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas. Kecuali pada teknik Monotype, prosesnya mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak, ini yang disebut dengan proses cetak. Tiap salinan karya dikenal sebagai 'impression'. Lukisan atau drawing, di sisi lain, menciptakan karya seni orisinil yang unik. Cetakan diciptakan dari permukaan sebuah bahan , secara teknis disebut dengan matrix. Matrix yang umum digunakan adalah: plat logam, biasanya tembaga atau seng untuk engraving atau etsa; batu digunakan untuk litografi; papan kayu untuk woodcut/cukil kayu. Masih banyak lagi bahan lain yang digunakan dalam karya seni ini. Tiap-tiap hasil cetakan biasanya dianggap sebagai karya seni orisinil, bukan sebuah salinan. Karya-karya yang dicetak dari sebuah plat menciptakan sebuah edisi, di masa seni rupa modern masing-masing karya ditandatangani dan diberi nomor untuk menandai bahwa karya tersebut adalah edisi terbatas.</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Seni patung adalah cabang seni rupa yang hasil karyanya berwujud tiga dimensi. Biasanya diciptakan dengan cara memahat, modeling (misalnya dengan bahan tanah liat) atau kasting (dengan cetakan).</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Seni instalasi (installation = pemasangan) adalah seni yang memasang, menyatukan, dan mengkontruksi sejumlah benda yang dianggap bisa merujuk pada suatu konteks kesadaran makna tertentu. Biasanya makna dalam persoalan-persoalan sosial-politik dan hal lain yang bersifat kontemporer diangkat dalam konsep seni instalasi ini. Seni instalasi dalam konteks visual merupakan perupaan yang menyajikan visual tiga dimensional yang memperhitungkan elemen-elemen ruang, waktu, suara, cahaya, gerak dan interaksi spektator (pengunjung pameran) sebagai konsepsi akhir dari olah rupa</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Seni pertunjukan (Bahasa Inggris: performance art) adalah karya seni yang melibatkan aksi individu atau kelompok di tempat dan waktu tertentu. performance biasanya melibatkan empat unsur: waktu, ruang, tubuh si seniman dan hubungan seniman dengan penonton. Meskipun seni performance bisa juga dikatakan termasuk di dalamnya kegiatan-kegiatan seni mainstream seperti teater, tari, musik dan sirkus, tapi biasanya kegiatan-kegiatan seni tersebut pada umumnya lebih dikenal dengan istilah 'seni pertunjukan' (performing arts). Seni performance adalah istilah yang biasanya mengacu pada seni konseptual atau avant garde yang tumbuh dari seni rupa dan kini mulai beralih ke arah seni kontemporer.</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Seni Keramik adalah cabang seni rupa yang mengolah material keramik untuk membuat karya seni dari yang bersifat tradisional sampai kontemporer. Selain itu dibedakan pula kegiatan kriya keramik berdasarkan prinsip fungsionalitas dan produksinya. Venus of Dolni Vestonice adalah karya keramik tertua yang pernah ditemukan.</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Seni film</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Seni koreografi</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Seni fotografi</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Desain</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam desain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. desain grafis diterapkan dalam desain komunikasi dan fine art. Seperti jenis desain lainnya, desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (desain). Seni desain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Desain industri (bahasa Inggris: Industrial design) adalah seni terapan di mana estetika dan usability (kemudahan dalam menggunakan suatu barang) suatu barang disempurnakan. Desain industri menghasilkan kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna atau garis dan warna atau gabungannya, yang berbentuk 3 atau 2 dimensi, yang memberi kesan estetis, dapat dipakai untuk menghasilkan produk, barang, komoditas industri atau kerajinan tangan. Sebuah karya desain dianggap sebagai kekayaan intelektual karena merupakan hasil buah pikiran dan kreatifitas dari pendesainnya, sehingga dilindungi hak ciptanya oleh pemerintah melalui Undang-Undang No. 31 tahun 2000 tentang Desain Industri. Kriteria desain industri adalah baru dan tidak melanggar agama, peraturan perundangan, susila, dan ketertiban umum. Jangka waktu perlindungan untuk desain industri adalah 10 tahun</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Desain Interior</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Desain Busana</div>
<div style="text-align: justify;">
3.Kriya</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kriya tekstil</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kriya kayu</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kriya keramik</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kriya rotan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari kekuasaan feodalisme di Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia lainnya. Revolusi ini tidak hanya perubahan tata politik dan tata social, tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para seniman menjadi bebas dalam memperturutkan panggilan hati masing-masing, dimana mereka berkarya bukan karena adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang ditandai dengan individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis pertama dalam babakan modern. Pada tahun 1784, David melukiskan “SUMPAH HORATII”. Lukisan ini menggambarkan Horatius , bapak yang berdiri di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah tiga anak laki-lakinya yang bergerombol di kiri, sementara anak perempuannya menangis di sebelah kanan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk mendidik, menanamkan kesadaran anggota masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap Negara. J.L. David merupakan pelopor aliran Neo-Klasik, dimana lukisan Neo-Klasik bersifat Rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan beraturan serta bersifat klasik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ciri-cirinya Lukisan Neo-Klasik :</div>
<div style="text-align: justify;">
a.Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.</div>
<div style="text-align: justify;">
b.Bentuk selalu seimbang dan harmonis.</div>
<div style="text-align: justify;">
c.Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.</div>
<div style="text-align: justify;">
d.Raut muka tenang dan berkesan agung.</div>
<div style="text-align: justify;">
e.Berisi cerita lingkungan istana.</div>
<div style="text-align: justify;">
f.Cenderung dilebih-lebihkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tokoh penerus J.L. David dalam Neo-Klasik adalah JEAN AUGUAST DOMINIQUE INGGRIS (1780-1867)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Aliran Romantik</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aliran Romantik merupakan pemberontakan terhadap aliran Neo-Klasik, dimana Jean Jacques Rousseau mengajak kembali pada alam, sebagai manusia yang tidak hanya memiliki pikiran tetapi juga memiliki perasaan dan emosi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lukisan-lukisan romantik cenderung menampilkan :</div>
<div style="text-align: justify;">
Hal yang berurusan dengan perasaan seseorang (sangat ditentang dalam aliran Neo- Klasik)</div>
<div style="text-align: justify;">
Eksotik, kerinduan pada masa lalu</div>
<div style="text-align: justify;">
Digunakan untuk perasaan dari penontonnya</div>
<div style="text-align: justify;">
Kecantikan dan ketampanan selalu dilukiskan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ciri-ciri aliran Romantis sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
a.Lukisan mengandung cerita yang dahsyat dan emosional.</div>
<div style="text-align: justify;">
b.Penuh gerak dan dinamis.</div>
<div style="text-align: justify;">
c.Warna bersifat kontras dan meriah.</div>
<div style="text-align: justify;">
d.Pengaturan komposisi dinamis.</div>
<div style="text-align: justify;">
e.Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
f.Kedahsyatan melebihi kenyataan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tokoh-tokhnya antara lain :</div>
<div style="text-align: justify;">
a.Eugene Delacroix</div>
<div style="text-align: justify;">
b.Theodore Gericault</div>
<div style="text-align: justify;">
c.Jean Baptiste</div>
<div style="text-align: justify;">
d.Jean Francois Millet</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tokoh yang betul-betul pemberontak dan pertama kali menancapkan panji-panji romantisme adalah Teodore Gericault (1791-1824) dengan karyanya yang berjudul “RAKIT MENDUSA”. Romantisme berasal dari bahasa Perancis “Roman” (cerita), sehingga aliran ini selalu melukiskan sebuah cerita tentang perbuatan besar atau tragedy yang dahsyat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Aliran Realisme</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi, mereka menggunakan penghayatan untuk menemukan dunia. Salah seorang tokoh Realisme yang bernama “Courbet” dari Perancis mengatakan :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“TUNJUKANLAH KEPADAKU MALAIKAT, MAKA AKU AKAN MELUKISNYA, artinya ia tidak akan melukis sesuatu yang tidak ditunjukkan kepadanya (sesuatu yang tidak real/nyata). Aliran Realisme selalu melukiskan apa saja yang dijumpainya tanpa pandang bulu dan tanpa ada idealisasi, distorsi atau pengolahan-pengolahan lainnya. Gustave Courbet (1819-1877) memandang bahwa lukisan itu pada dasarnya seni yang kongkrit. Lukisan-lukisan Courbet selalu menampilkan kenyataan hidup yang pahit seperti “Lukisan Pemecah Batu” dll. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Aliran Naturalisme</div>
<div style="text-align: justify;">
Aliran Naturalisme adalah aliran yang mencintai dan memuja alam dengan segenap isinya. Penganut aliran ini berusaha untuk melukiskan keadaan alam, khususnya dari aspek yang menarik, sehingga lukisan Naturalisme selalu bertemakan keindahan alam dan isinya. Monet merupakan salah satu tokoh pelukis Naturalisme, tetapi terkadang lukisannya mendekati Realisme. Meskipun lukisan Naturalistiknya Monet yang mendekati Realisme, tetapi sangat berbeda dengan lukisan Gustave Courbert sebagai tokoh realisme.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Realismenya Courbert bersifat sosialistik yang moralitasnya cukup tinggi, sedangkan realismenya Monet cenderung melukiskan yang indah-indah dan amoral, karena prinsip Monet adalah “seni untuk kepentingan seni, bukan untuk apapun. Para pelukis Naturalisme sering dijuluki sebagai pelukis pemandangan. Tokoh Naturalisme yang berasal dari Inggris adalah Thomas Gainsbrough (1727-1788).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Aliran Impresionis</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila ada orang mendengar istilah Impresionisme, maka asosiasi mereka biasanya tertuju pada lukisan-lukisan yang impresif, yaitu lukisan yang agak kabur dan tidak mendetail. Claud Monet bukan tokoh impresionisme, tetapi aliran impresionisme banyak diilhami oleh penemuan-penemuan Claud Monet dalam setiap lukisannya. Seorang tokoh impresionisme dari Prancis bernama Piere Auguste Renoir (1841-1919).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pelukis ini sangat gemar melukis wanita, baik dalam kondisi berpakaian maupun tanpa busana. Lukisan impresionis sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, karena melukis dilakukan di luar studio. Lukisan impresionis biasanya tidak mempunyai kontur yang jelas dan nampak hanya efek-efek warna yang membentuk wujud tertentu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Aliran Ekspresionisme</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahun 1990-an, para pelukis mulai tidak puas dengan karya yang hanya menonjolkan bentuk-bentuk objek. Mereka mulai menggali hal-hal yang berhubungan dengan batin, sehingga muncullah aliran ekspresionisme. Vincent Van Gogh (1850) adalah tokoh yang menjadi tonggak kemunculan aliran ekspresionisme dan tokoh lain yang mengikuti adalah Paul Cezanne, Paul Gauguin, Emil Nolde dan di Indonesia yaitu Affandi. Ekspresionisme merupakan aliran yang melukiskan aktualitas yang sudah didistorsikan ke arah suasana kesedihan, kekerasan ataupun tekanan batin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. Aliran Fauvisme</div>
<div style="text-align: justify;">
Nama fauvisme berasal dari bahas Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang liar. Aliran fauvisme sangat mengagungkan kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya seperti pohon berwana 0ranye/jingga atau lainnya. Lukisan-lukisan fauvis betul-betul membebaskan diri dari batasan-batasan aliran sebelumnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pelukis fauvisme cenderung melukis apa yang mereka sukai tanpa memikirkan isi dan arti dari sebuah lukisan yang dibuat. Maurice De Vlaminck, merupakan tokoh fauvisme yang banyak terinspirasi oleh goresan warna Vincent Van Gogh, sampai-sampai ia berkata ; Saya lebih mencintai Van Gogh dari pada Ayah saya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
8. Aliran Kubisme</div>
<div style="text-align: justify;">
Aliran kubisme dilatar belakangi oleh konsep Paul Cezanne yang mengatakanbahwa bentuk dasar dari segala bentuk adalah silinder , bola, balok dan semua bentuk yang ada di dalam di pengaruhi oleh perspektif, sehingga bidang tertuju pada satu titik tengah. Karya Picasso menjadi insfirasi kemunculan karya- karya kubisme, karena motif geometris digunakan oleh Picasso.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lukisan kubisme mengedepankan bentuk-bentuk germetris. Tokoh kubisme yang sangat terkenal adalah Picasso dan Paul Cezanne, tetapi di samping kedua tokoh ini masih banyak tokoh lain yg menganut Kubisme seperti Juan Gris dll.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
9. Aliran Abstraksionisme</div>
<div style="text-align: justify;">
Aliran Abstraksionime adalah aliran yg berusaha melepaskan diri dari sensasi-sensasi atau asosiasis figuratif suatu obyek. Aliran Abstraksionis di bedakan menjadi dua yaitu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Abstrak kubistis</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yaitu abstrak dalam bentuk geometrik murni seperti lingkaran kubus dan segi tiga </div>
<div style="text-align: justify;">
Tokoh aliraran ini berasal dari Rusia yaitu Malivich [1913]</div>
<div style="text-align: justify;">
Abstrak Nonfiguratif</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yaitu abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai ugkapan perasaan, di mana garis mewakili garis ,warna mewakili warna dan sebagainya. Bentuk alami ditinggalkan sama sekali. Tokohnya adalah Wassily kadinsky, Naum Goba.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
10. Aliran Futuris</div>
<div style="text-align: justify;">
Aliran Futuris muncul di Itali pada tahun 1909, sebagai reaksi terhadap aliran kubisme yang dianggap dinamis penuh gerak, karena itu temanya cenderung menggambarkan kesibukan-kesibukan seperti,pesta arak-arakan, perang dll. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
11. Aliran dadaisme</div>
<div style="text-align: justify;">
Aliran dadaisme merupakan pemberontak konsep dari konsep aliran sebelumnya. Aliran ini mepunyai sikap memerdekakan diri dari hukum-hukum seni yg telah berlaku. Ciri aliran ini sinis, nihil dan berusaha meleyapkan ilusi. Aliran ini dilatar belakangi oleh perang dunia pertama yg tak kunjung berhenti.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perang yg tak kunjung padam memberi kesan hilangnya nilai sosial dari nilai estetika di muka bumi, sehinga pandangan dadaisme tidak ada estetika dalam karya seni. Tokoh Dadisme adalah Paul klee, Scwitters Tritan Tzara, Maron Janco dll.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
12. Aliran Surealisme.</div>
<div style="text-align: justify;">
Aliran surealis banyak di pengaruhi oleh teori analisis psikologis. Sigmund Freud mengenai ketidak sadaran dalam anatomisme dan impian. Surealisme sering tampil tidak logis dan penuh fantasi, seakan-akan melukis dalam mimpi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.11 Tokoh Tokoh Dalam Seni Rupa</div>
<div style="text-align: justify;">
Affandi<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Barli Sasmitawinata</div>
<div style="text-align: justify;">
Basoeki Abdulah<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain itu : S. Sudjojono, Lucia Hartini, Widayat, Raden Saleh, Leonardo da Vinci, Pablo Ruiz Picasso, Clande Monet, dsb.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.12 Manfaat Mempelajari Seni Rupa</div>
<div style="text-align: justify;">
1)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Siswa/i dapat berekspresi dengan bebas</div>
<div style="text-align: justify;">
2)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Siswa/i dapat melatih imajinasi</div>
<div style="text-align: justify;">
3)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Memberikan pengalaman estetik dan mampu memberi umpan balik penilaian (kritik dan saran) terhadap suatu karya seni sesuai dengan mediumnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
4)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pembinaan sensitivitas serta rasa pada umumnya, hasil yang diharapkan adalah terbinanya visi artistik dan fiksi imajinatif.</div>
<div style="text-align: justify;">
5)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Memberikan pembinaan ketermpilan</div>
<div style="text-align: justify;">
6)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mengembangkan kemampuan intelektual, imajinatif, ekspresi, kepekaan kreatif, keterampilan, dan mengapresiasi terhadap hasil karya seni dan keterampilan dari berbagai wilayah Nusantara dan mancanegara</div>
<div style="text-align: justify;">
7)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Siswa/i memiliki pengetahuan, pengalaman dan kemauan keras berkarya dan berolah seni, serta kepekaan artistik sebagai dasar berekspresi pada budaya bangsa</div>
<div style="text-align: justify;">
8)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menumbuhkembangkan sikap profesional, kooperatif, toleransi, dan kepemimpinan.</div>
<div style="text-align: justify;">
9)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mengembangkan bakat dan minat siswa/i</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
BAB III</div>
<div style="text-align: center;">
PENUTUP</div>
<div style="text-align: justify;">
3.1 Kesimpulan</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari makalah di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
DAFTAR PUSTAKA</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
http://tipzsangguru.wordpress.com</div>
<div style="text-align: justify;">
http://id.wikipedia.org</div>
<div style="text-align: justify;">
http://saidahfitriah.blogspot.com/2011/12/definisi-seni-rupa.html</div>
<div style="text-align: justify;">
http://senibudayasmktap.blogspot.com/2013/07/sejarah-perkembangan-seni-rupa.html</div>
<div style="text-align: justify;">
http://healthiskesehatan.blogspot.com/2011/06/fungsi-dan-tujuan-seni-rupa.html</div>
<div style="text-align: justify;">
http://simaksejenak.wordpress.com/2012/12/11/unsur-unsur-dan-prinsip-dasar-seni-rpa/</div>
<div style="text-align: justify;">
http://reddamuralart.wordpress.com/2012/07/14/ilmu-seni-rupa-lengkap-pengertian-unsur-media-dll/</div>
<div style="text-align: justify;">
http://t-artclub.blogspot.com/2010/04/pengertian-seni-rupa.html</div>
<div style="text-align: justify;">
http://angga-rexsa.blogspot.com/2010/11/macam-macam-seni-rupa.html</div>
<div style="text-align: justify;">
http://desxripsi.blogspot.com/2012/07/aliran-aliran-seni-rupa-tokoh-dan.html#axzz2rvzBCElX</div>
<div style="text-align: justify;">
http://rupakampung.blogspot.com/2011/08/tokoh-seni-rupa_27.html</div>
<div style="text-align: justify;">
http://www.bimbingan.org/tokoh-seni-rupa-paling-terkenal-di-dunia.html.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10376497876218721342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5192429676906753690.post-86491753217571432932016-03-16T10:38:00.000-07:002016-03-16T10:38:55.929-07:00TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN INKLUSIF<div style="text-align: justify;">
<b>A. PENGERTIAN PENDIDIKAN INKLUSIF</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pendidikan inklusif adalah pendidikan reguler yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik yang memiliki kelainan dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa pada sekolah regular dalam satu kesatuan yang sistemik. Pendidikan inklusif adalah pendidikan di sekolah biasa yang mengakomodasi semua anak berkebutuhan khusus yang mempunyai IQ normal diperuntukan bagi yang memiliki kelainan (intelectual challenge), bakat istimewa, kecerdasan istimewa dan atau yang memerlukan pendidikan layanan khusus.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Prof. Dr. Muyono Abdur rahman (UNJ) pendidikan inklusif adalah gabungan pend. Regular dan pend. Khusus ke dalam satu system persekolahan yang dipersatukan untuk mempertemukan perbedaan kebutuhan semua siswa.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pend. Inklusif bukan sekedar metode atau pendekatan pendidikan melainkan suatu bentuk implementasi filosofi yang mengakui kebhinekaan antar manusia yang mengemban misi tunggal untuk membangun kehidupan bersama yang lebih baik dalam rangka meningkatkan kualitas pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. PERBEDAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DENGAN PENDIDIKAN REGULER DAN PENDIDIKAN TERPADU</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Perbedaan Pendidikan Inklusif Dengan Pendidikan Reguler</div>
<div style="text-align: justify;">
Pendidikan pada umumnya adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengem¬bangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada umumnya peserta didik dalam pendidikan umum/pendidikan reguler adalah peserta didik normal, sehingga kurikulum, tenaga guru, sarana dan prasarana, lingkungan belajar dan proses pembelajarannya dirancang untuk anak normal. Hal ini karena asumsi yang melandasi adalah bahwa peserta didik memiliki kemampuan yang homogin. Sebaliknya pada pendidikan inklusif peserta didiknya adalah peserta didik yang memiliki kelainan dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa yang ada di sekolah reguler. Sehingga kurikulum, tenaga guru, sarana dan prasarana, lingkungan belajar dan proses pembelajarannya harus dirancang sedemikian rupa untuk memungkinkan semua peserta didik dapat mengembangkan potensinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perbedaan Pendidikan Inklusif Dengan Pendidikan Terpadu</div>
<div style="text-align: justify;">
Pendidikan terpadu merupakan pendidikan yang memberi kesempatan kepada peserta didik yang memiliki kelainan dan/atau memiliki kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan di sekolah reguler. Perbedaan yang menonjol antara pendidikan terpadu dengan pendidikan inklusif terletak pada sistem pendidikan yang ada di sekolah tersebut. Sekolah terpadu, peserta didiknya mengikuti sistem yang ada di sekolah reguler. Sedangkan pendidikan inklusif, sistem pendidikan yang digunakan menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didiknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>C. LATAR BELAKANG PENDIDIKAN INKLUSIF</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam Undang Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 dan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab IV pasal 5 ayat 1 dinyatakan bahwa setiap warganegara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Warganegara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus. Hal ini menunjukkan bahwa anak yang memiliki kelainan dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak pula memperoleh kesempatan yang sama dengan anak lainnya (anak normal) dalam pendidikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Selama ini, pendidikan bagi anak yang memiliki kelainan dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa atau anak berkebutuhan khusus (ALB) disediakan dalam tiga macam lembaga pendidikan, yaitu Sekolah Luar Biasa (SLB), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), dan Pendidikan Terpadu. SLB sebagai lembaga pendidikan khusus tertua, menampung anak berkebutuhan khusus dengan jenis kelainan yang sama, sehingga ada SLB Tunanetra, SLB Tunarungu, SLB Tunagrahita, SLB Tunadaksa, SLB Tunalaras, dan SLB Tunaganda. Sedangkan SDLB menampung berbagai jenis anak berkebutuhan khusus, sehingga di dalamnya mungkin terdapat anak tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, dan tunaganda.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sementara itu, pendidikan terpadu adalah sekolah biasa yang juga menampung anak berkebutuhan khusus, dengan kurikulum, guru, sarana pengajaran, dan kegiatan belajar mengajar yang sama. Namun selama ini baru menampung anak tunanetra, itupun perkembangannya kurang menggembirakan karena banyak sekolah umum yang keberatan menerima anak berkebutuhan khusus. Di samping itu keberadaan sekolah khusus lokasinya sebagian besar berada di Ibu Kota Kabupaten, padahal anak-anak berkebutuhan khusus tersebar hampir di seluruh daerah (Kecamatan/Desa). Akibatnya, sebagian anak-anak berkebutuhan khusus, terutama yang kemampuan ekonomi orang tuanya lemah, terpaksa tidak disekolahkan karena lokasi SLB jauh dari rumah; sementara kalau akan disekolahkan di SD terdekat, SD tersebut tidak bersedia menerima karena merasa tidak mampu melayaninya. Sebagian yang lain, mungkin selama ini dapat diterima di SD terdekat, namun karena ketiadaan pelayanan khusus bagi mereka, akibatnya mereka beresiko tinggal kelas dan akhirnya putus sekolah. Permasalahan di atas apabila dibiarkan akan berakibat pada kegagalan program wajib belajar. Akibat lebih lanjut, mutu sumber daya manusia (SDM) akan semakin tertinggal.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam rangka mewujudkan wajib belajar pendidikan dasar dan mengatasi permasalahan pendidikan anak berkebutuhan khusus, dipandang perlu meningkatkan perhatian terhadap anak-anak berkebutuhan khusus, baik yang telah memasuki sekolah umum (SD) tetapi belum mendapatkan pelayanan pendidikan khusus maupun anak-anak berkebutuhan khusus yang belum sempat mengenyam pendidikan sama sekali karena tidak diterima di SD terdekat atau karena lokasi SLB jauh dari tempat domisilinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Melalui pendidikan inklusif, anak berkebutuhan khusus dididik bersama-sama anak lainnya (normal) untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki anak melalui pendidikan di sekolah terdekat. Sudah barang tentu sekolah terdekat tersebut perlu dipersiapkan segala sesuatunya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>D. CIRI-CIRI PENDIDIKAN INKLUSIF</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Prof Dr. Mulyono Abdur Rohman, ciri-ciri pendidikan inklusif adalah sebagaiberikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
Siswa yang berusia sama duduk dalam kelas yg sama</div>
<div style="text-align: justify;">
Siswa saling bekerja sama dgn sesamanya</div>
<div style="text-align: justify;">
Siswa merasa kelas sebagai milik bersama</div>
<div style="text-align: justify;">
Siswa memiliki pengalaman berhasil</div>
<div style="text-align: justify;">
Siswa belajar mengembangkan sikap toleransi</div>
<div style="text-align: justify;">
Siswa belajar mengembangkan sikap empati</div>
<div style="text-align: justify;">
Guru menerima perbedaan siswa</div>
<div style="text-align: justify;">
Guru mengembangkan dialog dgn siswa</div>
<div style="text-align: justify;">
Guru mendorong terjadinya interaksi promotif antar siswa</div>
<div style="text-align: justify;">
Guru menjadikan sekolah menarik bagi siswa</div>
<div style="text-align: justify;">
Guru membuat siswa aktif Guru mempertimbangkan perbedaan antar siswa dlm kelasnya</div>
<div style="text-align: justify;">
Guru menyiapkan tugas2 yg berbeda untuk siswa2 nya</div>
<div style="text-align: justify;">
Guru fleksibel dan kreatif</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>E. LANDASAN PENDIDIKAN INKLUSIF</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Prof Dr. Mulyono Abdur Rahman, landasan-landasan pendidikan Inklusif adalah</div>
<div style="text-align: justify;">
Filosofis</div>
<div style="text-align: justify;">
Bhinneka tunggal ika : pengakuan kebhinekaan antar manusia yang mengemban misi tunggal sebagai khilafah Tuhan di muka bumi untuk mebangun kehidupan bersama yang lebih baik dalam rangka meningkatkan kualitas pengabdian manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa.</div>
<div style="text-align: justify;">
Religi</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Manusia sebagai khalifah di muka bumi</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Manusia diciptakan sebagai makhluk yg individual differences agar dapat saling berhubungan dlm rangka saling membutuhkan</div>
<div style="text-align: justify;">
Keilmuan</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Psikologi</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Sosiologi</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Antropologi</div>
<div style="text-align: justify;">
f. Biologi</div>
<div style="text-align: justify;">
g. Neuroscience</div>
<div style="text-align: justify;">
h. Ekonomi</div>
<div style="text-align: justify;">
i. Politik</div>
<div style="text-align: justify;">
Yuridis</div>
<div style="text-align: justify;">
j. Declaration of human rights (1948)</div>
<div style="text-align: justify;">
k. Convention of Human Rights The Child (1989)</div>
<div style="text-align: justify;">
l. Life Long Education > Education for All (Bangkok 1991)</div>
<div style="text-align: justify;">
m. Kesepakatan UNESCO di Salamanca tentang Inclusive Education (1994)</div>
<div style="text-align: justify;">
n. Dekkar Statement</div>
<div style="text-align: justify;">
o. UUD 1945</div>
<div style="text-align: justify;">
p. UU Nomor 20 tahun 2003 ttg system pendidikan Nasional</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain itu terdapat Landasan Yuridis yang lain, yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
UUD 1945 (amandemen) pasal 31 ayat 1: “setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan”.</div>
<div style="text-align: justify;">
UU No. 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional, pasal 3 menyatakan bahwa ” pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Pasal 5 ayat 2 menyatakan bahwa ” warga negara yang mempunyai kelainan fisik, emosional, mental, intelektual dan atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus”. Pasal 32 menyebutkan ”penidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial dan atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa” .</div>
<div style="text-align: justify;">
UU No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak,</div>
<div style="text-align: justify;">
UU No. 4 tahun 1997 tentang penyandang cacat,</div>
<div style="text-align: justify;">
PP No. 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan,</div>
<div style="text-align: justify;">
Surat Edaran Dirjen Dikdasmen Depdiknas No.380 /C.66/MN/2003, 20 Januari 2003 perihal Pendidikan Inklusi bahwa di setiap Kabupaten/ Kota di seluruh Indonesia sekurang kurangnya harus ada 4 sekolah penyelenggara inklusi yaitu di jenjang SD, SMP, SMA dan SMK masing-masing minimal satu sekolah,</div>
<div style="text-align: justify;">
Deklarasi Bandung tanggal 8-14 Agustus 2004 tentang ”Indonesia menuju Pendidikan Inklusi”,</div>
<div style="text-align: justify;">
Deklarasi Bukittinggi tahun 2005 tentang ” ”Pendidikan untuk semua” yang antara lain menyebutkjan bahwa ”penyelenggaraan dan pengembangan pengelolaan pendidikan inklusi ditunjang kerjasama yang sinergis dan produktif antara pemerintah, institusi pendidikan, istitusi terkait, dunia usaha dan industri, orangtua dan masyarakat”.</div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan landasan yuridis yang sebagian telah disebutkan di atas, menunjukkan bahwa pendidikan inklusi perlu diselenggarakan yang implemetasinya memerlukan kesungguhan dan komitmen dari berbagai pihak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>F. KONSEP PENDIDIKAN INKLUSIF</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Pro. Dr. Mulyono A, pendidikan inklusif merupakan perkembangan terkini dari model pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus yang secara normal kemudian ditegaskan dalam Salamanca pada Konferensi Dunia tentang Pendidikan Berkelainan Bulan Juni 1994 bahwa “prinsip mendasar dari pendidikan inklusif adalah selama memungkinkan semua anak seyogyanya belajar bersama-sama tanpa memandang kesulitan atau perbedaan yang mungkin ada pada mereka</div>
<div style="text-align: justify;">
Model pendidikan khusus tertua adalah model segregasi yang menempatkan anak berkelainan di sekolah-sekolah khusus terpisah dari teman sebayanya. Sekolah-sekolah ini memiliki kurikulum, metode mengajar, sarana pembelajaran system evaluasi, guru khusus. Namun demikian dari sudut pandang peserta didik, model segregasi merugikan. Model ini tidak menjamin kesempatan anak berkebutuhan khusus mengembangkan potensi secara optimal karena kurikulum dirancang berbeda dengan kurikulum sekolah biasa.</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain itu, secara filosofis model ini tidaklah logis karena menyiapkan peserta didik untuk kelak dapat berinteraksi denagn masyarakat normal tetapi mereka dipisahkan dengan masyarakat normal. Kelemahan lainnya yang tidak kalah penting adalah bahwamodel ini relative mahal</div>
<div style="text-align: justify;">
Model yang muncul pada pertengahan abad XX adalah model mainstreaming. Belajar dari kelemahan model segregatif, model ini memungkinkan berbagai alternative penempatan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus. Alternatif yg tersedia mulai dari yang sangat bebas (kelas biasa penuh) sampai yang paling terbatas (sekolah khusus sepanjang hari) oleh karena itu model ini juga dikenal dengan model tidak terbatas ( the least restrictive environment) artinya seorang anak berkebutuhan khusus harus ditempatkan pada lingkungan yang tidak terbatas menurut potensinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>G. MODEL-MODEL PENDIDIKAN INKLUSIF MENURUT PENDAPAT PARA AHLI</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pendidikan inklusif merupakan model pendidikan anak berkebutuhan khusus yang terkini. Sejak digulirkannya konsep mainstreaming dalam pendidikan khusus, ada upaya kuat melaksanakan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus secara terpadu, bahkan terpadu penuh (inklusif), dengan anak normal di sekolah biasa.</div>
<div style="text-align: justify;">
Model pendidikan inklusif semakin meluas pengkajiannya sejak ada pernyataan Salamanca pada Konferensi Dunia tentang Pendidikan khusus bulan Juni 1994 bahwa “prinsip mendasar dari pendidikan inklusif adalah: selama memungkinkan, semua anak seyogyanya belajar bersama-sama tanpa memandang kesulitan ataupun perbedaan yang mungkin ada pada mereka.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Perkembangan pendidikan inklusif mempunyai pengertian yang beragam, diantaranya:</div>
<div style="text-align: justify;">
Stainback dan Stainback (1990) mengemukakan bahwa sekolah iinklusif adalah sekolah yang menampung semua siswa di kelas yang sama. Sekolah ini menyediakan program pendidikan yang layak, menantang, tetapi sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan setiap siswa. Di samping itu ada pula bantuan dan dukungan yang dapat diberikan oleh para guru agar anak-anak berhasil. Bahkan sekolah inklusif juga merupakan tempat setiap anak dapat diterima menjadi bagian dari kelas tersebut dan saling membantu baik dari guru, teman sebaya, maupun anggota masyarakat lain agar kebutuhan individual anak berkelainan dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa dapat terpenuhi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Staub dan Peck (1995) (dalam Sunardi, 2002) mengemukakan bahwa pendidikan inklusif adalah penempatan anak berkebutuhan khusus tingkat ringan, sedang, dan berat secara penuh di kelas reguler. Hal ini menunjukkan bahwa kelas reguler merupakan tempat belajar yang relevan bagi anak berkebutuhan khusus, apapun jenis kelainannya dan bagaimanapun gradasinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sapon-Shevin (O’Neil, 1995) (dalam Sunardi, 2002) menyatakan bahwa pendidikan inklusif sebagai system layanan pendidikan yang mempersyaratkan agar semua anak berkebutuhan khusus dilayani di sekolah-sekolah terdekat, di kelas reguler bersama-sama teman seusianya. Konsekuensinya antara lain ditekankan adanya restrukturisasi sekolah, sehingga menjadi komunitas yang mendukung pemenuhan kebutuhan khusus setiap anak, artinya kaya dalam sumber belajar dan mendapat dukungan dari semua pihak, yaitu para siswa, guru, orang tua, dan masyarakat sekitarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Vaughn, Bos, dan Schumm (2000), mengatakan bahwa dalam praktik, istilah inklusif sering dipakai bergantian dengan istilah mainstreaming, yang secara teori diartikan sebagai penyediaan layanan pendidikan yang layak bagi anak berkebutuhan khusus sesuai dengan kebutuhan individualnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Benang merah yang dapat ditarik dari adanya variasi pendapat para ahli diantaranya adalah bahwa melalui pendidikan inklusif, anak berkebutuhan khusus dididik bersama-sama anak lainnya (normal) untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>H. ALASAN PERLUNYA PENDIDIKAN INKLUSIF</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Prof Dr. Mulyono Abdur Rahman, alasan perluya di adakan pendidikan Inklusif adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
Sesuai dengan filosofi bhinneka tunggal ika dan ajaran agama</div>
<div style="text-align: justify;">
Sekolah segregratif menghambat anak yang membutuhkan pendidikan khusus dalam melakukan penyesuaian social</div>
<div style="text-align: justify;">
Menjamin terbentuknya masyarakat yang demokratis</div>
<div style="text-align: justify;">
Sesuai dengan nilai-nilai kemanuisaan</div>
<div style="text-align: justify;">
Menghindarkan siswa dari rendah diri dan arogansi</div>
<div style="text-align: justify;">
Membiasakan siswa menghargai pluraritas</div>
<div style="text-align: justify;">
Memudahkan siswa melakukan penyesuaian social</div>
<div style="text-align: justify;">
Guru dapat saling belajar tentang siswa</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>I. SARAN UNTUK PENDIDIKAN INKLUSIF (Prof. Dr. Mulyono Abdur Rahman)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Pendidikan Inklusi hendaknya dilakukan secara perlahan-lahan, selangkah demi selangkah dan dapat dimulai dari PAUD</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Sebaiknya pihak sekolah yang hendak melaksanakan dan menerapkan pendidikan inklusi menggunakan nara sumber yang dapat memberikan bimbingan dan informasi yang dibutuhkan pihak sekolah.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Sekolah perlu untuk mengembangkan ruang dan pusat sumber belajar serta sarana dan prasarana agar dapat menunjang pelaksanaan pendidikan inklusif</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Memberikan pelatihan kepada semua tenaga kependidikan dan orang tua</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Guru atau tenaga kependidikan harus bersifat fleksibel, kreatif, dan menghargai ke pluralitasan</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Guru harus mampu mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan individual anak</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Selain itu, guru harus dapat bekerja sama dalam suatu tim kerja demi tercapainya pelaksanaan pendidikan inklusif secara optimal dan baik di sekolah.</div>
<div style="text-align: justify;">
8. Guru juga harus dapat mengembangkan iklim belajar dan bekerja yang sehat di dalam lingkungan sekolah</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber :</div>
<div style="text-align: justify;">
http://inti.student.fkip.uns.ac.id/2009/01/15/pendidikan-inklusive/</div>
<div style="text-align: justify;">
http://bintangbangsaku.com/artikel/</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10376497876218721342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5192429676906753690.post-10814490750420586682016-03-16T10:30:00.003-07:002016-03-16T10:30:30.675-07:00Contoh Makalah PENDIDIKAN INKLUSI (Pendidikan Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus)<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
PENDAHULUAN - BAB I</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
1. Latar Belakang Masalah</div>
<div style="text-align: justify;">
Pendidikan inklusi adalah termasuk hal yang baru di Indonesia umumnya. Ada beberapa pengertian mengenai pendidikan inklusi, diantaranya adalah pendidikan inklusi merupakan sebuah pendekatan yang berusaha mentransformasi sistem pendidikan dengan meniadakan hambatan-hambatan yang dapat menghalangi setiap siswa untuk berpartisipasi penuh dalam pendidikan. Hambatan yang ada bisa terkait dengan masalah etnik, gender, status sosial, kemiskinan dan lain-lain. Dengan kata lain pendidikan inklusi adalah pelayanan pendidikan anak berkebutuhan khusus yang dididik bersama-sama anak lainnya (normal) untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Salah satu kelompok yang paling tereksklusi dalam memperoleh pendidikan adalah siswa penyandang cacat. Tapi ini bukanlah kelompok yang homogen. Sekolah dan layanan pendidikan lainnya harus fleksibel dan akomodatif untuk memenuhi keberagaman kebutuhan siswa. Mereka juga diharapkan dapat mencari anak-anak yang belum mendapatkan pendidikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
A. Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengelompokan anak berkebutuhan khusus dan jenis pelayanannya, sesuai dengan Program Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa Tahun 2006 dan Pembinaan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Pendidikan adalah sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Tuna Netra</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Tuna Rungu</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Tuna Grahita: (a.l. Down Syndrome)</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Tuna Grahita Ringan (IQ = 50-70)</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Tuna Grahita Sedang (IQ = 25-50)</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Tuna Grahita Berat (IQ 125 ) J. Talented : Potensi bakat istimewa (Multiple Intelligences : Language, Logico mathematic, Visuo-spatial, Bodily-kinesthetic, Musical, Interpersonal, Intrapersonal, Natural, Spiritual).</div>
<div style="text-align: justify;">
13. Kesulitan Belajar (a.l. Hyperaktif, ADD/ADHD, Dyslexia/Baca, Dysgraphia/Tulis, Dyscalculia/Hitung, Dysphasia/Bicara, Dyspraxia/ Motorik)</div>
<div style="text-align: justify;">
14. Lambat Belajar ( IQ = 70 –90 )</div>
<div style="text-align: justify;">
15. Autis</div>
<div style="text-align: justify;">
16. Korban Penyalahgunaan Narkoba</div>
<div style="text-align: justify;">
17. Indigo</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
2. Tujuan</div>
<div style="text-align: justify;">
Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia untuk menjamin keberlangsungan hidupnya agar lebih bermartabat. Karena itu negara memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu kepada setiap warganya tanpa terkecuali termasuk mereka yang memiliki perbedaan dalam kemampuan (difabel) seperti yang tertuang pada UUD 1945 pasal 31 (1). Namun sayangnya sistem pendidikan di Indonesia belum mengakomodasi keberagaman, sehingga menyebabkan munculnya segmentasi lembaga pendidikan yang berdasar pada perbedaan agama, etnis, dan bahkan perbedaan kemampuan baik fisik maupun mental yang dimiliki oleh siswa. Jelas segmentasi lembaga pendidikan ini telah menghambat para siswa untuk dapat belajar menghormati realitas keberagaman dalam masyarakat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Selama ini anak – anak yang memiliki perbedaan kemampuan (difabel) disediakan fasilitas pendidikan khusus disesuaikan dengan derajat dan jenis difabelnya yang disebut dengan Sekolah Luar Biasa (SLB). Secara tidak disadari sistem pendidikan SLB telah membangun tembok eksklusifisme bagi anak – anak yang berkebutuhan khusus. Tembok eksklusifisme tersebut selama ini tidak disadari telah menghambat proses saling mengenal antara anak – anak difabel dengan anak – anak non-difabel. Akibatnya dalam interaksi sosial di masyarakat kelompok difabel menjadi komunitas yang teralienasi dari dinamika sosial di masyarakat. Masyarakat menjadi tidak akrab dengan kehidupan kelompok difabel. Sementara kelompok difabel sendiri merasa keberadaannya bukan menjadi bagian yang integral dari kehidupan masyarakat di sekitarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Seiring dengan berkembangnya tuntutan kelompok difabel dalam menyuarakan hak – haknya, maka kemudian muncul konsep pendidikan inklusi. Salah satu kesepakatan Internasional yang mendorong terwujudnya sistem pendidikan inklusi adalah Convention on the Rights of Person with Disabilities and Optional Protocol yang disahkan pada Maret 2007. Pada pasal 24 dalam Konvensi ini disebutkan bahwa setiap negara berkewajiban untuk menyelenggarakan sistem pendidikan inklusi di setiap tingkatan pendidikan. Adapun salah satu tujuannya adalah untuk mendorong terwujudnya partisipasi penuh difabel dalam kehidupan masyarakat. Namun dalam prakteknya sistem pendidikan inklusi di Indonesia masih menyisakan persoalan tarik ulur antara pihak pemerintah dan praktisi pendidikan, dalam hal ini para guru.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
3. Manfaat Sekolah Inklusi</div>
<div style="text-align: justify;">
Meski sampai saat ini sekolah inklusi masih terus melakukan perbaikan dalam berbagai aspek, namun dilihat dari sisi idealnya sekolah inklusi merupakan sekolah yang ideal baik bagi anak dengan dan tanpa berkebutuhan khusus. Lingkungan yang tercipta sangat mendukung terhadap anak dengan berkebutuhan khusus, mereka dapat belajar dari interaksi spontan teman-teman sebayanya terutama dari aspek social dan emosional. Sedangkan bagi anak yang tidak berkebutuhan khusus memberi peluang kepada mereka untuk belajar berempati, bersikap membantu dan memiliki kepedulian. Disamping itu bukti lain yang ada mereka yang tanpa berkebutuhan khusus memiliki prestasi yag baik tanpa merasa terganggu sedikitpun</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
4. Rumusan Masalah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Penyelengaraan sistem pendidikan inklusi merupakan salah satu syarat yang harus terpenuhi untuk membangun tatanan masyarakat inklusi (inclusive society). Sebuah tatanan masyarakat yang saling menghormati dan menjunjung tinggi nilai – nilai keberagaman sebagai bagian dari realitas kehidupan. Pemerintah melalui PP.No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 41(1) telah mendorong terwujudnya sistem pendidikan inklusi dengan menyatakan bahwa setiap satuan pendidikan yang melaksanakan pendidikan inklusi harus memiliki tenaga kependidikan yang mempunyai kompetensi menyelenggarakan pembelajaran bagi peserta didik dengan kebutuhan khusus. Undang – undang tentang pendidikan inklusi dan bahkan uji coba pelaksanaan pendidikan inklusinya pun konon telah dilakukan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Namun yang menjadi pertanyaan sekarang adalah :</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Sejauh mana keseriusan pemerintah untuk mendorong terlaksananya sistem pendidikan inklusi bagi kelompok difabel?</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Bagaimanakah kurikulum yang dipakai dalam pendidikan inklusi?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>BAB II</b></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<b>PEMBAHASAN</b></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
2.1. Gagagasan pendidikan inklusi</div>
<div style="text-align: justify;">
Sekolah inklusi adalah sekolah reguler yang mengkoordinasi dan mengintegrasikan siswa reguler dan siswa penyandang cacat dalam program yang sama, dari satu jalan untuk menyiapkan pendidikan bagi anak penyandang cacat adalah pentingnya pendidikan inklusi, tidak hanya memenuhi target pendidikan untuk semua dan pendidikan dasar 9 tahun, akan tetapi lebih banyak keuntungannya tidak hanya memenuhi hak-hak asasi manusia dan hak-hak anak tetapi lebih penting lagi bagi kesejahteraan anak, karena pendidikan inklusi mulai dengan merealisasikan perubahan keyakinan masyarakat yang terkandung di mana akan menjadi bagian dari keseluruhan, dengan demikian penyandang cacat anak akan merasa tenang, percaya diri, merasa dihargai, dilindungi, disayangi, bahagia dan bertanggung jawab.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Inklusi terjadi pada semua lingkungan sosial anak, Pada keluarga, pada kelompok teman sebaya, pada sekolah, pada institusi-institusi kemasyarakatan lainnya. Sebuah masyarakat yang melaksanakan pendidikan inklusi berkeyakinan bahwa hidup dan belajar bersama adalah cara hidup (way of life) yang terbaik, yang menguntungkan semua orang, karena tipe pendidikan ini dapat menerima dan merespon setiap kebutuhan individual anak. Dengan demikian sekolah atau pendidikan menjadi suatu lingkungan belajar yang ramah anak-anak. Pendidikan inklusi adalah sebuah sistem pendidikan yang memungkinkan setiap anak penuh berpartisipasi dalam kegiatan kelas reguler tanpa mempertimbangkan kecacatan atau karakteristik lainnya. Disamping itu pendidikan inklusi juga melibatkan orang tua dalam cara yang berarti dalam berbagi kegiatan pendidikan, terutama dalam proses perencanaaan, sedang dalam belajar mengajar, pendekatan guru berpusat pada anak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
2.2. Landasan Hukum</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
2.2.1. Landasan Spiritual</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Surat An Nisa ayat 9</div>
<div style="text-align: justify;">
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Maka hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”.</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Surat Az Zuhruf ayat 32</div>
<div style="text-align: justify;">
“Allah telah menentukan diantara manusia penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Allah telah meninggikan sebagian dari mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat agar sebagian mereka dapat saling mengambil manfaat(membutuhkan)”.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
2.2.2. Landasan Yuridis</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Konvensi PBB tentang Hak anak tahun 1989.</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Deklarasi Pendidikan untuk Semua di Thailand tahun 1990.</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Kesepakatan Salamanka tentang Pendidikan inklusi tahun 1994.</div>
<div style="text-align: justify;">
d. UU No. 4 tentang Penyandang Cacat tahun 1997.</div>
<div style="text-align: justify;">
e. UU No. 23 tentang Perlindungan Hak Anak tahun 2003.</div>
<div style="text-align: justify;">
f. PP No. 19 tentang Standar Pendidikan Nasional tahun 2004.</div>
<div style="text-align: justify;">
g. Deklarasi Bandung tentang Menuju Pendidikan Inklusi tahun 2004.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau kita cermati lebih teliti, landasa spiritual maupun landasan yuridis tersebut telah memberikan dasar hukum yang jelas tentang bagaiman penyelenggaraan pendidikan inklusi yang memang merupakan sebuah kebutuhan yang tidak dapat ditunda-tunda lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
2.3. Implementasi Di Lapangan</div>
<div style="text-align: justify;">
Indonesia Menuju Pendidikan inklusi Secara formal dideklarasikan pada tanggal 11 agustus 2004 di Bandung, dengan harapan dapat menggalang sekolah reguler untuk mempersiapkan pendidikan bagi semua anak termasuk penyandang cacat anak. Setiap penyandang cacat berhak memperolah pendidikan pada semua sektor, jalur, jenis dan jenjang pendidikan (Pasal 6 ayat 1). Setiap penyandang cacat memiliki hak yang sama untuk menumbuh kembangkan bakat, kemampuan dan kehidupan sosialnya, terutama bagi penyandang cacat anak dalam lingkungan keluarga dan masyarakat (Pasal 6 ayat 6 UU RI No. 4 tahun 1997 tentang penyandang cacat).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Disamping pendidikan atau sekolah reguler, pemerintah dan badan-badan swasta menyelenggarakan pendidikan atau sekolah khusus yang biasa disebut Sekolah Luar Biasa (SLB) untuk melayani beberapa jenis kecacatan. Tidak seperti sekolah reguler yang tersebar luas baik di daerah perkotaan maupun daerah pedesaan. SLB dan SDLB sebagian besar berlokasi di perkotaan dan sebagian kecil sekali yang berlokasi di pedesaan. Penyandang cacat anak untuk menjangkau SLB atau SDLB relatif sangat jauh hingga memakan biaya cukup tinggi yang tidak terjangkau penyandang cacat anak dari pedesaan. Ini pula masalah yang dapat diselesaikan oleh pendidikan atau sekolah inklusi, di samping memecahkan masalah golongan penyandang cacat yang merata karena diskriminasi sosial, karena dari sejak dini tidak bersama, berorientasi dengan yang lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Sejak tahun 2001, pemerintah mulai uji coba perintisan sekolah inklusi seperti di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan 12 sekolah didaerah Gunung Kidul dan di Provinsi daerah Khusus Ibukota Jogyakarta dengan 35 sekolah. Pada sekolah sekolah reguler yang dijadikan perintis itu memang diuntukkan anak-anak lambat belajar dan anak-anak sulit belajar sehingga perlu mendapat pelayanan khusus. Karena masih dalam tahap rintisan sampai sekarang belum ada informasi yang berarti dari sekolah-sekolah tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Menurut Prof. Dr. Fawzie Aswin Hadi (Universitas Negeri Jakarta) mengisahkan sekolah Inklusi (SD. Muhamadiyah di Gunung Kidul) sekolah ini punya murid 120 anak, 2 anak laki-laki diantaranya adalah Tuna Grahita, dua anak ini dimasukan oleh kedua ibunya ke kelas I karena mau masuk SLBC lokasinya jauh dari tempat tinggalnya yang di pegunungan. Keluarga ini tergolong keluarga miskin oleh sebab itu mereka memasukkan anak-anaknya ke SD. Muhamadiyah. Perasaan mereka sangat bahagia dan bangga bahwa kenyataannya anak mereka diterima sekolah. Satu anak tampak berdiam diri dan cuek, sedang satu lagi tampak ceria dan gembira, bahkan ia menyukai tari dan suka musik, juga ia ramah dan bermain dengan teman sekolahnya yang tidak cacat. Gurunya menyukai mereka, mengajar dan mendidik mereka dengan mengunakan modifikasi kurikulum untuk matematika dan mata pelajaran lainnya, evaluasi disesuaikan dengan kemampuan mereka. Hal yang sangat penting disini yang berkaitan dengan guru adalah anak Tuna Grahita dapat menyesuaikan diri dengan baik, bahagia dan senang di sekolah. Ini merupakan potret anak Tuna Grahita di tengah-tengah teman sekelas yang sedang belajar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Di Indonesia telah dilakukan Uji coba dibeberapa daerah sejak tahun 2001, secara formal pendidikan inklusi dideklarasikan di Bandung tahun 2004 dengan beberapa sekolah reguler yang mempersiapkan diri untuk implementasi pendidikan inklusi. Awal tahun 2006 ini tidak ada tanda-tanda untuk itu, informasi tentang pendidikan inklusi tidak muncul kepada publik, isu ini tenggelam ketika isu menarik lainnya seperti biaya operasional sekolah, sistem SKS SMA dan lain-lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
II. PENGEMBANGAN KURIKULUM</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
A. Lingkup Pengembangan Kurikulum</div>
<div style="text-align: justify;">
Kurikulum pendidikan inklusi menggunakan kurikulum sekolah reguler (kurikulum nasional) yang dimodofikasi (diimprovisasi) sesuai dengan tahap perkembangan anak berkebutuhan khusus, dengan mempertimbangkan karakteristik (ciri-ciri) dan tingkat kecerdasannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Modifikasi kurikulum dilakukan terhadap:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. alokasi waktu,</div>
<div style="text-align: justify;">
2. isi/materi kurikulum,</div>
<div style="text-align: justify;">
3. proses belajar-mengajar,</div>
<div style="text-align: justify;">
4. sarana prasarana,</div>
<div style="text-align: justify;">
5. lingkungan belajar, dan</div>
<div style="text-align: justify;">
6. pengelolaan kelas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
B. Pengembang Kurikulum</div>
<div style="text-align: justify;">
Modifikasi/pengembangan kurikulum pendidikan inklusi dapat dilakukan oleh Tim Pengembang Kurikulum yang terdiri atas guru-guru yang mengajar di kelas inklusi bekerja sama dengan berbagai pihak yang terkait, terutama guru pembimbing khusus (guru Pendidikan Luar Biasa) yang sudah berpengalaman mengajar di Sekolah Luar Biasa, dan ahli Pendidikan Luar Biasa (Orthopaedagog), yang dipimpin oleh Kepala Sekolah Dasar Inklusi (Kepala SD Inklusi) dan sudah dikoordinir oleh Dinas Pendidikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
C. Pelaksanaan Pengembangan Kurikulum</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengembangan kurikulum dilaksanakan dengan:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
1. Modifikasi alokasi waktu</div>
<div style="text-align: justify;">
Modifikasi alokasi waktu disesuaikan dengan mengacu pada kecepatan belajar siswa.</div>
<div style="text-align: justify;">
Misalnya materi pelajaran (pokok bahasan) tertentu dalam kurikulum reguler (Kurikulum Sekolah Dasar) diperkirakan alokasi waktunya selama 6 jam.</div>
<div style="text-align: justify;">
* Untuk anak berkebutuhan khusus yang memiliki inteligensi di atas normal (anak berbakat) dapat dimodifikasi menjadi 4 jam.</div>
<div style="text-align: justify;">
* Untuk anak berkebutuhan khusus yang memiliki inteligensi relatif normal dapat dimodifikasi menjadi sekitar 8 jam;</div>
<div style="text-align: justify;">
* Untuk anak berkebutuhan khusus yang memiliki inteligensi di bawah normal (anak lamban belajar) dapat dimodifikasi menjadi 10 jam, atau lebih; dan untuk anak tunagrahita menjadi 18 jam, atau lebih; dan seterusnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
2. Modifikasi isi/materi</div>
<div style="text-align: justify;">
* Untuk anak berkebutuhan khusus yang memiliki inteligensi di atas normal, materi dalam kurikulum sekolah reguler dapat digemukkan (diperluas dan diperdalam) dan/atau ditambah materi baru yang tidak ada di dalam kurikulum sekolah reguler, tetapi materi tersebut dianggap penting untuk anak berbakat.</div>
<div style="text-align: justify;">
* Untuk anak berkebutuhan khusus yang memiliki inteligensi relatif normal materi dalam kurikulum sekolah reguler dapat tetap dipertahankan, atau tingkat kesulitannya diturunkan sedikit.</div>
<div style="text-align: justify;">
* Untuk anak berkebutuhan khusus yang memiliki inteligensi di bawah normal (anak lamban belajar/tunagrahita) materi dalam kurikulum sekolah reguler dapat dikurangi atau diturunkan tingkat kesulitannya seperlunya, atau bahkan dihilangkan bagian tertentu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
3. Modifikasi proses belajar-mengajar</div>
<div style="text-align: justify;">
* Mengembangkan proses berfikir tingkat tinggi, yang meliputi analisis, sintesis, evaluasi, dan problem solving, untuk anak berkebutuhan khusus yang memiliki inteligensi di atas normal;</div>
<div style="text-align: justify;">
* Menggunakan pendekatan student centerred, yang menenkankan perbedaan individual setiap anak;</div>
<div style="text-align: justify;">
* Lebih terbuka (divergent);</div>
<div style="text-align: justify;">
* Memberikan kesempatan mobilitas tinggi, karena kemampuan siswa di dalam kelas heterogen, sehingga mungkin ada anak yang saling bergerak kesana-kemari, dari satu kelompok ke kelompok lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
* Menerapkan pendekatan pembelajaran kompetitif seimbang dengan pendekatan pembelajaran kooperatif. Melalui pendekatan pembelajaran kompetitif anak dirangsang untuk berprestasi setinggi mungkin dengan cara berkompetisi secara fair. Melalui kompetisi, anak akan berusaha seoptimal mungkin untuk berprestasi yang terbaik, “aku-lah sang juara”!</div>
<div style="text-align: justify;">
Namun, dengan pendekatan pembelajaran kompetitif ini, ada dampak negatifnya, yakni mungkin “ego”-nya akan berkembang kurang baik. Anak dapat menjadi egois.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk menghindari hal ini, maka pendekatan pembelajaran kompetitif ini perlu diimbangi dengan pendekatan pembelajaran kooperatif.</div>
<div style="text-align: justify;">
Melalui pendekatan pembelajaran kooperatif, setiap anak dikembangkan jiwa kerjasama dan kebersamaannya. Mereka diberi tugas dalam kelompok, secara bersama mengerjakan tugas dan mendiskusikannya. Penekanannya adalah kerjasama dalam kelompok, dan kerjasama dalam kelompok ini yang dinilai. Dengan cara ini sosialisasi anak dan jiwa kerjasama serta saling tolong menolong akan berkembang dengan baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan demikian, jiwa kompetisi dan jiwa kerjasama anak akan berkembang harmonis.</div>
<div style="text-align: justify;">
* Disesuaikan dengan berbagai tipe belajar siswa (ada yang bertipe visual; ada yang bertipe auditoris; ada pula yang bertipe kinestetis).</div>
<div style="text-align: justify;">
Tipe visual, yaitu lebih mudah menyerap informasi melalui indera penglihatan.Tipe auditoris, yaitu lebih mudah menyerap informasi melalui indera pendengaran.Tipe kinestetis, yaitu lebih mudah menyerap informasi melalui indera perabaan/gerakan.Guru hendaknya tidak monoton dalam mengajar sehingga hanya akan menguntungkan anak yang memiliki tipe belajar tertentu saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<b>BAB III</b></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<b>KESIMPULAN</b></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
3.1 Kendala / Kelemahan</div>
<div style="text-align: justify;">
Minimnya sarana penunjang sistem pendidikan inklusi, terbatasnya pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh para guru sekolah inklusi menunjukkan betapa sistem pendidikan inklusi belum benar – benar dipersiapkan dengan baik. Apalagi sistem kurikulum pendidikan umum yang ada sekarang memang belum mengakomodasi keberadaan anak – anak yang memiliki perbedaan kemampuan (difabel). Sehingga sepertinya program pendidikan inklusi hanya terkesan program eksperimental.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kondisi ini jelas menambah beban tugas yang harus diemban para guru yang berhadapan langsung dengan persoalan teknis di lapangan. Di satu sisi para guru harus berjuang keras memenuhi tuntutan hati nuraninya untuk mencerdaskan seluruh siswanya, sementara di sisi lain para guru tidak memiliki ketrampilan yang cukup untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa yang difabel. Alih – alih situasi kelas yang seperti ini bukannya menciptakan sistem belajar yang inklusi, justeru menciptakan kondisi eksklusifisme bagi siswa difabel dalam lingkungan kelas reguler. Jelas ini menjadi dilema tersendiri bagi para guru yang di dalam kelasnya ada siswa difabel.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3.2. Solusi</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika pemerintah memang serius dalam melaksanakan program pendidikan inklusi, maka yang harus dilakukan adalah dengan menjalankan tahapan – tahapan pelaksanaan pendidikan inklusi secara konsisten mulai dari sosialisasi hingga evaluasi pelaksanaannya. Namun yang lebih penting dan secara langsung dapat dilakukan oleh para guru untuk mewujudkan pendidikan inklusi adalah dengan menciptakan suasana belajar yang saling mempertumbuhkan (cooperative learning). Cooperative Learning akan mengajarkan para siswa untuk dapat saling memahami (mutual understanding) kekurangan masing – masing temannya dan peduli (care) terhadap kelemahan yang dimiliki teman sekelasnya. Dengan demikian maka sistem belajar ini akan menggeser sistem belajar persaingan (competitive learning) yang selama ini diterapkan di dunia pendidikan kita. Dalam waktu yang bersamaan competitive learning dapat menjadi solusi efektif bagi persoalan yang dihadapi oleh para guru dalam menjalankan pendidikan inklusi. Pada akhirnya suasana belajar cooperative ini diharapkan bukan hanya menciptakan kecerdasan otak secara individual, namun juga mengasah kecerdasan dan kepekaan sosial para siswa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3.3 Hasil Pendidikan Inklusi</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Staub dan Peck (1994/1995) ada lima manfaat atau kelebihan program inklusi yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Berdasarkan hasil wawancara dengan anak non ABK di sekolah menengah, hilangnya rasa takut pada anak berkebutuhan khusus akibat sering berinteraksi dengan anak berkebutuhan khusus.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Anak non ABK menjadi semakin toleran pada orang lain setelah memahami kebutuhan individu teman ABK.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Banyak anak non ABK yang mengakui peningkatan selfesteem sebagai akibat pergaulannya dengan ABK, yaitu dapat meningkatkan status mereka di kelas dan di sekolah.</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Anak non ABK mengalami perkembangan dan komitmen pada moral pribadi dan prinsip-prinsip etika.</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Anak non ABK yang tidak menolak ABK mengatakan bahwa mereka merasa bahagia bersahabat dengan ABK</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan demikian orang tua murid tidak lagi khawatir bahwa pendidikan inklusi dapat merugikan pendidikan anaknya justru malah akan menguntungkan.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10376497876218721342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5192429676906753690.post-78525399122818670782016-03-15T06:11:00.001-07:002016-03-15T06:11:04.300-07:00Contoh Makalah Sekolah Inklusi<div style="text-align: justify;">
BAB I</div>
<div style="text-align: justify;">
PENDAHULUAN</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
A. Latar Belakang</div>
<div style="text-align: justify;">
Anak adalah amanah dari Tuhan yang dititipkan kepada para orang tua di seluruh dunia. Tidak ada seorang anakpun yang dapat memilih, apakah anak itu bisa menjadi baik atau buruk, dilihirkan normal atau tidak. Semua itu sudah menjadi kuasa Tuhan, seperti yang telah disampaikan dalam firman Allah SWT dalam QS. Al An’aam:59 yang artinya:</div>
<div style="text-align: justify;">
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)".</div>
<div style="text-align: justify;">
Orang tua punya harapan yang besar terhadap anak-anak mereka. Hampir setiap orang tua yang mempunyai anak sangat mengharapkan agar si anak dapat merawat orang tua disaat dalam kondisi lemah/sakit. Bukan hanya itu, orang tua juga sangat mengharapkan si anak bisa mendo’akan jika orang tua sudah meninggal. Oleh karena itu, setiap orang tua hendaknya tidak sampai lupa tugas dan tanggungjawab dalam merawat dan mendidik sang buah hatinya, supaya menjadi anak yang shaleh/ah, agar hidup bahagia di dunia dan akhirat sesuai dengan sebuah hadist yang artinya:</div>
<div style="text-align: justify;">
“Tiap anak yang baru lahir adalah dalam keadaan suci (tidak berdousa) maka orang tuanya lah yang menjadikan anak itu menjadi yahudi, nasrani dan majusi. (HR Bukhariy dan Muslim)”</div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya memiliki kebutuhan khusus. Tetapi manusia hanya bisa berencana dan Tuhanlah yang menentukan. Anak yang memiliki kebutuhan khusus yang biasa disingkat dengan ABK ini, dalam membesarkannya perlu perhatian khusus dan bila dibimbing secara maksimal dapat tumbuh normal seperti anak normal lainnya. Anak yang dikategorikan sebagai ABK adalah anak-anak yang mengalami keterbelakangan mental, ketidakmampuan belajar atau gangguan atensi, gangguan emosional atau perilaku, hambatan fisik, komunikasi, autism, traumatic brain injury, hambatan pendengaran, hambatan penglihatan, dan anak-anak yang memiliki bakat khusus.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai manusia, ABK memiliki hak untuk tumbuh kembang ditengah keluarga, masyarakat, dan bangsa. ABK memiliki hak untuk sekolah sama seperti saudara lainnya yang tidak memiliki kelainan atau normal. Tidak ada satu alasan bagi Sekolah Luar Biasa (SLB) dan Sekolah Dasar (SD) umum dimanapun adanya, melarang ABK untuk masuk ke sekolah tersebut. Bersama Guru Pembimbing Khusus yang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan PLB, sekolah dapat merancang pelayanan PLB bagi anak tersebut yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan anak. Apakah anak tersebut membutuhkan kelas khusus, program khusus dan/atau layanan khusus tergantung dari tingkat kemampuan dan kondisi kecacatan anak.</div>
<div style="text-align: justify;">
B. Rumusan Masalah</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Apakah yang dimaksud dengan sekolah inklusi ?</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Bagaimanakah model pendidikan inklusi di Indonesia ?</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Bagaimanakah pengembangan kurikulum dalam sekolah inklusi ?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
C. Tujuan</div>
<div style="text-align: justify;">
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Mengetahui apakah yang dimaksud dengan sekolah inklusi.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Mengetahui macam-macam model pendidikan inklusi di Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Menegtahui bagaimanakah pengembangan kurikulum dalam sekolah inklusi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB II</div>
<div style="text-align: justify;">
PEMBAHASAN</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Sekolah Inklusi</div>
<div style="text-align: justify;">
Pendidikan untuk anak yang berkebutuhan khusus telah dicantumkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam kebijakan tersebut memberi warna baru bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus. Ditegaskan dalam pasal 15 tentang pendidikan khusus disebutkan bahwa pendidikan khusus merupakan pendidikan untuk peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah. Pasal inilah yang memungkinkan terobosan bentuk pelayanan pendidikan bagi anak berkelainan berupa penyelenggaraan pendidikan inklusif. Secara lebih operasional, hal ini diperkuat dengan Peraturan Pemerintah Nomor Tahun tentang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus.</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Dirjen PLB (2006) pendidikan inklusif merupakan system penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua pesert didik dari berbagai kondisi dan latar belakang untuk mengikuti pendidikan dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama, dengan layanan pendidikan yang disesuaikan kebutuhan dan kemampuan peserta didik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Stainback (1990) Sekolah Inklusif adalah Sekolah yang menampung semua siswa di kelas yang sama. Kemudian Staub dan Peck (1995) mengemukakan bahwa Pendidikan Inklusif adalah Penempatan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) tingkat ringan, sedang dan berat, secara penuh di kelas reguler. Sedangkan Sapon-Shevin (O’ Neil 1995) menyatakan bahwa Pendidikan inklusif sebagai sistem layanan pendidikan yang mempersyaratkan agar ABK dilayani di sekolah-sekolah terdekat, di kelas reguler bersama-sama teman seusianya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sekolah Inklusif (di Indonesia) adalah sekolah biasa (SB) yang mengakomodasi semua peserta didik baik anak normal maupun anak berkebutuhan khusus (cacat fisik, intelektual, sosial, emosional, mental, cerdas, berbakat istimewa daerah terpencil/ terbelakang, suku terasing, korban bencana alam/ bencana sosial/ miskin), mempunyai perbedaan pangkat, warna kulit, gender, suku bangsa, ras, bahasa, budaya, agama, tempat tinggal, kelompok politik, anak kembar, yatim, yatim piatu, anak pedesaan, anak kota, anak terlantar, tuna wisma, anak terbuang, anak yang terlibat dalam sistem pengadilan remaja, anak terkena daerah konflik senjata, anak pengemis, anak terkena dampak narkoba HIV/ AIDS (ODHA), anak nomaden, dll sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Namun untuk masa sekarang, jenjang pendidikan yang disiapkan untuk menerapkan kebijakan sekolah inklusi ini adalah pendidikan sekolah dasar (SD). Dan pendidikan inklusi pada jenjang sekolah dasar diharapkan mampu untuk memecahkan salah satu persoalan dalam penanganan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus atau anak berkelainan. Jadi dapat dikatakan bahwa pendidikan inklusi merupakan solusi pemberian pelayanan pendidikan yang diberikan kepada seluruh anak-anak.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Model Pendidikan Inklusi di Indonesia</div>
<div style="text-align: justify;">
Penerapan sistem pembelajaran yang dilakukan pada sekolah inklusi tidak memiliki suatu sistem khusus, proses pembelajaran berjalan layaknya sekolah reguler biasa. Hanya saja lingkungan yang dibangun lebih pada konsep lingkungan yang ramah anak, hal ini dikarenakan agar ABK merasa lebih nyaman dan mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungannya dengan baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Melihat kodisi dan system pendidikan di Indonesia, model pendidikan inklusi lebih sesuai adalah model yang mengasumsikan bahwa inklusi sama denganmainstreaming (Ahman,1994). Model pendidikan mainstreaming merupakan model yang memadukan antara pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus (Sekolah Luar Biasa) dengan pendidikan reguler. Peserta didik berkebutuhan khusus digabungkan ke dalam kelas reguler hanya untuk beberapa waktu saja</div>
<div style="text-align: justify;">
Penempatan anak berkelainan di sekolah inklusi dapat dilakukan dengan berbagai model sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Bentuk kelas reguler penuh</div>
<div style="text-align: justify;">
Anak berkelainan belajar bersama anak lain (normal) sepanjang hari di kelas reguler dengan menggunakan kurikulum yang sama</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Bentuk kelas reguler dengan cluster</div>
<div style="text-align: justify;">
Anak berkelainan belajar bersama anak lain (normal) di kelas reguler dalam kelompok khusus</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Bentuk kelas reguler dengan pull out</div>
<div style="text-align: justify;">
Anak berkelainan belajar bersama anak lain (normal) di kelas reguler namun dalam waktu-waktu tertentu ditarik dari kelas reguler ke ruang sumber untuk belajar dengan guru pembimbing khusus</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Bentuk kelas reguler dengan cluster dan pull out</div>
<div style="text-align: justify;">
Anak berkelainan belajar bersama anak lain (normal) di kelas reguler dalam kelompok khusus, dan dalam waktu-waktu tertentu ditarik dari kelas reguler ke ruang sumber untuk belajar bersama dengan guru pembimbing khusus</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Bentuk kelas khusus dengan berbagai pengintegrasian</div>
<div style="text-align: justify;">
Anak berkelainan belajar di kelas khusus pada sekolah reguler, namun dalam bidang-bidang tertentu dapat belajar bersama anak lain (normal) di kelas reguler</div>
<div style="text-align: justify;">
f. Bentuk kelas khusus penuh di sekolah reguler</div>
<div style="text-align: justify;">
Anak berkelainan belajar di dalam kelas khusus pada sekolah regular.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan demikian, pendidikan inklusif seperti pada model di atas tidak mengharuskan semua anak berkelainan berada di kelas reguler setiap saat dengan semua mata pelajarannya (inklusi penuh). Hal ini dikarenakan sebagian anak berkelainan dapat berada di kelas khusus atau ruang terapi dengan gradasi kelainannya yang cukup berat. Bahkan bagi anak berkelainan yang gradasi kelainannya berat, mungkin akan lebih banyak waktunya berada di kelas khusus pada sekolah reguler (inklusi lokasi). Kemudian, bagi yang gradasi kelainannya sangat berat, dan tidak memungkinkan di sekolah reguler (sekolah biasa), dapat disalurkan ke sekolah khusus (SLB) atau tempat khusus (rumah sakit).</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Pengembangan Kurikulum dalam Sekolah Inklusi</div>
<div style="text-align: justify;">
Kurikulum adalah program dan pengalaman belajar serta hasil-hasil belajar yang di harapkan yang diformulasikan melalui pengetahuan dan kegiatan yang tersusun secara sistematis, di berikan kepasa siswa di bawah tanggung jawab sekolah untuk membantu pertumbuhan atau perkembangan pribadi dan kompetensi social anak didik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar.</div>
<div style="text-align: justify;">
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan menajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang telah dijabarkan dalam silabus. RPP ini dapatdigunakan oleh setiap pengajar sebagai pedoman umum untuk melaksanakanpembelajaran kepada peserta didiknya, karena di dalamnya berisi petunjuk secara rinci, pertemuan demi pertemuan, mengenai tujuan, ruang lingkup materi yang harus diajarkan, kegiatan belajar mengajar, media, dan evaluasi yang harus digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam pembelajaran inklusif, model kurikulum bagi ABK dapat dikelompokan menjadi empat, yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Duplikasi Kurikulum</div>
<div style="text-align: justify;">
Yakni ABK menggunakan kurikulum yang tingkat kesulitannya sama dengan siswa rata-rata/regular. Model kurikulum ini cocok untuk peserta didik tunanetra, tunarungu wicara, tunadaksa, dan tunalaras. Alasannya peserta didik tersebut tidak mengalami hambatan intelegensi. Namun demikian perlu memodifikasi proses, yakni peserta didik tunanetra menggunkan huruf Braille, dan tunarungu wicara menggunakan bahasa isyarat dalam penyampaiannya. Program layanan khususnya lebih diarahkan kepada proses pembimbingan belajar, motivasi dan ketekunan belajarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Modifikasi Kurikulum</div>
<div style="text-align: justify;">
Yakni kurikulum siswa rata-rata/regular disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan/potensi ABK. Modifikasi kurikulum ke bawah diberikan kepada peserta didik tunagrahita dan modifikasi kurikulum ke atas (eskalasi) untuk peserta didik gifted and talented.Dengan kurikulum modifikasi ini diharapkan ABK dapat mengikuti pembelajaran pada kelas umum secara klasikal bersama anak-anak umum lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Substitusi Kurikulum</div>
<div style="text-align: justify;">
Yakni beberapa bagian kurikulum anak rata-rata ditiadakan dan diganti dengan yang kurang lebih setara. Model kurikulum ini untuk ABK dengan melihat situasi dan kondisinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Omisi Kurikulum</div>
<div style="text-align: justify;">
Yaitu bagian dari kurikulum umum untuk mata pelajaran tertentu ditiadakan total, karena tidak memungkinkan bagi ABK untuk dapat berfikir setara dengan anak rata-rata. Standar kompetensi dalam kurikulum ini dirumuskan berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan oleh guru pendidikan khusus bersama tim ahli terkait.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB III</div>
<div style="text-align: justify;">
PENUTUP</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kesimpulan</div>
<div style="text-align: justify;">
Sekolah inkusi di Indonesia adalah sekolah biasa (SB) yang mengakomodasi semua peserta didik baik anak normal maupun anak berkebutuhan khusus (cacat fisik, intelektual, sosial, emosional, mental, cerdas, berbakat istimewa daerah terpencil/ terbelakang, suku terasing, korban bencana alam/ bencana sosial/ miskin), mempunyai perbedaan pangkat, warna kulit, gender, suku bangsa, ras, bahasa, budaya, agama, tempat tinggal, kelompok politik, anak kembar, yatim, yatim piatu, anak pedesaan, anak kota, anak terlantar, tuna wisma, anak terbuang, anak yang terlibat dalam sistem pengadilan remaja, anak terkena daerah konflik senjata, anak pengemis, anak terkena dampak narkoba HIV/ AIDS (ODHA), anak nomaden, dll sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Penempatan anak berkelainan di sekolah inklusi dapat dilakukan dengan berbagai model sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Bentuk kelas reguler penuh</div>
<div style="text-align: justify;">
Anak berkelainan belajar bersama anak lain (normal) sepanjang hari di kelas reguler dengan menggunakan kurikulum yang sama</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Bentuk kelas reguler dengan cluster</div>
<div style="text-align: justify;">
Anak berkelainan belajar bersama anak lain (normal) di kelas reguler dalam kelompok khusus</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Bentuk kelas reguler dengan pull out</div>
<div style="text-align: justify;">
Anak berkelainan belajar bersama anak lain (normal) di kelas reguler namun dalam waktu-waktu tertentu ditarik dari kelas reguler ke ruang sumber untuk belajar dengan guru pembimbing khusus</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Bentuk kelas reguler dengan cluster dan pull out</div>
<div style="text-align: justify;">
Anak berkelainan belajar bersama anak lain (normal) di kelas reguler dalam kelompok khusus, dan dalam waktu-waktu tertentu ditarik dari kelas reguler ke ruang sumber untuk belajar bersama dengan guru pembimbing khusus</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Bentuk kelas khusus dengan berbagai pengintegrasian</div>
<div style="text-align: justify;">
Anak berkelainan belajar di kelas khusus pada sekolah reguler, namun dalam bidang-bidang tertentu dapat belajar bersama anak lain (normal) di kelas reguler</div>
<div style="text-align: justify;">
f. Bentuk kelas khusus penuh di sekolah reguler</div>
<div style="text-align: justify;">
Anak berkelainan belajar di dalam kelas khusus pada sekolah regular.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam pembelajaran inklusif, model kurikulumnya harus menyesuaikan dengan kebutuhan anak, bukan sebaliknya. Dengan adanya berbagai macam model kurikulum ini, seperti duplikasi kurikulum, modifikasi kurikulum, substitusu kurikulum, dan omisi kurikulum, maka diharapkan sekolah dapat menerapkan dengan tepat dan benar.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Saran</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Perlunya mengadakan sosialisasi tentang RUU pendidikan inklusi secara meluas dari kalangan akademik hingga ke masyarakat luas. Sehingga mereka memahami secara jelas tentang pendidikan inklusi. Hal ini dapat ditempuh dngan cara seminar atau workshop.</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Perlu peran masyarakat luas untuk dapat merealisasikan pendidikan inklusi yang ideal.</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Sekolah dan guru mempunyai kemampuan untuk belajar merespon dari kebutuhan pembelajaran yang berbeda. Sehingga harus ada komunikasi yang baik untuk menciptakan linkungan sekoalh inkusif yang mendukung.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
DAFTAR PUSTAKA</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Yusuf, Abubakar. Tanpa tahun. Anak Titipan, diakses pada tanggal 24 December 2012 pukul 20.00 http://www.ccde.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=574:anak-titipan&catid=4:bingkai-sekolah&Itemid=5</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Autisme, Info. Tanpa tahun. Dampingi Anak Berkebutuhan Khusus, diakses pada tanggal 24 December 2012 pukul 20.00 http://www.autis.info/index.php/artikel-makalah/artikel/165-dampingi-anak-berkebutuhan-khusus</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Adgi. 2009. Pandangan Awam mengenai Anak Berkebutuhan Khusus, diakses pada tanggal 24 December 2012 pukul 20.00http://bintangbangsaku.com/artikel/2009/02/pandangan-awam-mengenai-anak-berkebutuhan-khusus</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Kavrella,Abay. 2010. Inklusi, solusi atau masalah , diakses pada tanggal 24 December 2012 pukul 20.00 http://kavrella.wordpress.com/2010/06/16/inklusi-solusi-atau-masalah/</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Ceria,Melati. 2008. Pendidikan Inklusi, diakses pada tanggal 24 December 2012 pukul 20.00 http://www.melaticeria.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=21:pendidikan-inklusif&catid=17:artikel&Itemid=51</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Purwandari, DRA, M.Si. 2009. Pendidikan Inklusi : Masalah Ketenagaan Dan Peran Serta Perguruan Tinggi dalam Penyelenggaraan Sekolah Inklusi , diakses pada tanggal 24 December 2012 pukul 20.00 https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:2B8rJRv7OSUJ:staff.uny.ac.id/sites/default/files/scan0011_3.pdf+&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESgC1Z3M_xZ2-0ZNB82BBBQ5OeJ_TOBqmAUOw1wpQ9sKhpOEWMdQlzbxTfcdw3FgS9iRnLYYsxiGgCjLsTYvKilm2Se2PXYn0IygUwD7rb4JfUtTXvUT-T_V41TXvYIZ6mB79fz3&sig=AHIEtbTYTNBpEXGtfOnqSY_obsYzf19G7w</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Juliantara, Ketut. 2009. 134 Pengertian Kurikulum (Lengkap), diakses pada tanggal 24 Desember 2012 pukul 20.00 http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/16/134-pengertian-kurikulum-lengkap/</div>
<div style="text-align: justify;">
8. Elmarzuqi. 2010. Pengertian Silabus, diakses pada tanggal 24 Desember 2012 pukul 22.00 http://blog.umy.ac.id/elmarzuqi/tag/silabus-adalah/</div>
<div style="text-align: justify;">
9. Saputra,Angga. 2011. Kurikulum Dan Pendidikan Inklusi Bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) , diakses pada tanggal 24 December 2012 pukul 22.00http://sepucuktunasbangsa.blogspot.com/2011/01/kurikulum-dan-pendidikan-inklusif-bagi.html</div>
<div style="text-align: justify;">
10. Sukarso, Ekodjatmiko. 2007. Pengembangan Kurikulum, diakses pada tanggal 24 Desember 2012 pukul 22.30 https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:rRdsrTWyzakJ:blog.tp.ac.id/wp-content/uploads/16c7ac079555118f8671a94df548f580.doc+&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESh_Mpbmmfm3WP-PiHMRgSI1V2ffOnyMN-IO3WTT1cTibW0gHlsGYZuc2p6BJlJLOCfpcAyPCmsdKoOI5g96q5tZho1A4Rkbf9rCrDVWzKO8eiyVHf72klJnnUVdoguqcXMMjYJH&sig=AHIEtbQEdf1sGfdwPdMELJ6LT4VuS3l6fg</div>
<div style="text-align: justify;">
11. Faudi,Kamal. 2011. Pendidikan Inklusif , diakses pada tanggal 24 Desember 2012 pukul 22.50 http://fuadinotkamal.wordpress.com/2011/04/12/pendidikan-inklusif/</div>
<div style="text-align: justify;">
12. Emawati. Tanpa Tahun. Mengenal Lebih Jauh Sekolah Inklusi, diakses pada tanggal 24 Desember 2012 pukul 22.50 https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:Mi2M6YBSBgMJ:isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/51082535.pdf+&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESjrfiybyfcoE2GgXj9uoLYupqyI9rN-ReXVfP0PYi57XFo6jb1c2RgMKIKg4M9CgcdNnFBIwZS4E31tWKEJH9MD1nHyYUz31wXvZYQxV6kIyKiszQ7MdXwOE-wWWu5YGpCHkPZW&sig=AHIEtbQuPyCBX441CcTwGw2w75uTXaFalQ</div>
<div style="text-align: justify;">
13. SLB Kartini Batam. Tanpa Tahun. Pendidikan Inklusi, diakses pada tanggal 24 Desember 2012 pukul 22.50 http://www.slbk-batam.org/index.php?pilih=hal&id=78 </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10376497876218721342noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5192429676906753690.post-19580126964983901442016-03-08T21:39:00.000-08:002016-03-08T21:39:05.341-08:00MAKALAH TENTANG GERHANA MATAHARI<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIA3P1brtOHZuNGBGJZRqKU8UzH4dM4vVs4YSLK1Y7LbtAaqxG5v5PXW-XV-6YpPgtxUY8m-CGMFlzM2D6zlgfhmiflt9oyWU031BKtzMLmq5-5HGgMAhET5pkUuycBcYas9Ua_RayL48/s1600/MAKALAH+TENTANG+GERHANA+MATAHARI.bmp" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="MAKALAH TENTANG GERHANA MATAHARI" border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIA3P1brtOHZuNGBGJZRqKU8UzH4dM4vVs4YSLK1Y7LbtAaqxG5v5PXW-XV-6YpPgtxUY8m-CGMFlzM2D6zlgfhmiflt9oyWU031BKtzMLmq5-5HGgMAhET5pkUuycBcYas9Ua_RayL48/s400/MAKALAH+TENTANG+GERHANA+MATAHARI.bmp" title="MAKALAH TENTANG GERHANA MATAHARI" width="267" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">MAKALAH TENTANG GERHANA MATAHARI</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: center;">
<b>Kata Pengantar</b></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”Gerhana Matahari”.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. </div>
<div style="text-align: justify;">
Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumedang,23 Oktober 2013</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
Nasib Pakpahan</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
200110130336</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>I</b></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<b>PENDAHULUAN</b></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
1.1 Latar Belakang</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada dasarnya terjadinya gerhana matahari terjadi pada saat posisi bulan terletak di antara matahari dan bulan sehingga sebagian atau seluruh cahaya dari matahari tertutup oleh bulan. Walaupun matahari lebih besar dari bulan namun karena jarak bulan ke bumi lebih dekat dibandingkan dengan jarak matahari ke bumi yaitu sekitar 384.400 kilometer berbeda sangat jauh dibanding jarak matahari ke bumi yaitu sekitar 149.680.000 kilometer.</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain Gerhana Matahari dalam makalah ini membahas tentang Gerhana bulan. Gerhana bulan terjadi pada waktu bumi berada di antara bulan dan matahari, yaitu pada waktu bulan purnama dan bayang-bayang bumi menutup permukan bulan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Gerhana bulan dapat terlihat jelas kalau bulan tertutup oleh bayang-bayang umbra. Dalam peredaran mengelilingi bumi, ada kalanya bulan bergerak ke tengah-tengah daerah bayang-bayang umbra, sehingga bisa lebih dari dua jam berada dalam kegelapan. Dalam keadaan demikian terjadilah gerhana bulan total.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ada kalanya bulan hanya lewat dibagian tepi bayang-bayang umbra, sehingga permukaannya yang menjadi gelap hanya sebagian saja. Pada saat seperti ini yang terlihat adalah gerhana bulan sebagian</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain gerhana bulan yang dapat dilihat dengan mata telanjang,pasang surutpun dapat diamati pula. Bagi masyarakat pesisir pantai keadaan pasang surut bukanlah hal yang langka tetapi biasa terlihat pada saat – saat tertentu. Pasang laut adalah naik turunnya posisi permukaan perairan atau samudera yang disebabkan oleh pengaruh gaya gravitasi bulan dan matahari. Pasang naik merupakan keadaan permukaan air laut yang mengalami kenaikkan dari keadaan semula. Sedangkan pasang surut merupakan keadaan permukaan air laut yang mengalami penurunan dari keadaan semula.Ada tiga sumber gaya yang saling berinteraksi : laut, matahari, bulan. Pasang laut menyebabkan perubahan kedalaman perairan dan mengakibatkan arus pusaran yang dikenal sebagai arus pasang, sehingga perkiraan kejadian pasang sangat diperlukan dalam navigasi pantai. Wilayah pantai yang terbenam sewaktu pasang naik dan terpapar sewaktu pasang surut, disebut mintakat pasang, dikenal sebagai wilayah ekologi laut yang khas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.2 Perumusan masalah</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Apa itu gerhana matahari ?</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Apa jenis – jenis gerhana matahari ?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.3 Tujuan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Untuk mengetahui pengertian gerhana matahari</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Untuk mengetahui jenis – jenis gerhana matahari</div>
<div style="text-align: justify;">
II</div>
<div style="text-align: justify;">
Pembahasan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.1<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengertian Gerhana Matahari</div>
<div style="text-align: justify;">
Gerhana mattahari terjadi pada waktu bulan berada di antara bumi dan matahari, yaitu pada waktu bulan mati, dan bayang-bayang bulan yang berbentuk kerucut menutupi permukaan bumi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bayang-bayang bulan ada dua bagian :</div>
<div style="text-align: justify;">
1. umbra , Umbra adalah bagian yang gelap dan berbentuk kerucut yang puncaknya menuju ke bumi. Daerah yang berada dalam liputan umbra akan mengalami gerhana matahari total.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. penumbra , Penumbra adalah bagian yang agak terang dan bentuknya makin jauh dari bulan semakin lebar. Daerah berada dalam liputan penumbra mengalami gerhana mattahari sebagian. Pada gerhana matahari total akan tampak cahaya korona matahari yang bentuknya seperti mahkota dan semburan gas dari permukaan matahari yang berwarna lebih merah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Gerhana Matahari terjadi ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.</div>
<div style="text-align: justify;">
Gerhana Matahari dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu: gerhana Matahari total, gerhana Matahari sebagian, dan gerhana Matahari cincin.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah gerhana Matahari dikatakan sebagai gerhana total apabila saat puncak gerhana, piringan Matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari.</div>
<div style="text-align: justify;">
Gerhana sebagian terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Gerhana cincin terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih kecil dari piringan Matahari. Sehingga ketika piringan Bulan berada di depan piringan Matahari, tidak seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Gerhana Matahari tidak dapat berlangsung melebihi 7 menit 40 detik. Ketika gerhana Matahari, orang dilarang melihat ke arah Matahari dengan mata telanjang karena hal ini dapat merusakkan mata secara permanen dan mengakibatkan kebutaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.2 Jenis –Jenis Gerhana Matahari</div>
<div style="text-align: justify;">
Gerhana matahari dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu gerhana matahari sebagian, gerhana matahari total dan gerhana matahari cincin.</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Gerhana matahari sebagian. Gerhana matahari sebagian terjadi apabila hanya sebagian piringan matahari tertutup oleh piringan bulan (Saat puncak gerhana). Pada gerhana matahari sebagian ini, pasti masih ada bagian dari piringan matahari yang tidak tertutup oleh piringan bilan.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Gerhana matahari total. Gerhana matahari total terjadi apabila piringan matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan bulan. Pada saat itu, pringan bulan sama besar atau lebih besar dibandingkan dengan piringan matahari. Ukuran piringan matahari dari piringan bulan itu sendiri selalu berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak bumi-matahari dan bumi-bulan.</div>
<div style="text-align: justify;">
3 Gerhana matahari cincin. Gerhana matahari cincin terjadi apabila piringan bulan pada saat puncak gerhana hanya menutup sebagian dari piringan matahari. Gerhana ini terjadi apabila piringan bulan lebih kecil dibandingkan dengan piringan bulan. Sehingga pada saat piringan bulan berada di depan piringan matahari tidak semua piringan matahari tertutup oleh piringan bulan. Hal ini yang membuat gerhana terlihat seperti cincin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<b>III</b></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<b>KESIMPULAN</b></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Gerhana Matahari adalah peristiwa yang terjadi ketika posisi bulan terletak di antara bumi dan matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya matahari. Gerhana Matahari dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu: gerhana Matahari total, gerhana Matahari sebagian, dan gerhana Matahari cincin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<b>Daftar Pustaka</b></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Haslinda. 2012. Jenis-jenis gerhana matahari. http://haslinda16.blogspot.com/2012/02/jeni-jenis-gerhana-matahari.html </div>
<div style="text-align: justify;">
(diakses 2013)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rapinane. 2012. Gerhana Matahari http://rapinane.blogspot.com/2012/07/gerhana-mataharigerhana-bulan-dan.html (diakses 2013).</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10376497876218721342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5192429676906753690.post-27714159990145529272016-03-08T10:02:00.001-08:002016-03-08T10:02:20.205-08:00MAKALAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA<div style="text-align: center;">
MAKALAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA</div>
<div style="text-align: center;">
By NUR LUTHFI RIZQA HERIANINGTYAS</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB I</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PENDAHULUAN</b></div>
<div style="text-align: justify;">
A. Latar Belakang</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber daya adalah segala sesuatu yang merupakan aset perusahaan untuk mencapai tujuannya. Sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat dikategorikan atas empat tipe sumber daya, seperti Finansial, Fisik, Manusia dan Kemampuan Teknologi. Sumber daya finansial merupakan salah satu unsur penting dalam rangka membentuk perusahaan yang maju dan terus berkembang karena berhubungan dengan saham yang merupakan modal utama dalam membangun sebuah perusahaan dan mengembangkan serta melanjutkan perusahaan tersebut. Sumber daya fisik merupakan sumber daya yang menyangkut penunjang secara fisik berdirinya suatu perusahaan seperti alat-alat kelengkapannya. Sumber daya manusia merupakan sektor sentral dan penting dalam rangka pencapaian tujuan di suatu perusahaan, karena dengan adanya kemampuan skill para pekerja dan kualitas sumber daya manusia dapat menggerakan perusahaan dengan baik dan benar. Kemampuan teknologi juga merupakan unsur penunjang penting dalam menggerakan perusahaan, karena dengan adanya kelengkapan teknologi dan kecanggihan teknologi akan memudahkan berjalannya suatu perusahaan. Dari keempat sumber tersebut aspek yang terpenting yaitu manusia, karena manusia merupakan penggerak terpenting dalam perusahaan. Maju dan tidaknya perusahaan tergantung pada pengelolaan sumber daya manusia ini dapat dilakukan dalam suatu perusahaan itu atau oleh suatu departemen tertentu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena itu, berdasarkan hal tersebut penulis dalam makalah ini akan menjabarkan definisi manajemen sumber daya manusia, fungsi, urgensi dan implementasinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
B. Rumusan Masalah</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Apa pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia?</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Bagaimana sejarah Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia?</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Bagaimana pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia?</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Bagaimana proses tahapan Manajemen Sumber Daya Manusia?</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Apa saja fungsi operasional Manajemen Sumber Daya Manusia?</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Apa urgensi Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Berwirausaha?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
C. Tujuan Penulisan</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Mengetahui pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Mengetahui sejarah Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Mengetahui pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Mengetahui proses tahapan Manajemen Sumber Daya Manusia</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Mengetahui fungsi operasional Manajemen Sumber Daya Manusia</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Mengetahui urgensi Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Berwirausaha</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
D. Manfaat Penulisan</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Bagi para wirausahawan</div>
<div style="text-align: justify;">
Makalah ini dapat menambah wawasan mengenai manajemen sumber daya manusia dan dapat menggugah untuk dapat terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam usahanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Bagi rekan-rekan mahasiswa</div>
<div style="text-align: justify;">
Makalah ini dapat menambah pengetahuan mengenai manajemen sumber daya manusia yang merupakan salah satu materi dalam mata kulaih kewirausahaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Bagi Pembaca</div>
<div style="text-align: justify;">
Makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca mengenai manajemen sumber daya manusia dan agar para pembaca dapat mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
E. Sistematika Penulisan</div>
<div style="text-align: justify;">
Sistematika uraian makalah ini terdiri dari tiga bagian yaitu pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, tujuan, sistematika uraian. Kedua isi atau kajian teori dan pembahasan. Ketiga penutup yang berisi kesimpulan dan saran dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiran-lampiran</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB II</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PEMBAHASAN</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia</div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut ini adalah pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut para ahli:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Menurut Melayu SP. Hasibuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Menurut Henry Simamora</div>
<div style="text-align: justify;">
MSDM adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja.</div>
<div style="text-align: justify;">
MSDM juga menyangkut desain dan implementasi system perencanaan, penyusunan personalia, pengembangan karyawan, pengeloaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan perburuhan yang mulus.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Menurut Achmad S. Rucky</div>
<div style="text-align: justify;">
MSDM adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses akusis, pendayagunaan, pengemebangan dan pemeliharaan personil yang dimiliki sebuah organisasi secara efektif untuk mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh organisasi tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Menurut Mutiara S. Panggabean</div>
<div style="text-align: justify;">
MSDM adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembangan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Menurut Mutiara S. Panggabaean</div>
<div style="text-align: justify;">
MSDM adalah kegiatan di bidang sumber daya manusia dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari sisi pekerjaan dan dari sisi pekerja. Dari sisi pekerjaan terdiri dari analisis dan evaluasi pekerjaan. Sedangkan dari sisi pekerja meliputi kegiatan-kegiatan pengadaan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pelatihan dan pengembangan, promosi, kompensasi dan pemutusan hubungan kerja.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan definisi di atas yang dikemukakan oleh para ahli tersebut menunjukan demikian pentingnya manajemen sumber daya manusia di dalam mencapai tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenagakerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Dalam usaha pencapaian tujuan perusahan permasalahan yang dihadapi manajemen bukan hanya terdqapat pada bahan mentar, alat-alat kerja, mesin-mesin produksi, uang dan lingkungan kerja saja, namun juga menyakup karyawan (SDM) yang mengelola faktor-faktor produksi lainnya tersebut. Namun, perlu diingat bahwa sumber daya manusia sendiri sebagai faktor produksi, seperti halnya faktor produksi lainnya, merupakan masukan (input) yang diolah oleh perusahaan dan mengasilkan keluaran (output).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
B. Sejarah Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia</div>
<div style="text-align: justify;">
Sejarah Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian yang tak terpisahkan dari manajemen pada umumnya. Sebelum permulaan abad kedua puluh manusia dipandang sebagai barang, benda mati yang dapat diperlakukan sekehendak kali oleh majikan. Manusia tidak dihargai karena dianggap sebagai salah satu faktor produksi yang disamakan dengan mesin, uang dan sebagainya. Majikan lebih mementingkan atau memberikan perhatian pada sumber daya alam dari pada sumber daya manusia. Hal ini dikarenakan pada masa tersebut manusia masih banyak yang belum mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang memadai, sehingga penghargaan pada manusia masih rendah dipicu pula jumlah tenaga kerja yang berlebihan, padahal lapangan kerja sangat sedikit.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam perkembangan selanjutnya perhatian terhadap faktor manusia sebagai sumber daya manusia jauh lebih besar. Hal ini disebabkan oleh 5 faktor yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Perkembangan pengetahuan manajemen yang dipelopori oleh Taylor.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kekurangan tenaga kerja pada perang dunia I bagi negara-negara yang terlibat peperangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Kemajuan yang dicapai serikat-serikat pekerja.</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Semakin meningkatnya campur tangan pemerintah dalam hubungan antara majikan dan buruh.</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Akibat depresi besar tahun 1930.</div>
<div style="text-align: justify;">
Adanya ke-lima faktor di atas, pada sekitar tahun 1950-an para ahli mengkaji kembali pentingnya peranan sumber daya manusia dalam kegiatan organisasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di Indonesia masalah sumber daya manusia baru mulai diperhatikan lebih serius pada tahun 1970-an. Hal ini dibuktikan dengan munculnya Undang-undang tentang tenaga kerja, peraturan upah minum, Kesejahteraan pegawai dan sebagainya. Dalam arah pembangunan jangka panjang kedua disebutkan bahwa melalui upaya pembangunan, potensi sumber daya Nasional diarahkan menjadi kekuatan ekonomi, sosial budaya, politik dan pertahanan keamanan yang nyata, didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas yang memiliki kemampuan memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta kemampuan manajemen. Sumber daya manusia termasuk pemuda dan wanita, sebagai penggerak pembangunan nasional dipadukan aspirasi, peranan dan kepentingannya ke dalam gerak pembangunan bangsa melalui peran serta aktif dalam seluruh kegiatan pembangunan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Titik berat pembangunan jangka panjang kedua diletakkan pada bidang ekonomi yang merupakan penggerak utama pembangunan, seiring dengan kualitas sumber daya manusia dan didorong secara saling memerlukan, saling terkait dan terpadu dengan pembangunan bidang-bidang lainnya yang dilaksanakan seirama, selaras, dan serasi dengan keberhasilan pembangunan bidang ekonomi dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan nasional.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sampai saat ini peningkatan kualitas sumber daya masih terus dilakukan, karena meskipun suatu negara tidak mempunyai keunggulan komparatif yang baik, namun mempunyai keunggulan kompetitif, maka negara tersebut bisa lebih bersaing dengan negara lain, contohnya Jepang. Sumber daya alam yang dipunyai sangatlah minim, akan tetapi sumber daya manusia yang dimiliki sangatlah berkualitas, hal ini dapat menempatkan Jepang sebagai negara maju di dunia. Untuk itulah negara Indonesia yang sudah mempunyai keunggulan komparatif, harus selalu digalakkan tentang peningkatan kualitas sumber daya manusianya agar tidak ketinggalan negara-negara lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
C. Pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam setiap kegiatan atau aktivitas organisasi dari waktu ke waktu selalu timbul masalah-masalah. Untuk mengatasi masalah–masalah yang timbul ada beberapa pendekatan sesuai dengan periodenya. Maksudnya pendekatan yang lebih akhir menunjukkan lebih baru ditinjau dari segi waktunya. Namun sampai sekarang pun masih ada pimpinan perusahaan yang menggunakan pendekatan lama dalam mengatasi permasalahan. Di bawah ini dikemukakan tiga pendekatan: Pendekatan Mekanis, Pendekatan Paternalisme, dan, Pendekatan Sistem Sosial.</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Pendekatan Mekanis (klasik)</div>
<div style="text-align: justify;">
Perkembangan di bidang Industri dengan penggunaan mesin–mesin dan alat–alat elektronika membawa kemajuan yang sangat pesat dalam efisiensi kerja.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam pendekatan mekanis, apabila ada permasalahan yang berhubungan dengan tenaga kerja, maka unsur manusia dalam organisasi disamakan dengan faktor produksi lain, sehingga pimpinan perusahaan cenderung menekan pekerja dengan upah yang minim sehingga biaya produksi rendah. Pandangan pendekatan ini menunjukkan sikap bahwa tenaga kerja harus dikelompokkan sebagai modal yang merupakan faktor produksi. Dengan hal ini maka di usahakan untuk memperoleh tenaga kerja yang murah namun bisa di manfaatkan semaksimal mungkin dan memperoleh hasil yang lebih besar untuk kepentingan pemberi kerja. Pendekatan ini cukup dominan di negara–negara industri barat sampai dengan tahun 1920 – an.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Pendekatan Paternalisme (Paternalistik)</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan adanya perkembangan pemikiran dari para pekerja yang semakin maju dari para pekerja, yang menunjukkan mereka dapat melepaskan diri dari ketergantungan manajemen atau pimpinan perusahaan mengimbangkan dengan kebaikan untuk para pekerja.</div>
<div style="text-align: justify;">
Paternalisme merupakan suatu konsep yang menganggap manajemen sebagai pelindung terhadap karyawan, berbagai usaha telah dilakukan oleh pimpinan perusahaan supaya para pekerja tidak mencari bantuan dari pihak lain. Pendekatan ini mulai hilang pada waktu periode tahun 1930–an.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Pendekatan Sistem Sosial (Human Relation)</div>
<div style="text-align: justify;">
Manajemen Sumber Daya Manusia atau personalia merupakan proses yang kompleks. Dengan kekomplekan kegiatan manajemen Sumber Daya Manusia, maka pimpinan perusahaan mulai mengarah pada pendekatan yang lain yaitu pendidikan sistem sosial yang merupakan suatu pendekatan yang dalam pemecahan masalah selalu memperhitungkan faktor – faktor lingkungan. Setiap ada permasalahan, maka diusahakan dipecahkan dengan sebaik mungkin dengan resiko yang paling kecil, baik bagi pihak tenaga kerja maupun pemberi kerja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
D. Proses Tahapan Manajemen Sumber Daya Manusia</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Recruitment (pengadaan),</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengadaan Manajemen Sumber Daya Manusia</div>
<div style="text-align: justify;">
Recruitment disini diartikan pengadaan, yaitu suatu proses kegiatan mengisi formasi yang lowong, mulai dari perencanaan, pengumuman, pelamaran, penyarigan sampai dengan pengangkatan dan penempatan. Pengadaan yang dimaksud disini lebih luas maknanya, karena pengadaan dapat merupakan salah satu upaya dari pemanfaatan. Jadi pengadaan disini adalah upaya penemuan calon dari dalam organisasi maupun dari luar untuk mengisi jabatan yang memerlukan SDM yang berkualitas.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi bisa berupa recruitment from outside dan recruitment from within. Recruitment from within merupakan bagian dari upaya pemanfatan SDM yang sudah ada, antara lain melalui pemindahan dengan promosi atau tanpa promosi. Untuk pengadaan pekerja dari luar tahapan seleksi memegang peran penting. Seleksi yang dianjurkan bersifat terbuka (open competition) yang didasarkan kepada standar dan mutu yang sifatnya dapat diukur (measurable). Pada seleksi pekerja baru maupun perpindahan baik promosi dan tanpa promosi, harus memperhatikan unsur-unsur antara lain; kemampuan, kompetensi, kecakapan, pengetahuan, keterampilan, sikap dan kepribadian.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tahapan pemanfaatan SDM ini sangat memegang peranan penting, dan merupakan tugas utama dari seorang pimpinan. Suatu hal yang penting disini adalah memanfaatkan SDM atau pekerja secara efisien, atau pemanfaatan SDM secara optimal, artinya pekerja dimanfaatkan sebesar-besarnya namun dengan tetap memperhatikan dan mempertimbangkan batas-batas kemungkinan pemanfaatan yang wajar. Orang tidak merasa diperas karena secara wajar pula orang tersebut menikmati kemanfaatannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Prinsip pemanfaatan SDM yang terbaik adalah prinsip satisfaction yaitu tingkat kepuasan yang dirasakan sendiri oleh pekerja yang menjadi pendorong untuk berprestasi lebih tinggi, sehingga makin bermanfaat bagi organisasi dan pihak-pihak lain. Pemanfaatan SDM dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari yang paling mudah dan sederhana sampai cara yang paling canggih. Pemanfaatan SDM perlu dimulai dari tahap pengadaan, dengan prinsip the right man on the right job.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Maintenance (pemeliharaan)</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemeliharaan atau maintenance merupakan tanggung jawab setiap pimpinan. Pemeliharaan SDM yang disertai dengan ganjaran (reward system) akan berpengaruh terhadap jalannya organisasi. Tujuan utama dari pemeliharaan adalah untuk membuat orang yang ada dalam organisasi betah dan bertahan, serta dapat berperan secara optimal. Sumber daya manusia yang tidak terpelihara dan merasa tidak memperoleh ganjaran atau imbalan yang wajar, dapat mendorong pekerja tersebut keluar dari organisasi atau bekerja tidak optimal.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemeliharaan SDM pada dasarnya untuk memperhatikan dan mempertimbangkan secara seksama hakikat manusianya. Manusia memiliki persamaan disamping perbedaan, manusia mempunyai kepribadian, mempunyai rasa, karya, karsa dan cipta. Manusia mempunyai kepentingan, kebutuhan, keinginan, kehendak dan kemampuan, dan manusia juga mempunyai harga diri. Hal-hal tersebut di atas harus menjadi perhatian pimpinan dalam manajemen SDM. Pemeliharaan SDM perlu diimbangi dengan sistem ganjaran (reward system), baik yang berupa finansial, seperti gaji, tunjangan, maupun yang bersifat material seperti; fasilitas kendaraan, perubahan, pengobatan, dll dan juga berupa immaterial sepert: kesempatan untuk pendidikan dan pelatihan, dan lain-lain. Pemeliharaan dengan sistem ganjaran ini diharapkan dapat membawa pengaruh terhadap tingkat prestasi dan produktitas kerja.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Development (pengembangan).</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengembangan Sumber Daya Manusia</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber daya manusia yang ada didalam suatu organisasi perlu pengembangan sampai pada taraf tertentu sesuai dengan perkembangan organisasi. Apabila organisasi ingin berkembang seyogyanya diikuti oleh pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia ini dapat dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya untuk pengembangaan SDM, terutama untuk pengembangan kemampuan intelektual dan kepribadian.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga yang digunakan oleh suatu organisasi, sedangkan pelatihan lebih berkaitan dengan peningkatan kemampuan atau keterampilan pekerja yang sudah menduduki suatu jabatan atau tugas tertentu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk pendidikan dan pelatihan ini, langkah awalnya perlu dilakukan analisis kebutuhan atau need assessment, yang menyangkut tiga aspek, yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Analisis organisasi, untuk menjawab pertanyaan : “Bagaimana organisasi melakukan pelatihan bagi pekerjanya”,</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Analisis pekerjaan, dengan pertanyaan : “Apa yang harus diajarkan atau dilatihkan agar pekerja mampu melaksanakan tugas atau pekerjaannya” dan,</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Analisis pribadi, menekankan “Siapa membutuhkan pendidikan dan pelatihan apa”. Hasil analisis ketiga aspek tersebut dapat memberikan gambaran tingkat kemampuan atau kinerja pegawai yang ada di organisasi tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
E. Fungsi Operasional Manajemen Sumber Daya Manusia</div>
<div style="text-align: justify;">
Implementasi manajemen sumber daya manusia tergantung kepada fungsi operasional MSDM itu sendiri. Beberapa pakar memberikan fungsi yang bervariasi tentang MSDM seperti yang dikemukakan oleh Flippo (1984), terdiri dari:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Procurement</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Development</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Compensation</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Integration</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Maintenance</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Separation</div>
<div style="text-align: justify;">
De Cenzo and Robbins (1996), menyatakan bahwa fungsi manajemen sumber daya manusia terdiri dari</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Staffing: strategic human resources, recruiting, and selection;</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Training and development: orientation, employee training, employee development and career development</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Motivation: Motivation theories and the job design, performance appraisal, rewards and compensation, employee benefit</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Maintenance: safety and health, communication, employee relation.</div>
<div style="text-align: justify;">
Lebih jauh Milkovich and Boudreau (1997) berpendapat sama, bahwa fungsi manajemen sumber daya manusia mencakup:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Staffing: recruiting, selection, separations and diversity</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Training and development: careers, continuous learning, and mentoring;</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Compensation : Base pay on markets, pay for performance, benefit/non financial</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Employee relations: communications, grievance/dispute resolution, union relations, safety and health</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Work structure: job analysis, teams, performance management, and employee involvement</div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa fungsi operasional Manajemen sumber daya manusia meliputi :</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Perencanaan Tenaga Kerja</div>
<div style="text-align: justify;">
Perencanaan tenaga kerja merupakan operasi dari manajemen sumber daya manusia. Dengan perencanaan tenaga kerja dimaksudkan ada upaya untuk merencanakan jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat untuk memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan guna mencapai tujuan organisasi ini. Fungsi ini mulai Analisis pekerjaan, rekrutmen, penempatan sampai pada orientasi pekerjaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kegiatan rekrutmen atau penarikan sumber daya manusia bertujuan agar organisasi dapat memperoleh sumber daya manusia sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan. Aplikasi kegiatan ini adalah dengan adanya seleksi yang dilakukan untuk dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Apabila sudah memenuhi syarat, maka tenaga kerja tersebut dapat ditempatkan sesuai dengan keahliannya masing-masing.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Pengembangan Tenaga Kerja</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengembangan tenaga kerja merupakan suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan–peningkatan kualitas tenaga kerja sehingga dapat mengurangi ketergantungan organisasi untuk menarik karyawan baru. Adapun tujuan pengembangan Sumber Daya Manusia diarahkan untuk merubah Sumber Daya Manusia yang potensial tersebut menjadi tenaga kerja yang produktif, serta mampu dan terampil sehingga menjadi efektif dan efisien dalam mencapai tujuan organisasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengembangan tenaga kerja dapat dilakukan dengan mengadakan pendidikan dan latihan yang rutin, promosi dan mutasi. Pendidikan dan latihan dilakukan agar tenaga kerja dapat selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Promosi dapat digunakan untuk cara pengembangan tenaga kerja, karena promosi merupakan perpindahan karyawan ke jenjang yang lebih tinggi. Sementara mutasi adalah perpindahan karyawan dari satu unit ke unit yang lain tanpa merubah jenjang yang ada. Adanya mutasi ini diharapkan karyawan mempunyai multi skill.</div>
<div style="text-align: justify;">
Adanya pengembangan tenaga kerja, baik melalui pendidikan dan latihan, promosi maupun mutasi akan dapat memotivasi karyawan untuk mempunyai kinerja yang baik sehingga dalam penilaian prestasi kerja dapat maksimal.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Penilaian Prestasi Kerja</div>
<div style="text-align: justify;">
Penilaian prestasi kerja merupakan salah satu aspek yang penting dalam pengelolaan sumber daya manusia. Dengan adanya penilaian prestasi kerja, maka dapat diketahui karyawan yang mempunyai prestasi kerja yang baik maupun yang kurang. Hal ini akan berdampak pada pemberian kompensasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Pemberian Kompensasi</div>
<div style="text-align: justify;">
Fungsi pemberian kompensasi meliputi kegiatan pemberian balas jasa kepada para karyawan. Kompensasi ini dapat berupa finansial maupun non finansial. Kegiatan disini meliputi penentuan sistem kompensasi yang mampu mendorong prestasi karyawan, dan juga menentukan besarnya kompensasi yang akan diterima oleh masing–masing pekerja secara adil.</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Pemeliharaan Tenaga Kerja</div>
<div style="text-align: justify;">
Di dalam pemeliharaan tenaga kerja ada pelaksanaan aspek ekonomis dan non ekonomis yang diharapkan dapat memberikan ketenangan kerja dan konsentrasi penuh bagi pekerja guna menghasilkan prestasi kerja yang di harapkan oleh organisasi. Aspek ekonomis berhubungan dengan pemberian kompensasi yang berupa gaji dan bonus yang sebanding dengan hasil kerjanya. Aspek nonekonomis berupa adanya jaminan kesehatan, kesejahteraan dan keamanan serta kenyamanan dalam bekerja. Adanya kegiatan pemeliharaan tenaga kerja yang memadai akan memperkecil adanya konflik antara tenaga kerja dengan pemberi kerja.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam pemeliharaan sumber daya manusia ada beberapa yang perlu dikaji antara lain tentang kepuasan kerja karyawan, pengelolaan konflik, motivasi karyawan dan komunikasi yang terjadi dalam organisasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Pemberhentian</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemberhentian adalah fungsi operatif terakhir manajemen sumber daya manusia. Fungsi pemberhentian harus mendapat perhatian yang serius dari manajer SDM karena telah diatur oleh undang-undang dan mengikat bagi perusahaan maupun karyawan. Istilah pemberhentian atau separation, pemisahan adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari organisasi (perusahaan) yang disebabkan oleh keinginan karyawan, keinginan organisasi, pensiun, aatau sebab-sebab lain yang diatur oleh undang-undang.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
G. Urgensi Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Berwirausaha</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam berwirausaha. Apapun bentuk serta tujuannya, usaha dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Jadi, manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan institusi atau organisasi</div>
<div style="text-align: justify;">
Urgensi manajemen sumber daya manusia dalam berwirausaha yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. MSDM berarti mengatur, mengurus SDM berdasarkan visi perusahaan agar tujuan usahanya dapat dicapai secara optimum. Karenanya, MSDM juga menjadi bagian dari Ilmu Manajemen (Management Science) yang mengacu kepada fungsi manajemen dalam pelaksanaan proses-proses perencanaan, pengorganisasian, staffing, memimpin dan mengendalikan</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Fungsi MSDM yaitu hal ihwal staffing dan personalia dalam usaha dalam perusahaan, yang mencakup analisis tugas atau jabatan, rekrutmen dan seleksi calon tenaga kerja, orientasi, pelatihan, pemberian imbalan, penilaian dan pengembangan SDM. Karena sebagian atau seluruh tugas tentang penempatan personalia yang tepat untuk tugas yang tepat, orientasi, pelatihan, pemberian imbalan, promosi, pendisiplinan serta penilaian kerja untuk perbaikan kinerja merupakan tugas setiap manajer maka scope MSDM mencakup seluruh tugas tentang SDM yang diemban oleh setiap manajer.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Aspek manajemen serta SDM demikian strategis dan demikian luasnya, maka MSDM melibatkan banyak aspek, terutama dengan faktor-faktor lingkungan internal organisasi (kekuatan dan kelemahan) serta lingkungan eksternal (peluang dan ancaman). Tantangan manajer masa kini adalah merespons perubahan-perubahan eksternal agar faktor-faktor lingkungan internal perusahaan menjadi kuat dan kompetitif.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jelaslah bahwa para manajer harus mengaitkan pelaksanaan MSDM dengan strategi usaha untuk meningkatkan kinerja, mengembangkan budaya korporasi yang mendukung penerapan inovasi dan fleksibilitas.</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Peran strategis SDM dalam usaha atau bisnis dapat dielAaborasi dari segi teori sumber daya, di mana fungsi perusahaan adalah mengerahkan seluruh sumber daya atau kemampuan internal untuk menghadapi kepentingan pasar sebagai faktor eksternal utama. Sumber daya sebagaimana disebutkan di atas, adalah SDM strategis yang memberikan nilai tambah (added value) sebagai tolok ukur keberhasilan bisnis. Kemampuan SDM ini merupakan competitive advantage dari perusahaan. Dengan demikian, dari segi sumber daya, strategi bisnis adalah mendapatkan added value yang maksimum yang dapat mengoptimumkan competitive advantage.</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Adanya SDM ekspertis: manajer strategis (strategic managers) dan SDM yang handal yang menyumbang dalam menghasilkan added value tersebut merupakan value added perusahaan. Value added adalah SDM strategis yang menjadi bagian dari human capital perusahaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Kecenderungan global: Perubahan, pergeseran Manajer masa kini dituntut untuk cepat menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan lingkungan yang berlangsung cepat. Perubahan ini disebabkan antara lain oleh</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Berbagai kemajuan teknologi yang berlangsung sangat cepat pada 10-20 tahun terakhir, terutama dalam telekomunikasi, penggabungan komputer dengan komunikasi, CAD, CAM dan robotika.</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Pengaruh globalisasi: perusahaan manufaktur Amerika Serikat memanfaatkan buruh murah di negara-negara berkembang, persaingan yang semakin mendunia, produksi manufaktur multinasional</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Pengaruh deregulasi atau berkurangnya pengaturan harga, entry tariff dsb. oleh pemerintah, proteksi dan monopoli yang semakin berkurang menyebabkan munculnya berbagai perusahaan baru dalam bidang telekomunikasi, penerbangan, bank yang beroperasi dengan biaya yang relatif lebih rendah (sangat kompetitif).</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Demografi tenaga kerja global yang berubah, mengarah kepada workforce diversity, diskriminasi tenaga kerja yang semakin longgar, bertambahnya tenaga usia tua dan tenaga kerja wanita</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Perubahan sistem sosio-politik seperti Rusia yang menjadi kapitalis, RRT yang menjadi negara industri, berdirinya asosiasi-asosiasi regional (EU, NAFTA, APEC dll.) yang bertujuan antara lain untuk kerjasama ekonomi, liberalisasi dan deregulasi perdagangan; reformasi di Indonesia yang meruntuhkan orde baru mestinya membawa paradigma baru di dunia usaha.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pergeseran-pergeseran yang telah disebutkan di atas berdampak kepada semakin banyaknya pilihan bagi konsumen; terjadinya mergers, joint-venture dan bahkan divestasi dan menutup usaha; siklus hidup produk menjadi lebih pendek dan terjadi fragmentasi pasar. Fenomena-fenomena tersebut menimbulkan ketidak pastian sebagai tantangan terhadap tugas manajer. Menjawab tantangan ini, agar dapat bersaing dan sustainable sesuai tuntutan perubahan, usaha atau bisnis harus responsif, cepat bereaksi dan cost-effective.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB III</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PENUTUP</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
A. Kesimpulan</div>
<div style="text-align: justify;">
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenagakerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Sejarah Manajemen Sumber Daya Manusia sebelum permulaan abad kedua puluh manusia dipandang sebagai barang, benda mati yang dapat diperlakukan sekehendak kali oleh majikan, hingga saat ini peningkatan kualitas sumber daya masih terus dilakukan, karena meskipun suatu negara tidak mempunyai keunggulan komparatif yang baik, namun mempunyai keunggulan kompetitif, maka negara tersebut bisa lebih bersaing dengan negara lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pendekatannya Manajemen Sumber Daya Manusia yaitu dilakukan dengan pendekatan mekanis, pendekatan paternalisme, dan, pendekatan system social. Tahap pelaksanaannya yaiturecruitment (pengadaan), maintenance (pemeliharaan), dan development (pengembangan). Fungsi adanya MSDM yaitu perencanaan tenaga kerja, pengembangan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pemberian kompensasi, pemeliharaan tenaga kerja, dan pemberhentian. Urgensi adanya MSDM yaitu karena MSDM berarti mengatur, mengurus SDM berdasarkan visi perusahaan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara optimum, staffing dan personalia dalam organisasi, meningkatkan kinerja, mengembangkan budaya korporasi yang mendukung penerapan inovasi dan fleksibilitas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
B. Saran</div>
<div style="text-align: justify;">
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca khususnya para pembaca agar tergugah untuk terus dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam usahanya, dan dapat menambah pengetahuan bagi rekan-rekan mahasiswa. Demi penyempurnaan makalah, penulis berharap kritik dan saran yang konstruktif.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>DAFTAR PUSTAKA</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Andrifaro. 2009. Diunduh dari: http://andriafro.blogspot.com/2009/09/penerapan-manajemen-sumber-daya-manusia.html pada tanggal 17 April 2012</div>
<div style="text-align: justify;">
Burhan. 2011. Diunduh dari: http://blog.elearning.unesa.ac.id/tag/makalah-penilaian-pelaksanaan-kerja-dalam-manajemen-sumber-daya-manusia pada tanggal 17 April 2012</div>
<div style="text-align: justify;">
Faisal. 2009. Diunduh dari: http: //makalahkumakalahmu.wordpress.com/sumber-daya-manusia-yang-efektif/ pada tanggal 17 April 2012</div>
<div style="text-align: justify;">
Farida. 2010. Diunduh dari: http: //faridanoviana.blog.perbanas.ac.id pada tanggal 18 April 2012</div>
<div style="text-align: justify;">
Gaby. 2011. http://gabyclarasintapw.blogspot.com/2011/12/manajemen-sumber-daya-manusia.html pada tanggal 18 April 201</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10376497876218721342noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-5192429676906753690.post-37701791310282181272016-03-08T09:52:00.002-08:002016-03-08T09:52:57.849-08:00CONTOH MAKALAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA<div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB I</b></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: center;">
<b>PENDAHULUAN</b></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
1.1 Latar Belakang</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Masalah pemberhentian merupakan yang paling sensitive di dalam dunia ketenagakerjaan dan perlu mendapat perhatian yang serius dari semua pihak, termasuk oleh manajer sumber daya manusia, karena memerlukan modal atau dana pada waktu penarikan maupun pada waktu karyawan tersebut berhenti. Pada waktu penarikan karyawan, pimpinan perusahaan banyak mengeluarkan dana untuk pembayaran kompensasi dan pengembangan karyawan, sehingga karyawan tersebut betul-betul merasa ditempatnya sendiri dan mengerahkan tenaganya untuk kepentingan tujuan dan sasaran perusahaan dan karyawan itu sendiri. Demikian juga pada waktu karyawan tersebut berhenti atau adanya pemutusan hububungan kerja dengan perusahaan, perusahaan mengeluarkan dana untuk pension atau pesangon atau tunjangan lain yang berkaitan dengan pemberhentian, sekaligus memprogramkan kembali penarikan karyawan baru yang sama halnya seperti dahulu harus mengeluarkan dana untuk kompensasi dan pengembangan karyawan.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Di samping masalah dana yang mendapat perhatian, juga yang tak kurang pentingnya adalah sebab musabab karyawan itu berhenti atau diberhentikan. Berbagai alas an atau sebab karyawan itu berhenti, ada yang didasarkan permentiaan sendiri, tapi ada jug aatas alas an karena peraturan yang sudah tidak memungkinkan lagi karyawan tersebut meneruskan pekerjaannya.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Akibatnya dari pemberhentian berpengaruh besar terhadap pengusaha maupun karyawan. Untuk karyawan dengan diberhentikannya dari perusahaan atau berhenti dari pekerjaan, berarti karyawan tersebut tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan secara maksimal untuk karyawan dan keluarganya. Atas dasar tersebut, maka manajer sumber daya manusia harus sudah dapat memperhitungkan berapa jumlah uang yang seharusnya diterima oleh karyawan yang berhenti, agar karyawan tersebut dapat memenuhi kebutuhannya sampao pada tingkat dapat dianggap cukup.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
1.2 Indentifikasi Masalah</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan latar belakang yang ada dan untuk mengetahui gambaran yang lebih jelas, maka penulis mencoba mengidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
1. Apa alasan perusahaan memberhentikan karyawan dari pekerjaannya?</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
2. Bagaimana proses pemberhentian karyawan?</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
3. Apa pengaruh Pemberhentian karyawan terhadap perusahaan?</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
1.3 Maksud dan Tujuan</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Maksud dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberhentian karyawan terhadap perusahaan. Sedangkan tujuan dibuatnya makalah ini adalah memenuhi salah satu tugas Maka Kuliah Seminar Manajemen Sumber Daya Manusia.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB II</b></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: center;">
<b>LANDASAN TEORI</b></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum memberikan pengertian tentang Manajemen Sumber Daya Manusia alangkah baiknya apabila diketahui terlebih dahulu pengertian Manajemen dan Sumber Daya Manusia itu sendiri. Dalam pendapat beberapa ahli, Manajemen diartikan sebagai ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber daya adalah segala sesuatu yang merupakan assets perusahaan untuk mencapai tujuannya.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat dikategorikan atas empat tipa sumber daya, seperti Finansial, Fisik, Manuisa dan Kemampuan Teknologi.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Hal ini penting untuk diketahui, karena akan bias membedakan dengan pengertian yang sama dengan pengertian manajemen sumber daya manusia, yaitu administrasi kepegawaian atau juga manajemen kepegawaian.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut ini adalah pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut para ahli:</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
1. Menurut Melayu SP. Hasibuan.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
2. Menurut Henry Simamora</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
MSDM adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
MSDM juga menyangkut desain dan implementasi system perencanaan, penyusunan personalia, pengembangan karyawan, pengeloaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan perburuhan yang mulus.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
3. Menurut Achmad S. Rucky</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
MSDM adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses akusis, pendayagunaan, pengemebangan dan pemeliharaan personil yang dimiliki sebuah organisasi secara efektif untuk mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh organisasi tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
4. Menurut Mutiara S. Panggabean</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
MSDM adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembngan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Dari definisi di atas, menurut Mutiara S. Panggabaean bahwa, kegiatan di bidang sumber daya manusia dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari sisi pekerjaan dan dari sisi pekerja.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Dari sisi pekerjaan terdiri dari analisis dan evaluasi pekerjaan. Sedangkan dari sisi pekerja meliputi kegiatan-kegiatan pengadaan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pelatihan dan pengembangan, promosi, kompensasi dan pemutusan hubungan kerja.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan definisi di atas yang dikemukakan oleh para ahli tersebut menunjukan demikian pentingnya manajemen sumber daya manusia di dalam mencapai tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
2.2 Model Manajemen Sumber Daya Manusia</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Di dalam memahami berbagai permasalahan pada manajelen sumber daya manusia dan sekaligus dapat menentukan cara pemecahannya perlu diketahui lebih dahulu model-model yang digunakan oleh perusahaan kecil tidak bias menerapkan model yang biasa digunakan oleh perusahaan besar. Demikian pula sebaliknya. Dalam perkembangan model-model ini berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi serta tuntutannya.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk menyusun berbagai aktifitas manajemen sumber daya manusia ada 6 (enam) model manajemen sumber daya manusia yaitu:</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
1. Model Klerikal</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam model ini fungsi departemen sumber daya manusia yang terutama adalah memperoleh dan memelihara laporan, data, catatan-catatan dan melaksanakan tugas-tugas rutin. Fungsi departemen sumber daya manusia menangani kertas kerja yang dibutuhkan, memenuhi berbagai peraturan dan melaksanakan tugas-tugas kepegawaian rutin.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
2. Model Hukum </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam model ini, operasi sumber daya manusia memperoleh kekutannya dari keahlian di bidang hukum. Aspek hukum memiliki sejarah panjang yang berawal dari hubungan perburuhan, di masa negosiasi kontrak, pengawasan dan kepatuhan merupakan fungsi pokok disebabkan adanya hubungan yang sering bertentangan antara manajer dengan karyawan.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
3. Model Finansial</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Aspek pinansial manajemen sumber daya manusia belakangna ini semakin berkembang karena para manajer semakin sadar akan pengaruh yang besar dari sumber daya manusia ini meliputi biaya kompensasi tidak langsung seperti biaya asuransi kesehatan, pension, asuransi jiwa, liburan dan sebagainya, kebutuhan akan keahlian dalam mengelola bidang yang semakin komplek ini merupakan penyebab utama mengapa para manajer sumber daya manusia semakin meningkat.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
4. Model Manjerial</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Model manajerial ini memiliki dua versi yaitu versi pertama manajer sumber daya manusia memahami kerangka acuan kerja manajer lini yang berorientasi pada produktivitas. Versi kedua manajer ini melaksanakan beberpa fungsi sumber daya manusia.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Departemen sumber daya manusia melatih manajer lini jdalam keahlian yang diperlukan untuk menangani fungsi-fungsi kunci sumber daya manusia seperti pengangkatan, evaluasi kinerja dan pengembangan. Karena karyawan pada umumnya lebih senang berinteraksi dengan manajer mereka sendiri disbanding dengan pegawai staf, maka beberapa departemen sumber daya manusia dapat menunjukan manajer lini untuk berperan sebagai pelatih dan fsilitator.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
5. Model Humanistik</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Ide sentral dalam model ini adalah bahwa, departemen sumber daya manusia dibentuk untuk mengembangkan dan membantu perkembangan nilai dan potensi sumber daya manusia di dalam organisasi. Spesialis sumber daya manusia harus memahami individu karyawan dan membantunya memaksimalkan pengembangan diri dan peningkatan karir.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Model ini menggabarkan tumbuhnya perhatian organisasi terhadap pelatihan dan pengembangan karyawan mereka.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
6. Model Ilmu Perilaku</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Model ini menganggap bahwa, ilmu perilaku seperti psikologi dan perilaku organisasi merupakan dasar aktivitas sumber daya manusia. Prinsipnya adlah bahwa sebuah pendekatan sains terhadap perilaku manusia dapa diterpkan pada hampir semua permasalahan sumber daya manusia bidang sumber daya manusias yang didasarkan pada prinsip sains meliputi teknik umpan balik, evaluasi, desain program dan tujuan pelatihan serta manajemen karir.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
2.3 Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Fungsi manajemen sumber daya manusia sama halnya dengan fungsi yang ada dalam manajemen sendiri, seperti apa yang dikemukakan G. Terry dalam bukunya Principle of Management yang menyatakan bahwa, fungsi manajemen meliputi Planning, Organizing, Actuating dan Controlling (POAC).</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Henry Fayol menyebutkan bahwa, fungsi manajemen meliputi Planning, Organizing, Commanding, Coordinating dan Controllung (POCCC).</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Luther Gulick mengemukakan fungsi manajemen meliputi Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting dan Budgeting (POSDCoRB).</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam manajemen sumber daya manusia beberapa ahli seperti Edwin B. Flippo, Dale Yoder, Manullang, Moekijat dan Malayu SP. Hasibuan serta Henry Simamora mengemukakan fungsi manajemen sumber daya manusia seperti halnya fungsi manajemen yang dikemukakan di atas, adalah sebagai berikut:</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
1. Perencanaan</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
2. Rekrutmen</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
3. Seleksi</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
4. Dekrutmen</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
5. Orientasi, Pelatihan dan Pengembangan</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
6. Evalauasi Kinerja</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
7. Komensasi</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
8. Pengintegrasian</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
9. Pemeliharaan</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
10. Pemberhentian.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB III</b></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: center;">
<b>PEMBAHASAN</b></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
3.1 Pengertian Pemberhentian</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 mengartikan bahwa Pemberhentian atau Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antar pekerja dan pengusaha.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan menurut Moekijat mengartikan bahwa Pemberhentian adalah pemutusan hubungan kerjas seseorang karyawan dengan suatu organisasi perusahaan.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
3.2 Alasan Pemberhentian</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Ada beberapa alas an yang menyebabkan seseorang berhenti atau putus hubungan kerjanya dengan perusahaan, ada yang bersifat karena peraturan perundang-undangan, tapi ada juga karena keinginan pengusaha, agar tidak terjadi hal semena-mena yang dilakukan pengusaha, maka pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang berkaitan dengan pemberhentian karyawan. Dalam pengertian ini pemerintah tidak melarang secara umum untuk memberhentikan karyawan dari pekerjaannya. Jangan karena tidak cocok dengan pendapat perusahaan atau bertentangan dengan kehendak atau keinginan pengusaha yang mengharapkan karyawan terus bekerja utuk meningkatkan produksinya, karyawan tersebut langsung diberhentikan, tanpa melalui prosedur yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dan tanpa dijelaskan alasan-alasannya kepada karyawan.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena demikian, untuk melindungi karyawan dari tindakan demikian, maka pemerintah telah mendaptkan kebijakannya sebagai tertuang di dalam undang-undang No. 13 Tahun 2003 bahwa, pengusaha dilarang melakukan pemutusan hubungan kerja dengan alasan:</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
1. Pekerja berhalangan masuk karena sakit perut menurut keterangan dokter selama waktu tidak melampaui 12 bulan secara terus menerus.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
2. Pekerja berhalangan Negara sesuai denganketentuan perundang-undangan yang berlaku.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
3. Pekerjaan mengerjakan ibadah yang diperintahkan agamnya.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
4. Pekerja menikah</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
5. Pekerja mempunyai pertalian darah dan atau ikatan perkawinan dengan pekerjan lainnya dalam satu perusahaan, kecuali telah diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
6. Pekerja mendirikan, mejadi anggota dan/atau pengurus serikat pekerja, pekerja melakukan kegiatan serikat pekerja di luar jam kerja atau di dalam jam kerja atas kesepakatan pengusaha, atau berdasarkan ketentuan yang diatur dalam pernjanjian kerja bersama.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
7. Pekerja yang mengadukan pengusaha kepada yang berwajib mengenai perbuatan pengusaha yang melakukan tindakan pidana kejahatan.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
8. Karena perbedaan yang paham, agama, aliran politik, suku, wana kulit, golongan, jenis kelami, kondisi fisik atau status perkawinan.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
9. Pekerjaan dalam keadaan cacat tetap, sakit akibat kecelakaan kerja, atau karena hubungan kerja yang menurut surat keterangan dokter yang jangka waktu penyembuhannya belum dapat dipastikan.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Di samping hal tersebut di atas yang melarang pengusaha mengadakan pemutusan hubungan kerja dengan karyawannya, tapi ada juga yang membolehkan pengusaha mengadakan pemutusan kerja dengan karyawan dengan asalan pekerja telah melakukan kesalahan berat sebagai berikut:</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
a. Melakukan penipuan, pencurian atau penggelapan dan/atau uang milik perusahaan.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
b. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan perusahaan.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
c. Mabuk, minum-minuman kerjas memabukan, memakai atau mengedarkan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya di lingkungan karja.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
d. Melakukan perbuatan asusiala atau perjudian di lingkungan karja.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
e. Menyerang menganiaya, mengancam astau mengintimidasi teman sekerja atau pengusaha di lingkungan kerja.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
f. Membujuk temasn sekerja atau pengusaha untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
g. Dengan ceroboh astau sengaja merusak atau mebiarkan dalam keadaan bahaya barng milik perusahaan yang menimbulkan rugi bagi perusahaan.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
h. Dengan ceroboh atau membiarkan teman sekerja atau pengusaha dalam keadaan bahaya di tempat kerja.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
i. Membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan yang harusnya dirahasiakan kecuali untuk kepentingan Negara.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
j. Melakukan perbuatan lainnya di lingkungan perusahaan yang diancam pidana 5 tashun atau lebih.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Semua kegiatan seperti di atas, baru pengusaha memutuskan melakukan pemutusan hubungan hubungan kerja dengna karyawan, apabila memang benar-benar terbukti dengan didukung oleh bukti-bukti, atau tertangkap tasngan dan adanya pengakuan dari karyawan.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Melayu SP. Hasibuan menyebutkan beberapa alasan karyawan diberhentikan dari perusahaan.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
1. Undang-udang</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Undang-undang dapat menyebabkan seorang karyawan harus diberhentikan dari suatu perusahaan, antara lain anak-anak karyawan WNA, karyawan yang terlibat organisasi terlarang.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
2. Keinginan peruasahaan</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Keinginan perusahaan memberihentikan karyawan ini disebabkan </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
a. Karyawan tidak mampu mengerjakan pekerjaannya.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
b. Perilaku dan kedisiplinannya kurang baik.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
c. Melanggar peraturan dan tata tertib perusahaan.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
d. Tidak dapat bekerja sama dan konflik dengan karyawan lainnya.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
e. Melakukan tindakan amoral dalam perusahaan.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
3. Keinginan Karyawan </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
a. Pindah ke tempat lain untuk mengurus orang tua</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
b. Kesehatan yang kurang baik</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
c. Untuk melanjutkan pendidikan </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
d. Untuk bewirausaha</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
e. Bebas jasa terlalu rendah</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
f. Mendapat pekerjaan yang lebih baik</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
g. Suasana dan lingkungan pekerjaan yang kurang serius</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
h. Kesempatan promosi yang tidak ada</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
i. Perlakukan yang kurang adil</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
4. Pensiun</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Undang-undang mempensiunkan seseorang karena telah mencapai batas usia dan masa kerja tertentu. Usia kerja seseorang karyawan untuk setatus kepegawaian adalah 55 tahun atau seseorang dapat dikenakan pensiun dini, apabila menurut keterangan dokter, karyawan tersebut sudah tidak mampu lagi untuk bekerja dan umurnya sudah mencapai 50 tahun dengan masa pengalaman kerja minimal 15 tahun.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
5. Kontrak Kerja Berakhir</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa perusahaan sekarang ini banyak mengadakan perjanjian kerja dengan karyawanya di dalam sutau kontrak dimana di dalamnya, disebutkan masa waktu kerja atau masa kontraknya. Dan ini alasan juga tidak dilakukan pemutusan hubungan kerja apabila kontrak kerja tersebut di perpanjang.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
6. Meninggal dunia</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
7. Perusahaan dilikudasi</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam hal perusahaan dilikuidasi masalah pemberhentian karyawan diatur dengan peraturan perusahaan, perjanjian bersama dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk menentukan apakah benar atau tidak perusahaan dilikuidasi atau dinyatakan bangkrut harus didasarkan kepada peraturan perundang-undasngan.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
3.3 Proses Pemberhentian</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam pemberhentian karyawan, apakah yang sifatnya kehendak perusahaan, kehendak karyawan maupun karena undang-undang harus betul-betul didasarkan kepada peraturan, jangan sampai pemberhentian karyawan tersebut menibulkan suatu konflik suatu konflik atau yang mengarah kepada kerugian kepada dua belah pihak, baik perusahaan maupun karyawan.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun bebera cara yang dilakukan dalam proses pemberhentian karyawan:</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
1. Bila kehendak perusahaan dengan berbagai alasan untuk memberhentikan dari pekerjaannya perlu ditempuh terlebih dahulu:</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
a. Adakan musyawarah antara karyawan dengan perusahaan.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
b. Bila musyawarah menemui jalan buntu maka jalan terakhir adalah melalui pengadilan atau instansi yang berwenang memutuskan perkara.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
2. Bagi karyawan yang melakukan pelanggaran berat dapat langsung diserahkan kepada pihak kepolisian untuk diproses lebih lanjut tanpa meminta ijin legih dahulu kepada Dinas terkait atau berwenang.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
3. bagi karyawan yang akan pensiun, dapat diajukan sesuai dengan peraturan. Demikian pula terhadap karyawan yang akan mengundurkan diri atau atas kehendak karyawan diatur atas sesui dengan paraturan perusahaan dan peraturan perundang-undangan.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
3.4 Pengaruh Pemberhentian Karyawan Terhadap Perusahaan</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan adanya pemberhentian karyawan tentu berpengaruh sekali terhadap perusahaan terutama masalah dana. Karena pemberhentian karyawan memerlukan dana yang cukup besar diantaranya untuk membayar pensiun atau pesangon karyawan dan untuk membayar tunjangan-tunjangan lainnya. Begitu juga pada saat penarikan kembali karyawan, perusahaan pun mengeluarkan dan yang cukup besar untuk pembayaran kompensasi dan pengembangan karyawan.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan adanya pemberhentian karyawan tersebut tentu sangat berpengaruh sekali terhadap karyawan itu sendiri. Dengan diberhentikan dari pekerjaannya maka berarti karyawan tersebut tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan secara maksimal untuk karyawan ddan keluarganya. Atas dasar tersebut, maka manajer sumber daya manusia harus sudah dapat memperhitungkan beberapa jumlah uang yang seharusnya diterima oleh karyawan yang behenti, agar karyawan tersebut dapat memenuhi kebutuhannya sampai pada tingkat dianggap cukup.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB IV </b></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: center;">
<b>KESIMPULAN DAN SARAN</b></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
4.1. Kesimpulan</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
1. Pemberhentian atau pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja dan perusahaan.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
2. Ada beberapa alas an yang menyebabkan seseorang berhenti atau putus hubungan kerjanya dengan perusahaan, diantaranya disebabkan karena:</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Perautaran perundang-undangan</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Keinginan perusahaan</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Keinginan karyawan</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Pensiun</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Kontrak kerja berakhir</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Meninggal dunia</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Perusahaan dilikuidasi</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
3. Pengaruh pemberhentian karyawan terhadap perusahaan cukup besar pengaruhnya terutama dalam masalah dana, karena perusahaan harus membayar pensiun atau pesangon dan tunjangan-tunjangan lainnya kepada karyawan yang diberhentikan.</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10376497876218721342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5192429676906753690.post-18521678548482797312016-03-08T09:48:00.001-08:002016-03-08T09:48:15.048-08:00MAKALAH MANAJEMEN TENTANG MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (PEMBERHENTIAN TENAGA KERJA )<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
MAKALAH MANAJEMEN TENTANG MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
(PEMBERHENTIAN TENAGA KERJA )</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB I</b></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<b>PENDAHULUAN</b></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
1.1 Latar Belakang</div>
<div style="text-align: justify;">
Masalah pemberhentian merupakan yang paling sensitive di dalam dunia ketenagakerjaan dan perlu mendapat perhatian yang serius dari semua pihak, termasuk oleh manajer sumber daya manusia, karena memerlukan modal atau dana pada waktu penarikan maupun pada waktu karyawan tersebut berhenti. Pada waktu penarikan karyawan, pimpinan perusahaan banyak mengeluarkan dana untuk pembayaran kompensasi dan pengembangan karyawan, sehingga karyawan tersebut betul-betul merasa ditempatnya sendiri dan mengerahkan tenaganya untuk kepentingan tujuan dan sasaran perusahaan dan karyawan itu sendiri. Demikian juga pada waktu karyawan tersebut berhenti atau adanya pemutusan hububungan kerja dengan perusahaan, perusahaan mengeluarkan dana untuk pension atau pesangon atau tunjangan lain yang berkaitan dengan pemberhentian, sekaligus memprogramkan kembali penarikan karyawan baru yang sama halnya seperti dahulu harus mengeluarkan dana untuk kompensasi dan pengembangan karyawan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di samping masalah dana yang mendapat perhatian, juga yang tak kurang pentingnya adalah sebab musabab karyawan itu berhenti atau diberhentikan. Berbagai alas an atau sebab karyawan itu berhenti, ada yang didasarkan permentiaan sendiri, tapi ada jug aatas alas an karena peraturan yang sudah tidak memungkinkan lagi karyawan tersebut meneruskan pekerjaannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Akibatnya dari pemberhentian berpengaruh besar terhadap pengusaha maupun karyawan. Untuk karyawan dengan diberhentikannya dari perusahaan atau berhenti dari pekerjaan, berarti karyawan tersebut tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan secara maksimal untuk karyawan dan keluarganya. Atas dasar tersebut, maka manajer sumber daya manusia harus sudah dapat memperhitungkan berapa jumlah uang yang seharusnya diterima oleh karyawan yang berhenti, agar karyawan tersebut dapat memenuhi kebutuhannya sampao pada tingkat dapat dianggap cukup.</div>
<div style="text-align: justify;">
1.2 Indentifikasi Masalah</div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan latar belakang yang ada dan untuk mengetahui gambaran yang lebih jelas, maka penulis mencoba mengidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Apa alasan perusahaan memberhentikan karyawan dari pekerjaannya?</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Bagaimana proses pemberhentian karyawan?</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Apa pengaruh Pemberhentian karyawan terhadap perusahaan?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.3 Maksud dan Tujuan</div>
<div style="text-align: justify;">
Maksud dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberhentian karyawan terhadap perusahaan. Sedangkan tujuan dibuatnya makalah ini adalah memenuhi salah satu tugas Maka Kuliah Seminar Manajemen Sumber Daya Manusia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<b>BAB II</b></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<b>LANDASAN TEORI</b></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum memberikan pengertian tentang Manajemen Sumber Daya Manusia alangkah baiknya apabila diketahui terlebih dahulu pengertian Manajemen dan Sumber Daya Manusia itu sendiri. Dalam pendapat beberapa ahli, Manajemen diartikan sebagai ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber daya adalah segala sesuatu yang merupakan assets perusahaan untuk mencapai tujuannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat dikategorikan atas empat tipa sumber daya, seperti Finansial, Fisik, Manuisa dan Kemampuan Teknologi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Hal ini penting untuk diketahui, karena akan bias membedakan dengan pengertian yang sama dengan pengertian manajemen sumber daya manusia, yaitu administrasi kepegawaian atau juga manajemen kepegawaian.</div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut ini adalah pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut para ahli:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Menurut Melayu SP. Hasibuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Menurut Henry Simamora</div>
<div style="text-align: justify;">
MSDM adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja.</div>
<div style="text-align: justify;">
MSDM juga menyangkut desain dan implementasi system perencanaan, penyusunan personalia, pengembangan karyawan, pengeloaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan perburuhan yang mulus.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Menurut Achmad S. Rucky</div>
<div style="text-align: justify;">
MSDM adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses akusis, pendayagunaan, pengemebangan dan pemeliharaan personil yang dimiliki sebuah organisasi secara efektif untuk mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh organisasi tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Menurut Mutiara S. Panggabean</div>
<div style="text-align: justify;">
MSDM adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembngan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari definisi di atas, menurut Mutiara S. Panggabaean bahwa, kegiatan di bidang sumber daya manusia dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari sisi pekerjaan dan dari sisi pekerja.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari sisi pekerjaan terdiri dari analisis dan evaluasi pekerjaan. Sedangkan dari sisi pekerja meliputi kegiatan-kegiatan pengadaan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pelatihan dan pengembangan, promosi, kompensasi dan pemutusan hubungan kerja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan definisi di atas yang dikemukakan oleh para ahli tersebut menunjukan demikian pentingnya manajemen sumber daya manusia di dalam mencapai tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.2 Model Manajemen Sumber Daya Manusia</div>
<div style="text-align: justify;">
Di dalam memahami berbagai permasalahan pada manajelen sumber daya manusia dan sekaligus dapat menentukan cara pemecahannya perlu diketahui lebih dahulu model-model yang digunakan oleh perusahaan kecil tidak bias menerapkan model yang biasa digunakan oleh perusahaan besar. Demikian pula sebaliknya. Dalam perkembangan model-model ini berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi serta tuntutannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk menyusun berbagai aktifitas manajemen sumber daya manusia ada 6 (enam) model manajemen sumber daya manusia yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Model Klerikal</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam model ini fungsi departemen sumber daya manusia yang terutama adalah memperoleh dan memelihara laporan, data, catatan-catatan dan melaksanakan tugas-tugas rutin. Fungsi departemen sumber daya manusia menangani kertas kerja yang dibutuhkan, memenuhi berbagai peraturan dan melaksanakan tugas-tugas kepegawaian rutin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Model Hukum </div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam model ini, operasi sumber daya manusia memperoleh kekutannya dari keahlian di bidang hukum. Aspek hukum memiliki sejarah panjang yang berawal dari hubungan perburuhan, di masa negosiasi kontrak, pengawasan dan kepatuhan merupakan fungsi pokok disebabkan adanya hubungan yang sering bertentangan antara manajer dengan karyawan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Model Finansial</div>
<div style="text-align: justify;">
Aspek pinansial manajemen sumber daya manusia belakangna ini semakin berkembang karena para manajer semakin sadar akan pengaruh yang besar dari sumber daya manusia ini meliputi biaya kompensasi tidak langsung seperti biaya asuransi kesehatan, pension, asuransi jiwa, liburan dan sebagainya, kebutuhan akan keahlian dalam mengelola bidang yang semakin komplek ini merupakan penyebab utama mengapa para manajer sumber daya manusia semakin meningkat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Model Manjerial</div>
<div style="text-align: justify;">
Model manajerial ini memiliki dua versi yaitu versi pertama manajer sumber daya manusia memahami kerangka acuan kerja manajer lini yang berorientasi pada produktivitas. Versi kedua manajer ini melaksanakan beberpa fungsi sumber daya manusia.</div>
<div style="text-align: justify;">
Departemen sumber daya manusia melatih manajer lini jdalam keahlian yang diperlukan untuk menangani fungsi-fungsi kunci sumber daya manusia seperti pengangkatan, evaluasi kinerja dan pengembangan. Karena karyawan pada umumnya lebih senang berinteraksi dengan manajer mereka sendiri disbanding dengan pegawai staf, maka beberapa departemen sumber daya manusia dapat menunjukan manajer lini untuk berperan sebagai pelatih dan fsilitator.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Model Humanistik</div>
<div style="text-align: justify;">
Ide sentral dalam model ini adalah bahwa, departemen sumber daya manusia dibentuk untuk mengembangkan dan membantu perkembangan nilai dan potensi sumber daya manusia di dalam organisasi. Spesialis sumber daya manusia harus memahami individu karyawan dan membantunya memaksimalkan pengembangan diri dan peningkatan karir.</div>
<div style="text-align: justify;">
Model ini menggabarkan tumbuhnya perhatian organisasi terhadap pelatihan dan pengembangan karyawan mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Model Ilmu Perilaku</div>
<div style="text-align: justify;">
Model ini menganggap bahwa, ilmu perilaku seperti psikologi dan perilaku organisasi merupakan dasar aktivitas sumber daya manusia. Prinsipnya adlah bahwa sebuah pendekatan sains terhadap perilaku manusia dapa diterpkan pada hampir semua permasalahan sumber daya manusia bidang sumber daya manusias yang didasarkan pada prinsip sains meliputi teknik umpan balik, evaluasi, desain program dan tujuan pelatihan serta manajemen karir.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.3 Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia</div>
<div style="text-align: justify;">
Fungsi manajemen sumber daya manusia sama halnya dengan fungsi yang ada dalam manajemen sendiri, seperti apa yang dikemukakan G. Terry dalam bukunya Principle of Management yang menyatakan bahwa, fungsi manajemen meliputi Planning, Organizing, Actuating dan Controlling (POAC).</div>
<div style="text-align: justify;">
Henry Fayol menyebutkan bahwa, fungsi manajemen meliputi Planning, Organizing, Commanding, Coordinating dan Controllung (POCCC).</div>
<div style="text-align: justify;">
Luther Gulick mengemukakan fungsi manajemen meliputi Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting dan Budgeting (POSDCoRB).</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam manajemen sumber daya manusia beberapa ahli seperti Edwin B. Flippo, Dale Yoder, Manullang, Moekijat dan Malayu SP. Hasibuan serta Henry Simamora mengemukakan fungsi manajemen sumber daya manusia seperti halnya fungsi manajemen yang dikemukakan di atas, adalah sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Perencanaan</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Rekrutmen</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Seleksi</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Dekrutmen</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Orientasi, Pelatihan dan Pengembangan</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Evalauasi Kinerja</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Komensasi</div>
<div style="text-align: justify;">
8. Pengintegrasian</div>
<div style="text-align: justify;">
9. Pemeliharaan</div>
<div style="text-align: justify;">
10. Pemberhentian.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<b>BAB III</b></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<b>PEMBAHASAN</b></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3.1 Pengertian Pemberhentian</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 mengartikan bahwa Pemberhentian atau Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antar pekerja dan pengusaha.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan menurut Moekijat mengartikan bahwa Pemberhentian adalah pemutusan hubungan kerjas seseorang karyawan dengan suatu organisasi perusahaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3.2 Alasan Pemberhentian</div>
<div style="text-align: justify;">
Ada beberapa alas an yang menyebabkan seseorang berhenti atau putus hubungan kerjanya dengan perusahaan, ada yang bersifat karena peraturan perundang-undangan, tapi ada juga karena keinginan pengusaha, agar tidak terjadi hal semena-mena yang dilakukan pengusaha, maka pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang berkaitan dengan pemberhentian karyawan. Dalam pengertian ini pemerintah tidak melarang secara umum untuk memberhentikan karyawan dari pekerjaannya. Jangan karena tidak cocok dengan pendapat perusahaan atau bertentangan dengan kehendak atau keinginan pengusaha yang mengharapkan karyawan terus bekerja utuk meningkatkan produksinya, karyawan tersebut langsung diberhentikan, tanpa melalui prosedur yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dan tanpa dijelaskan alasan-alasannya kepada karyawan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena demikian, untuk melindungi karyawan dari tindakan demikian, maka pemerintah telah mendaptkan kebijakannya sebagai tertuang di dalam undang-undang No. 13 Tahun 2003 bahwa, pengusaha dilarang melakukan pemutusan hubungan kerja dengan alasan:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Pekerja berhalangan masuk karena sakit perut menurut keterangan dokter selama waktu tidak melampaui 12 bulan secara terus menerus.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Pekerja berhalangan Negara sesuai denganketentuan perundang-undangan yang berlaku.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Pekerjaan mengerjakan ibadah yang diperintahkan agamnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Pekerja menikah</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Pekerja mempunyai pertalian darah dan atau ikatan perkawinan dengan pekerjan lainnya dalam satu perusahaan, kecuali telah diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama.</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Pekerja mendirikan, mejadi anggota dan/atau pengurus serikat pekerja, pekerja melakukan kegiatan serikat pekerja di luar jam kerja atau di dalam jam kerja atas kesepakatan pengusaha, atau berdasarkan ketentuan yang diatur dalam pernjanjian kerja bersama.</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Pekerja yang mengadukan pengusaha kepada yang berwajib mengenai perbuatan pengusaha yang melakukan tindakan pidana kejahatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
8. Karena perbedaan yang paham, agama, aliran politik, suku, wana kulit, golongan, jenis kelami, kondisi fisik atau status perkawinan.</div>
<div style="text-align: justify;">
9. Pekerjaan dalam keadaan cacat tetap, sakit akibat kecelakaan kerja, atau karena hubungan kerja yang menurut surat keterangan dokter yang jangka waktu penyembuhannya belum dapat dipastikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di samping hal tersebut di atas yang melarang pengusaha mengadakan pemutusan hubungan kerja dengan karyawannya, tapi ada juga yang membolehkan pengusaha mengadakan pemutusan kerja dengan karyawan dengan asalan pekerja telah melakukan kesalahan berat sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Melakukan penipuan, pencurian atau penggelapan dan/atau uang milik perusahaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan perusahaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Mabuk, minum-minuman kerjas memabukan, memakai atau mengedarkan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya di lingkungan karja.</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Melakukan perbuatan asusiala atau perjudian di lingkungan karja.</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Menyerang menganiaya, mengancam astau mengintimidasi teman sekerja atau pengusaha di lingkungan kerja.</div>
<div style="text-align: justify;">
f. Membujuk temasn sekerja atau pengusaha untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
g. Dengan ceroboh astau sengaja merusak atau mebiarkan dalam keadaan bahaya barng milik perusahaan yang menimbulkan rugi bagi perusahaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
h. Dengan ceroboh atau membiarkan teman sekerja atau pengusaha dalam keadaan bahaya di tempat kerja.</div>
<div style="text-align: justify;">
i. Membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan yang harusnya dirahasiakan kecuali untuk kepentingan Negara.</div>
<div style="text-align: justify;">
j. Melakukan perbuatan lainnya di lingkungan perusahaan yang diancam pidana 5 tashun atau lebih.</div>
<div style="text-align: justify;">
Semua kegiatan seperti di atas, baru pengusaha memutuskan melakukan pemutusan hubungan hubungan kerja dengna karyawan, apabila memang benar-benar terbukti dengan didukung oleh bukti-bukti, atau tertangkap tasngan dan adanya pengakuan dari karyawan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Melayu SP. Hasibuan menyebutkan beberapa alasan karyawan diberhentikan dari perusahaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Undang-udang</div>
<div style="text-align: justify;">
Undang-undang dapat menyebabkan seorang karyawan harus diberhentikan dari suatu perusahaan, antara lain anak-anak karyawan WNA, karyawan yang terlibat organisasi terlarang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Keinginan peruasahaan</div>
<div style="text-align: justify;">
Keinginan perusahaan memberihentikan karyawan ini disebabkan </div>
<div style="text-align: justify;">
a. Karyawan tidak mampu mengerjakan pekerjaannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Perilaku dan kedisiplinannya kurang baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Melanggar peraturan dan tata tertib perusahaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Tidak dapat bekerja sama dan konflik dengan karyawan lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Melakukan tindakan amoral dalam perusahaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Keinginan Karyawan </div>
<div style="text-align: justify;">
a. Pindah ke tempat lain untuk mengurus orang tua</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Kesehatan yang kurang baik</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Untuk melanjutkan pendidikan </div>
<div style="text-align: justify;">
d. Untuk bewirausaha</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Bebas jasa terlalu rendah</div>
<div style="text-align: justify;">
f. Mendapat pekerjaan yang lebih baik</div>
<div style="text-align: justify;">
g. Suasana dan lingkungan pekerjaan yang kurang serius</div>
<div style="text-align: justify;">
h. Kesempatan promosi yang tidak ada</div>
<div style="text-align: justify;">
i. Perlakukan yang kurang adil</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Pensiun</div>
<div style="text-align: justify;">
Undang-undang mempensiunkan seseorang karena telah mencapai batas usia dan masa kerja tertentu. Usia kerja seseorang karyawan untuk setatus kepegawaian adalah 55 tahun atau seseorang dapat dikenakan pensiun dini, apabila menurut keterangan dokter, karyawan tersebut sudah tidak mampu lagi untuk bekerja dan umurnya sudah mencapai 50 tahun dengan masa pengalaman kerja minimal 15 tahun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Kontrak Kerja Berakhir</div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa perusahaan sekarang ini banyak mengadakan perjanjian kerja dengan karyawanya di dalam sutau kontrak dimana di dalamnya, disebutkan masa waktu kerja atau masa kontraknya. Dan ini alasan juga tidak dilakukan pemutusan hubungan kerja apabila kontrak kerja tersebut di perpanjang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Meninggal dunia</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. Perusahaan dilikudasi</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam hal perusahaan dilikuidasi masalah pemberhentian karyawan diatur dengan peraturan perusahaan, perjanjian bersama dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk menentukan apakah benar atau tidak perusahaan dilikuidasi atau dinyatakan bangkrut harus didasarkan kepada peraturan perundang-undasngan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3.3 Proses Pemberhentian</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam pemberhentian karyawan, apakah yang sifatnya kehendak perusahaan, kehendak karyawan maupun karena undang-undang harus betul-betul didasarkan kepada peraturan, jangan sampai pemberhentian karyawan tersebut menibulkan suatu konflik suatu konflik atau yang mengarah kepada kerugian kepada dua belah pihak, baik perusahaan maupun karyawan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun bebera cara yang dilakukan dalam proses pemberhentian karyawan:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Bila kehendak perusahaan dengan berbagai alasan untuk memberhentikan dari pekerjaannya perlu ditempuh terlebih dahulu:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Adakan musyawarah antara karyawan dengan perusahaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Bila musyawarah menemui jalan buntu maka jalan terakhir adalah melalui pengadilan atau instansi yang berwenang memutuskan perkara.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Bagi karyawan yang melakukan pelanggaran berat dapat langsung diserahkan kepada pihak kepolisian untuk diproses lebih lanjut tanpa meminta ijin legih dahulu kepada Dinas terkait atau berwenang.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. bagi karyawan yang akan pensiun, dapat diajukan sesuai dengan peraturan. Demikian pula terhadap karyawan yang akan mengundurkan diri atau atas kehendak karyawan diatur atas sesui dengan paraturan perusahaan dan peraturan perundang-undangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3.4 Pengaruh Pemberhentian Karyawan Terhadap Perusahaan</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan adanya pemberhentian karyawan tentu berpengaruh sekali terhadap perusahaan terutama masalah dana. Karena pemberhentian karyawan memerlukan dana yang cukup besar diantaranya untuk membayar pensiun atau pesangon karyawan dan untuk membayar tunjangan-tunjangan lainnya. Begitu juga pada saat penarikan kembali karyawan, perusahaan pun mengeluarkan dan yang cukup besar untuk pembayaran kompensasi dan pengembangan karyawan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan adanya pemberhentian karyawan tersebut tentu sangat berpengaruh sekali terhadap karyawan itu sendiri. Dengan diberhentikan dari pekerjaannya maka berarti karyawan tersebut tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan secara maksimal untuk karyawan ddan keluarganya. Atas dasar tersebut, maka manajer sumber daya manusia harus sudah dapat memperhitungkan beberapa jumlah uang yang seharusnya diterima oleh karyawan yang behenti, agar karyawan tersebut dapat memenuhi kebutuhannya sampai pada tingkat dianggap cukup.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10376497876218721342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5192429676906753690.post-53011783172558010222016-03-06T01:52:00.004-08:002016-03-06T01:54:55.944-08:00MAKALAH GEOGRAFI PARIWISATA TATABOGA/ GASTRONOMI<div style="text-align: center;">
MAKALAH GEOGRAFI PARIWISATA</div>
<div style="text-align: center;">
TATABOGA/ GASTRONOMI</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
OLEH</div>
<div style="text-align: center;">
KELOMPOK 10</div>
<div style="text-align: center;">
NASIB PAKPAHAN/ 1209516</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI</div>
<div style="text-align: center;">
FAKULTAS ILMU SOSIAL</div>
<div style="text-align: center;">
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN</div>
<div style="text-align: center;">
2015</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
KATA PENGANTAR</div>
<div style="text-align: justify;">
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena telah memberikan kesempatan hidup sampai saat ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam merampungkan penulisan makalah ini, antara lain :</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ibu Yurni Suasti, M. Si dan Ibu Sri Mariya, S.Pd, M.Pd selaku dosen mata kuliah Geografi Pariwisata;</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan moril maupun materil. </div>
<div style="text-align: justify;">
Penulisan makalah ini dibuat berdasarkan sumber- sumber yang diperoleh dari beberapa literatur yang berkaitan dengan makalah yang penulis kerjakan. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu, diharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan dimasa yang akan datang. </div>
<div style="text-align: justify;">
Akhir kata dengan segala kerendahan hati, penulis berharap agar tuilisan ini dapat memberikan manfaat bagi orang banyak umumnya dan penulis khususnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Medan, April 2015</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penulis</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
BAB I</div>
<div style="text-align: center;">
PENDAHULUAN</div>
<div style="text-align: justify;">
A.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Latar Belakang</div>
<div style="text-align: justify;">
Dua ratus tahun yang lalu, kata gastronomi pertama kali muncul di zaman modern tepatnya di Perancis pada puisi yang dikarang oleh Jacques Berchoux (1804). Kendati popularitas kata tersebut semakin meningkat sejak saat itu, gastronomi masih sulit untuk didefinisikan. Kata gastronomi berasal dari Bahasa Yunani kuno gastros yang artinya "lambung" atau "perut" dan nomos yang artinya "hukum" atau "aturan". </div>
<div style="text-align: justify;">
Gastronomi meliputi studi dan apresiasi dari semua makanan dan minuman. Selain itu, gastronomi juga mencakup pengetahuan mendetail mengenai makanan dan minuman nasional dari berbagai negara besar di seluruh dunia Peran gastronomi adalah sebagai landasan untuk memahami bagaimana makanan dan minuman digunakan dalam situasi-situasi tertentu. Melalui gastronomi dimungkinkan untuk membangun sebuah gambaran dari persamaan atau perbedaan pendekatan atau perilaku terhadap makanan dan minuman yang digunakan di berbagai negara dan budaya</div>
<div style="text-align: justify;">
B.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rumusan Masalah</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Apa pengertian Gastronomi/ tataboga ?</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Apa- apa saja bidang dari gastronomi/ tataboga ?</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bagaimana hubungan antara tataboga dengan pariwisata ?</div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Apa beda antara tataboga dan jasa boga ?</div>
<div style="text-align: justify;">
C.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tujuan Penulisan</div>
<div style="text-align: justify;">
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mengetahui pengertian tataboga</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mengetahui bidang bidang dari tataboga</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mengetahui kaitan tataboga dan pariwisata</div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mengetahui perbedaan antara tataboga dengan jasa boga ?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
BAB II</div>
<div style="text-align: center;">
PEMBAHASAN</div>
<div style="text-align: justify;">
A.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengertian Gastronomi/ Tataboga</div>
<div style="text-align: justify;">
Gastronomi atau tata boga adalah seni, atau ilmu akan makanan yang baik (good eating). Penjelasan yang lebih singkat menyebutkan gastronomi sebagai segala sesutu yang berhubungan dengan kenikmatan dari makan dan minuman Sumber lain menyebutkan gastronomi sebagai studi mengenai hubungan antara budaya dan makanan, di mana gastronomi mempelajari berbagai komponen budaya dengan makanan sebagai pusatnya (seni kuliner). Hubungan budaya dan gastronomi terbentuk karena gastronomi adalah produk budidaya pada kegiatan pertanian sehingga pengejawantahan warna, aroma, dan rasa dari suatu makanan dapat ditelusuri asal-usulnya dari lingkungan tempat bahan bakunya dihasilkan. </div>
<div style="text-align: justify;">
Gastronomi di Indonesia terbentuk dari perpaduan budaya serta makanan dari India, Timur Tengah, Cina, dan bangsa Eropa seperti Portugis dan Belanda. Makanan pokok di Indonesia adalah nasi kecuali di Maluku dan Irian Jaya di mana sagu, kentang, dan singkong lebih umum. Seperti negara-negara di daerah Asia Tenggara, makanan lauk pauk di Indonesia disajikan lebih sedikit dibandingkan dengan makanan pokoknya. Ciri khas yang lain adalah adanya sambal yang memberi cita rasa pedas bagi kebanyakan makanan Indonesia. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada awalnya, budaya dan masakan India yang sangat berpengaruh di Indonesia contohnya ada pada penggunaan bumbu-bumbu seperti jinten, ketumbar, jahe, dan kare yang sering disajikan dengan santan. Setelah itu, pengaruh pedangang dari Arab pun ikut memperkaya masakan Indonesia seperti masakan sate yang terinspirasi dari masakan arab yaitu Kebab, begitu juga halnya dengan masakan yang menggunakan daging kambing. Tidak hanya pedagang Arab, para pedagang dari Cina juga membawa bahan pangan dari negara mereka seperti mi, kacang kedelai, dan berbagai macam sayuran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ditinjau dari segi gastronomi praktis, beberapa masakan khas Indonesia dikaitkan dengan perayaan tertentu seperti perayaan agama. Contohnya pada saat hari raya Lebaran yang dirayakan oleh umat Muslim, masakan menggunakan ketupat adalah masakan yang umum disajikan. Sementara, di saat "Selamatan", yaitu tradisi berdoa sebelum kegiatan tertentu seperti pernikahan atau membangun rumah, tumpeng atau nasi kuning yang dibentuk seperti kerucut disajikan. Pada Hari Raya Nyepi yang dirayakan umat Hindu biasanya disajikan kue kering dan manisan. Pada perayaan Hari Kemerdekaan, ada budaya untuk mengadakan lomba memakan kerupuk udang untuk anak-anak dan lomba membuat tumpeng bagi para wanita. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivxmcwwCEYIBe4ZKiOk4vbhqbrUBK52SyU_M32ziNMgGe43EPIMbWpKMeqG7qsTzkqRqPCoIaz_qWOnPjUfpHu6VKVb1aaCX1S05mYijMUJhVTBBZrOlaLUXGRkO8N5r-V44NFopVy9L8/s1600/Pengertian+Gastronomi+Tataboga.bmp" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="155" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivxmcwwCEYIBe4ZKiOk4vbhqbrUBK52SyU_M32ziNMgGe43EPIMbWpKMeqG7qsTzkqRqPCoIaz_qWOnPjUfpHu6VKVb1aaCX1S05mYijMUJhVTBBZrOlaLUXGRkO8N5r-V44NFopVy9L8/s400/Pengertian+Gastronomi+Tataboga.bmp" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
B.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bidang – bidang Tataboga/ Gastronomi</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Gastronomi praktis</div>
<div style="text-align: justify;">
Bidang ini berhubungan dengan praktik dan studi dari preparasi, produksi dan penyajian dari makanan dan minuman dari berbagai negara-negara di seluruh dunia. Gastronomi praktis meliputi teknik dan standar yang terlibat dalam konversi bahan mentah menjadi produk makanan yang spesifik dari segi nasional, regional, dan budaya. Para pelaku gastronomi praktis contohnya terdiri dari juru masak dan semua orang yang berhubungan dengan pelanggan termasuk pelayan. Singkatnya, konversi makanan dan minuman menjadi hidangan yang utuh merupakan spesialisasi gastronomi praktis. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Gastronomi teoretis</div>
<div style="text-align: justify;">
Gastronomi teoretis mendukung gastronomi praktis dengan cara mempelajari pendekatan proses, sistem, resep, buku masakan, dan tulisan lainnya . Bidang ini mendokumentasikan berbagai macam prosedur yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesuksesan dalam mengolah suatu hidanga. Perencanaan teoretis yang harus dilalui seseorang saat memformulasikan dan menyiapkan acara, menu, hidangan dan minuman adalah bagian dari gastronomi teoretis. Fungsi gastronomi teoretis adalah sebagai sumber kreativitas yang menginspirasikan terciptanya makanan klasik dan nasional dunia selama berabad-abad. Koki serta profesional makanan dan minuman mengkombinasikan kemampuan praktis mereka dengan masukkan teoretis untuk memaksimalkan pembelajaran dan efisiensi mengolah bahan pangan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Gastronomi teknis</div>
<div style="text-align: justify;">
Gastronomi teknis meninjau evaluasi sistematik dari hal apapun di bidang gastronomi yang membutuhkan penilaian/pengukuran. Bidang ini juga menjadi penghubung antara industri makanan skala kecil menjadi industri massal. Gastronomi teknis mencakup evaluasi dari makanan instan, instalasi baru serta evolusioner, metode produksi baru serta keahlian, dan peralatan yang dibutuhkan untuk memulai produksi. Selain itu gastronomi teknis berperan untuk mengawasi performa setiap tahapan melalui periode percobaan. Pelaku di bidang gastronomi teknis termasuk teknisi, ilmuwan makanan, spesialis operasional yang bekerja di area ini. Juru masak konsultan juga berperan di bidang ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Gastronomi makanan</div>
<div style="text-align: justify;">
Gastronomi makanan berhubungan dengan makanan, minuman, dan pembuatan mereka. Contohnya, gastronomi makanan mempelajari peranan dari anggur, dan minuman lain dalam hubungannya dengan makanan, yang adalah mengharmoniskan dan memaksimalkan kenikmatan yang didapatkan. Mereka yang bekerja di bidang gastronomi makanan berhubungan erat dengan perkembangan produk makanan dan minuman yang berubah seiring bergantinya waktu dan musim karena waktu menjadi salah satu pertimbangan utama pada gastronomi makanan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Gastronomi molekuler</div>
<div style="text-align: justify;">
Gastronomi Molekuler (molecular gastronomy) adalah studi ilmiah mengenai gastronomi yang mempelajari transformasi fisiokimiawi dari bahan pangan selama proses memasak dan fenomena sensori saat mereka dikonsumsi. Ilmu ini dicirikan dengan penggunaan metode ilmiah untuk memahami dan mengendalikan perubahan molekuler, fisiokimiawi, dan struktural yang terjadi pada makanan pada tahap pembuatan dan konsumsi. Metode ilmiah yang digunakan meliputi pengamatan mendalam, pembuatan dan pengujian hipotesis, ekperimen terkontrol, objektivitas sains, dan reproduksibilitas eksperimen. Gastronomi molekuler tidak sama dengan tipe atau gaya memasak. Adapun seni memasak yang didasarkan atas ilmu gastronomi molekuler disebut dengan seni memasak molekuler (molecular cooking). </div>
<div style="text-align: justify;">
Determinan Gastronomi Modern</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Gastro-geografi</div>
<div style="text-align: justify;">
Gastro-geografi adalah geografi yang mengkhususkan diri pada makanan dan masakan, pelaku gastronomi, dan koki. Informasi yang digunakan oleh ahli geografi didapat dari berbagai bidang seperti biologi, meteorologi, astronomi, geologi, dan antropologi. Geografi mempelajari hubungan antara tempat dan asosiasi mahluk hidup ,seperti manusia, dengan habitatnya. Dengan kata lain, gastro-geografi meliputi studi akan sifat-sifat bumi, vegetasi, iklim, air, dan lingkungan dan hubungannya dengan makanan dan minuman. </div>
<div style="text-align: justify;">
Contohnya seperti Perancis, yang ditinjau dari segi gastro-geografi berada di daerah dengan variasi iklim. Pada bagian selatan, daerah Mediterania menghasilkan buah-buahan dan sayuran penuh rasa dan sedap. Angin laut yang dingin dan sinar matahari yang cukup mendukung pertumbuhan tanaman anggur. Sementara itu pada bagian utara terdapat kerang-kerangan, tiram, remis, dan lobster. Krim, mentega, dan bawang Perancis yang baik dihasilkan di en:Échiré pada suhu yang lebih dingin. Makanan penting para penduduk yang dapat disimpan sepanjang musim dingin dapat ditemui pada bagian tengah, timur dan tenggara negara tersebut. Berdasarkan pebedaan daerah tersebut, masing-masing daerah memiliki makanan khas yang berbeda-beda dan unik. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Gastro-historik</div>
<div style="text-align: justify;">
Gastro-historik berurusan dengan sejarah keramahtamahan dan gastronomi. Ilmuwan-ilmuwan terutama ilmuwan sosial, dan ahli sejarah yang berasal dari bidang yang berbeda-beda terlibat dalam studi gastro-historik yang meliputi pengaruh manusia pada lingkungannya dan pengaruh lingkungan terhadap manusia terutama dalam hubungannya dengan makanan. Gastro-historik menelusuri setiap jejak yang ditinggalkan oleh manusia dari aktivitasnya di masa lampau mulai dari tulisan, teknologi, artefak, seni, fotografi, film, video, catatan, dan masakan khas. Dari sumber-sumber tersebut dapat ditelusuri apa yang membentuk pola serta pilihan makanan dan minuman pada saat ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
Gastronomi Mesir purba adalah salah satu hal yang dipelajari oleh gastronomi historik. Masyarakat Mesir pada waktu itu memiliki hierarki status sosial yang menentukan jenis makanan yang mereka konsumsi, sebagai contoh, beberapa pendeta tidak boleh memakan ikan ataupun daging, kemudian budak atau buruh umumnya mengonsumsi gandum (roti gandum), bawang bombay, bawang putih, bir dan apapun yang dapat dibeli dengan penghasilan mereka. Adapun beberapa yang memiliki cukup uang dapat mengikuti jamuan makan bersama-sama yang kemungkinan menghidangkan daging. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
C.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Gastronomi dan Pariwisata</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS4qABTVCRseyNpCjQ7wpzAkG8p31tEFGEujKrl3_8aGgJJasQBqKNxSS_7_EPwjYLZ4AmIySQssVH8nhoTKjgs6qIH8Yi-SNZGElqesH_lgHrHk5uQ9W1b4jRxSrMCUPCa9eTwE3_AOI/s1600/Gastronomi+dan+Pariwisata.bmp" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="261" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS4qABTVCRseyNpCjQ7wpzAkG8p31tEFGEujKrl3_8aGgJJasQBqKNxSS_7_EPwjYLZ4AmIySQssVH8nhoTKjgs6qIH8Yi-SNZGElqesH_lgHrHk5uQ9W1b4jRxSrMCUPCa9eTwE3_AOI/s400/Gastronomi+dan+Pariwisata.bmp" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Seiring meningkatnya kompetisi di antara tempat tujuan wisata, kebudayaan lokal menjadi hal yang berharga sebagai produk dan aktivitas untuk menarik turis. Gastronomi mempunyai peran penting dalam hal ini bukan saja karena makanan menjadi pusat pengalaman wisatawan, namun juga gastronomi menjadi pembentuk identitas yang signifikan pada masyarakat era pascamodern. Yang menjadi pendorong dari wisata gastronomi adalah motivasi dari para wisatawan itu sendiri dan juga mobilitas yang semakin meningkat sehingga memudahkan akses terhadap berbagai jenis makanan lokal. Selain itu, pencarian makanan lokal erat kaitannya dengan ketertarikan turis untuk mengunjungi apa yang mereka percaya sebagai komunitas lokal asli. Makanan lokal juga berkorelasi dengan keindahan panorama alam dan impresi visual lainnya sehingga ada hubungan kuat antara pariwisata dan produksi makanan lokal. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa daerah tujuan wisata menggunakan gastronomi sebagai alat penarik wisatawan dan banyak yang menggunakan pariwisata untuk mempromosikan gastronomi. Namun ada pertanda bahwa pola promosi seperti itu kurang efektif daripada yang diharapkan. Penyebabnya adalah pemisahan bidang pariwisata dengan gastronomi. Para pengusaha pariwisata seringkali tidak memahami produk gastronomi lokal, di sisi lain banyak ahli gastronomi yang tidak memahami pariwisata. Masalah lain yang dihadapi adalah asosiasi antara makanan terntu dengan daerah tertentu tertantang mobilitas makanan, gaya kuliner dan meningkatnya dediferensiasi masakan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Gastronomi sebagai elemen dari identitas budaya lokal</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada struktur ekonomi premodern, sebelum diciptakannya sistem transportasi jarak jauh dan perdagangan makanan lintas nasional dan iklim, pertanian dan industri makanan lebih banyak melayani pangsa pasar lokal. Perbedaan sumber daya alam dan keahlian lokal menghasilkan produksi makanan lokal yang unik. Elemen lokal lain seperti arsitektur, kerajinan tangan, cerita rakyat, bahasa regional, seni visual, referensi literatur dan cara hidup berkembang dengan cara berbeda-beda dan berkontribusi pada karakter suatu daerah. </div>
<div style="text-align: justify;">
Dari sudut pandang wisatawan, makanan dengan identitas lokal setara dengan perjalanan mengelilingi museum dan monumen. Pariwisata membuat mereka dapat merasakan identitas lokal tersebut, di sisi lain para wisatawan tersebut memberikan kesempatan bagi industri pariwisata untuk menawarkan produk baru. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Gastronomi dan masakan nasional</div>
<div style="text-align: justify;">
Masakan nasional telah dipopulerkan oleh media massa sebagai bagian penting dari identitas bangsa di mana "blender raksasa" bernama globalisasi telah mengkontaminasi, melemahkan, dan mengancam eksistensinya. Semakin mudahnya akses terhadap makanan dari berbagai negara, tersedia sepanjang tahun, telah menciptakan kebingungan antara hubungan tempat dan waktu tertentu dari suatu makanan. Definisi dari masakan nasional sendiri adalah masakan asli yang dikonsumsi dalam jangka waktu yang cukup oleh suatu populasi sehingga populasi tersebut dapat dikatakan ahli dalam masakan tersebut. Peran gastronomi adalah melestarikan budaya atau tradisi makanan tersebut, salah satunya dengan cara mempelajari sejarah masakan tersebut dan hubungannya dengan suatu egaa tertentu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu contoh makanan nasional yang telah mendunia karena proses globalisasi adalah masakan Jepang. Proses "kontaminasi" oleh globalisasi dimulai pada akhir abad ke-19 sewaktu sejumlah dokter militer Jepang membuat kampanye opini publik yang menyatakan bahwa para wajib militer bangsa Jepang lebih pendek daipada mereka yang berasal dari Eropa karena makanan mereka yang berbasiskan beras. Akibatnya selama periode 1920, angkatan darat dan angkatan laut jepang mengadopsi makanan Barat yang terdiri dari daging dan roti gandum. Pada saat yang sama, para ahli nutrisi, kaum intelektual, dan pengusaha restoran mempromosikan adaptasi makanan Barat menjadi lebih sesuai dengan selera masakan Jepang. Hasilnya adalah masakan seperti korokke (kroket), donatsu(varian donat). Pada periode 1950, kombinasi dari makanan Jepang dan makanan Barat ini yang membentuk "Masakan Jepang" yang diterima luas saat ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Wisata gastronomi daerah pedesaan</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagian permintaan pariwisata saat ini memfokuskan diri pada daerah pedesaan. Suatu bentuk wisata pedesaan telah berkembang menghasilkan 27% perjalanan wisata di seluruh dunia (1994) dan 20% dari wisata nasional di Perancis. Salah satu hal utama yang mendorong adalah gastronomi sebagai warisan budaya lokal. Dengan kata lain , gastronomi dapat menjadi bumbu utama dari aktivitas wisata. </div>
<div style="text-align: justify;">
Di daerah pedesaan, pariwisata dan gastronomi memiliki potensi kolaborasi dengan agrikultur menghasilkan simbiosis mutualisme. Pariwisata dan gastronomi dapat mendukung jasa agrikultur seperti melihat pemandangan, tur pertanian, dan mencicipi makanan lokal. Sementara itu agrikultur dapat mendukung industri pariwisata dalam hal menyediakan produk agrikultur untuk dijual ke wisatawan dan kultivasi pemandangan sebagai objek wisata. </div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai penghubung antara pariwisata dengan ekonomi agraris pedesaan, peran gastronomi dapat diintegrasikan dengan aspek-aspek perkembangan pedesaan melalui aktivitas seperti:</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>mendorong spesialisasi makanan lokal termasuk produksi dan promosi makanan organik, </div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>meningkatkan kualitas makanan dan menciptakan kesadaran akan kebutuhan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas, baik pada tahap produksi dan konsumsi akhir dalam rantai wisata gastronomi, </div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>memperkuat kesan lokal dan identitas regional melalui perkembangan dan promosi dari merek makanan spesifik di tempat tersebut. Tidak lupa dapat dibawa aspek budaya dan warisan lokal, </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
D.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Beda Antara Tataboga Dan Jasaboga</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk tata boga sendiri adalah istilah yang biasa digunakan dalam pengolahan makanan seperti halnya memasak, mempersiapkan hidangan, proses pengolahan makanan dll. Sedangkan jasa boga adalah istilah umum untuk layanan makanan. Sebagai contoh yaitu rumah makan, kedai, restoran, katering dan retail.</div>
<div style="text-align: justify;">
Berawal dari proses tata boga guna mempersiapkan makanan hingga mengemas makanan, kemudian dilanjutkan ke tahap jasa boga sebagai layanan penjualan produk makanan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Terdapat dua kategori kata di dalam studi linguistik terapan, yaitu kata yang dilihat secara sintaksis (syntax) atau semantik (semantics). Dalam bentuk sintaksis, istilah tata boga memiliki dua suku kata, yaitu tata dan boga. Pada rumpun Bahasa Indonesia, boga berhubungan dengan makanan. Sedangkan tata berhubungan dengan penataan. Dalam bentuk semantik, istilah tata boga memiliki makna penataan makanan. Dalam artian luas, tata boga adalah bentuk pengelolaan makanan. Terdapat berbagai macam proses pengelolaan, diawali dari persiapan hingga hasil akhir.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Istilah jasa boga, dalam bentuk sintaksis juga memiliki dua suku kata, yaitu jasa dan boga. Secara semantik istilah jasa memiliki makna sangat luas, namun ketika kata jasa dan boga merupakan satu kesatuan, maka maknanya lebih kepada bentuk layanan makanan. Meskipun demikian istilah jasa boga tidak hanya terbatas pada bentuk layanan, tapi juga pelayanan. Pada skala industri, bentuk pelayanan atau jasa sering disebut dengan istilah service. Ketika jasa atau service ditujukan kepada konsumen, maka bentuknya sangat beragam. Misalnya jasa pemesanan, jasa pengiriman, jasa produksi, hingga penjualan produk dan layanan purna jual. Dalam hal ini produk yang dimaksud adalah boga. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
BAB III</div>
<div style="text-align: center;">
PENUTUP</div>
<div style="text-align: justify;">
A.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kesimpulan</div>
<div style="text-align: justify;">
Tata boga adalah istilah yang biasa digunakan dalam pengolahan makanan seperti halnya memasak, mempersiapkan hidangan, proses pengolahan makanan dll. Gastronomi/ tataboga di Indonesia terbentuk dari perpaduan budaya serta makanan dari India, Timur Tengah, Cina, dan bangsa Eropa seperti Portugis dan Belanda. Makanan pokok di Indonesia adalah nasi kecuali di Maluku dan Irian Jaya di mana sagu, kentang, dan singkong lebih umum. Seperti negara-negara di daerah Asia Tenggara, makanan lauk pauk di Indonesia disajikan lebih sedikit dibandingkan dengan makanan pokoknya. Ciri khas yang lain adalah adanya sambal yang memberi cita rasa pedas bagi kebanyakan makanan Indonesia. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
B.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Saran</div>
<div style="text-align: justify;">
Pariwisata di Indonesia, khususnya dibidang yang berhubungan dengan makanan atau tataboga merupakan hal yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pariwisata Indonesia. Karena pariwisata di Indonesia terkenal dengan makanan dan masakannya yang khas. Maka dari itu diperlukan kerjasama yang baik antara pihak yang berwenang dan juga partisipasi masyarakat dalam memajukan pariwisata. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
DAFTAR KEPUSTAKAAN</div>
<div style="text-align: justify;">
http://jasaboga.net/2013/04/26/tata-boga-jasa-boga/</div>
<div style="text-align: justify;">
http://id.wikipedia.org/wiki/Gastronomi</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10376497876218721342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5192429676906753690.post-87151865295307166412016-03-06T01:09:00.000-08:002016-03-06T01:22:22.952-08:00DASAR TATA BOGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA SEMESTER I JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA <div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
DASAR TATA BOGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA SEMESTER I JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA </div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
oleh</div>
<div style="text-align: justify;">
Ni Wayan Sukerti</div>
<div style="text-align: justify;">
Jurusan PKK</div>
<div style="text-align: justify;">
Fakultas Pendidikan Teknologi Kejuruan, IKIP Negeri Singaraja</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
ABSTRAK</div>
<div style="text-align: justify;">
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa, dan mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa setelah diajarkan dengan menggunakan metode demonstrasi dalam mata kuliah Dasar Tata Boga pada mahasiswa semester I PKK Tata Boga IKIP Negeri Singaraja tahun akademik 2004/2005. Penilaian dilakukan pada setiap akhir dari siklus yang dilaksanakan, yakni hal-hal yang diamati mulai dari persiapan, proses, dan hasil. Berdasarkan hasil analisis data pada siklus I dan siklus II dapat dikemukakan bahwa hasil penelitian pada siklus I sebesar 77,35 dan pada siklus II adalah 77,89. Temuan penelitian ini adalah (1) ada peningkatan hasil belajar mahasiswa, dan (2) Mahasiswa menyatakan puas setelah diajar dengan metode demonstrasi. Dengan demikian dinyatakan bahwa penerapan metode demonstrasi dalam mata kuliah praktik Dasar Tata Boga cenderung dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kata kunci : metode demonstrasi, prestasi belajar</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
ABSTRACT</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>This research aimed at improving the learning outcome of the first semester students of the department of Home Economics IKIP Negeri Singaraja in academic year 2004/2005 and finding out their responses after being taught through demonstration methods of basic food and beverage practicum course. The evaluation was done at the end of every cycle and the objects of the observation were the preparation, process, and result of the teaching and learning activities. Based on the data analysis, it was found that the average scores of cycle I was 77,35 and cycle II was 77,89 respectively. The results of the study show that (1) the students’ learning outcome increased along the cycles and (2) the students’ response was good. Thus, it can be concluded that the implementation of the demonstration method in the practicum course of basic food and beverage can improve the students’ learning outcome.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Key words : demonstration method, learning outcome </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Pendahuluan</div>
<div style="text-align: justify;">
Eksistensi Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sebagai bagian dari Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dapat dikategorikan baik bila lulusannya selalu dibutuhkan oleh masyarakat. Artinya, Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga mampu menghasilkan lulusan yang mempunyai adaptabilitas dan fleksibelitas dengan multy exit, yaitu lulusannya dapat bekerja pada bidang pendidikan dan nonkependidikan yang berkualitas sesuai dengan bidang keahlian atau keterampilannya. Peluang kerja tersebut bisa dimanfaatkan secara efektif apabila lulusan menguasai ilmu pengetahuan, sikap, ataupun keterampilan yang memadai sesuai dengan bidang kerja masing-masing.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sejalan dengan misi perluasan mandat IKIP Negeri Singaraja untuk membuka program-program diploma nonkependidikan, hal ini juga dapat dijadikan langkah lanjut menuju ke arah persiapan jurusan untuk membuka program diploma nonkependidikan di bidang tata boga, seperti Manajemen Tata Hidang, di bidang Tata Rias dan di bidang Tata Graha. </div>
<div style="text-align: justify;">
Mahasiswa Jurusan PKK bidang keahlian Tata Boga semester I pasti akan memrogram mata kuliah Dasar Tata Boga sebagai mata kuliah dasar sebelum memrogram mata kuliah keahlian boga lebih lanjut. Pembelajaran Dasar Tata Boga menekankan pada aspek keterampilan dasar yang dilaksanakan di laboratorium produksi boga melalui bermacam-macam praktik mengolah hidangan. </div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Moedjiono dan Moh. Dimyati (1993), situasi yang memungkinkan terjadinya pembelajaran yang optimal adalah suatu situasi yang menuntut siswa dapat berinteraksi dengan guru atau bahkan pembelajaran di tempat tertentu yang telah diatur dalam rangka mencapai tujuan. Selain itu, situasi tersebut dapat lebih mengoptimalkan kegiatan pembelajaran bila menggunakan metode dan media yang tepat. Sejalan dengan pendapat di atas, Slamet (dalam Adnyawati, 2004) menyatakan bahwa pendidik yang berkualitas merupakan faktor dominan dalam rangka meningkatkan mutu lulusan. Oleh karena itu, seorang pengajar harus mampu memilih dan menerapkan berbagai metode mengajar, menggunakan media dan fasilitas pembelajaran sehingga bermanfaat dalam rangka penguasaan keterampilan bagi peserta didik sesuai dengan rencana. </div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada mahasiswa angkatan tahun 2003/2004, hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Dasar Tata Boga mencapai rata-rata 66,38. Hal ini berarti tingkat penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Dasar Tata Boga tergolong cukup. Di sisi lain, mata kuliah ini merupakan prasyarat untuk memrogram mata kuliah Pengelolaan Makanan Nusantara yang menuntut penguasaan keterampilan yang lebih tinggi. </div>
<div style="text-align: justify;">
Bertolak dari kenyataan di atas, dipandang perlu untuk melakukan upaya menggunakan metode pengajaran yang lebih efektif untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Pengajar dalam hal ini dosen perlu merancang metode mengajar yang sesuai dengan materi dan tujuan karena diduga metode mengajar dapat berpengaruh terhadap kualitas proses dan hasil belajar. </div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai salah satu upaya untuk mengajak mahasiswa lebih aktif dalam pembelajaran, penerapan metode demonstrasi dalam perkuliahan Dasar Tata Boga nampaknya sangat relevan, agar mahasiswa dapat menguasai keterampilan Dasar Tata Boga, dengan harapan dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Dasar Tata Boga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Penelitian ini memfokuskan pada dua masalah pokok, yaitu (1) bagaimanakah peningkatan hasil belajar praktik pada mata kuliah Dasar Tata Boga setelah diajar dengan metode demonstrasi pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga IKIP Negeri Singaraja?, dan (2) bagaimanakah tingkat kepuasan mahasiswa terhadap metode demonstrasi pada perkuliahan mata kuliah Dasar Tata Boga?</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Hasil penelitian ini akan memberi manfaat, baik bagi mahasiswa ataupun bagi pengajar (dosen) dalam meningkatkan hasil belajar mata kuliah Dasar Tata Boga . Pertama, mahasiswa dapat pengalaman langsung tentang keterampilan mengolah suatu jenis hidangan sesuai dengan tahapan persiapan - pengolahan – penyajian. Kedua, untuk pengajar (dosen), metode demonstrasi dapat digunakan sebagai salah satu metode mengajar dalam perkuliahan Dasar Tata Boga di Jurusan PKK IKIP Negeri Singaraja. </div>
<div style="text-align: justify;">
Mahasiswa belajar di kelas dengan bimbingan dan arahan dosen. Dosen memfasilitasi mahasiswa dengan harapan terjadi proses pemahaman pada diri mahasiswa. Hal yang terpenting di sini adalah bagaimana upaya yang dilakukan oleh dosen untuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi mahasiswa untuk belajar. Dalam usaha menciptakan kondisi yang kondusif, dosen harus memperhatikan komponen-komponen yang ada dalam lingkungan proses belajar mengajar seperti dirinya sendiri, keadaan mahasiswa, alat-alat peraga atau media, metode, dan sumber-sumber belajar lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dosen dalam mengajar keterampilan Dasar Tata Boga di laboratorium memerlukan metode yang tepat untuk mengajar karena mata kuliah Dasar Tata Boga menuntut penguasaan dua kemampuan. Pertama, diperlukan pengetahuan teknik memasak, pengetahuan bahan, pengetahuan alat, dan cara pemilihan bahan. Kedua, dalam praktik dituntut kemampuan tentang pemahaman resep, penentuan alat yang akan dipakai, pemilihan bahan, persiapan, teknik-teknik pengolahan dan penyajian hidangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Materi perkuliahan yang diberikan, meliputi: pengetahuan bahan makanan dan alat, bentuk-bentuk dapur, pengetahuan menu, ukuran resep, teknik pengolahan makanan Indonesia dan Asing serta aplikasinya, teknik penyajian menu Indonesia dan Asing serta aplikasinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Metode demonstrasi merupakan metode yang tergolong sederhana dan amat bersahaja. Seorang dosen dituntut benar-benar memahaminya sebelum menggunakannya. Metode demonstrasi secara umum dikatakan merupakan format interaksi pembelajaran yang sengaja mempertunjukkan atau memperagakan tindakan, proses atau prosedur yang dilakukan oleh dosen atau orang lain kepada seluruh mahasiswa atau sebagian mahasiswa. Berdasarkan penelitian tentang urutan manfaat empat metode mengajar, metode demonstrasi berada pada urutan kedua yang didukung oleh mahasiswa (Nasution , 2003 : 125).</div>
<div style="text-align: justify;">
Metode Demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan yang sering disertai dengan penjelasan lisan (Syaiful Bahri Djamarah, 2002 : 102). Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan siswa pada pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Siswa juga dapat mengamati dan memperhatikan apa yang diperlihatkan selama pelajaran berlangsung. </div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan memperagakan suatu tindakan, proses atau prosedur, metode demonstrasi memiliki keunggulan-keunggulan sebagai berikut: (1) pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret, sehingga menghindari verbalisme (pemahaman secara kata-kata atau kalimat); (2) siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari; (3) proses pengajaran lebih menarik; (4) siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri, (Syaiful Bahri Djamarah, 2002 : 103)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Metode Penelitian </div>
<div style="text-align: justify;">
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah mahasiswa semester I Tata Boga yang berjumlah 10 orang. Dalam proses pelaksanaannya, 1 orang dosen pengajar mata kuliah Dasar Tata Boga menjadi kolaborator peneliti. Selanjutnya dapat dirumuskan suatu hipotesis tindakan sebagai berikut.” Jika metode demonstrasi dapat dilaksanakan secara optimal, maka hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Dasar Tata Boga akan meningkat”. Jika metode demonstrasi dapat dilaksanakan secara optimal, maka tingkat kepuasan mahasiswa akan dapat terpenuhi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pelaksanaan Penelitian dilakukan dengan prosedur penelitian tindakan kelas, yakni perencanaan, tindakan, dan refleksi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.1 Tahap Perencanaan Tindakan</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pada tahap ini, dilakukan kegiatan (a) mengkaji satuan acara perkuliahan, perencanaan praktik dan jadwal penelitian, (b) mengkaji format-format instrumen penelitian, seperti lembar observasi, tes hasil belajar, (c) mengkaji data awal, dan (d) mengkaji indikator-indikator untuk mengevaluasi pencapaian tindakan yang telah dilaksanakan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.2<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pelaksanaan Tindakan</div>
<div style="text-align: justify;">
Prosedur pelaksanaan tindakan, meliputi : (a) dosen menyampaikan materi pengajaran yang telah dipersiapkan sesuai dengan satuan acara perkuliahan yaitu tentang teknik-teknik pengolahan makanan Indonesia dengan pilihan hidangan makanan pokok dan lauk-pauk, (b) mendemonstrasikan hidangan yang akan dipraktikkan mahasiswa sesuai dengan teknik yang didapatkan, (c) mahasiswa memperhatikan, selanjutnya mahasiswa menerapkan kembali apa yang telah didemonstrasikan tadi sesuai dengan resep yang ada pada perencanaan praktik tiap – tiap mahasiswa, dan (d) bila ada mahasiswa yang sulit memahami suatu teknik pengolahan, dosen membantu dengan memberikan contoh teknik yang dimaksud. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
2.3 Observasi dan Evaluasi</div>
<div style="text-align: justify;">
Evaluasi kegiatan dalam suatu siklus, meliputi : (1) penilaian terhadap aktivitas praktik mahasiswa dengan menggunakan pedoman observasi. Hal-hal yang dinilai mulai dari persiapan memasak (bahan, alat), proses memasak (kecocokan teknik), hasil hidangan dan cara penyajian (kecocokan alat penyajian, garnish)</div>
<div style="text-align: justify;">
Aktivitas praktik mahasiswa diukur dengan menggunakan lembar observasi yang terdiri dari 3 indikator utama, meliputi persiapan, proses dan hasil praktik . Pengukuran dilakukan oleh dosen pengajar dan peneliti yang juga sebagai tim pengajar. </div>
<div style="text-align: justify;">
Hasil belajar teori diukur dengan menggunakan tes yang dilakukan di akhir siklus. Indikator keberhasilan dari tindakan ditetapkan sebagai berikut: Hasil belajar praktik dilihat dari skor yang diperoleh mahasiswa sesuai dengan pedoman observasi, sedangkan hasil tes dilihat dari skor tes yang diperoleh mahasiswa . </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
2.4 Refleksi</div>
<div style="text-align: justify;">
Refleksi dilakukan setiap selesai suatu tindakan, dan digunakan untuk mengkaji atau menganalisis temuan-temuan dalam tindakan yang telah dilakukan. Melalui refleksi peneliti dan dosen pengajar melakukan diskusi untuk membahas kekurangan atau kelemahan tindakan yang telah dilaksanakan, guna merumuskan tindakan-tindakan perbaikan untuk siklus berikutnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Hasil Penelitian dan Pembahasan</div>
<div style="text-align: justify;">
3.1 Hasil Penelitian</div>
<div style="text-align: justify;">
Data hasil belajar praktik dikumpulkan dengan menggunakan pedoman observasi pelaksanaan praktik dengan bobot nilai 70%, sedangkan hasil belajar teori dikumpulkan melalui tes tulis dengan bobot nilai 30%. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3.2<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Pembahasan</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah menganalisis data hasil penelitian, diperoleh hasil-hasilnya, ditemukan peningkatan pada siklus I ke siklus II. Pelaksanaan kegiatan siklus II pada intinya merupakan kegiatan yang serupa pada siklus I. Beberapa hal yang diamati kurang memberikan hasil optimal pada siklus I adalah mahasiswa belum mampu mengerjakan suatu hidangan sesuai dengan tahapan-tahapan mulai persiapan, proses, dan hasil. Oleh karena itu, pada siklus II pengajar/dosen memperagakan proses pembuatan hidangan per tahap secara jelas sesuai dengan yang dirancang. Mahasiswa mengikuti menurut langkah kerja penyelesaian hidangan. Hal ini sesuai dengan pendapat Djajadisastra (dalam Adnyawati, 2004 : 163) bahwa metode demonstrasi akan efektif dalam pembelajaran karena dilakukan dengan mempertunjukkan langsung proses pembuatan suatu objek yang didesain, dalam hal ini pengolahan makanan pokok dan lauk-pauk dalam mata kuliah Dasar Tata Boga.</div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan hasil analisis data pada siklus I dan siklus II dapat dikemukakan, skor rata-rata siklus I sebesar 77,35 dan skor rata-rata pada siklus II adalah 77,89. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata dari siklus I dan siklus II mengalami peningkatkan sebesar 0,70 % . Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa penerapan metode demonstrasi dalam mata kuliah Dasar Tata Boga cenderung meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Peningkatan hasil belajar di atas sangat kecil. Selanjutnya, dilakukan analisis dengan uji t untuk melihat signifikansi peningkatan tersebut. Berdasarkan hasil uji t diperoleh harga t hitung sebesar 2,241. Harga t hitung dibandingkan dengan harga t tabel dengan derajat kebebasan 9 pada taraf signifikansi 5% sebesar 2,262. Dengan demikian, harga t hitung lebih kecil dari t tabel. Hal ini, berarti peningkatan sebesar 0,70% tidak signifikan. </div>
<div style="text-align: justify;">
Walaupun secara kuantitatif terdapat peningkatan yang tidak signifikan, namun dalam kenyataannya diamati tingkat aktivitas mahasiswa tergolong baik. Hal ini tercermin dari cara kerja mahasiswa yang tertib, cermat, dan cekatan. Mahasiswa berusaha untuk memanfaatkan waktu efektif dengan mengerjakan beberapa langkah kerja dalam waktu yang bersamaan, seperti meracik bumbu sambil merebus daging, memasak daging sambil menyiapkan alat saji. </div>
<div style="text-align: justify;">
Selanjutnya, mahasiswa menyatakan puas dengan penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran mata kuliah Dasar Tata Boga . Hal ini tercermin dari analisis angket yang menunjukkan bahwa sebagian besar (60%) mahasiswa menyatakan puas, dengan alasan utama mahasiswa mendapat keterampilan secara langsung tentang tahapan-tahapan pembuatan hidangan yang didemonstrasikan oleh dosen, yang memudahkan bagi mahasiswa untuk mengikuti kegiatan praktik. </div>
<div style="text-align: justify;">
Temuan di atas sesuai dengan hasil penelitian Jenuk (1997) yang menemukan bahwa peningkatan frekuensi demonstrasi pada pengajaran praktik pengolahan makanan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa atau metode demonstrasi sangat efektif digunakan pada pengajaran praktik pengolahan hidangan. Pada penelitian lain, yaitu Adnyawati (2004) juga ditemukan bahwa penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan keterampilan proses dan hasil belajar dekorasi kue. </div>
<div style="text-align: justify;">
Berpijak dari hasil penelitian sebagaimana dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa implikasi dari temuan ini sangat perlu penerapan metode demonstrasi dalam upaya meningkatkan hasil belajar mata kuliah Dasar Tata Boga. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Penutup</div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan analisis data beserta pembahasannya, dapat disimpulkan bahwa (1) optimalisasi metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa, khususnya dalam mata kuliah Dasar Tata Boga; (2) metode pembelajaran ini dapat memperkaya berbagai jenis metode yang digunakan dalam pembelajaran di kelas ataupun di laboratorium. </div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan simpulan di atas, diajukan saran yaitu para dosen pengajar Tata Boga perlu mengembangkan berbagai model pembelajaran yang mendorong mahasiswa lebih aktif dan terampil dalam perkuliahan. Selain itu, dosen agar menerapkan metode demonstrasi ini sebagai salah satu metode pembelajaran. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
DAFTAR PUSTAKA</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adnyawati, Ni Desak Made Sri. 2004. Peningkatan Keterampilan Proses dan Hasil Pembelajaran Dekorasi Kue melalui Metode Demonstrasi dan Media Job Sheet Mahasiswa Jurusan PKK IKIP Negeri Singaraja. Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran ISSN 0215 -8250 No.1 TH.XXXVII Januari 2004</div>
<div style="text-align: justify;">
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jenuk, Ni Ketut. 1997. Peningkatan Frekuensi Demonstrasi dalam Meningkatkan Hasil Praktik Mata Pelajaran Pengolahan Makanan pada Siswa Tata Boga SMK Negeri 3 Denpasar. Skripsi tidak dipublikasikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Moedjiono, Moh. Dimyati. 1993. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. </div>
<div style="text-align: justify;">
Nasution,S. 2003. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT Bumi Aksara. </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10376497876218721342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5192429676906753690.post-49063244488895765302016-02-28T07:32:00.003-08:002016-02-28T07:37:25.696-08:00MAKALAH PENDIDIKAN KEJURUAN (SMK)<div style="text-align: center;">
Ditulis dan disusun untuk memenuhi tugas</div>
<div style="text-align: center;">
Mata Kuliah: Pemikiran Pendidikan Kontemporer</div>
<div style="text-align: center;">
Dosen Pengampu: Prof. Dr. ......</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Oleh Kelompok IX:</div>
<div style="text-align: center;">
1<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: 09110026</div>
<div style="text-align: center;">
2<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: 09110030</div>
<div style="text-align: center;">
3<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: 09110040<br />
4<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> : 09110041</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
JURUSAN TARBIYAH</div>
<div style="text-align: center;">
FAKULTAS AGAMA ISLAM</div>
<div style="text-align: center;">
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG</div>
<div style="text-align: center;">
2012/2013</div>
<div style="text-align: center;">
PENDIDIKAN KEJURUAN</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
A.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Latar Belakang</div>
<div style="text-align: justify;">
Masalah kualitas hasil pembelajaran yang terus mengalami penurunan selalu menjadi wacana yang sangat memilukan, khususnya untuk pengelola pendidikan. Dan, untuk hal tersebut banyak cara ditempuh sebagai solusi permasalahan. Tetapi, tetap saja semua itu belum dapat menyelesaikan permasalahannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setiap tahun pertambahan angka pengangguran terus meningkat yang disebabkan oleh kenyataan bahwa kualitas diri para lulusan belum dapat mencapai tingkat maksimal. Mereka lulus sekolah dengan kualitas pas-pasan sehingga tidak mampu melanjutkan pendidikan, apalagi jika kondisi ekonomi keluarga sama sekali tidak mendukung keinginan bersekolah lebih lanjut. Jadilah mereka sebagai lulusan yang menganggur, tidak ada pekerjaan sebab tidak ada kemampuan di dalam dirinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Terkait dengan kondisi tersebut, maka Pendidikan Kejuruan khususnya sekolah menengah kejuruan memberikan alternatif solusi dengan memberikan bekal kompetensi yang terpakai di dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan bekal inilah, siswa diharapkan mampu menghadapi kehidupan lebih baik sebab mempunyai kemampuan untuk bekerja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tetapi, di dalam hal ini yang terpenting adalah bahwa bersekolah bukanlah semata-mata untuk mencari pekerjaan. bersekolah memang tidak dialokasikan sebagai alat untuk mencari pekerjaan, melainkan sebagai bekal untuk bekerja dengan cara menciptakan pekerjaan untuk dirinya dan orang-orang yang ada di sekitarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
B.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>PengertianPendidikanKejuruan</div>
<div style="text-align: justify;">
Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang menghubungkan, menjodohkan, melatih manusia agar memiliki kebiasaan bekerja untuk dapat memasuki dan berkembang pada dunia kerja (industri), sehingga dapat dipergunakan untuk memperbaiki kehidupannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Schippers (1994) mengemukakan bahwa pendidikan kejuruan adalah pendidikan non akademis yang berorientasi pada praktek-praktek dalam bidang pertukangan, bisnis, industri, pertanian, transportasi, pelayanan jasa, dan sebagainya. Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20 tahun 2003 pasal 15 menyatakan bahwa pendidikan kejuruan adalah pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Memahami pendapat di atas dapat diketahui bahwa pendidikan kejuruan berhubungan dengan mempersiapkan seseorang untuk bekerja dan dengan memperbaiki pelatihan potensi tenaga kerja. Hal ini meliputi berbagai bentuk pendidikan, pelatihan, atau pelatihan lebih lanjut yang dibentuk untuk mempersiapkan seseorang untuk memasuki atau melanjutkan pekerjaan dalam suatu jabatan yang sah. Dapat dikatakan pendidikan kejuruan (SMK) adalah bagian dari sistem pendidikan nasional yang bertujuan mempersiapkan tenaga yang memiliki keterampilan dan pengetahuan sesuai dengan kebutuhan persyaratan lapangan kerja dan mampu mengembangkan potensi dirinya dalam mengadopsi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam proses pendidikan kejuruan perlu ditanamkan pada siswa pentingnya penguasaan pengetahuan dan teknologi, keterampilan bekerja, sikap mandiri, efektif dan efisien dan pentingnya keinginan sukses dalam karirnya sepanjang hayat. Dengan kesungguhan dalam mengikuti pendidikan kejuruan maka para lulusan kelak dapat menjadi manusia yang bermartabat dan mandiri serta menjadi warga negara yang mampu membayar pajak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pendidikan SMK merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional yang diselenggarakan sebagai lanjutan dari SMP/MTS :</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan dalam rangka memenuhi kebutuhan/kesempatan kerja yang sedang dan akan berkembang pada daerah tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Lulusan SMK merupakan tenaga terdidik, terlatih, dan terampil.</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mampu mengikuti pendidikan lanjutan dan atau menyesuaikan dengan perubahan teknologi.</div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Berdampak sebagai pendukung pertumbuhan industri (kecil atau besar).</div>
<div style="text-align: justify;">
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mengurangi angka pengangguran dan kriminalitas.</div>
<div style="text-align: justify;">
6.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pertumbuhan ekonomi dan pendapatan negara melalui pajak penghasilan dan pertambahan nilai.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
C.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ciri Pembelajaran Pendidikan Kejuruan</div>
<div style="text-align: justify;">
Ciri pendidikan kejuruan yang utama adalah sebagai persiapan untuk memasuki dunia kerja. Secara historis, menurut Evans & Edwin (1978:36) pendidikan kejuruan sesungguhnya merupakan perkembangan dari latihan dalam pekerjaan (on the job training) dan pola magang (apprenticeship).</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada pola latihan dalam pekerjaan, peserta didik belajar sambil langsung bekerja sebagai karyawan baru tanpa ada orang yang secara khusus ditunjuk sebagai instruktur, sehingga tidak ada jaminan bahwa peserta didik akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan. Walaupun demikian, menurut Elliot (1983:15), pola latihan dalam pekerjaan memiliki keunggulan karena peserta didik dapat langsung belajar pada keadaan yang sebenarnya sehingga mendorong dia belajar secara inkuiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada pola magang terdapat seorang karyawan senior yang secara khusus ditugasi sebagai instruktur bagi karyawan baru (peserta didik) yang sedang belajar. Instruktur tersebut bertanggungjawab untuk membimbing dan mengajarkan pengetahuan serta keterampilan yang sesuai dengan tugas karyawan baru yang menjadi asuhannya. Dengan demikian pola magang relatif lebih terprogram dan jaminan bahwa karyawan baru akan dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan tertentu lebih besar dibanding pola latihan dalam pekerjaan (Evans & Edwin, 1978:38).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin canggih membawa pengaruh terhadap pola kerja manusia. Pekerjaan menjadi kompleks dan memerlukan bekal pengetahuan dan keterampilan yang makin tinggi, sehingga pola magang dan latihan dalam pekerjaan kurang memadai karena tidak memberikan dasar teori dan keterampilan sebelum peserta didik memasuki lapangan kerja sebagai karyawan baru. Oleh karena itu kemudian berkembang bentuk sekolah dan latihan kejuruan yang diselenggarakan oleh sekolah kejuruan bekerja sama dengan kalangan industri, dengan tujuan memberikan bekal teori dan keterampilan sebelum peserta didik memasuki lapangan kerja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
D.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tujuan Pendidikan Kejuruan</div>
<div style="text-align: justify;">
Prosser (1949), mengemukakan bahwa pendidikan kejuruan akan lebih efektif jika mampu merubah individu sesuai dengan perhatian, sifat dan tingkat intelegensinya pada tingkat setinggi mungkin, artinya setelah melakukan pendidikan dan pelatihan (diklat) para peserta latihan meningkat keterampilannya. Acuan keberhasilan suatu program pendidikan kejuruan menurut pendapat Lesgold (1996), yaitu harus memperhatikan : (1) Sasaran produk haruslah terdefinisi secara baik, akurat, dan jelas yang merupakan interaksi yang intens antara sekolah dengan masyarakat, (2) perlengkapan (sarana dan prasarana) yang dibutuhkan untuk mencapai yang telah ditetapkan haruslah mencukupi, sehingga merupakan unsur penjamin bahwa sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai secara baik, (3) spesifikasi tim sukses atau tim pelaksana program yang akan bertanggung jawab terhadap keberhasilan sasaran haruslah lengkap dan jelas, (4) penelitian atau pengkajian terus menerus dan berkesinambungan agar dapat diketahui, sehingga langkah perbaikan dan penanggulangan dapat ditetapkan segera.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
UUSPN No. 20 tahun 2003 pasal 15, menyatakan pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk menyiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Tujuan tersebut dapat dijabarkan lagi oleh Dikmenjur (2003) menjadi tujuan umum dan tujuan khusus, sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
Tujuan umum, sebagai bagian dari sistem pendidikan menengah kejuruan SMK bertujuan : (1) menyiapkan peserta didik agar dapat menjalani kehidupan secara layak, (2) meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik, (3) menyiapkan peserta didik agar menjadi warga negara yang mandiri dan bertanggung jawab, (4) menyiapkan peserta didik agar memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia, dan (5) menyiapkan peserta didik agar menerapkan dan memelihara hidup sehat, memiliki wawasan lingkungan, pengetahuan dan seni.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tujuan khusus, SMK bertujuan : (1) menyiapkan peserta didik agar dapat bekerja, baik secara mandiri atau mengisi lapangan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan bidang dan program keahlian yang diminati, (2) membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi dan mampu mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminati, dan (3) membekali peserta didik dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) agar mampu mengembangkan diri sendiri melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi pendidikan kejuruan adalah suatu lembaga yang melaksanakan proses pembelajaran keahlian tertentu beserta evaluasi berbasis kompetensi, yang mempersiapkan siswa menjadi tenaga kerja setingkat teknisi (Wakhinuddin S).</div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Contoh Karya Ilmiah SMK" border="0" height="227" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1l1dtetQJUKRdjNEXqtam5O_R43qLcG0ry_uOB9Q7j2tKVXooYIYtiCadSLsjE8zYhh18HDheGLnZYnMnzmpm2JU7qlYVaWPtWT4xXwBQDvNout3GEob7XxkQYEylTehjVxj9StHf82k/s400/MAKALAH+PENDIDIKAN+KEJURUAN+%2528SMK%2529.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="MAKALAH PENDIDIKAN KEJURUAN (SMK)" width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">MAKALAH PENDIDIKAN KEJURUAN (SMK)</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
E.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Substansi Pendidikan Kejuruan</div>
<div style="text-align: justify;">
Substansi dari pendidikan kejuruan harus menampilkan karakteristik pendidikan kejuruan yang tercermin dalam aspek-aspek yang erat dengan perencanaan kurikulum, yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Orientasi (Orientation)</div>
<div style="text-align: justify;">
Kurikulum pendidikan kejuruan telah berorientasi pada proses dan hasil atau lulusan. Keberhasilan utama kurikulum pendidikan kejuruan tidak hanya diukur dengan keberhasilan pendidikan peserta didik di sekolah saja, tetapi juga dengan hasil prestasi kerja dalam dunia kerja. Finch dan Crunkilton (1984 : 12) mengemukakan bahwa : Kurikulum pendidikan kejuruan berorientasi terhadap proses (pengalaman dan aktivitas dalam lingkungan sekolah) dan hasil (pengaruh pengalaman dan aktivitas tersebut pada peserta didik).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dasar kebenaran/Justifikasi (Justification)</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengembangan program pendidikan kejuruan perlu adanya alasan atau justifikasi yang jelas. Justifikasi untuk program pendidikan kejuruan adalah adanya kebutuhan nyata tenaga kerja di lapangan kerja atau di dunia usaha dan industri. Dasar kebenaran/justifikasi pendidikan kejuruan menurut Finch dan Crunkilton (1984 : 12), meluas hingga lingkungan sekolah dan masyarakat. Ketika kurikulum berorientasi pada peserta didik, maka dukungan bagi kurikulum tersebut berasal dari peluang kerja yang tersedia bagi para lulusan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Fokus (Focus)</div>
<div style="text-align: justify;">
Fokus kurikulum dalam pendidikan kejuruan tidak terlepas pada pengembangan pengetahuan mengenai suatu bidang tertentu, tetapi harus secara simultan mempersiapkan peserta didik yang produktif. Finch dan Crunkilton (1984 : 13) mengemukakan bahwa : Kurikulum pendidikan kejuruan berhubungan langsung dengan membantu siswa untuk mengembangkan suatu tingkat pengetahuan, keahlian, sikap dan nilai yang luas. Setiap aspek tersebut akhirnya bertambah dalam beberapa kemampuan kerja lulusan. Lingkungan belajar pendidikan kejuruan mengupayakan di dalam mengembangkan pengetahuan peserta didik, keahlian meniru, sikap dan nilai serta penggabungan aspek-aspek tersebut dan aplikasinya bagi lingkkungan kerja yang sebenarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seluruh kemampuan tersebut di atas, dapat dikuasai oleh peserta didik melalui pengalaman belajar yang diberikan, yaitu berupa rangsangan yang diaplikasikan baik pada situasi kerja yang tersimulasi lewat proses belajar mengajar di sekolah maupun situasi kerja yang sebenarnya pada dunia usaha atau industri (pembelajaran di dunia kerja). Dari hasil belajar atau kemampuan yang telah dikuasai diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan diri peserta didik, sehingga mereka mampu bekerja sesuai dengan tuntutan dunia usaha dan industri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Standar keberhasilan di sekolah (In-school success standards)</div>
<div style="text-align: justify;">
Kriteria untuk menentukan keberhasilan suatu lembaga pendidikan kejuruan diukur dari keberhasilan peserta didik di sekolah, mengenai beberapa aspek yang akan dia masuki. Penilaian keberhasilan pada peserta didik di sekolah harus pada penilaian sebenarnya atau kemampuan melakukan suatu pekerjaan. Dengan kata lain bahwa dalam standar keberhasilan sekolah harus berhubungan erat dengan keberhasilan yang diharapkan dalam pekerjaan, dengan kriteria yang digunakan oleh guru dengan mengacu pada standar atau prosedur kerja yang telah ditentukan oleh dunia kerja (dunia usaha dan dunia industri).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Standar keberhasilan di luar sekolah (Out-of school success standards)</div>
<div style="text-align: justify;">
Penentu keberhasilan tidak terbatas pada apa yang terjadi di lingkungan sekolah. Standar keberhasilan di luar sekolah berkaitan dengan pekerjaan atau kemampuan kerja yang biasanya dilakukan oleh dunia usaha atau dunia industri. Menurut Starr (1975), bahwa : Walaupun standar keberhasilan beragam antar sekolah dan antar Negara, tetapi keberhasilan tersebut seringkali mengambil bentuk kepuasan pegawai dengan keahlian lulusan, suatu persentase tinggi lulusan yang mendapatkan pekerjaan di bidang persiapan atau dalam bidang yang berhubungan, kepuasan kerja lulusan, kemajuan yang dialami lulusan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai contoh, untuk menentukan keberhasilan di luar sekolah yang sudah dilakukan pada SMK adalah dengan dilaksanakannya uji level untuk kelas X dan XI, serta uji kompetensi untuk kelas XII yang dilakukan oleh dunia usaha atau industri berdasarkan standar kompetensi nasional sesuai bidang keahlian.</div>
<div style="text-align: justify;">
Standar kelulusan di luar sekolah (out-of school success standards) dilakukan oleh dunia usaha dan industri yang mengacu pada standar kompetensi sesuai bidang keahlian atau produk yang dihasilkan oleh masing-masing industri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Hubungan kerja sama dengan masyarakat (School-community relationships)</div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu usaha pendidikan harus berhubungan dengan masyarakat, demikian pula dengan pendidikan kejuruan memiliki tanggung jawab di dalam mempertahankan hubungan yang kuat dengan berbagai bidang keahlian yang berkembang di masyarakat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengertian msyarakat yang dimakasud adalah dunia usaha dan dunia industri. Penyelenggaraan pendidikan kejuruan harus relevan dengan tuntutan kerja pada dunia usaha atau industri, maka masalah hubungan antara lembaga pendidikan dengan dunia usaha atau industri merupakan suatu ciri karakteristik yang penting bagi pendidikan kejuruan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perwujudan hubungan timbal balik berupa kesediaan dunia usaha atau industri, menampung peserta didik untuk mendapat kesempatan pengalaman belajar di lapangan kerja atau industri, merupakan bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Keterlibatan pemerintah pusat (Federal involvement)</div>
<div style="text-align: justify;">
Keterlibatan pemerintah pusat ini berkaitan dengan dana pendidikan yang akan dialokasikan, karena hal ini akan mempengaruhi kurikulum. Misalnya : Ketentuan jam pengajaran kejuruan tertentu dan jenis perlengkapan tertentu yang digunakan di bengkel atau laboratorium dapat membantu perkembangan suatu tingkat kualitas yang lebih tinggi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
8.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Kepekaan (Responsivenenss)</div>
<div style="text-align: justify;">
Komitmen yang tinggi untuk selalu berorientasi ke dunia kerja, pendidikan kejuruan harus mempunyai ciri berupa kepekaan atau daya suai terhadap perkembangan masyarakat pada umumnya, dan dunia kerja pada khususnya. Perkembangan ilmu dan teknologi, inovasi dan penemuan-penemuan baru di bidang produksi dan jasa, besar pengaruhnya terhadap perkembangan pendidikan kejuruan. Untuk itulah pendidikan kejuruan harus bersifat responsif proaktif terhadap perkembangan ilmu dan teknologi, dengan upaya lebih menekankan kepada sifat adaptabilitas dan fleksibilitas untuk menghadapi prospek karir peserta didik dalam jangka panjang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
9.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Logistik</div>
<div style="text-align: justify;">
Kurikulum pendidikan kejuruan dalam implementasi kegiatan pembelajaran perlu didukung oleh fasilitas beajar yang memadai, karena untuk mewujudkan situasi belajar yang dapat mencerminkan situasi dunia kerja secara realistis dan edukatif, diperlukan banyak perlengkapan, sarana dan perbekalan logistik. Bengkel kerja dan laboratorium adalah kelengkapan utama dalam sekolah kejuruan yang harus ada sebagai fasilitas bagi peserta didik di dalam mengembangkan kemampuan kerja sesuai dengan tuntutan dunia usaha dan industri.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kebutuhan untuk koordinasi program kejuruan yang bekerja sama dengan industri di masyarakat, berhubungan erat untuk menjalin dan mempertahankan pusat kerja bagi peserta didik menunjukkan suatu susunan unit permasalahan logistik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
10.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengeluaran (Expense)</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengeluaran rutin sebagai biaya pendidikan pada pendidikan kejuruan yang menunjang kegiatan pembelajaran, mencakup biaya listrik, air, pemeliharaan dan penggantian peralatan, biaya transportasi ke lokasi/industri (tempat praktek kerja/magang) yang jauh dari sekolah. Di samping itu, peralatan harus diperbaharui secara periodik juga guru berharap untuk memberikan pengalaman belajar yang sebenarnya bagi peserta didik sebagaimana layaknya di industri, maka ini bisa menjadi mahal. Yang terakhir yang juga harus menjadi perhatian adalah pembelian bahan habis sebagai bahan praktikum yang digunakan secara rutin sesuai dengan program keahlian yang dikembangkan pada SMK masing-masing.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari uraian mengenai karakteristik pendidikan kejuruan yang disarikan dari Finch dan Crunkilton (1984) di atas, dapat dijadikan acuan di dalam pengembangan kurikulum pendidikan kejuruan di Indonesia. Kurikulum pendidikan kejuruan yang dikembangkan di Indoneisa seyogianya mengacu pada karakteristik sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pendidikan kejuruan diarahkan untuk mempersiapkan peserta didik memasuki lapangan kerja.</div>
<div style="text-align: justify;">
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pendidikan kejuruan didasarkan atas kebutuhan dunia kerja. </div>
<div style="text-align: justify;">
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Fokus isi pendidikan kejuruan ditekankan pada penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang dibutuhkan oleh dunia kerja.</div>
<div style="text-align: justify;">
d.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Penilaian yang sesungguhnya terhadap kesuksesan peserta didik harus pada “hands-on” atau performance dalam dunia kerja.</div>
<div style="text-align: justify;">
e.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Hubungan yang erat dengan dunia kerja merupakan kunci keberhasilan pendidikan kejuruan.</div>
<div style="text-align: justify;">
f.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pendidikan kejuruan yang baik adalah responsif dan antisipatif terhadap kemajuan teknologi.</div>
<div style="text-align: justify;">
g.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pendidikan kejuruan lebih ditekankan pada “learning by doing” .</div>
<div style="text-align: justify;">
h.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pendidikan kejuruan memerlukan fasilitas yang mutakhir untuk praktek sesuai dengan tuntutan dunia usaha dan industri</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10376497876218721342noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5192429676906753690.post-11980277096370482942015-12-13T07:23:00.002-08:002015-12-13T07:23:29.581-08:00MAKALA Perspektif Hubungan Bilateral Indonesia – Australia Dalam Perspektif Hubungan Ekonomi <!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">BAB I</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">PENDAHULUAN</span></b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">A.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Latar
Belakang Masalah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Akhir – akhir ini permasalahan yang dihadapi oleh
negara semakin kompleks. Mulai dari masalah ekonomi, politik, keamanan,
kesehatan, lingkungan dan sebagainya. Diantara isu-isu yang dihadapi oleh
negara-negara di dunia tersebut, isu ekonomi merupakan salah satu hal yang sangat
penting. Sebab, Masalah ekonomi tidak terbatas pada pertukaran barang dan jasa
akan tetapi menyangkut transaksi ekonomi antara satu negara dengan negara
lainnya Semakin kompleksnya kebutuhan suatu negara, hampir tidak satupun Negara
mampu memenuhi sendiri kebutuhannya. Sehingga hal yang lazim disaksikan adalah
adanya kerjasama antar negara baik dengan negara tetangga, negara dalam satu
kawasan maupun negara yang ada di kawasan lainnya. Misalnya kerjasama antara
Indonesia dan Australia dalam berbagai bidang ekonomi politik. Hal ini
dilakukan tentunya untuk memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Hubungan antara Indonesia dan Australia mempunyai
sejarah yang panjang. Dalam beberapa literatur sejarah dijelaskan bahwa para
nelayan Bugis dan Makasar secara teratur berlayar ke perairan Australia sebelah
utara setidaknya sejak tahun 1650. Pelayaran ini dimulai pada masa Kerajaan
Gowa di Makasar tahun 1950an. Para pelaut Makassar dan Bugis ini menyebut Tanah
Arnhem dengan sebutan <i>Marege</i> dan bagian daerah barat laut Australia
mereka sebut <i>Kayu Jawa. </i>Para pelaut yang datang ke Australia tersebut
bertujuan untuk mencari ikan yang akan dibawa pulang ke Indonesia kemudian di
jual kembali maupun diekspor ke negara lain. Orang-orang Aborijin pun banyak
yang bekerja dan ikut berlayar bersama nelayan tradisional Indonesia pada saat
itu. Mereka juga mempelajari dan mengikuti beberapa kebiasaan nelayan
tradisional Indonesia tersebut. Misalnya, cara mengisap tembakau dan menggambar
perahu. hingga saat ini masih banyak nelayan tradisional Indonesia yang mencari
ikan disekitar perairan Australia<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5192429676906753690#_ftn1" name="_ftnref1" style="mso-footnote-id: ftn1;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;">[1]</span></span></span></span></a>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Hubungan
negara bertetangga Indonesia dan Australia mengalami pasang surut. Hal ini
dipicu oleh berbagai masalah seperti masalah Timor Timur pada 1999, peristiwa
Bom Bali pada tanggal 12 Oktober 2002 dan penyadapan yang dilakukan oleh
Australia terhadap beberapa pejabat tinggi Indonesia yang membuat hubungan
bilateral Indonesia-Australia terganggu. Di sisi lain, berbagai bentuk kerja
sama ekonomi, keamanan, pariwisata dan sebagainya menguatkan hubungan bilateral
kedua negara. Pada dasarnya Indonesia merupakan negara yang penting bagi
Australia. sebab secara geografis kedua negara tersebut berdekatan. Selain itu,
Indonesia merupakan salah satu negara yang berperan penting dalam ASEAN
sehingga dapat menjembatani hubungan perdagangan Australia dengan negara-negara
Anggota ASEAN. Meskipun Indonesia hanya berada pada tingkat ke-11 mitra dagang
Australia, Indonesia adalah negara ASEAN terbesar dari segi jumlah populasi dan
luas wilayah sehingga dapat menjadi pangsa pasar yang besar bagi Australia<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5192429676906753690#_ftn2" name="_ftnref2" style="mso-footnote-id: ftn2;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;">[2]</span></span></span></span></a>. Australia
memberikan bantuan dalam bidang pendidikan kepada Indonesia dengan jumlah yang
cukup besar. Setiap tahun pemerintah Australia memberikan bantuan kepada lebih
dari 250-300 mahasiswa Indonesia yang akan melanjutkan studi ke jenjang S2 dan
S3 di Australia. bahkan Australia telah membantu berbagai</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">pembangunan
infrastruktur pendidikan di beberapa wilayah di Indonesia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Cerminan pentingnya Indonesia bagi Australia salah
satunya tergambar dalam buku putih urusan luar negeri dan pertahanan tahun
1997. Buku tersebut menegaskan bahwa hubungan Indonesia Australia selalu
penting. Posisi strategis Indonesia menjembatani rute perdagangan Australia
dengan negara-negara ASEAN. Populasi dan posisi Indonesia di Asia Tenggara
menyebabkan pembangunan kemitraan bilateralnya patut untuk diperhitungkan.
Kerja sama telah berkembang baik dalam bidang ekonomi, teknis, pendidikan dan
budaya yang luas. Indonesia dan Australia sepakat untuk membuka lebar hubungan
kerja sama bilateral kedua negara, baik dalam bidang politik, keamanan,
ekonomi, dan pembangunan. Dengan terbentuknya <i>Free Trade Agreement </i>(FTA)
antara ASEAN dengan Australia dan New Zealand menjadikan landasan bagi
peningkatan dan penajaman hubungan bilateral perdagangan antara Indonesia dan
Australia dalam kerangka FTA bilateral.</span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Hubungan
antara Indonesia dan Australia dapat dikatakan sebagai hubungan bilateral yang
unik ( Nini Salwa Istiqamah .pdf ) dikatakan demikian karena dalam menjalin
kehidupan bertetangga terdapat dua sisi yang berbeda di antara keduanya dalam
satu sisi kerjasama yang kuat dapat mempererat hubungan di antara kedua negara
tersebut. Di sisi lain terdapat berbagai ancaman yang dapat mengakibatkan
kerenggangan di antara kedua negara tersebut. Hal ini dapat terjadi di
karenakan perbedaan ideologi politik, budaya, dan ras, serta tingkat
pembangunan dan teknologi yang sedang berkembang. Pasang surut hubungan kedua
negara inilah yang menjadi alasan tersendiri mengapa hubungan bilateral antara
kedua negara bertetangga ini di katakan sebagai hubungan yang unik. Melihat
latar belakang masalah tersebut, disini penulis akan membahas bagaimana
hubungan antara Indonesia dengan Australia selama masa Perdana Menteri Kevin
Rudd sejak 2007 hingga <span style="color: windowtext;">peralihan kekuasaannya
dan persaingannya dengan Julia Gillard yang saling merebutkan kekuasaan
meskipun dari partai yang sama yaitu Partai Buruh.</span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">B.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="color: windowtext;">Identifikasi Masalah</span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="color: windowtext;">Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan oleh
penulis berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap Hubungan bilateral
Australia – indonesia dalam perspektif hubungan ekonomi politik , maka dapat
dirumuskan identifikasi permasalahan mengenai hubungan bilateral tersebut yang
ada dalam penelitian ini adalah berbicara tentang sejauh mana segala kebijakan
– kebijakan yang telah dibuat dalam hubungan bilateral indonesia – australia
pada masa tahun 2007 sampai tahun 2013 atau di masa pemerintahan presiden
Indonesia yang ke-6 yaitu Susilo bambang yudhiyono.</span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: windowtext; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">C.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="color: windowtext;">Batasan masalah</span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
Untuk
membatasi agar penelitian ini tidak terlalu jauh dan luas dalam pembahasannya
maka penulis memberikan batasan. Berdasarkan latar belakang diatas, maka di
dalam penelitian atau makalah ini penulis hanya membuat batasan masalah
terhadap perspektif hubungan bilateral indonesia – Australia dalam hubungan
ekonomi politik sejauh tentang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kerjasama
kedua Negara baik pada masa pemerintahan presiden SBY dan pemerintahan di
Negara Australia. penulis membuat batasan ini karena disangkutpautkan dengan
kebijakan ekonomi politik luar negeri dengan Australia pada saat ini.<span style="color: windowtext;"></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: windowtext; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">D.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="color: windowtext;">Rumusan masalah</span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="color: windowtext;">Setelah dijelaskan identifikasi dan batasan masalah
pada penelitian penulis, maka rumusan masalah yang dapat dibuat adalah antara
lain :</span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: windowtext; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="color: windowtext;">Bagaimana hubungan
bilateral indonesia – australia pada dewasa ini ?</span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: windowtext; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="color: windowtext;">Bagaimana
kebijakan yang dibuat indonesia – australia dalam hubungan bilateral ekonomi
politik ?</span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
E.Tujuan Penelitian<span style="color: windowtext;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Secara garis besar, tujuan penelitian ini
dimaksudkan untuk :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">1.
Mengetahui kebijakan yang dibuat indonesia – australia dalam menjalin hubungan
bilateral ekonomi politik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">2.
Mengetahui bagaimana hubungan bilateral indonesia – australia pada dewasa ini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">3.Menganalisis
Prospek kerjasama Australia-Indonesia dalam hubungan bilateral ekonomi politik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">F.Manfaat
penelitian</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dengan adanya hasil penelitian ini, maka penelitian
ini diharapkan :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">1.
Memberi sumbangan pemikiran dan informasi bagi akademisi Ilmu Hubungan
Internasional, yaitu Dosen dan Mahasiswa dalam mengkaji Hubungan Kerjasama
Indonesia-Australia dalam bidang ekonomi politik</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">2.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan tambahan informasi,
pembelajaran dan pertimbangan bagi penstudi Ilmu Hubungan Internasional
utamanya dalam kajian kerjasama bilateral antara 2 (dua) Negara.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">3.
Penelitian memberikan gambaran dan wawasan lebih luas lagi terutama dalam
ekonomi politik luar negeri dalam hubungan internasional hubungan bilateral
khususnya antara dua Negara tetangga ini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">BAB
II</span></b></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">KAJIAN
PUSTAKA</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">A.Kerangka
Teoritis</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam mengkaji hubungan kerjasama bilateral
Indonesia dan Australia tentunya dibutuhkan konsep dan teori untuk
menganalisis. Salah satu teori yang digunakan untuk menganalisis adalah teori
kerjasama internasional. Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya bahwa hampir
semua negara tidak mampu memenuhi seluruh kebutuhannya sendiri sehingga perlu
bekerja sama dengan Negara lain. Mengenai kerjasama internasional, Koesnadi
Kartasasmita mengatakan bahwa: “Kerjasama internasional merupakan suatu
keharusan sebagai akibat adanya hubungan interdependensi bertambah kompleksnya
kehidupan manusia dalam masyarakat Internasional”.Kerjasama dalam konteks
hubungan internasional terbagi menjadi kerjasama bilateral dan kerjasama
multilateral.
Kerjasama bilateral adalah suatu kerjasama antara dua negara dalam
bidang-bidang tertentu. Kerjasama bilateral antara dua negara juga mempunyai
prinsip yang saling menguntungkan, saling menghargai dan saling menghormati
satu sama lain dalam langkah pengambilan kebijakan di negaranya masing-masing.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sedangkan kerjasama multilateral adalah
kerjasama yang dilakukan oleh lebih dari dua negara atau beberapa negara.
Hubungan kerjasama antara Indonesia dan Australia merupakan salah satu bentuk
hubungan bilateral. Didi Krisna dalam kamus politik internasionalnya mengatakan
bahwa ; “Hubungan bilateral adalah keadaan yang menggambarkan adanya hubungan
yang saling mempengaruhi atau terjadi hubungan timbal balik antara dua pihak
atau dua Negara”.
Sedangkan Juwondo mendefinisikan hubungan bilateral sebagai berikut : Hubungan
bilateral sebagai hubungan interaksi antar dua negara yang dikembangkan dan
dimajukan dengan menghormati hak-hak kedua negara untuk melakukan berbagai
kerjasama pada aspek-aspek kehidupan berbangsa dan bernegara tanpa mengabaikan
atau mengucilkan keberadaan negara tersebut serta menunjukkan dan memberikan
nilai tambahan yang menguntungkan dari hubungan bilateral itu. Hubungan
bilateral memiliki beberapa kelebihan antara lain kerjasama ini cenderung mudah
dilakukan karena negara yang terlibat hanya 2 (dua) dan aturan tidak begitu
kompleks. Hasil dari kerjasama bilateral pada umumnya menghasilkan sebuah
transaksi yang berulang-ulang melalui aktifitas perdagangan dan investasi.
internasional. Secara umum, Dalam ekonomi politik internasional dijelaskan
mengenai motivasi pemberian bantuan luar negeri ini, seperti dikutip dalam buku
<i>Ekonomi Politik Internasional: Studi</i> <i>Pengenalan Umum, </i>Yanuar
Ikbar mengatakan bahwa alasan pemberian bantuan oleh suatu negara atau
institusi tertentu, terutama adalah self interest politik, strategi dan ekonomi.
Sekalipun pada umumnya alasan itu berupa motivasi moral, bantuan kemanusiaan
atau bantuan untuk kesinambungan proses hubungan komplementasi dan pembangunan
pihak lain. Namun demikian sulit ditemukan bukti-bukti sejarah perkembangan
bantuan luar negeri selama periode tertentu yang menunjukkan bahwa negara donor
atau institusi-institusi kredit internasional membantu tanpa mengharapkan keuntungan
tertentu. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kerjasama</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> internasional
dapat terjadi karena setiap negara tidak bisa hidup sendiri, sehingga setiap
negara akan menjalin kerja sama dengan cara tukar-menukar barang produksi. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kerjasama</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> internasional
merupakan salah satu bentuk kerja sama ekonomi antarnegara. Setiap negara di
dunia semakin sadar akan perlunya kerja sama antarbangsa, tidak hanya terbatas
pada perdagangan saja, akan tetapi meluas pada usaha-usaha untuk ikut aktif
dalam pembangunan ekonomi. Atas kesadaran tersebut, maka banyak muncul
bermacam-macam lembaga kerja sama ekonomi baik dalam bentuk bilateral regional,
maupun internasional</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">. Ekonomi internasional a</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">dalah ekonomi yang membahas akibat saling ketergantungan antara
negara-negara di </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">dunia</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">, baik dari
segi perdagangan internasional maupun pasar kredit internasional. Ekonomi
Internasional adalah Sebagai cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari dan
menganalisis tentang transaksi dan permasalahan Ekonomi Internasional
(Eksport-Import) yang meliputi perdagangan dan keuangan atau moneter serta
organisasi ekonomi (Swasta maupun Pemerintah) dan kerjasama ekonomi antar
negara.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span>
</div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
B. Kerangka
Berpikir </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam
penelitian ini menggunakan konsep dan teori kerjasama internasional antara
indonesia – Australia dalam hubungan bilateral khususnya bagian ekonomi politik
antar dua Negara bertetangga ini. Banyak orang yang selama ini salah memahami
ekonomi politik, seolah-olah ekonomi politik itu sama dengan politik ekonomi.
Bahkan cenderung dalam pendefinisian ekonomi politik diartikan secara kata
perkata atau digunakan untuk menganalisa dua bidang kajian yaitu ekonomi dan
politik. Padahal analisa ekonomi politik bukanlah analisa yang mendikotomikan
antara ekonomi dan politik karena keduanya tidak bisa dipertemukan. Wilayah
kajian ekonomi dan politik terpisah jauh sehingga sulit untuk menyatukan dua
bidang tersebut. Menurut Erani perbedaan terpenting dari pendekatan ekonomi
politik dan ekonomi murni adalah dalam pandangannya tentang struktur kekuasaan
yang ada dalam masyarakat. Ekonomi politik percaya bahwa struktur kekuasaan
akan mempengaruhi pencapaian ekonomi, sebaliknya ekonomi murni menganggap
struktur kekuasaan didalam masyarakat adalah given. Merujuk dari apa yang
dipaparkan oleh Erani maka dapat di simpulkan bahwa ekonomi poitik memiliki
cara pandang yang berbeda dengan ekonomi murni. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ekonomi Politik Internasional dalam Perspektif
Liberal Ekonomi Politik Internasional Ekonomi dan politik merupakan dua hal
yang terpisah dalam studi akademisnya namun juga masih memiliki hubungan di
antara keduanya. Politik seringkali dipengaruhi oleh aspek ekonomi dalam setiap
pengambilan kebijakannya, begitu pula ekonomi yang tidak bisa lepas dari faktor
politik dalam eksistensinya di suatu wilayah. International Political Economy
atau Ekonomi Politik Internasional (EPI) merupakan sebuah studi yang berkembang
pada pertengahan kedua abad XX. Studi ini mengaitkan celah antara ekonomi dan
politik dengan referensi khusus untuk struktur, proses, dan interaksi dalam
level internasional (Evans & Newnham, 1998, hal. 271). EPI kontemporer
didefinisikan sebagai hasil interaksi antara lingkungan politik dan ekonomi
yang melibatkan aktor-aktor negara dan non-negara pada tingkat nasional dan
tingkat internasional (Leiteritz, 2005, hal. 53). </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ekonomi dalam kerangka ideologisnya menentukan
perspektif pertentangan bahwa individu harus memiliki kaitan dengan implikasi
sistem pasar bagi masyarakat domestik dan internasional. Dari sini kemudian
dikembangkan pendekatan dan teori untuk menjelaskan fenomena-fenomena dalam
studi EPI. Para penstudi menghasilkan banyak teori untuk menjelaskan hubungan
antara ekonomi dan politik, dengan empat pendekatan besar, yaitu merkantilisme,
liberalisme, reformatif, dan Marxisme. Selain ini, ada pendekatan-pendekatan
lain yang juga bisa menafsirkan fenomena interseksi ekonomi dan politik. Ideologi
liberalisme yang berpandangan positif terhadap manusia mengilhami teori
liberalisme ekonomi. Liberalisme ekonomi yang dikembangkan oleh Adam Smith
memiliki asumsi bahwa ekonomi dan politik ada dalam lingkaran yang berbeda dan
oleh karenanya pasar seharusnya tidak diintervensi oleh politik (Gilpin,
1987, h</span></span><span class="l6"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">al. 26). </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ekonomi liberal merupakan doktrin
dan serangkaian prinsip dalam mengatur pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan
individu (Gilpin, 1987, hal. 27). </span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Karena
itu menurut Caporaso ketika ilmu politik dan ilmu ekonomi disatukan secara
konseptual, maka ekonomi politik tidak dapat lagi dipandang sebagai hubungan
antara dua jenis telaah yang berbeda. Karena itu secara umum kajian ekonomi
politik adalah mengaitkan seluruh penyelenggaraan politik , baik yang
menyangkut aspek, proses maupun kelembagaan dengan kegiatan ekonomi yang
dilakukan oleh masyarakat maupun yang di introdusir oleh pemerintah. Karena itu
harus dipahami bahwa pendekatan ini meletakan bidang politik subordinat
terhadap ekonomi, artinya bahwa instrument-instrumen ekonomi seperti mekanisme
pasar, harga dan investasi dianalisa dengan mempergunakan setting politik
dimana kebijakan atau peristiwa ekonomi tersebut terjadi. Ekonomi politik
percaya bahwa struktur kekuasaan akan mempengaruhi pencapaian ekonomi,
sebaliknya ekonomi murni menganggap struktur kekuasaan didalam masyarakat
adalah given. Merujuk dari apa yang dipaparkan oleh Erani maka dapat di
simpulkan bahwa ekonomi poitik memiliki cara pandang yang berbeda dengan
ekonomi murni. Karena itu menurut Caporaso ketika ilmu politik dan ilmu ekonomi
disatukan secara konseptual, maka ekonomi politik tidak dapat lagi dipandang
sebagai hubungan antara dua jenis telaah yang berbeda.<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5192429676906753690#_ftn8" name="_ftnref8" style="mso-footnote-id: ftn8;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;">[8]</span></span></span></span></a></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Sejalan
dengan Erani, Rachbini menegaskan bahwa yang dipelajari dalam ilmu ekonomi
politik adalah bagaimana sistem kekuasaan dan pemerintahan dipakai sebagai
instrument atau alat untuk mengatur kehidupan sosial atau sistem ekonomi.
Proses ekonomi dengan pendekatan seting politik ini tidak bisa dilakukan dengan
pendekatan politik maupun pendekatan ekonomi. Fokus dari studi ekonomi politik
adalah fenomena-fenomena ekonomi secara umum, yang bergulir serta dikaji
menjadi lebih spesifik, yakni menyoroti interaksi antara faktor-faktor ekonomi
dan faktor-faktor politik. Namun, dalam perkembangan yang berikutnya, istilah
ekonomi politik selalu mengacu pada adanya interaksi antara aspek ekonomi dan
aspek politik.. Pendekatan ekonomi politik yang lebih komprehensif ini justru
menjadi daya tarik tersendiri bagi ilmu ekonomi politik. Bahkan banyak pakar
yang menganggap pendekatan ekonomi politik lebih baik, terutama dalam
menganalisa peristiwa dan fenomena yang tinggi kadar campuran ekonomi dan
politiknya.</div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">BAB III</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">METODOLOGI PENELITIAN</span></b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">A.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Metodologi
Penelitian</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif
yang bertujuan untuk memaparkan atau menjelaskan kembali bagaimana hubungan
bilateral antar Australia- RI dalam perspektif hubungan ekonomi politik dengan
batasan pada pemerintahan presiden SBY di indonesia ( 2007- 2010 ) dimana menurut
cresswell (1998) pendekatan kualitatif adalah suatu peoses penelitian dan
pemahaman yang berdasarkan fenomena alam dan masalah manusi. Karena metode
penelitian kualitatif lebih bersifat pengujian dan pengembangan maka
pengumpulan data bisa dengan wawancara ataupun observatif partisipatif.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dan dalam penyelesaian hasil penelitian ini, penulis
mengandalkan data – data primer dan sekunder sebagai acuan yaitu data – data
yang yang sudah dipublikasi oleh pihak atau instansi lain. Data ini dilakukan
dengan studi kepustakaan untuk dapat lebih memahami tentan hubungan kedua
Negara bertetangga ini pada masa pemerintahan SBY di indonesia dan Kevin Rudd
di Australia. Sumber – sumber tersebut dapat berupa jurnal , buku- buku yang
berhubungan dengan topic, serta artikel – artikel yang mendukung, kemudian dari
internet dan berita serta penerbit – penerbit lainnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">B.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tehnik
Pengumpulan Data</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Di
dalam penelitian kualitatif terdapat latar belakan masalah yang diteliti dan
alasan penelitian dilakukan, jadwal penelitian, tehnik pengumpulan data ,
rancangan prosedur analisa data, dsb. Tehnik pengumpulan data merupakan langkah
yang paling strategis dalam penelitian. Hal ini karena tujuan utama dari
penelitian itu sendiri yaitu untuk memperoleh data. Dengan demikian tanpa pengumpulan
data , peneliti tidak dapat memperoleh data yang memenuhi standart yang
ditetapkan. adapun tehnik pengumpulan data di penelitian ini ialah dengan
menyatukan data – data kepustakaan baik dari satu universitas hingga ke
universitas lainnya untuk mencari sumber yang lebih banyak lagi, serta data
dari artikel dan journal.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">C.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Variabel
Penelitian</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Variabel
penelitian yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah variabel dependent
dan independent. dimana pada penelitian ini, penulis tidak hanya mengkaji tentang
bagaimana kerjasama kedua Negara tersebut tetapi juga di sangkutpautkan dengan
pada masa- masa pemimpin yang memengang kekuasaan dewasa ini, atau membahas
juga perkembangan nya ataupun perbedaan yang terjadi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">D.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tehnik
Anaslisis Data</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Teknik
analisis data yang digunakan dalam tulisan ini adalah teknik analisis data yang
bersifat kualitatif. Dengan teknik ini, data yang relevan dikumpulkan kemudian
sianalisis secara kualitatif atau studi literatur yakni dengan menghubungkan
fenomena-fenomena yang satu dengan yang lainnya untuk menarik kesimpulan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none; text-indent: 18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">BAB IV</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 144.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">ANALISIS PEMBAHASAN</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #231f20; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Politik luar negeri suatu bangsa
dilakukan dalam rangka meraih tujuan nasionalnya (Morgenthou, 1993). Ini
biasanya dicapai melalui berbagai instrumen kebijakan luar negeri, dan di era
globalisasi seperti sekarang, efektivitas politik luar negeri suatu bangsa
beserta instrumen kebijakan yang menopangnya tidak lagi ditentukan oleh
kekuatan-kekuatan konvensional, tetapi juga aktor-aktor baru yang melampaui
lintas batas global. Di sini, ada batas-batas dalam system politik yang berasal
dari lingkungan internasional dan global (Winarno, 2008) yang pada akhirnya
berpengaruh terhadap “kinerja” sistem politik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Indonesia dan Australia adalah dua negara dalam dua
benua yang berbeda, yaitu Benua Asia dan Benua Australia. Indonesia sendiri
merupakan bagian dari Benua Asia yang terdiri dari berbagai pulau dan membentuk
sebuah negara dengan jumlah penduduk ratusan juta orang, lain halnya dengan
Australia yang merupakan benua yang berbentuk pulau yang memiliki wilayah yang
luas dan terletak diantara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, serta diapit
oleh kepulauan Asia Tenggara dan daratan Kutub Selatan. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Indonesia memang memberi kesan khusus di
bidang ekonomi, di antaranya adalah tingkat pertumbuhan ekonomi pesat yang
terjadi pada l5 tahun terakhir sebelum terkena krisis moneter, kesempatan kerja
yang diciptakan oleh pertumbuhan ekonomi tersebut dan sebagai akibatnya
meningkatkan taraf kehidupan. Khu:us hubungan perdagangan bilateral Australia dengan
lndonesia, nilainya telah mencapai 3 miliar dollar Australia atau sekitar 462
triliun rupiah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Australia dan Indonesia adalah anggota Perserikatan
Bangsa-bangsa dan Organisasi-Organisasi Internasional lainnya seperti komisi
ekonomi untuk Asia dan Timur dan Bank Pembangunan Asia (ADB). Kedua negara
tersebut sudah dipilih sebagai anggota bukan parlemen Dewan Keamanan PBB untuk
tahun 1973/1975. Ekonomi dapat berpengaruh dalam politik internasional, tidak
hanya melalui bantuan luar negeri, namun menurut Holstiada
beberapa teknik yang mampu mengubah sikap suatu negara terhadap negara lain
seperti berikut ini :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">1.Bea.
Hampir semua barang buatan luar negeri yang dijual di dalam negeri akan
dikenakan pajak untuk meningkatkan penerimaan negara, melindungi pengusaha
dalam negeri dari persaingan dengan barang asal luar negeri, atau alasan
ekonomi dalam negeri lainnya. Bea bisa digunakan secara efektif sebagai
perangkat pembujuk atau sangsi, pada saat negara berusaha</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">memperoleh
atau kehilangan pasaran penting untuk produk dalam negerinya yang disebabkan
manipulasi fluktuasi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-style: italic;">2<i>. </i></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kuota. Untuk mengawasi
impor beberapa jenis barang komoditi, pemerintah akan menetapkan kuota
(penjatahan) daripada menentukan bea masuk (bea bisa ditetapkan untuk jenis
barang yang masuk atas dasar kuota). Berdasarkan kebijakan seperti itu, para <i>supplier
</i>biasanya mengirim barangnya dengan harga yang layak, tetapi diizinkan
menjual barangnya dalam jumlah tertentu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-style: italic;">3.<i> </i></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Boikot. Boikot
perdagangan dilakukan oleh pemerintah dengan menghapuskan impor, baik barang
komoditi tertentu atau semua jenis barang ekspor yang dijual oleh negara yang
dijadikan sasaran kebijakan boikot. Pemerintah yang tidak memiliki perusahaan
negara, biasanya akan melakukan boikot dengan mengharuskan importir swasta
memperoleh surat izin untuk membeli barang komoditi dari negara yang diboikot.
Jika importir tidak mengikuti keharusan tersebut, setiap barang yang dibeli
dari luar negeri akan disita dan importir tersebut bisa dituntut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-style: italic;">4. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Embargo. Pemerintah yang berusaha
mencabut barang impor dari Negara tertentu, akan melarang para pengusaha dalam
negeri melakukan transaksi dengan lembaga perdagangan dari negara yang
dikenakan embargo. Tindakan embargo dapat dilakukan terhadap jenis barang
tertentu, seperti komoditi strategis atau seluruh jenis barang yang biasa
dijual oleh para pengusaha dalam negeri ke negara yang dikenakan embargo.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Salah satu tantangan yang muncul dalam hubungan
kedua negara adalah bagaimana kedua negara menghormati apa yang termaksud dalam
Lombok Treaty serta nelayan Indonesia yang kerap kali di tangkap di perairan
Australia. selain itu, titik terlemah dari hubungan Indonesia dan Australia
sebenarnya terletak pada hubungan ekonomi. Berdasarkan wawancara dengan Ikarar
Nusa Bakti, alasan mengapa titik terlemah hubungan kedua negara adalah bidang
ekonomi karena keduanya belum berimbang dalam bidang perdagangan. Indonesia
masih mengalami defisit dalam hal perdagangan dengan Australia. Indonesia
merupakan tujuan Ekspor kedealapan bagi Australia, sementara Australia hanya
berada di urutan kesebelas tujuan ekspor Indonesia.Hal
tersebut di atas menjadi peluang untuk mencari terobosan baru dalam bidang
ekonomi yang dapat menjadi perekat hubungan kedua negara. peluang kerjasama
Indonesia-Australia juga masih terbuka lebar dalam bidang ekonomi,
social-budaya, pendidikan dan sebagainya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kebijakan
Era pemerintahan Presiden SBY di indonesia dan Kevin Rudd di Australia
kerjasama bilateral antar australia dan indonesia juga tidak bisa lepas dari
bidang ekonomi, berbagai bentuk kerjasama dimaksudkan untuk kemajuan
perekonomian bangsa. Hubungan kerjasama kedua negara kian penting, meningkatnya
kerja sama di bidang ekonomi ini bisa di lihat pada tahun 2007-2008, ekspor
australia ke indonesia tercatat us$ 4,5 miliar. Impor australia dari indonesia
mencapai us$ 5,3 miliar. Indonesia menempati posisi ke-11 sebagai mitra dagang
australia, dengan pangsa pasar 2,2 persen. Australia sendiri berada di posisi
ke-8 tujuan ekspor indonesia, sedangkan indonesia menempati posisi ke-9.</span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Tsunami
yang melanda nangroe aceh darussalam (nad) memberikan kerugian yang sangat
banyak bagi indonesia, pembangunan demi pembangunan dilakukan oleh indonesia
secara bertahap. Era kevin rudd, australia akan membantu meneguhkan penguatan
pembangunan lima tahun dengan indonesia untuk membantu menangani kemiskinan dan
memajukan perdamaian, stabilitas, serta kemamuran kawasan. Program pertama yang
didanai dalam kemitraan pembangunan yang telah diperkuat ini adalah program
kesehatan ibu dan bayi baru lahir senila 49 juta dollar australia<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5192429676906753690#_ftn14" name="_ftnref14" style="mso-footnote-id: ftn14;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;">[14]</span></span></span></span></a>.Kevin
rudd ingin mengulang masa-masa indah hubungan bilateral dengan indonesia yang
akhir-akhir ini memanas karena beberapa kasus yang muncul. Kevin rudd melihat
pembangunan yang ada di indonesia meningkat dan menarik perhatiannya. </div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Sejak
krisis ekonomi menimpa indonesia, kevin rudd melihat perkembangan yang
signifikan dari indonesia dalam mengatasi masalah tersebut. Indonesia adalah
negara demokrasi terbesar di asia setelah india, indonesia juga merupakan
negara dengan penduduk muslim terbesar di asia. Kerjasama ekonomi indonesia dan
australia diperkuat lagi dengan adanya perjanjian kerjasama perdagangan bebas (<i>free
trade agreement</i>/fta). Fakta ini pada nantinya bertujuan untuk membantu
meningkatkan nilai ekspor barang indonesia ke australia dengan akses pasar yang
lebih baik. Produk unggulan indonesia adalah kayu dan kertas, elektronik, produk
kimia, dan produk pertanian (kakao dan karet).
</div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Berbagai
kebijakan yang di lakukan oleh rudd demi terciptanya kemitraan bagi indonesia
memberikan alasan kuat bahwa australia kini lebih serius dalam menjalin
hubungan bilateral dengan indonesia. Rudd sendiri dalam kunjungan tahunan
kenegaraan pada tahun 2013, mengatakan bahwa presiden yuudhoyono adalah orang
yang mampu mengubah ekonomi indonesia semakin berkembang, selama masa
kepemimpinannya serta menjadikan ekonomi di indonesia menjadi lebih stabil. Kunjungan
kevin rudd ke indonesia pada pertengahan 2013 di bogor, presiden yudhoyono dan
pm kevin rudd menyepakati kerjasama ekonomi politik. Dalam pertemuan tersebut
presiden yudhoyono menyampaikan, “meski kita meningkatkan produksi dalam negeri
tetapi ada kekurangan untuk memenuhi kebutuhan rakyat kita. Dalam konteks itu
kita masih menjaga kerja sama dengan australia”</div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Indonesia merupakan negara transit bagi
manusia perahu/pencari suaka yang hendak berlayar ke negara tujuan mereka,
Australia. Sejak Australia dipimpin oleh Tony Abbott terhitung 2013 lalu,
pemerintahan Australia memang membuat kebijakan yang sangat keras terhadap
penyelesaian masalah manusia perahu. Pemerintahan Abbott sendiri menerjemahkan
manusia perahu sebagai isu yang serius bagi keamanan nasional mereka. Meskipun
pandangan terhadap Australia diangkat menjadi pertanyaan debat salah satu
kandidat, namun nampak jelas bahwa isu mengenai pencari suaka tidak akan
menjadi prioritas siapapun yang akan menjadi pemimpin di pemerintah Indonesia
empat tahun mendatang. Namun, besar kemungkinan kerjasama manusia perahu ini
akan terus berlanjut. </div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Apalagi
bila mengingat kandidat Prabowo/Hatta yang ingin melanjutkan politik luar
negeri SBY dimana SBY juga melakukan kerjasama menangani masalah manusia perahu
dengan Australia. Jika Jokowi yang terpilih, isu pencari suaka boleh jadi bukan
prioritas bagi kebijakan luar negeri Indonesia, akan tetapi, pengamanan
perairan Indonesia besar kemungkinan akan lebih ketat dibandingkan pemerintahan
sebelumnya. Hal ini berkaitan dengan keinginan Jokowi untuk menjadikan negara
Indonesia sebagai poros maritim dunia, sehingga dengan otomatis pemerintahan
Indonesia nanti akan menaruh perhatian terhadap perpindahan imigran ilegal yang
melewati perairan Indonesia.Masalah pencari suaka dengan menggunakan perahu
sesungguhnya tidak dapat diselesaikan hanya melalui kerjasama Indonesia dan
Australia saja. Australia harus mengajak serta negara asal para imigran untuk
mengatasi permasalahan ini. Daripada menuntut Indonesia – yang tanpa masalah
pencari suaka saja sudah kerepotan dengan masalah-masalah domestik negara
tersebut.</div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Dalam
sektor sumber daya, kini lndonesia mengakui Australia sebagai salah satu
pemasok dunia yang terkemuka dari keahlian dan perlengkapan yang paling modern.
lndonesia sekarang memandang Australia sebagai suatu negara tambang dan bukan
hanya negara yang menghasilkan barang-barang mineral. Hal ini disebabkan oleh
kenyataan, Australia sekarang mengekspor perlengkapan pertambangan, teknologi
dan jasa ke lndonesia lebih dari 250 juta dollar AS per tahunnya mengherankan
bahwa lndonesia memperoleh peringkat pertama oleh industry pertambangan di masa
yang akan datang (Jackson. 1996: 12 ,14)<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5192429676906753690#_ftn17" name="_ftnref17" style="mso-footnote-id: ftn17;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;">[17]</span></span></span></span></a>.</div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Negara
Australia mungkin merupakan negara produsen paling kompetitif di seluruh dunia
dalam memproduksi hasil-hasil pertanian, mineral dan energi. Seperti terlihat
bahwa sebuah lembaga pendanaan Austarlia menawarkan kualitas pendanaan bagi
para pengusaha eksportir lndonesia, hal ini ditujukan untuk meningkatkan volume
perdagangan.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Selain kerjasama ekonomi antar kedua
Negara bertetangga ini , indonesia – Australia juga mempunyai hubungan kerjasama
pendidikan yang membantu factor ekonomi tersebut. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kerjasama
dalam bidang pendidikan didasari oleh latar belakang sumber daya (fisik-geografis,
sosial, ekonomi) yang banyak memiliki perbedaan antara kedua negara, sehingga
dengan adanya kerjasama tersebut akan memberikan kesamaan perhatian (<i>common
interest</i>) atau kepentingan bersama seperti dalam menjaga stabilitas
keamanan kawasan, kepentingan ekonomi, menghindari konflik antara Negara serta
perasaan saling mempercayai dan saling menghormati kedua negara dalam aspejk
social budaya. Kerjasama tersebut tidak hanya memberikan manfaat berupa materi
(seperti: pembangunan fisik prasarana pendidikan, dan manfaat ekonomi lainnya),
namun bisa pula dalam bentuk peningkatan kapasitas (peningkatan hubungan
bilateral, peningkatan kapasitas layanan pendidikan kedua negara), bertambahnya
akses (seperti untuk lebih memahami kondisi sosial budaya kedua negara), serta
saling menguntungkan atau <i>mutual benefit </i>yaitu kerjasama memberi manfaat
pada kedua negara baik Indonesia dan Australia</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">BAB
V</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">PENUTUP</span></b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo4; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kesimpulan
</span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
Hubungan
antara Indonesia dan Australia dapat dikatakan sebagai hubungan bilateral yang
unik ( Nini Salwa Istiqamah .pdf ) dikatakan demikian karena dalam menjalin
kehidupan bertetangga terdapat dua sisi yang berbeda di antara keduanya dalam
satu sisi kerjasama yang kuat dapat mempererat hubungan di antara kedua negara
tersebut. Di sisi lain terdapat berbagai ancaman yang dapat mengakibatkan
kerenggangan di antara kedua negara tersebut. Hal ini dapat terjadi di
karenakan perbedaan ideologi politik, budaya, dan ras, serta tingkat
pembangunan dan teknologi yang sedang berkembang. Pasang surut hubungan kedua
negara inilah yang menjadi alasan tersendiri mengapa hubungan bilateral antara
kedua negara bertetangga ini di katakan sebagai hubungan yang unik. Melihat
latar belakang masalah tersebut, disini penulis akan membahas bagaimana
hubungan antara Indonesia dengan Australia selama masa Perdana Menteri Kevin
Rudd sejak 2007 hingga <span style="color: windowtext;">peralihan kekuasaannya
dan persaingannya dengan Julia Gillard yang saling merebutkan kekuasaan
meskipun dari partai yang sama yaitu Partai Buruh</span>.</div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
Hasil
dari kerjasama bilateral pada umumnya menghasilkan sebuah transaksi yang
berulang-ulang melalui aktifitas perdagangan dan investasi. internasional. <span class="a">Ekonomi Politik Internasional dalam Perspektif Liberal Ekonomi Politik
Internasional Ekonomi dan politik merupakan dua hal yang terpisah dalam studi
akademisnya namun juga masih memiliki hubungan di antara keduanya. </span>Kebijakan
Era pemerintahan Presiden SBY di indonesia dan Kevin Rudd di Australia
kerjasama bilateral antar australia dan indonesia juga tidak bisa lepas dari
bidang ekonomi, berbagai bentuk kerjasama dimaksudkan untuk kemajuan
perekonomian bangsa. Hubungan kerjasama kedua negara kian penting, meningkatnya
kerja sama di bidang ekonomi ini bisa di lihat pada tahun 2007-2008, ekspor
australia ke indonesia tercatat us$ 4,5 miliar. Impor australia dari indonesia
mencapai us$ 5,3 miliar. Indonesia menempati posisi ke-11 sebagai mitra dagang
australia, dengan pangsa pasar 2,2 persen. Australia sendiri berada di posisi
ke-8 tujuan ekspor indonesia, sedangkan indonesia menempati posisi ke-9.<span style="color: windowtext;"></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
Sejak
krisis ekonomi menimpa indonesia, kevin rudd melihat perkembangan yang
signifikan dari indonesia dalam mengatasi masalah tersebut. Indonesia adalah
negara demokrasi terbesar di asia setelah india, indonesia juga merupakan
negara dengan penduduk muslim terbesar di asia. Kerjasama ekonomi indonesia dan
australia diperkuat lagi dengan adanya perjanjian kerjasama perdagangan bebas (<i>free
trade agreement</i>/fta). Fakta ini pada nantinya bertujuan untuk membantu
meningkatkan nilai ekspor barang indonesia ke australia dengan akses pasar yang
lebih baik. Produk unggulan indonesia adalah kayu dan kertas, elektronik,
produk kimia, dan produk pertanian (kakao dan karet). Indonesia merupakan
negara transit bagi manusia perahu/pencari suaka yang hendak berlayar ke negara
tujuan mereka, Australia. Sejak Australia dipimpin oleh Tony Abbott terhitung
2013 lalu, pemerintahan Australia memang membuat kebijakan yang sangat keras
terhadap penyelesaian masalah manusia perahu. </div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
Pemerintahan
Abbott sendiri menerjemahkan manusia perahu sebagai isu yang serius bagi
keamanan nasional mereka. Meskipun pandangan terhadap Australia diangkat
menjadi pertanyaan debat salah satu kandidat, namun nampak jelas bahwa isu
mengenai pencari suaka tidak akan menjadi prioritas siapapun yang akan menjadi
pemimpin di pemerintah Indonesia empat tahun mendatang. Namun, besar
kemungkinan kerjasama manusia perahu ini akan terus berlanjut. Negara Australia
mungkin merupakan negara produsen paling kompetitif di seluruh dunia dalam
memproduksi hasil-hasil pertanian, mineral dan energi. Seperti terlihat bahwa
sebuah lembaga pendanaan Austarlia menawarkan kualitas pendanaan bagi para
pengusaha eksportir lndonesia, hal ini ditujukan untuk meningkatkan volume
perdagangan.</div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
Kerjasama
tersebut tidak hanya memberikan manfaat berupa materi (seperti: pembangunan
fisik prasarana pendidikan, dan manfaat ekonomi lainnya), namun bisa pula dalam
bentuk peningkatan kapasitas (peningkatan hubungan bilateral, peningkatan
kapasitas layanan pendidikan kedua negara), bertambahnya akses (seperti untuk
lebih memahami kondisi sosial budaya kedua negara), serta saling menguntungkan
atau <i>mutual benefit </i>yaitu kerjasama memberi manfaat pada kedua negara
baik Indonesia dan Australia.</div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
Sejauh
hubungan indonesia – Australia dalam perspektif ekonomi politik dalam masa
pemerintahan presiden SBY di indonesia dimana SBY juga melakukan kerjasama
menangani masalah manusia perahu dengan Australia, jauh lebih berkembang daalam
politik luar negeri. <span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kondisi
perekonomian Indonesia pada masa pemerintahan SBY mengalami perkembangan yang
sangat baik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh pesat di tahun 2010 seiring
pemulihan ekonomi dunia pasca krisis global yang terjadi sepanjang 2008 hingga
2009. Terbukti, perekonomian Indonesia mampu bertahan dari ancaman pengaruh
krisis ekonomi dan finansial yang terjadi di zona Eropa. Kinerja perekonomian
Indonesia akan terus bertambah baik, tapi harus disesuaikan dengan kondisi
global yang sedang bergejolak.</span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
B.
Saran </div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="color: windowtext;">Hubungan bilateral indonesia – Australia dalam
perspektif ekonomi politik sejauh ini berkembang pesat, disbanding pada masa
jokowi yang mengalami kemerosotan politik luar negeri pasca hukuman mati,
membuat hubungan kedua Negara ini terasa renggang walaupun pada akhirnya tetap
berjalan dengan seperti biasanya. mengenai fenomena hubungan ekonomi politik,
diharapkan lebih terjalin dan erat kerjasamanya baik melalui ekspor-impor,
pencarian suaka, serta<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>di bidang
pendidikan. </span>Kerjasama tersebut tidak hanya memberikan manfaat berupa
materi (seperti: pembangunan fisik prasarana pendidikan, dan manfaat ekonomi
lainnya), namun bisa pula dalam bentuk peningkatan kapasitas (peningkatan
hubungan bilateral, peningkatan kapasitas layanan pendidikan kedua negara),
bertambahnya akses (seperti untuk lebih memahami kondisi sosial budaya kedua
negara), serta saling menguntungkan atau <i>mutual benefit </i>yaitu kerjasama
memberi manfaat pada kedua negara baik Indonesia dan Australia.</div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="Default" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">DAFTAR PUSTAKA</b></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: windowtext; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">A.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="color: windowtext;">Buku :</span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="color: windowtext;">Abimanyu, Anggito. 2000. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ekonomi Indonesia Baru Kajian Dan Alternative Solusi Menuju Pemulihan.</i>
Jakarta :Pt. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia</span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="color: windowtext;">Bakry, Umar Suryadi. 1999. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pengantar Hubungan Internasional</i>. Jakarta : Jayabaya University
Press</span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="color: windowtext;">Chauvel, Richard, Dkk. 2005. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Indonesia- Australia Tantangan Dan Kesempatan Dalam Hubungan Politik
Bilateral</i>. Jakarta : Granit 2005</span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="color: windowtext;">Kitley, Philips, Dkk.1989. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Australia Di Mata Indonesia</i>. Jakarta : Gramedia</span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: windowtext; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">B.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="color: windowtext;">artikel :</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: windowtext;">http://www.politik</span>luarnegeri
indonesia masa sby.html</div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: windowtext;">https://www.academia.edu/9555747/Ekonomi_Politik_Internasional_dalam_PerspektifLiberal</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: windowtext;">http://whrtinisaputri.blogspot.co.id/2015/06/krisis-ekonomi-pada-masa-pemerintahan.html</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: windowtext;">http://rodlial.blogspot.co.id/2014/02/makalah-ekonomi-internasional.html</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.2pt;">
<span lang="IN" style="border: none windowtext 1.0pt; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; padding: 0cm;">Hudaidah.
2004.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i><span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;">Sejarah Australia dan Oce</span></i></span><i><span style="border: none windowtext 1.0pt; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; padding: 0cm;">a</span></i><i><span lang="IN" style="border: none windowtext 1.0pt; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; padding: 0cm;">nia</span></i><span lang="IN" style="border: none windowtext 1.0pt; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; padding: 0cm;">.
Palembang: FKIP Sejarah Universitas Sriwijaya</span><span style="border: none windowtext 1.0pt; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; padding: 0cm;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">http://anis-permata.blogspot.co.id/2014/08/kondisi-perekonomian-indonesia-pada.html</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">C.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Journal :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Widiyanti, Danar. Jurnal Pendidikan
Dan Sejarah Istoria. September 2012, Vol 2.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kebijakan Ekonomi Australia Masa Paul Keating: Hubungannya Dengan
Indonesia.</i>Tanggal 26 November. Pukul 15.21 Wib</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Istiqamah, Nini Salwah. Skripsi </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kerjasama Australia-Indonesia Dalam
Bidang Ekspor Impor Daging Sapi</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.Ltanggal 26 November
2015. Pukul 15.23 Wib.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Utariah,
Dewi. <i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="mso-bidi-font-weight: bold;">Ekonomi Sebagai Instrumen Politik Luar Negeri.Pdf.2007</span></i><span style="mso-bidi-font-weight: bold;">. Tanggal 30 N0vember. Pukul 10.52 Wib.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold;">Wiyatiningrum, Dwi Ana. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Skripsi Hubungan Bilateral Indonesia Dan Australia Pada Masa Perdana
Menteri Kevin Rudd (2007-2013).</i> Tanggal 30 November 2015. Pukul 10.59 Wib.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dampak Kerjasama Antara Pemerintah
Indonesia Dengan Pemerintah Australia Dalam Bidang Pendidikan Tahun
2003-2008.Pdf</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.Tanggal 2 Desember 2015. Pukul 10.55
Wib.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Lisbet.
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Dinamika Hubungan Bilateral
Indonesia-Australia Pascahukuman Mati Chan Dan Sukumaran.Info Singkat Hubungan
Internasional Vol. Vii, No. 09/I/P3di/Mei 2015 <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">Kajian Singkat Terhadap Isu Aktual Dan Strategis.</span></i><span style="mso-bidi-font-weight: bold;"> Tanggal 2 Desember 2015. Pukul 10.55 Wib.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Wangke, Humprey. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Info Singkat Hubungan Internasional Vol. V,
No. 17/I/P3di/September/2013 </i></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Prospek Hubungan Indonesia-Australia.</i>
Tanggal 2 Desember 2015. Pukul 10.57 Wib.</div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="color: #231f20; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ade Marup Wirasenjaya, M.A. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Jurnal
Hubungan Internasional | Vol. 5 | No. 2| Oktober 2012 |</i></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: #231f20;">Issn 1829-5088</span></i><span style="color: #231f20;">.Tanggal 2 Desember 2015. Pukul 11.32 Wib.</span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-bidi-font-weight: bold;">Hubungan Australia-Indonesia Sebelum
Pemerintahan Malcolm Fraser.Pdf</span></i><span style="mso-bidi-font-weight: bold;">. Tanggal 6 Desember 2015. Pukul 14.27 Wib</span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="mso-bidi-font-weight: bold;">Puteri, Crista Mc Auliffe Suryo. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kebijakan Luar Negeri Australia Terhadap
Indonesia: Pemerintah Jhon Howard Dari Partai Koalisi Liberal (1997 – 2007 )
Dan Poemerintah Kevin Rudd Dari Partai Buruh ( 2007 – 2010 ) Skripsi</i>.
Tanggal 7 Desember 2015. Pukul 16.03 Wib.</span></div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10376497876218721342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5192429676906753690.post-226003145331091282015-12-02T06:47:00.003-08:002015-12-02T06:49:57.368-08:00CONTOH MAKALAH INSTITUSI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)<div style="text-align: center;">
BAB I</div>
<div style="text-align: center;">
PENDAHULUAN</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A. Latar Belakang</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pelatihan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam pengembangan sumber daya manusia, karena melalui pelatihan akan mengasah bakat dan dapat menggali potensi yang ada pada diri setiap individu. Dengan kata lain sumber daya manusia merupakan sesuatu yang esensial bagi tiap-tiap individu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengembangan sumber daya manusia dalam suatu institusi pada umumnya hanya terkait dengan pelatihan pegawai atau karyawan saja. Hal ini disebabkan karena karyawan tersebut biasanya direkrut dari lulusan-lulusan lembaga pendidikan di luar institusi yang bersangkutan. Jarang suatu institusi menyelnggarakan pendidikan untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Walaupun biasanya hanya pada institusi atau departemen-departemen pemerintah. Departemen-departemen ini menyelenggrakan pendidikan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dalam bentuk institusi atau lembaga kedinasan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pelatihan adalah suatu kegiatan peningkatan kemampuan karyawan atau pegawai dalam suatu institusi, sehingga pelatihan adalah suatu proses yang akan melahirkan suatu perubahan perilaku itu bagi karyawan atau pegawai. Secara kongkrit perubahan perilaku itu berbentuk peningkatan kemampuan dan sasaran atas karyawan yang bersangkutan. Kemampuan ini memerlukan pelatihan dan dalam proses pelatihan mencakup antara lain kurikulum, organisasi pelatihan, peraturan-peraturan, metode belajar mengajar, dan tenaga pengajar atau pendidik atau pelatih itu sendiri. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan perangkat keras yang juga besar pengaruhnya terhadap proses ialah fasilitas-fasilitas yang mencakup gedung, perpustakaan, alat bantu pendikan dan sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pendekatan lain mengatakan bahwa faktor fasilitas, tenaga pengajar atau pelatih, alat bantu pembelajaran atau alat peraga, metode belajar mengajar itu digolongkan menjadi sumber daya manusia, money, material, and method (4M) dimasukkan dalam input, sehingga hanya 3 unsur yakni input, proses, dan output.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pelatihan dalam suatu organisasi sebagai upaya untuk pengembangan sumber daya manusia adalah suatu siklus yang harus terjadi terus menerus. Hal ini terjadi karena organisasi itu harus berkembang untuk mengantisipasi perubahan-perubahan diluar organisasi tersebut. Untuk itu maka kemampuan sumberdaya manusia atau karyawan organisasi itu harus terus menerus ditingkatkan seirama dengan kemajuan dan perkembangan organisasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber Daya Manusia merupakan faktor terpenting dalam setiap kegiatan perusahaan, karena bagaimanapun canggihnya teknologi yang digunakan tanpa didukung oleh manusia sebagai pelaksana kegiatan operasionalnya tidak akan mampu menghasilkan output yang sesuai dengan tingkat efisiensi yang diharapkan. Peranan sumber daya manusia dalam organisasi sebenarnya sudah ada sejak dikenalnya organisasi sebagai wadah usaha bersama dalam mencapai suatu tujuan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan berbagai macam individu yang ada dalam suatu organisasi perusahaan, dimana terdapat perbedaan dalam latar belakang seseorang seperti pendidikan, pengalaman, ekonomi, status, kebutuhan, harapan dan lain sebagainya menuntut pimpinan perusahaan untuk dapat mengelola dan memanfaatkannya sedemikian rupa sehingga tidak menghambat tujuan organisasi yang ingin dicapai.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Begitu pentingnya pendidikian dan keterampilan, sehingga selalu diadakan pelatihan-pelatihan guna peningkatan sumber daya manusia. Sebaliknya jika para karyawan tidak dibekali pendidikan dan pelatihan, maka pastilah perusahaan tidak bisa mengikuti perkembangan pasar karena menempatkan tenga-tenaga yang tidak profesional.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. Rumusan Masalah</b></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Bagaimanakah peran pendidikan dan pelatihan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) ?</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Institusi apa sajakah yang berperan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) ?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
C. Tujuan</div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah :</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Untuk mengetahui peran pendidikan dan pelatihan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Untuk mengetahui institusi pengembang Sumber Daya Manusia (SDM)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
BAB II</div>
<div style="text-align: center;">
TINJAUAN PUSTAKA</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A. Pendidikan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes) berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.</li>
<li>Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.</li>
<li>Melestarikan kebudayaan.</li>
<li>Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.</li>
</ul>
Fungsi laten lembaga pendidikan adalah sebagai berikut.<br />
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Mengurangi pengendalian orang tua. Melalui pendidikan, sekolah orang tua melimpahkan tugas dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah.</li>
<li>Menyediakan sarana untuk pembangkangan. Sekolah memiliki potensi untuk menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan adanya perbedaan pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang sesuatu hal, misalnya pendidikan seks dan sikap terbuka.</li>
<li>Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan prestise, privilese, dan status yang ada dalam masyarakat. Sekolah juga diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi atau paling tidak sesuai dengan status orang tuanya.</li>
<li>Memperpanjang masa remaja. Pendidikan sekolah dapat pula memperlambat masa dewasa seseorang karena siswa masih tergantung secara ekonomi pada orang tuanya.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. Pelatihan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pelatihan adalah proses melatih; kegiatan atau pekerjaan (KBBI edisi 2, Balai Pustaka, 1989). Pelatihan mempersiapkan peserta latihan untuk mengambil jalur tindakan tertentu yang dilukiskan oleh teknologi dan organisasi tempat bekerja, dan membantu peserta memperbaiki prestasi dalam kegiatannya terutama mengenai pengertian dan keterampilan. (Rolf P. Lynton dan Udai Pareek--Pelatihan dan Pengembangan Tenaga Kerja, Pustaka Binaman Jakarta 1998)</div>
<div style="text-align: justify;">
Cut Zurnali (2004) memaparkan manfaat pelatihan yang diselenggarakan oleh perusahaan yang dikemukakan oleh Noe, Hollenbeck, Gerhart, Wright (2003), yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Meningkatkan pengetahuan para karyawan atas budaya dan para pesaing luar.</li>
<li>Membantu para karyawan yang mempunyai keahlian untuk bekerja dengan teknologi baru.</li>
<li>Membantu para karyawan untuk memahami bagaimana bekerja secara efektif dalam tim untuk menghasilkan jasa dan produk yang berkualitas.</li>
<li>Memastikan bahwa budaya perusahaan menekankan pada inovasi, kreativitas dan pembelajaran.</li>
<li>Menjamin keselamatan dengan memberikan cara-cara baru bagi para karyawan untuk memberikan kontribusi bagi perusahaan pada saat pekerjaan dan kepentingan mereka berubah atau pada saat keahlian mereka menjadi absolut.</li>
<li>Mempersiapkan para karyawan untuk dapat menerima dan bekerja secara lebih efektif satu sama lainnya, terutama dengan kaum minoritas dan para wanita.</li>
<li>Menurut Cut Zurnali (2004), terdapat 3 (tiga) tingkatan atau level analisis dalam menentukan kebutuhan pelatihan yang harus dipenuhi, yaitu:</li>
<li>Pertama, organization analysis (analisis organisasi): Memfokuskan pada pengenalan di dalam organisasi dimana pelatihan dibutuhkan.</li>
<li>Kedua, operations analysis (analisis operasi): Mencoba mengenal isi pelatihan-apa yang tenaga kerja harus lakukan agar bekerja secara kompeten.</li>
<li>Ketiga, individual analysis (analisis individual): Menentukan seberapa baik setiap pekerja atau karyawan yang sedang melakukan tugas dalam menyelesaikan tugasnya.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Menurut Dessler (edisi terjemahan:1997:263), Pelatihan memberikan karyawan baru atau lama suatu keterampilan yang mereka butuhkan untuk menjalankan pekerjaan mereka. Dengan demikian pelatihan berarti menunjukkan seorang masinis bagaimana mengoperasikan mesin barunya, bagi seorang juru jual baru, bagaimana menjual produk perusahaannya, atau bagi seorang penyelia baru bagaimana mewawancarai dan menilai karyawan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>C. Pengembangan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengembangan dalam arti yang sangat sederhana adalah suatu proses dan cara pembuatan. Sedangkan menurut Drs. Iskandar Wiryokusumo M.sc. pengembangan adalah upaya pendidikan baik formal maupun non formalyang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah, teratur, dan bertanggungjawab dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing, danmengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang, utuh dan selaras,pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan bakat, keinginan sertakemampuan-kemampuannya, sebagai bekal untuk selanjutnya atas prskarsasendiri menambah, meningkatkan dan mengembangkan dirinya, sesame,maupun lingkungannya ke arah tercapainya martabat, mutu dan kemampuanmanusiawi yang optimal dan prbadi yang mandiri. Prof. Dr. H. M. Arifin, Med. Berpendapat bahwa pengembangan bila dikaitkan dengan pendidikan berarti suatu proses perubahan secara bertahap kearah tingkat yang berkecenderungan lebih tinggi dan meluas danmendalam yang secara menyeluruh dapat tercipta suatu kesempurnaan atau kematangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>D. Sumber Daya Manusia (SDM)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengertian SDM ada dua macam, yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Derajat kualitas usaha yang ditampilkan seseorang yang terlibat dalam proses produksi untuk menghasilkan barang atau jasa.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Manusia yang memiliki kemampuan kerja untuk menghasilkan produksi, baik barang atau jasa (Simanjuntak, 1985).</div>
<div style="text-align: justify;">
Perbedaan antara kedua pengertian di atas terletak pada derajat kualitas manusia itu sendiri. Pada pengertian pertama, manusia dipandang sebagai SDM bila memiliki kualitas yang sesuai dengan tuntutan atau kebutuhan usaha. Dalam konteks makro, ciri yang menandainya adalah kualitas untuk melaksanakan perubahan dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat, sedangkan dalam konteks mikro adalah kualitas untuk melakukan proses produksi, misalnya dalam suatu organisasi bisnis atau industri. Jadi, manusia menjadi SDM apabila dia terlibat dalam proses produksi dan kualitas kemampuan yang dimilikinya sesuai untuk menghasilkan produksi itu. Pada pengertian kedua, aspek kualitas tidak ditonjolkan. Karena pada dasarnya setiap individu manusia yang termasuk pada kategori angkatan kerja itu terlibat atau dapat dilibatkan dalam proses pembangunan atau proses produksi, maka dalam kondisi memiliki kemampuan apapun dia termasuk kategori SDM, apabila dia terlibat dalam proses itu. Bila belum terlibat, dia masih dikategorikan sebagai potensi. Oleh sebab ada persyaratan keterlibatan, baik pada pengertian pertama maupun pada pengertian kedua, maka pemanfaatan kemampuan dalam proses pembangunan nasional maupun dalam proses produksi merupakan indikator utama proses pengembangan SDM. Artinya, upaya apapun yang diarahkan untuk meningkatkan kompetensi, akan termasuk pada upaya pengembangan SDM apabila dikaitkan dengan pemanfaatannya dalam pembangunan atau dalam proses produksi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
BAB III</div>
<div style="text-align: center;">
PEMBAHASAN</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A.Pendidikan Dan Pelatihan Sebagai Komponen Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagaimana diketahui bahwa sumber daya manusia adalah sesuatu yang terpenting bagi setiap individu dan bagi organissi, karena sangat jelas sekali bahwa sumber daya manusia itu menentukan sekali kemajuan organisasai dan untuk mendapatkan itu diperlukan pelatihan dan pendidikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Garry Dessler mengatakan, ada lima langkah proses pengembangan tenaga kerja: analisis kebutuhan, desaing intruksional, validasi, implementasi, dan evaluasi, serta tindak lanjut. Analisis kebutuhan penting dibuat, karena jika perusahaan tidak tahu kebutuhan apa yang dimiliki karyawannya, maka perusahaaan tidak akan dapat membuat jenis pendidikan dan pelatihan yang efektif serta tepat sasaran. Analisis ini dapat bersumber dari data laporan tentang kinerja karyawan maupun tentang pendapat para manajer tentang kekurangan anak buahnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam konteks pengembangan sumber daya manusia, pendidikan dan pelatihan adalah upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia, terutama untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian manusia. Penggunaan istilah pendidikan dan pelatihan dalam suatu institusi atau organisasi biasanya disatukan menjadi diklat (pendidikan dan pelatihan).</div>
<div style="text-align: justify;">
Pendidikan formal dalam suatu organisasi adalah suatu proses pengembangan kemampuan ke arah yang diinginkan oleh organisasi yang bersangkutan. Sedangkan pelatihan merupakan bahagian dari suatu proses pendidikan, yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan khusus seseorang atau kelompok orang. Penggunaan istilah pelatihan sering digunakan dengan istilah latihan atau training. Latihan adalah salah satu cara memperoleh keterampilan tertentu misalnya latihan menari, naik sepeda, berbaris, dan lain-lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perbedaan istilah pendidikan dan pelatihan dalam suatu instansi, secara konsep dapat dikenal dari hal-hal sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga yang diperlukan oleh suatu instansi atau organisasi, sedangkan pelatihan lebih berkaitan dengan peningkatan kemampuan atau keterampilan karyawan yang sudah menduduki suatu pekerjaan atau tugas tertentu. Dalam suatu pelatihan orientasi atau penekanannya pada tugas yang harus dilaksanakannya (job orientation), sedangkan pendidikan lebih pada pengembangan kemampuan umum. Pelatihan pada umumnya menekankan kepada kemampuan psikomotor, meskipun didasari pengetahuan dan siakap, sedangkan pendidikan ketiga area kemampuan tersebut (kognitif, afektif dan psikomotor) memperoleh perhatian yang seimbang, terutama pada pendidikan yang masih bersifat umum. Namun pada pendidikan kejuruan atau pendidikan khusus, maka yang diutamakan adalah keterampilan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena orinetasinya kepada pelaksanaan tugas serta keterampilan khusus pada sasaran yang pada umumnya bagi mereka yang sudah bekerja, maka jangka waktu pelatihan pada umumnya lebih pendek daripada pendidikan. Demikian pula metode belajar mengajar yang digunakan pada pelatihan lebih interaktif dibandingkan dengan pendidikan. Pada akhir suatu proses pelatihan biasanya peserta hanya memperoleh suatu sertifikat, sedangkan pada akhir pendidikan, peserta pada umumnya memperoleh ijazah atau gelar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perbedaan-perbedaan tersebut tidaklah seperti hitam dan putih, praktiknya sangat fleksibel, di mana batas antara pelaksanaan pendidikan dan pelatihan itu tidak ada garis yang tegas.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pendidikan dan pelatihan dapat dipandang sebagai salah satu bentuk investasi. Oleh karena itu setiap organisasi atau instansi yang ingin berkembang, maka pendidikan dan pelatihan bagi karyawannya harus memperoleh perhatian yang besar. Pentingnya program pendidikan dan pelatihan bagi suatu organisasi antara lain sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Sumber daya manusia atau karyawan yang menduduki suatu jabatan tertentu dalam organisasi, belum tentu mempunyai kemampuan yang sesuai persyaratan yang diperlukan dalam jabatan tersebut. Hal ini terjadi karena sering seseorang menduduki jabatan tertentu bukan karena kemampuannya, melainkan karena tersedianya formasi. Oleh sebab itu karyawan atau staf baru ini perlu penambahan kemampuan yang mereka perlukan.</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Dengan adanya kemajuan ilmu dan teknologi, jelas akan mempengaruhi suatu organisasi/instansi. Oleh sebab itu jabatan-jabatan yang dulu belum diperlukan, sekarang diperlukan. Kemampuan orang yang ingin menempati jabatan tersebut kadang-kadang tidak ada. Dengan demikian, maka diperlukan penambahan atau peningkatan kemampuan yang diperlukan oleh jabatan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Promosi dalam suatu organisasi/ institusi adalah suatu keharusan apabila organisasi itu mau berkembang. Pentingnya promosi bagi seseorang adalah sebagai salah satu reword dan insentive (ganjaran dan perangsang). Adanya ganjaran atau perangsang yang berupa promosi dapat meningkatkan produktifitas kerja bagi seorang karyawan. Kadang-kadang kemampuan seorang karyawan yang akan dipromosikan untuk menduduki jabatan tertentu ini masih belum cukup. Untuk itulah maka diperlukan pendidikan atau pelatihan tambahan.</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Di dalam masa pembangunan ini organisasi-organisasi atau instansi-instansi, baik pemerintah maupun swasta merasa terpanggil untuk menyelenggarakan pelatihan-pelatihan bagi para karyawannya agar diperoleh efektivitas dan efisiensi kerja sesuai dengan masa pembangunan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pentingnya pendidikan dan pelatihan seperti diuraikan di atas, bukanlah semata-mata bermanfaat bagi karyawannya atau pegawainya yang bersangkutan, tetapi juga keuntungan bagi orgnisasi. Karena dengan meningkatnya kemampuan atau keterampilan para karyawan, meningkatkan produktivitas kerja para karyawan. Produktivitas kerja para karyawan meningkat, berarti organisasi yang bersangkutan akan memperoleh keuntungan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perkembangan sumber daya manusia dalam suatu institusi pada umumnya hanya terkait dengan pelatihan pegawai atau karyawan saja. Hal ini disebabkan karena karyawan tersebut biasanya direkrut dari lulusan-lulusan lembaga pendidikan diluar institusi yang bersangkutan. Jarang suatu institusi menyelenggarakan pendidikan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Walaupun hanya pada institusi atau Departemen-Departemen pemerintah. Departemen ini menyelenggarakan pendidikan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dalam bentuk institusi atau lembaga pendidikan kedinasan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh sebab itu pusat pendidikan dan pelatihan disetiap institsi tugas pokoknya adalah melaksanakan pendidikan dan pelatihan pegawai untuk lebih meningkatkan kemampuan pegawai atau karyawan dilingkungan institusi tersebut dan akhirnya juga membawa dampak terhadap pengembangan organisasi atau institusi yang bersangkutan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Leonard Nadler (1970) secara terinci menguraikan area kegiatan Pengembangan Sumber Daya Manusia itu dalam 4 bagian, yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Pelatihan pegawai (employee training)</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Pendidikan pegawai (employee education)</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Pengembangan pegawai (employee development)</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Pengembangan non-pegawai (non-employee development)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kegiatan ketiga area yang pertama (pelatihan, pendidikan, pengembangan pegawai) adalah merupakan kegiatan pokok untuk pengembangan sumber daya manusia (pegawai) dalam suatu institusi atau departemen dalam kegiatannya untuk pengembangan organisasi institusi atau deprtemen yang bersangkutan. Sedangkan area yang ke-4 (non-employee development) pada hakikatnya adalah pelaksanaan fungsi social dari institusi tersebut. Di mana suatu institusi atau departemen menurut Nadler juga mempunyai kewajiban untuk melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota masyarakat yang bukan pegawai dan institusi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Program pelatihan (training) bertujuan untk memperbaiki penguasaan berbagai keterampilan dan tekhnik pelaksanaan kerja tertentu untuk kebutuhan sekarang, sedangkan pengembangan bertujuan </div>
<div style="text-align: justify;">
untuk menyiapkan pegawainya siap memangku jabatan tertentu dimasa yg akan datang. </div>
<div style="text-align: justify;">
Pengembangan bersifat lebih luas karena menyangkut banyak aspek, sikap dan keperibadian. Program pelatiahn dan pendidikan bertujuan anatara lain untuk menutupi ‘gap’ antara kecakapan karyawan dengan permintaan jabatan, selain itu juga untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas </div>
<div style="text-align: justify;">
kerja karyawan dalam mencapai sasaran kerja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pelatihan dapat terlaksana disebabkan oleh banyak hal yang menurut Barry (1994) karena adanya: Perubahan staf, Perubahan teknologi, Perubahan pekerjaan, Perubahan peraturan hukum, Perkembangan ekonomi, Pola baru pekerjaan, Tekanan pasar, Kebijakan sosial, Aspirasi pegawai, Variasi kinerjadan Kesamaan dalam kesempatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selanjutnya, pelatihan dapat dilaksanakan pada dua tempat. Yang pertama adalah pelatihan di tempat kerja (on-the job training) dan yang kedua di luar tempat kejra (off-the job training). Teknik utama pelatihan di tempat kerja antara lain adalah: demonstrasi (praktik menyelesaikan sesuatu dalam rangka meningkatkan “skill” karyawan), melatih (lebih mengarah pada praktik manajerial dan professional), melatih dengan cara mengerjakan sendiri, serta rotasi kerja. Sedangkan pelatihan di luar tempat kerja, teknik pelatihannya antara lain: ceramah, studi khusus, permainan peran, grup diskusi, pusat pengembangan, dinamika grup, belajar melalui tindakan, proyek, permainan bisnis, dan pelatihan di tempat terbuka. Untuk mengevaluasi pelatihan dan pengembangan, Barry (1994) menyarankan hal-hal berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Tingkat reaksi peserta, yaitu melihat reaksi peserta terhadap pelatihan, pelatih dan lainnya.</li>
<li>Tingkat belajar, yaitu melihat perubahan pada pengetahuan, keahlian, dan sikap.</li>
<li>Tingkat tingkah laku kerja, yaitu melihat perubahan pada tingkah laku kerja.</li>
<li>Tingkat organisasi, yaitu melihat efek pelatihan terhadap organisasi.</li>
<li>Nilai akhir, yaitu bermanfaat tidak hanya untuk organisasi, tetapi juga untuk individu.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. Institusi Pengembangan Sumber Daya Manusia (Human Resources Developer)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Institusi Pusdiklat (Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai) adalah sebagai institusi pengembangan sumber daya manusia, maka staf Pusdiklat berperan sebagai pengembang sumber daya manusia (human resources developer). Ada tiga macam pengembang sumber daya manusia, yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Administrator</div>
<div style="text-align: justify;">
Adminstrator PSDM adalah staf Pusdiklat (Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai) yang bertugas untuk mengelolah institusi Pusdiklat (Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai) tersebut. Adapun tugas staf administrator PSDM adalah :</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Perencanaan Fasilitas dan Biaya</div>
<div style="text-align: justify;">
Administrator PSDM yang diserahi tuagas untuk merencanakan fasilitas, biaya dan kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan diklat harus gesit dan kreatif untuk menangkap persoalan-persoalan dan memperhatikan kebutuhan-kebutuhan untuk mengembangkan individu-individu dan organisasi di dalam lingkup kerjanya. Selanjutnya, berdasarkan analisis kebutuhan pelatihan tersebut harus segera merencanakan bentu-bentuk dan jenis pelatihan yang relevan dengan masing-masing kebutuhan untuk kerja.</div>
<div style="text-align: justify;">
Lebih dari itu, ia harus juga melakukan hubungan dan kerjasama dengan pihak-pihak lain, sumber-sumber dana, dan fasilitas lain tanpa adanya dukungan dari pihak lain, unit PSDM (Pusdiklat) niscaya tidak dapat berjalan sesuai dengan fungsinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Supervisi Melaksanakan Program</div>
<div style="text-align: justify;">
Kegiatan PSDM adalah suatu proses yang berjalan terus-menerus. Kegiatan supervisi disini dimaksudkan agar kegiatan-kegiatan / program-program yang dilaksanakan oleh petugas pengajaran berjalan dengan berhasil dan berdaya guna. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan supervisi adalah penugasan / penentuan staf, prajabatan, evaluasi penelitian dan pengembangan kebijaksanaan. Unit kerja yang menangani supervisi di dalam institusi PSDM dapat diartikan sebagai pusat informasi, penelitian dan pengembangan. Oleh sebab itu, staf di unit ini harus orang yang mempunyai keahlian dalam bidan pendidikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Pengembangan Pegawai (Personel Developer)</div>
<div style="text-align: justify;">
Adminstrasi PSDM juga mempunyai fungsi untuk mengembangkan staf di dalam institusi PSDM, baik staf dibidang administrasi dan pengelolaan pelatihan maupun pengajar spesialis (learning specialist). Untuk itu administrativ yang bertanggungjawab “personel developer” ini harus memberikan kesempatanbagi semua stafnya untuk mengembangkan dirinya, baik melalui pendidikan lanjutan maupun pelatihan-pelatihan jangka pendek.</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Memelihara Hubungan Masyarakat</div>
<div style="text-align: justify;">
Pusdiklat (Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai) sebagai salah satu bentuk PSDM perlu memiliki hubungan yang luas dan baik dengan masyarakat, baik hubungan di dalam lingkungan institusi atau departemen maupun di luar institusi / departemen. Pusdiklat merupakan suatu unit kerja yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas ketenagaan di lingkungan departemennya, yaitu dari unit kerja-unit kerja yang lain (program-program). Oleh sebab itu, perlu komunikasi dan hubungan yang baik dengan program-program yang tenaganya akan dididik dan dilatih (dikembangkan). Hubungan dengan organisasi di luar departemen bukan saja untuk memperoleh dukungan nada tetapi juga untuk menjadi masukan dan umpan balik terhadap penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Spesialis Pengajaran (Learning Specialist)</div>
<div style="text-align: justify;">
Spesialis pengajaran dalam suatu institusi PSDM, Pusdiklat (Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai) ini merupakan motor penggerak organisasi / institusi tersebut. Pembagian “learning specialist” mencakup tiga hal pokok, yakni :</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Instruktur atau pelatih</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Pembuat kurikulum pelatihan</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Pengembangan materi dan metode pelatihan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Konsultan</div>
<div style="text-align: justify;">
Fungsi pokok konsultan dalam institusi diklat adalah untuk menghasilkan pendapatan-pendapatan atau jawaban-jawaban atas permasalahan di dalam lembaga tersebut. Untuk memperoleh hasil yang optimum, maka menurut Nadler, ada dua peeranan pokok yang harus dilakukan oleh seorang konsultan, yakni peranan sebagai narasumber dan sebagai fasilitator.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
BAB III</div>
<div style="text-align: center;">
PENUTUP</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A. Kesimpulan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan hal yang terpenting sebagai potensi besar dalam diri manusia dan ini harus digali dan ditempa semaksimal mungkin. Untuk menciptakan Sumber Daya Manusia dalam organisasi haruslah di lakukan dalam bentuk pendidikan dan pelatihan-pelatihan yang bertujuan untuk memperbaiki penguasaan berbagai keterampilan dan tekhnik pelaksanaan kerja tertentu untuk kebutuhan sekarang, sedangkan pengembangan bertujuan untuk menyiapkan pegawainya siap memangku jabatan tertentu dimasa yang akan datang. </div>
<div style="text-align: justify;">
Institusi Pusdiklat (Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai) adalah sebagai institusi pengembangan sumber daya manusia, maka staf Pusdiklat (Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai) berperan sebagai pengembang sumber daya manusia (human resources developer), dimana ada tiga macam pengembang sumber daya manusia, yaitu : Administrator, Spesialis Pengajaran (Learning Specialist) dan Konsultan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. Saran</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikianlah makalah ini kami buat, dan mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama bagi kami sendiri. Semoga, dengan adanya makalah ini dapat memberikan saran dan kritik dari para pembaca bagi kami para pemakalah.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10376497876218721342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5192429676906753690.post-49731660164020949862015-11-28T07:24:00.000-08:002015-11-28T07:38:22.854-08:00Contoh Proposal Natal Terlengkap<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; tab-stops: 36.0pt center 225.65pt;">
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>PROPOSAL NATAL</b></span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Pemuda –Pemudi Desa Lumban Gurning</b></span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>2015</b></span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Thema :</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">~BLESSED TO BLESS~</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">1 PETRUS 3:9</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> “Dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan ,atau caci maki dengan caci maki ,tetapi sebaliknya ,hendakalah kamu memberkati karena untuk itulah kamu dipanggil,yaitu untuk memperoleh berkat.”</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Contoh Proposal Natal Terlengkap" border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2F7-boayx7Kv-mvfAzmazKGc7WONqHV3WcMu5g6Bo4KIb34lFNs-FZ5lBvJjg6w8SAokbHKy-8-JHGqh59siT63i9ig6rGrifsiQPpbzcCQmx2U7wriv89SwjVOyq7HVsBWYNziWSk48/s400/CONTOH+PROPOSAL+NATAL+TERLENGKAP.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Contoh Proposal Natal Terlengkap" width="290" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Contoh Proposal Natal Terlengkap</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Subthema :</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Melalui perayaan Natal ini, hendaklah muda –mudi desa lumban gurning diberkati untuk menjadi saluran berkat kapan pun,dimana pun dan pada siapapun </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>PANITIA PELAKSANAAN PANITIA NATAL</b></span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA 2015</b></span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>I.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Latar Belakang</b></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Natal adalah suatu kerinduan dunia untuk menyambut lahirnya sang juruslamat ke dunia, untuk menebus dosa manusia bagi yang percaya kepadanya dan. Dan kelahirannya adalah dalam kepapaan. Natal memberikan teladan kepada kita mengenai kesederhanaan. Tuhan tidak lahir dalam kemewahan tapi dalam sebuah kandang domba, padahal Ia adalah Raja dari segala raja. Sungguh kontras dengan perayaan natal besar-besaran sering dirayakan pada bulan Desember, yang nyaris membuyarkan pandangan kita akan pesan natal yang sesungguhnya mengenai kesederhanaan. Tuhan Yesus telah memberikan teladan kepada kita. Dengan meningalkan tahta dan kerajaan sorga yang begitu mulia, Ia masuk ke dalam dunia yang hina dan dalam kegelapan.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Didalam natal yang kita nantikan merupakan simbol dari kasih Allah yang terbesar akan umat manusia. Natal mengajarkan bagaimana kita harus mengasihi orang lain. Natal mengajarkan bagaimana kita harus berbagi dengan orang lain termasuk berbagi dengan orang-orang kecil. Bila kita telusuri kisah natal, berita Natal pertama kali disampaikan kepada para gembala. Kepada orang-orang kecil seperti mereka disampaikan berita sukacita oleh malaikat surgawi yang mulia. Dari kisah Natal ini, Allah ingin memperlihatkan kepada manusia, bahwa Allah sangat peduli kepada mereka yang terpinggirkan, mereka yang rendah hati mau menerima kabar sukacita tentang kelahiran Yesus. Allah tidak pernah meninggalkan orang-orang kecil dan lemah yang terlupakan oleh masyarakat. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Didunia ini maupun disekitar kita, masih banyak orang-orang yang kurang beruntung dan terlupakan. Ada begitu banyak orang yang menderita dan berkekurangan. Masih banyak orang yang belum merasakan terang kasih Allah. Adakah kita merasakan hati Allah akan mereka? Dengan pedoman teladan Allah, kita dapat menjadikan natal ini sebagai momen untuk membagikan kasih Allah kepada sesama kita, kepada siapa saja di sekeliling kita. Sungguh ironis apabila kita menjadikan natal sebagai ajang pesta yang meriah, padahal di sekeliling kita masih banyak orang yang hidup dalam ketidakcukupan, apabila kita merayakan natal dengan kesenangan pesta pora padahal di luar sana masih banyak orang yang berduka karena belum merasakan jamahan kasih Allah. Merayakan Natal seharusnya membuat kita berpaling kepada orang-orang kecil dan berbagi dengan kasih.Sehingga natal adalah momen kepedulian dengan berbagi kasih Natal kepada saudara-saudara kita. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kerinduan untuk berbagi kasih oleh karena Allah mengasihi manusia inilah yang seharusnya menjadi dasar bagi kita untuk datang menyembah kepada Tuhan di hari Natal.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>II.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tujuan Kegiatan </b></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Membawa damai sejahtera bagi umat-Nya dan saling mengasihi antar sesama manusia terlebih untuk melayani Sang Juruslamat Tuhan Yesus Kristus. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menjalin ikatan persaudaraan dalam Kristus dan saling berbagi berkat antara pemuda pemudi desa lumban gurning dan tamu undangan lain.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>III.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sasaran Kegiatan</b></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pemuda pemudi ,orangtua, perantau, gereja,, serta seluruh sponsor yang mendukung perayaan natal pemuda pemudi desa lumban gurning.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>IV.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tema </b></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Thema<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: “Blessed to Bless”</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>V.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ayat Tema : </b></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">1 PETRUS 3:9</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">“Dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan ,atau caci maki dengan caci maki ,tetapi sebaliknya ,hendakalah kamu memberkati karena untuk itulah kamu dipanggil,yaitu untuk memperoleh berkat.”</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>VI.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Bentuk Kegiatan</b></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kebaktian yang menggunakan konsep natal modern dan memadukan konsep natal budaya batak di ibadahnya tetapi tetap pada inti natal yaitu merefleksikan kembali arti sesungguhnya dari kedatangan Kristus ke dunia yaitu untuk membawa hidup dan kelimpahan sehingga jemaat yang sebagian besar mahasiswa menyadari begitu besar kasih Allah dalam mengaruniakan anakNya yang tunggal ditengah-tengah dunia ini.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>VII.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Waktu dan Tempat Pelaksanaan</b></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hari, Tanggal <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Rabu, 30 Desember 2015</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Waktu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: 18.00- selesai</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tempat <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Desa Lumban Gurning</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>VIII.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Parameter Keberhasilan</b></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Parameter Kuantitatif</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kehadiran jemaat sejumlah 300 orang.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Parameter Kualitatif</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Setiap orang dapat merasakan kasih Allah yang memberikan hidup berkelimpahan kepada kita sehingga setiap orang bisa menjalani hidup dengan maksimal didalam Kristus.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>IX.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sumber Dana</b></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Untuk mencapai anggaran yang dibutuhkan sebagaimana tertera nantinya, maka dana tersebut direncanakan diperoleh dari :</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kas Pemuda pemudi desa lumban gurning.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sponsorship.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sumbangan yang sifatnya tidak mengikat.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>X.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Sumber Sponsoris</b></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> Dalam kegiatan ini, kami membuka peluang kepada siapa saja yang dapat memberikan dukungan dan kerjasama demi mensukseskan acara ini. Disamping itu, untuk menjaga keutuhan kerjasama, disini kami tawarkan bentuk-bentuk kerjasama seperti terlampir di Lampiran 3.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>XI.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Penutup.</b></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dengan adanya proposal ini dapat menjadikan hikmat yang mendalam dan menjadikan pelayanan yang khusus kepada Tuhan Yesus Kristus yang lahir didalam hati setiap umat manusia yang percaya kepada-Nya.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b> Lembar Pengesahan :</b></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Medan,<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>November 2015</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">PANITIA PELAKSANA NATAL </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">PEMUDA PEMUDI DESA LUMBAN GURNING</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kepanitiaan Inti</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ketua Panitia Natal<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sekretaris Panitia Natal</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Iran Gurning<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Friska Gurning</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Badan Pengurus Harian ( BPH )</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Ketua BPH </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Swando Gurning</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> Diketahui Oleh ,<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Disetujui Oleh,<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> Penasehat Panitia Natal<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Penanggung Jawab Panitia Natal</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Rinto Gurning<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bajongga Gurning </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Lampiran 1 :</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">SUSUNAN PANITIA</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pelindung<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Heddy Gurning</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Rinto Gurning</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pembimbing/ Penanggung Jawab<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Bajongga Gurning ( Kepala Desa)</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ketua <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>:Iran Gurning </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Wakil Ketua <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Herman Gurning</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sekretaris<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>:Friska Gurning</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bendahara<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>:Denni Gurning</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Divisi-divisi</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">·<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Seksi Acara<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Koord<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Airos Citra Gurning<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Anggota<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Esterlita Butar –Butar</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Natalia Gurning</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Krisma Gurning </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">·<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Seksi Dana </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Koord<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Siska Gurning</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Anggota<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Deddy Gurning</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Swandi Gurning</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Ayu Gurning </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Seksi Penerima Tamu </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Koord<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Renova Marpaung<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Anggota<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Rominda Gurning</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> David Situmorang <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Seksi Konsumsi</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Koord<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> : Rohani Simangunsong</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Anggota <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> : Juniani Gurning</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Novita Sinurat</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Seksi Hiburan </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Koord<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Renti Simangunsong</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Anggota<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Wahyu Sihombing</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">·<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Seksi Dokumentasi</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Koord <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Ian Butar Butar </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Anggota<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Asep Gurning</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">·<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Seksi Keamanan</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Koord<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Hendra Gurning </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Anggota<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Josmar Sihombing </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> Dedi Simanjuntak</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Tumbur Gurning </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">·<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Seksi Peralatan </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Koord<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Jimmi Gurning</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Anggota <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Vebri Simangunsong</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Herwin Gurning </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Joni Panjaitan </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> Lampiran 2 :</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">ANGGARAN DANA KEGIATAN</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Anggaran Pengeluaran</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">NO.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>PENGELUARAN<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>JUMLAH<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kesekretariatan<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Proposal<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>15 <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp.18000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp, 270.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Surat + Undangan Sobek<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>150<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 5000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp.750.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Cetak Stempel<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 50.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 50.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pulsa + Minyak <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 200,000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 200.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Subtotal<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Jlh<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp.1.270.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Divisi Acara<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pendeta <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 300.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp.300.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Liturgis<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 200.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 200.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Latihan PM<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>6 x<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp 50.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 300.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Busana<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>10<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 100.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 1.000.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kertas Liturgi<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>50<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 2000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp.100.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Fotocopy Tata Ibadah<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>400 lmbr<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 1000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 400.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Lucky draw <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 2.500.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Subtotal<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Jlh<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 4.800.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Divisi Dekorasi<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Spanduk<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>3 buah</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp.200.000<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 600.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Batere Kamera<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 50.000<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp.50.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Subtotal<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Jlh<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp 650.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Divisi Perlengkapan&Dokumentasi<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Soundsystem + alat musik<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 2.50.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 2.500.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>AC Gereja<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 300.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 300.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kebersihan Gereja<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 300.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 300.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tali plastik<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 20.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 20.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Lilin<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kecil/Besar <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 450.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 450.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pita<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 50.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 50.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Aqua botol<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>10 buah<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 5.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 50.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Gaba<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 200.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 200.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Subtotal<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Jlh<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 3.870.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">6.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Divisi Humas<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Foto Copy Undangan<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>50 lmbr<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 1000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp.50.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Transportasi<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 200.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 200.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Subtotal<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Jlh<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp.250.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">8.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Divisi Dana<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Fotocopy Tekken Les<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> 50 lmbr<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp 1000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp 50.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Subtotal<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Jlh<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 50.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">9.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Divisi Hiburan <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Lelang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 5.000.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Subtotal <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Jlh<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 4.000.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">9.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Divisi Konsumsi<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Snack<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>400 Kotak<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 10.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 4.000.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Subtotal<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Jlh<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 4.000.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> 10.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Biaya tak terduga<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp. 1.500.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>TOTAL PENGELUARAN<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rp.22.390.000,-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Terbilang : Dua puluh dua juta tiga ratus Sembilan puluh ribu rupiah.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> Lampiran 3 :</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">KERJASAMA SPONSORSHIP</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Alasan partisipasi :</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kegiatan ini merupakan kegiatan pemuda pemudi bersifat rohani, memiliki tujuan untuk mendalami kasih kristus untuk menjalin kebersamaan antar pemuda pemudi, maupun masyarakat.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Partisipasi anda akan menumbuhkan kredibilitas sosial dimata masyarakat, ini adalah virtual capital yang sangat berharga bagi anda.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Partisipasi anda merupakan sarana yang efektif untuk mengembangkan kultur dan company value pada kalangan luas khususnya Pemuda dan pemudi dan Masyarakat.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bentuk-bentuk kerjasama sponsorship :</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Partisipasi ini merupakan sumber pendanaan yang bersifat promosi. Sponsor berkewajiban untuk menanggung seluruh anggaran yang dialokasikan oleh panitia, yaitu sebesar Rp.22.390.000,-</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hak-hak yang diperoleh dari sponsor adalah sebagai berikut :</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Hak mencantumkan nama perusahaan/ instansi pada judul kegiatan.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Hak promosi, berupa tampilan pada slide in focus dan stand promosi.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Hal-hal yang berkaitan dengan kerja sama dapat dikonfirmasi lebih lanjut.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Hak pencantuman nama dan logo perusahaan pada backdroup sebanyak 1 buah dengan ukuran 100% dari space sponsorship yaitu 5 meter x 4 meter.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Hak pencantuman nama dan logo perusahaan pada spanduk sebanyak 3 buah dengan dari space sponsorship yaitu 4 meter x 1 meter.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">6.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Hak pencantuman nama dan logo perusahaan pada PIN sebanyak 300 buah dengan ukuran 100% dari space sponsorship yaitu diameter 4 cm.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">7.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Hak pencantuman nama dan logo perusahaan pada bed nama panitia sebanyak 35 buah.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">8.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sponsor mendapatkan laporan kegiatan secara rinci dari panitia, sebulan setelah kegiatan dilaksanakan.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kami berkeinginan untuk dapat ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan “Perayaan Natal Pemuda Pemudi Desa Lumban Gurning 2015 “ </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Adapun tawaran sponsorship yang kami sepakati adalah :</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Yang bertanda tangan dibawah ini :</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Nama<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>:<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>………………………………………………………………………</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jabatan<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>:<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>………………………………………………………………………</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bertindak Atas Nama<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>:<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>………………………………………………………………………</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Perusahaan<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>:<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>………………………………………………………………………</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Alamat<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>:<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>………………………………………………………………………</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Telepon<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>:<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>………………………………………………………………………</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Uang yang kami sepakati : Rp. <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>…………………………………………………………………..</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Terbilang “<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>…………………………………………………………………………………….. ”</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Uang yang kami sepakati : Rp. <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>…………………………………………………………………..</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Terbilang “<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>…………………………………………………………………………………….. ”</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sisanya kami sepakati tanggal : <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>………………………………………………………………….</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Perusahaan/ Instansi<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Panitia Pelaksana</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">( ______________________ )<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>( _________________________ )</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tanda tangan dan stempel perusahaan/instansi</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Medan, Novemver 2015</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">NO<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: 01 / IV/ PN-PTE/2015</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Lamp<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: 1 eks proposal</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hal<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Permohonan Bantuan Dana</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kepada Yth<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>:<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bapak/ Ibu ________________________</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Di</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tempat</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dengan Hormat,</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Teriring salam dan ucapan doa kami semoga Bapak dalam Rahmat dan Lindungan Tuhan Yang Maha Esa sehingga tetap sukses dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, Amin.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sehubungan dengan akan diadakannya Perayaan Natal Pemuda Pemudi Desa Lumban Gurning. Perayaan natal yang akan dilaksanakan pada :</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hari/ Tanggal<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Jumat, 30 Desember 2015</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tempat<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Desa Lumban Gurnig ,Porsea</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Waktu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: 18.00 wib – 23.00 wib</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Untuk itu kami datang kepada Bapak/ Ibu untuk sudi kiranya memberikan bantuan baik secara moril maupun materil demi kesuksesan kegiatan tersebut. Dana yang akan disumbang oleh penyumbang dana dapat dikirim lewat rekening Bank BNI atas pihak :</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Nama<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Denni Gurning (Bendahara Panita Natal)</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">No Rekening<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: 0314028737(BNI)</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Demikian surat permohonan ini kami sampaikan. Atas partisipasi dan kerja sama yang baik kami ucapkan terima kasih. </span></span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">PANITIA PELAKSANA</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">PERAYAAN NATAL PEND. KESEJAHTERAAN KELUARGA 2015</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kepanitiaan Inti :</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ketua Panitia Natal<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sekretaris Panitia Natal</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Iran Gurning<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Friska Gurning</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> BADAN PENGURUS HARIAN </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Ketua BPH<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Swando Gurning<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Diketahui Oleh ,<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Disetujui Oleh,<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> Penasehat Panitia Natal<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Penanggung Jawab Panitia Natal</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Rinto Gurning<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bajongga Gurning </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> SURAT KESEDIAAN DONATUR</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Yang bertanda tangan di bawah ini :</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Nama<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: ______________________________________________</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Alamat<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: ______________________________________________</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> ______________________________________________</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bersedia menjadi donator kegiatan Natal Pend. Kesejahteraan Keluarga UNIMED</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jumlah donasi<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Rp _______________</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Terbilang <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: ____________________________________________</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> ____________________________________________</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>____,_____________ 2015</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> [_____________________]</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">TANDA TERIMA</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Telah terima dari<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: ________________________________________</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Uang sebesar<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: ________________________________________</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Terbilang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Rp _______________</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Untuk pembayaran<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: ________________________________________</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> ____,_____________ 2015</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Panitia Natal Desa Lumban Gurning<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px; white-space: pre;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.9333px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>(…………………………………………)</span></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10376497876218721342noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-5192429676906753690.post-37695077923235634722015-11-04T10:29:00.003-08:002015-11-04T10:31:28.095-08:00CONTOH PROPOSAL PERMOHONAN DANA NATAL<br />
No : 01/ NATAL/PO/XI/2009<br />
Lampiran : 1 Berkas<br />
Hal : Permohonan Dana Natal<br />
<br />
Kepada Yth.<br />
Bapak/Ibu/saudara/i<br />
Di Tempat<br />
<br />
<br />
Salam sejahtera dalam Kasih Yesus Kristus<br />
<br />
Pertama-tama atas nama seluruh pengurus Persekutuan Oikumene (PO) Universitas Darma Persada. Kami menyampaikan salam dan doa kiranya saudara/i selalu dalam naungan perlindungan Tuhan Yesus dalam tugas pekerjaan, dan dalam kehidupan sehari-hari.<br />
Selanjutnya kami ingin memberitahukan bahwa PO UNSADA terus dipakai Tuhan, untuk melayani Mahasiswa/i Kristen Universitas Darma Persada diberbagai fakultas melalui pendalaman Alkitab maupun kegiatan-kegiatan kerohanian lainnya. Salah satu yang akan berjalan pada saat ini adalah kegiatan Natal PO UNSADA pada tanggal 23 Desember 2009 dengan tema “ Lebih Dari Pemenang (Roma 8 : 37) “ yang rencananya akan dihadiri oleh 250 mahasiswa Kristen dari berbagai fakultas dan jurusan dan berbagai kampus yang berada di sekitar Jakarta Timur.<br />
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, kami bermaksud mengharapkan dukungan Bapak pada kegiatan tersebut, baik dalam doa maupun dana. Adapun anggaran dana yang dibutuhkan dalam kegiatan tersebut adalah sebesar Rp. 6.794.000,- (Enam juta tujuh ratus sembilan puluh empat ribu rupiah). sDukungan dana dapat ditransfer ke Bank: BNI cab. Rawamangun<br />
No. Rek : 0110576636 a.n Victor Johanis Bernhard.<br />
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kesediaan Bapak dalam mendukung kegiatan tersebut, kami ucapkan terima kasih. Tuhan Yesus memberkati.<br />
Teriring salam dan doa kami,<br />
Panitia Natal 2009<br />
Persekutuan Oikoumene Universitas Darma Persada<br />
<br />
<br />
Yuni Selfitriani Gultom Ivana Angela Nauli<br />
Ketua PO Koordinator Natal <br />
Mengetahui,<br />
<br />
<br />
Evy Simarmata, Amd<br />
Pembina PO UNSADA<br />
<br />
I. KONDISI SEKARANG<br />
1. Beberapa Mahasiswa/i Kristen UNSADA yang memerlukan dukungan kerohanian untuk lebih percaya teguh kepada Tuhan.<br />
2. Sekarang ini banyak Mahasiswa/i Kristen yang hidup menurut kehendaknya sendiri dan lebih mengutamakan kepentingan pribadi bukan berdasarkan ajaran Kristus.<br />
3. Agar Mahasiswa/I Kristen dapat menjadi seorang pribadi yang lebih dari pemenang dalam kehidupannya, serta dapat menjadi berkat bagi orang lain.<br />
<br />
II. DASAR PEMIKIRAN<br />
Pada saat ini kita menyadari banyak sekali Mahasiswa/i yang banyak terjebak dalam pergaulan yang kurang baik sehingga banyak dari Mahasiswa/i kehilangan fokus mereka pada Tuhan dan kuliah mereka sehingga mereka gagal dalam studi. <br />
Atas dasar itulah PO UNSADA memandang perlu untuk mengadakan acara Natal ini dengan tema ”Lebih Dari Pemenang (Roma 8 : 37)” dengan harapan agar setiap Mahasiswa/i Kristen Universitas Darma Persada dapat menjadi seorang pribadi yang lebih dari pemenang baik dalam studi maupun kehidupan sehari-hari, dan juga supaya setiap Mahasiswa/i Kristen Universitas Darma Persada dapat menjadi berkat bagi semua orang pada umumnya dan kampus pada khususnya.<br />
<br />
III. LANDASAN FIRMAN TUHAN<br />
1. Matius 28 : 19-20<br />
“Karena itu pergilah dan jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai pada akhir zaman.”<br />
2. Roma 8 : 37<br />
“Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.”<br />
<br />
IV. TEMA KEGIATAN<br />
“ Lebih Dari Pemenang ” ( Roma 8 : 37 ) <br />
<br />
V. MAKSUD DAN TUJUAN<br />
1. Agar semua mahasiswa/i Kristen UNSADA memahami benar siapakah orang Kristen yang sesungguhnya dan mampu menjadi pribadi yang lebih dari pemenang dalam segala hal aspek kehidupannya.<br />
2. Mengajak dan merangkul setiap mahasiswa/i Kristen UNSADA untuk mau terlibat dalam kegiatan kerohanian dan pelayanan yang ada di PO UNSADA.<br />
<br />
VI. WAKTU DAN TEMPAT <br />
Hari / Tanggal : Rabu, 23 Desember 2009<br />
Waktu : Pkl. 17.00-22.00 WIB<br />
Tempat : Auditorium Grha Wira Bhakti Univ.Darma Persada<br />
Pembicara : Ev.Dr.Tony Hutasoit, SE. MA<br />
<br />
VII. TARGET PESERTA<br />
250 orang<br />
<br />
VIII. ANGGARAN ( terlampir )<br />
<br />
IX. SUSUNAN PANITIA ( terlampir )<br />
<br />
Anggaran Pemasukan dan Pengeluaran<br />
Natal Persekutuan Oikoumene Universitas Darma Persada 2009<br />
<br />
Pemasukan :<br />
- Subsidi PO Rp. 500.000,-<br />
- Subsidi Kampus Rp. 2.000.000,-<br />
- Kontribusi Panitia & Pengurus (25 X @Rp25.000) Rp. 625.000,-<br />
- Usaha dana:<br />
1. Proposal : Rp. 1.579.000<br />
2. Penjualan Kalender (75 X Rp. 20.000) : Rp. 1.500.000 <br />
3. List Donatur : Rp. 500.000 + Rp. 3.579.000,-<br />
- Persembahan ibadah jumat (3 x Rp.30.000) Rp. 90.000,- <br />
TOTAL Rp. 6.794.000 ,-<br />
Pengeluaran :<br />
Kesekretariatan :<br />
· Penggandaan Proposal Rp. 50.000,-<br />
· Fotocopy notulen rapat Rp. 25.000,-<br />
· LPJ Natal Rp. 25.000,-<br />
Rp. 100.000,-<br />
Bid.Dana :<br />
· Pulsa untuk follow up mitra Rp. 200.000,-<br />
· Fotocopy List Donatur ( 20 x @Rp.100) Rp. 2.000,-<br />
· Kalender (75 X @ Rp.8.000) Rp. 600.000.-<br />
Rp. 802.000,-<br />
Bid.Acara :<br />
· PK pembicara Rp. 500.000,-<br />
· Buku Acara (250 x @ Rp.1000) Rp. 250.000,-<br />
· Lampion (2 X @ Rp.25.000) Rp. 50.000,-<br />
· Souvenir (250 buah X @ Rp. 2.000) Rp. 500.000,-<br />
Rp. 1.300.000,-<br />
Bid.Pubdok :<br />
· Flier + Famflet + Poster Rp. 100.000,-<br />
· Cetak foto (100 foto X @ Rp. 1.000) Rp. 100.000,-<br />
· Pulsa untuk follow up jemaat Rp. 100.000,-<br />
· CD Handycam Rp. 50.000,-<br />
· Tinta Print Rp. 100.000,-<br />
Rp. 450.000,-<br />
Bid.Konsumsi :<br />
· Vit ( 3 dus x @Rp. 15.000 ) Rp. 45.000,-<br />
· Makan Siang Panitia (30 bungkus X @Rp.8.000 ) Rp. 240.000,-<br />
· Konsumsi Jemaat (250 kotak X @ Rp.6.000) Rp. 1.500.000,-<br />
· Botol minuman mineral 660Ml (8 btl X @ Rp.2.500) Rp. 20.000,-<br />
· Kantong sampah (6 X Rp.1.500) Rp. 9.000,-<br />
Rp. 1.814.000,-<br />
Bid.Perlengkapan :<br />
· Spanduk Rp. 100.000,-<br />
· Lilin kecil (250 lilin X @ Rp.200) Rp. 50.000,-<br />
· Tatakan lilin (6 box X @ Rp. 7.000) Rp. 42.000,-<br />
· Lilin besar (6 lilin X @ Rp. 6.000) Rp. 36.000,-<br />
· Sound system Rp. 1.500.000,-<br />
· Dekorasi Rp. 300.000,-<br />
· Cleaning Service Rp. 100.000,-<br />
· Senar gitar Rp. 50.000,-<br />
· Baterai Mike Rp. 50.000,-<br />
· Tanda panitia (25 buah X Rp. 400) Rp. 100.000,-<br />
Rp. 2.328.000,-<br />
TOTAL Rp. 6.794.000,-<br />
<br />
<br />
Susunan Panitia Natal PO UNSADA 2009<br />
<br />
Pelindung : 1. Rektor Univ. Darma Persada<br />
Cq Wakil Rektor I Univ. Darma Persada<br />
<br />
Penasehat : 1. P.Parasian Tambunan, STh, MA<br />
2. Donny Oktaviano, SE (FE)<br />
3. S. Naomita Gultom, SS (FS)<br />
4. Maroan Mangatur M. ST (FT)<br />
5. Winston Edgar Hetharia, SS (FS)<br />
6. Agung Sianipar, ST (FT)<br />
7. Fransisco Sihombing, SE (FE)<br />
8. Supriyanto Silalahi, ST (FT)<br />
9. Leny Karmila Simatupang, SS (FS)<br />
10. Evi Simarmata, Amd (FS)<br />
11. Prianto Simangunsong, SS (FS)<br />
12. Corry Meity S Silalahi, SS (FS)<br />
13. Olivia Nurmala Pasaribu, Amd (FS)<br />
14. Lidya Margaretha Sianipar, Amd (FS)<br />
15. Roni Falentina, SS (FS)<br />
16. Martha Elizabeth J. Siagian, SS (FS)<br />
17. Victor Johanis B.W (FT)<br />
18. Febri Pramudya Wardhani (FT)<br />
<br />
Penanggung jawab PO : Yuni Selfitriani Gultom (FSI’07) <br />
Koordinator : Ivana Angela Manullang (FEA’06)<br />
Sekretaris : Octaviyani Panjaitan (FSI’07)<br />
Bendahara : Tiurmauli Simatupang (FEA’08)<br />
<br />
Bid. Acara : Rebecca Herani Juwita (FSI’08)<br />
Leoni Nainggolan (FSI’07)<br />
Anthony Carol (FSJ’07)<br />
Randy (FSC’08)<br />
<br />
Bid. Dana : Chris Diana Siahaan (FSI’08)<br />
Ade Irna Manalu (FSC’08) <br />
Nanci Manurung (FSI’07)<br />
Dhevara (FSJ’09)<br />
<br />
Bid. Konsumsi : Yohana (FSC’08) <br />
Yully Mariana Gurning (FSC’06)<br />
Angela Veradina (FSJ’09)<br />
<br />
Bid. Pubdok : Rachel Silalahi (FSJ’08)<br />
Septian Manurung (FTSI’07)<br />
Brian Giovanni karundeng (FSI’07) <br />
<br />
Bid. Perlengkapan : Oddie Yudha Siahaan (FTI’08)<br />
Dewnisa El Debora (FSC’08)<br />
Barita (FSI’09)<br />
Ramot (FSJ’09)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10376497876218721342noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5192429676906753690.post-88999286552168109972015-11-04T10:09:00.002-08:002015-11-04T10:09:43.078-08:00CONTOH MAKALA LINGKUNGAN HIDUP<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<b>BAB 1 </b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PENDAHULUAN </b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<b>1.1 Latar Belakang</b><br />
Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam yang utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat manusia untuk melakukan berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen terbesar dari tubuh manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu, udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan yang sehat akanterwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik. Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani dikarenakan adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah mengenai keadaan lingkungan hidup seperti kemerosotan atau degradasi yang terjadi di berbagai daerah. Secara garis besar komponen lingkungan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok biotik (flora darat dan air, fauna darat dan air), kelompok abiotik ( sawah, air dan udara) dan kelompok kultur (ekonomi, sosial, budaya serta kesehatan masyarakat).<br />
<br />
<b>1.2 Perumusan Masalah</b><br />
Berdasarkan pada latar belakang yang telas dijelaskan, maka dapat dibuat perumusan masalah sebagai berikut:<br />
a. Masalah apa saja yang terjadi pada lingkungan hidup?<br />
b. Apa penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari masalah lingkungan hidup?<br />
c. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah lingkungan hidup?<br />
<br />
<b>1.3 Tujuan</b><br />
Adapun tujuan yang dari penulisan makalah ini yaitu dapat mengetahui masalah-masalah yang terjadi pada lingkungan hidup serta upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.<br />
<br />
<b>1.4 Metodelogi Penulisan</b><br />
Pada pembuatan makalah ini metode yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu<b> </b>dari buku-buku mengenai lingkungan hidup dan data dari internet. Sehingga apabila dalam penulisan makalah ini ada kata-kata atau kalimat yang hampir sama dari sumber atau penulis lain harap dimaklumi dan merupakan unsur ketidaksengajaan.<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>BAB 2 </b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>LANDASAN TEORI </b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<b>2.1 Identifikasi Kualitas Lingkungan Hidup</b><br />
Lingkungan biotik adalah segala makhluk hidup mulai dari organisme yang tidak kasat mata sampai pada hewan dan vegetasi raksasa yang terdapat dipermukaan bumi. Sedangkan lingkungan abiotik merupakan segala segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup yang bukan berupa organisme. Adanya keinginan untuk mencapai sasaran pembangunan yang ideal ialah membntuk manusia Indonesia seutuhnya secara material dan spiritual. Setiap pembangunan perlu mengkaji komponen yang meliputi komponen biotik, abiotik dan kultur yaitu sebagai berikut:<br />
<br />
1. Pembangunan berwawasan lingkungan<br />
Merupakan pengelolaan sumber daya sebaik mungkin dengan pembangunan yang berkesinambungan serta peningkatan terhadap mutu hidup masyarakat. Sasaran pembangunan yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan pembangunan dapat menimbulkan pengaruh yang cukup besar terhadap lingkungan. Kegiatan tersebut dapat bersifat secara alamiah, kimia maupun secara fisik.<br />
<br />
2. Kualitas Lingkungan hidup<br />
Yaitu dengan memperhatikan kondisi lingkungan hidup sekitar yang berhubungan<br />
dengan mutu hidup. Kualitas hidup dapat ditentukan oleh tiga komponen utama yaitu terpenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan hidup hayati, terpenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan hidup manusiawi dan terpenuhinya kebebasan untuk memilih. Lingkungan harus dijaga agar dapat mendukung terhadap kualitas berupa tingkat hidup masyarakat yang lebih tinggi. Lingkungan mempunyai kemampuan untuk menghasilkan sumber daya serta mengurangi zat pencemaran dan ketegangan sosial terbatas. Batas kemampuan itu disebut daya dukung. Dalam Undang-Undang Lingkungan Hidup, daya dukung lingkungan ialah kemampuan suatu lingkungan untuk mendukung peri kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.<br />
<br />
<br />
<b>2.2 Keterbatasan Ekologi dalam Pembangunan</b><br />
Biolog lingkungan atau yang biasa dikenal dengan ekologi adalah bagian dari ilmu pengetahuan yang mempunyai hubungan erat dengan lingkungan. Ekologi berasal dari kata oikos yang berarti rumah tangga dan logos yang mempunyai arti ilmu pengetahuan. Jadi, ekologi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan keadaan lingkungannya yang bersifat dinamis. Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya sangat terbatas terhadap lingkungan yang bersangkutan, hubungan inilah yang disebut dengan keterbatasan ekologi. Dalam keterbatasan ekologi terjadi degradasi ekosistem yang disebabkan oleh dua hal yaitu peristiwa alami dan kegiatan manusia. Secara alami merupakan peristiwa yang terjadi bukan karena disebabkan oleh perilaku manusia. Sedangkan yang disebabkan oleh kegitan manusia yaitu degradasi ekosistem yang dapat terjadi diberbagai bidang meliputi<br />
bidang pertanian, pertambangan, kehutanan, konstruksi jalan raya, pengembangan<br />
sumber daya air dan adanya urbanisasi.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>BAB 3 </b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>ANALISA LINGKUNGAN HIDUP </b></div>
<br />
Berdasarkan pada data yang diperoleh, Indonesia mempunyai hutan tropis dunia sebesar 10 persen. Sekitar 12% keadaan hutan di Indonesia yang merupakan bagian dari jumlah binatang yang tergolong jenis mamalia, 16% persen merupakan bagian dari spesies amphibi dan binatang sejenis reptil dan 25% dari bagian spesies sejenis burung dan sekitar 1.519 merupakan bagian dari spesies burung. Sisanya merupakan endemik yang hanya dapat ditemui didaerah tersebut. Penyusutan luas hutan alam yang merupakan asli Indonesia mengalami kecepatan menurunan yang cukup memprihatinkan. Menurut World Resource Institute (1997). hingga saat ini hutan asli Indonesia. Selama periode 1985-1997 kerusakan hutan mencapai 1,6 juta hektar per tahun. Pada periode 1997-2000 bertambah menjadi 3,8 juta hektar per tahun. Berdasarkan pada hasil penelitian citra landsat pada tahun 2000 terdapat 101,73 juta hektar hutan dan lahan mengalami kerusakan yang cukup serius. Diantaranya, hutan seluas 59,62 juta hektar berada dalam kawasan hutan [Badan Planologi Dephut,2003]. Menurut data yang diperoleh dari Bakornas Penanggulangan Bencana pada tahun 2003, bencana yang terjadi selama tahun 1998 hingga pertengahan 2003 data yang didapat menunjukan telah terjadi 647 bencana dengan 2022 korban jiwa.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>BAB 4</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>MASALAH-MASALAH PADA LINGKUNGAN HIDUP</b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Dalam lingkungan hidup di Indonesia, banyak terjadi permasalahan di sungai, laut, tanah dan hutan yaitu sebagai berikut:<br />
<br />
1. Pencemaran Sungai dan laut<br />
Sungai dan laut dapat tercemar dari kegiatan manusia seperti penggunaan bahan logam berat, pembuangan limbah cair kapal dan pemanfaatan air panas. Secara biologis, fisik dan kimia senyawa seperti logam tidak dapat dihancurkan. Di berbagai sektor industri dan rumah tangga seperti pemakaian bahan-bahan dari plastik.<br />
<br />
2. Pencemaran Tanah<br />
Tanah bisa dapat tercemar apabila penggunaan secara berlebihan terhadap pupuk dan bahan pestisida. Pencemaran tanah mempunyai ciri yaitu adanya perubahan tanah menjadi kering dan keras, hal ini disebabkan oleh jumlah kandungan garam yang sangat besar yang terdapat di dalam tanah. Selain itu, pencemara tanah juga dapat disebabkan oleh sampah plastik karena pada umumnya sampah plastik tidak mengalami proses penghancuran secara sempurna.<br />
<br />
3. Pencemaran Hutan<br />
Hutan juga bisa mengalami kerusakan apabila dalam pemanfaatannya tidak terkendali dengan baik. Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Salah satu contoh pencemaran atau kerusakan hutan adalah adanya penebangan secara liar. Jika kegiatan tersebut dilakukan secara terus-menerus maka dapat mengakibatkan penggundulan hutan.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>BAB 5 </b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PENYEBAB &DAMPAK MASALAH LINGKUNGAN HIDUP </b></div>
<br />
Perubahan ekosistem lingkungan yang paling utama disebabkan oleh perilaku masyarakat yang kurang baik dalam pemanfaatan sumber-sumber daya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal inilah yang menyebabkan adanya perubahan ekosistem. Perubahan ekosistem suatu lingkungan terjadi dengan adanya kegiatan masyarakat seperti pemanfaatan lahan yang dijadikan sebagai daerah pertanian sehingga dapat mengurangi luas lahan lainnya. Adanya pertambahan jumlah penduduk dalam memanfaatkan lingkungan akan membawa dampak bagi mata rantai yang ada dalam suatu ekosistem.<br />
Selain itu kerusakan hutan yang terjadi karena adanya penebangan dan kebakaran hutan dapat mengakibatkan banyak hewan dan tumbuhan yang punah. Padahal hutan<br />
merupakan sumber kehidupan bagi sebagian masyarakat yang berfungsi sebagai<br />
penghasil oksigen, tempat penyedia makanan dan obat-obatan. Jumlah kerusakan flora dan fauna akan terus bertambah dan berlangsung lama jika dalam penggunaannya masyarakat tidak memperhatikan keseimbangan terhadap ekosistem lingkungan. <br />
Dampak dari perubahan ekosistem akan berkurang jika masyarakat mengetahui dan memahami fungsi dari suatu ekosistem tersebut. Kerusakan ekosistem membawa dampak bukan hanya pada keanekaragaman terhadap flora dan fauna juga dapat mmbawa pengaruh lain terhadap masyarakat itu sendiri seperti longsor, banjir dan erosi. Selain itu kerusakan lingkungan bisa di sebabkan oleh sampah. Sampah yang semakin banyak dapat menimbulkan penguapan sungai dan kehabisan zat asam yang sangat dibutuhkan bagi mikroorganisme yang hidup di sungai. Serta dapat pula disebabkan dari pembuangan limbah cair dari kapal dan pemanfaatan terhadap penggunaan air panas yang dapat menimbulkan laut menjadi tercemar.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>BAB 6</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>UPAYA-UPAYA MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP</b></div>
<br />
<b>6.1 Usaha Mengatasi berbagai Masalah Lingkungan Hidup</b><br />
Pada umumnya permasalahan yang terjadi dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:<br />
1. Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada pengelolaan sumber daya alam baik yang dapat maupun yang tidak dapat diperbaharui dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampungnya.<br />
2. Untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan sumber daya alam maka diperlukan penegakan hokum secara adil dan konsisten.<br />
3. Memberikan kewenangan dan tanggung jawab secara bertahap terhadap pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.<br />
4. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bertahap dapat dilakukan dengan cara membudayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi.<br />
5. Untuk mengetahui keberhasilan dari pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan<br />
hidup dengan penggunaan indicator harus diterapkan secara efektif.<br />
6. Penetapan konservasi yang baru dengan memelihara keragaman konservasi yang sudah ada sebelumnya.<br />
<br />
<b>6.2 Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan </b><br />
Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan Hidup dan Berkelanjutan Untuk menanggulangi masalah kerusakan yang terjadi pada lingkungan perlu diadakan konservasi. Konservasi dapat diartikan sebagai upaya untuk memelihara lingkungan mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat sampai bangsa. Pengelolaan sumber daya alam merupakan usaha secara sadar dengan cara menggali sumber daya alam, tetapi tidak merusak sumber daya alam lainnya sehingga dalam penggunaannya harus memperhatikan pemeliharaan dan perbaikan kualitas dari sumber daya alam tersebut. Adanya peningkatan perkembangan kemajuan di bidang produksi tidak perlu mengorbankan lingkungan yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Apabila lingkungan tercemar maka akan berdampak buruk bagi kelanjutan dari keberadaan sumber daya alam yang akhirnya dapat menurunkan kehidupan masyarakat. Dalam pengelolaan sumber daya alam perlu diperhatikan keserasiannya dengan lingkungan. Keserasian lingkungan merupakan proses pembentukan lingkungan yang sifatnya relatif sama dengan pembentukan lingkungan. <br />
<br />
<b> 6.3 Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan</b><br />
Dalam pengelolaan sumber daya alam agar tetap lestari maka dapat dilakukan uasaha atau upaya sebagai berikut:<br />
1. Menjaga kawasan tangkapan hujan seperti kawasan pegunungan yang harus selalu hijau karena daerah pegunungan merupakan sumber bagi perairan di darat.<br />
2. Untuk mengurangi aliran permukaan serta untuk meningkatkan resapan air sebagia air tanah, maka diperlukan pembuatan lahan dan sumur resapan.<br />
3. Reboisasi di daerah pegunungan, dimana daerah tersebut berfungsi sebagai reservoir air, tata air, peresapan air, dan keseimbangan lingkungan. <br />
4. Adanya pengaturan terhadap penggunaan air bersih oleh pemerintah.<br />
5. Sebelum melakukan pengolahan diperlukan adanya pencegahan terhadap pembuangan air limbah yang banyak dibuang secara langsung ke sungai.<br />
6. Adanya kegiatan penghijauan di setiap tepi jalan raya, pemukiman penduduk,<br />
perkantoran, dan pusat-pusat kegiatan lain.<br />
7. Adanya pengendalian terhadap kendaraan bermotor yang memiliki tingkat pencemaran tinggi sehingga menimbulkan polusi.<br />
8. Memperbanyak penggunaan pupuk kandang dan organik dibandingkan dengan penggunaan pupuk buatan sehinnga tidak terjadi kerusakan pada tanah.<br />
9. Melakukan reboisasi terhadap lahan yang kritis sebagai suatu bentuk usaha pengendalian agar memiliki nilai yang ekonomis.<br />
<br />
<b>6.4 Pengelolaan Daur Ulang Sumber Daya alam</b><br />
Tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan dapat dikurangi dengan cara melakukan pengembangan usaha seperti mendaur ulang bahan-bahan yang sebagian besar orang menganggap sampah, sebenarnya dapat dijadikan barang lain yang bisa bermanfaat dan tentunya dengan pengolahan yang baik. Pengelolaan limbah sangat efisien dalam upaya<br />
untuk mengatasi masalah lingkungan. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam<br />
pengelolaan limbah dengan menggunakan konsep daur ulang adalah sebagai berikut:<br />
1. Melakukan pengelompokan dan pemisahan limbah terlebih dahulu.<br />
2. Pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta memilki nilai ekonomis.<br />
3. Dalam pengolahan limbah juga harus mengembangkan penggunaan teknologi.<br />
<br />
<br />
<b>6.5 Pelestarian Flora dan Fauna</b><br />
Untuk menjaga kelestarian flora dan fauna, upaya yang dapat dilakukan adalah mendirikan tempat atau daerah dengan memberikan perlindungan khusus yaitu sebagai<br />
berikut:<br />
1. Hutan Suaka Alam merupakan daerah khusus yang diperuntukan untuk melindungi alam hayati.<br />
2. Suaka Marga Satwa merupakan salah satu dari daerah hutan suaka alam yang tujuannya sebagai tempat perlindungan untuk hewan-hewan langka agar tidak punah.<br />
3. Taman Nasional yaitu daerah yang cukup luas yang tujuannya sebagai tempat perlindungan alam dan bukan sebagai tempat tinggal melainkan sebagai tempat rekreasi.<br />
4. Cagar alam merupakan daerah dari hutan suaka alam yang dijadikan sebagai tempat perlindungan untuk keadaan alam yang mempunyai ciri khusus termasuk di dalamnya meliputi flora dan fauna serta lingkungan abiotiknya yang berfungsi untuk kepentingn kebudayaan dan ilmu pengetahuan.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>BAB 7 </b></span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b>PENUTUP </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>7.1 Kesimpulan</b><br />
Penyebab terjadinya masalah lingkungan hidup adalah adanya kegiatan masyarakat seperti pembuangan limbah pabrik, sampah dari rumah tangga, penebangan dan kebakaran hutan yang dapat menimbulkan pencemaran terhadap sungai dan laut, tanah, hutan sehingga banyak flora dan fauna yang punah.<br />
<br />
7.2 Saran</div>
<div style="text-align: justify;">
Masyarakat harus menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam pemanfaatan sumber daya harus memperhatikan dampak yang timbul dari penggunaan sumber daya tersebut terhadap lingkungan sekitar agar tidak terjadi pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>DAFTAR PUSTAKA</b></span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
1. Dr.H. Totok Gunawan, M.S.,dkk. 2004. Fakta dan Konsep Geografi. Jakarta: Ganeca<br />
Exact.<br />
2. Sugandi, Dede. 2005. Geografi. Bandung: Regina.<br />
3. www.google.com<br />
4. www.wikipedia.com</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10376497876218721342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5192429676906753690.post-63755257052990015512015-07-28T09:43:00.000-07:002015-08-03T11:57:35.224-07:00CONTOH TINJAUN PUSTAKA TENTANG PRODUK DAN PROMOSI<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<div style="text-align: center;">
<b><span lang="SV">BAB II<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<div style="text-align: center;">
<b><span lang="SV">TINJAUAN PUSTAKA<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 0cm 36.0pt; text-autospace: none; text-indent: -36.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Bold'; letter-spacing: -0.15pt;"><b>2.1. Produk<o:p></o:p></b></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Produk merupakan titik pusat
dari kegiatan pemasaran karena produk merupakan hasil dari suatu perusahaan
yang dapat ditawarkan ke pasar untuk di konsumsi dan merupakan alat dari suatu
perusahaan untuk mencapai tujuan dari perusahaannya. Suatu produk harus
memiliki keunggulan dari produk-produk yang lain baik dari segi kualitas,
desain, bentuk, ukuran, kemasan, pelayanan, garansi, dan rasa agar dapat
menarik minat konsumen untuk mencoba dan membeli produk tersebut.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV"><b>2.1.1.</b></span><b><span lang="SV" style="font-family: Arial, sans-serif;"> </span></b><b><span lang="SV"> Pengertian Produk</span></b><span lang="SV"> <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .75pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.05pt;">Pengertian produk </span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic'; letter-spacing: -0.05pt;">( product )</span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.05pt;"> menurut
Kotler & Armstrong, (2001: </span><span lang="SV">346)
adalah segala sesuatu
yang dapat ditawarkan
kepasar untuk </span><span lang="SV">mendapatkan
perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat </span><span lang="SV">memuaskan
keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah </span><span lang="SV">pemahaman
subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan </span><span lang="SV">sebagai usaha
untuk mencapai tujuan
organisasi melalui pemenuhan </span><span lang="SV">kebutuhan dan
kegiatan konsumen, sesuai
dengan kompetensi dan </span><span lang="SV">kapasitas organisasi serta daya beli
pasar. Selain itu produk dapat pula </span><span lang="SV">didefinisikan sebagai persepsi
konsumen yang dijabarkan oleh produsen </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.05pt;">melalui hasil produksinya. Produk
dipandang penting oleh konsumen dan </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;">dijadikan dasar pengambilan
keputusan pembelian. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV"><b>2.1.2. Atribut Produk <o:p></o:p></b></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .75pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Menurut Kotler & Armstrong (2001:354) beberapa
atribut yang </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;">menyertai dan melengkapi produk (karakteristik atribut
produk) adalah: <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none; text-indent: -36.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;">a.</span><span lang="SV" style="font-family: Arial, sans-serif; letter-spacing: -0.15pt;"> </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;"> Merek </span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic'; letter-spacing: -0.15pt;">(branding) <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: .75pt; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Merek </span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic';">(brand)</span><span lang="SV"> adalah
nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, </span><span lang="SV">atau kombinasi
dari semua ini
yang dimaksudkan untuk </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.1pt;">mengidentifikasi produk atau
jasa dari satu atau kelompok penjual dan </span><span lang="SV">membedakannya dari produk
pesaing. Pemberian merek merupakan </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.1pt;">masalah pokok dalam strategi produk.
Pemberian merek itu mahal dan </span><span lang="SV">memakan waktu, serta dapat membuat produk itu berhasil
atau gagal. <span style="letter-spacing: -.1pt;">Nama merek yang baik dapat
menambah keberhasilan yang besar pada </span><span style="letter-spacing: -.15pt;">produk
</span>(Kotler &
Armstrong, 2001:360<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 167.4pt; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;">b. Pengemasan </span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic'; letter-spacing: -0.15pt;">(packing) <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;">Pengemasan </span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic';">(packing)</span><span lang="SV"> adalah
kegiatan merancang dan
membuat </span><span lang="SV">wadah atau pembungkus
suatu produk. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 36.0pt; text-autospace: none;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;">c. Kualitas Produk </span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic'; letter-spacing: -0.15pt;">(Product Quality) <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: .75pt; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Kualitas
Produk </span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic';">(Product Quality)</span><span lang="SV"> adalah kemampuan suatu produk </span></div>
<span lang="SV"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">untuk melaksanakan fungsinya
meliputi, daya tahan
keandalan, </span></div>
<span lang="SV">
</span><span lang="SV"><div style="text-align: justify;">
ketepatan kemudahan operasi dan perbaikan, serta
atribut bernilai </div>
</span><span lang="SV"><div style="text-align: justify;">
lainnya. Untuk meningkatkan
kualitas produk perusahaan
dapat </div>
</span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.05pt;"><div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.05pt;">menerapkan program </span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic';">”Total
Quality Manajemen (TQM)". </span><span lang="SV"> Selain mengurangi
kerusakan produk, tujuan pokok
kualitas total adalah untuk meningkatkan nilai
pelanggan.</span></div>
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV"><b>2.1.3.</b></span><b><span lang="SV" style="font-family: Arial, sans-serif;"> </span></b><b><span lang="SV"> Tingkatan Produk. <o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;">Pada dasarnya
tingkatan produk adalah sebagai berikut: <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;">a.</span><span lang="SV" style="font-family: Arial, sans-serif; letter-spacing: -0.15pt;"> </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;"> Produk Inti </span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic'; letter-spacing: -0.15pt;">(Core Product) <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span lang="SV">Produk inti terdiri dari manfaat inti untuk pemecahan masalah yang </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;">dicari
konsumen ketika mereka membeli produk atau jasa</span><span lang="SV"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.05pt;">b.</span><span lang="SV" style="font-family: Arial, sans-serif; letter-spacing: -0.05pt;"> </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.05pt;"> Produk Aktual </span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic'; letter-spacing: -0.05pt;">(Actual Product) <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span lang="SV">Seorang perencana produk harus menciptakan produk aktual </span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic';">(actual </span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic';">product)</span><span lang="SV"> disekitar
produk inti. Karakteristik
dari produk aktual </span><span lang="SV">diantaranya, tingkat
kualitas, nama merek,
kemasan yang </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.05pt;">dikombinasikan dengan
cermat untuk menyampaikan
manfaat inti </span><span lang="SV">(Kotler & Armstrong,
2001:348).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;">c.</span><span lang="SV" style="font-family: Arial, sans-serif; letter-spacing: -0.15pt;"> </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;"> Produk Tambahan <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: .75pt; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Produk tambahan
harus diwujudkan dengan
menawarkan jasa </span><span lang="SV">pelayanan
tambahan untuk memuaskan konsumen, misalnya dengan </span><span lang="SV">menanggapi dengan
baik </span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic';"> claim</span><span lang="SV"> dari
konsumen dan melayani </span><span lang="SV">konsumen lewat
telepon jika konsumen mempunyai masalah
atau </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;">pertanyaan. (Kotler & Armstrong, 2001: 349). <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV"><b>2.1.4.</b></span><b><span lang="SV" style="font-family: Arial, sans-serif;"> </span></b><b><span lang="SV"> Klasifikasi Produk. <o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .75pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Menurut Fandy Tjiptono </span><span lang="SV">(2000:98) klasifikasi
produk bisa dilakukan atas berbagai
macam sudut pandang. Berdasarkan berwujud </span><span lang="SV">tidaknya, produk
dapat diklasifikasikan kedalam dua
kelompok utama </span><span lang="SV">yaitu barang dan jasa. Ditinjau dari aspek daya tahannya,
terdapat dua </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;">macam barang, yaitu: <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;">a.</span><span lang="SV" style="font-family: Arial, sans-serif; letter-spacing: -0.15pt;"> </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;"> Barang Tidak Tahan Lama </span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic'; letter-spacing: -0.15pt;">(Nondurable Goods) <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: .75pt; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="letter-spacing: -0.05pt;">Barang
tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis </span></div>
<span lang="SV"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">dikonsumsi dalam satu atau beberapa
kali pemakaian. Contohnya </span></div>
<span lang="SV">
</span><span lang="SV"><div style="text-align: justify;">
adalah sabun, minuman dan makanan ringan, kapur tulis, gula dan </div>
</span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;"><div style="text-align: justify;">
<span style="letter-spacing: -0.15pt;">garam.</span></div>
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 36.0pt; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.1pt;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.1pt;">b.</span><span lang="SV" style="font-family: Arial, sans-serif; letter-spacing: -0.1pt;"> </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.1pt;"> Barang Tahan Lama </span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic'; letter-spacing: -0.1pt;">(Durable Goods) <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: .75pt; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 396.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa </span><span lang="SV">bertahan
lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;">pemakaian normal
adalah satu tahun atau lebih). Contohnya antara lain TV, lemari es, mobil dan
komputer. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .75pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 54.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Selain
berdasarkan daya tahannya,
produk pada umumnya juga </span><span lang="SV">diklasifikasikan berdasarkan siapa
konsumennya dan untuk apa produk </span><span lang="SV">tersebut dikonsumsi. Berdasarkan kriteria ini, produk
dapat dibedakan menjadi barang konsumen </span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic';">(costumer's goods) </span><span lang="SV"> dan
barang industri </span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic';">(industrial's goods)</span><span lang="SV">. Barang konsumen adalah barang yang
dikonsumsi </span><span lang="SV">untuk kepentingan konsumen akhir sendiri (individu dan
rumah tangga), </span><span lang="SV">bukan untuk tujuan
bisnis. Umumnya barang
konsumen dapat </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;">diklasifikasikan
menjadi empat jenis yaitu: <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;">a.</span><span lang="SV" style="font-family: Arial, sans-serif; letter-spacing: -0.15pt;"> </span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic'; letter-spacing: -0.15pt;"> Convinience Goods
<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: .75pt; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic';">Convinience goods</span><span lang="SV"> merupakan barang yang pada umumnya
memiliki <span style="letter-spacing: -.05pt;">frekuensi pembelian
tinggi (sering beli), dibutuhkan
dalam waktu </span>segera, dan hanya memerlukan usaha yang minimum
(sangat kecil) <span style="letter-spacing: -.1pt;">dalam pembandingan dan
pembeliannya. Contohnya sabun, pasta gigi, </span>baterai, makanan, minuman, majalah, surat kabar, payung dan jas
hujan. </span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic'; letter-spacing: -0.15pt;"> <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic';"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic';">b.</span><span lang="SV" style="font-family: 'Arial Italic';"> </span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic';"> Shopping Goods <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: .75pt; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic';">Shopping goods </span><span lang="SV">adalah
barang-barang dalam proses pemilihan
dan </span><span lang="SV">pembeliannya dibandingkan oleh
konsumen diantara berbagai </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.05pt;">alternatif yang
tersedia. Kriteria perbandingan tersebut meliputi harga, kualitas dan model
masing-masing barang. </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">Contohnya
alat-alat rumah </span><span style="letter-spacing: -0.15pt;">tangga
(TV, mesin cuci tape recorder), </span><span style="font-family: 'Times New Roman Italic'; letter-spacing: -0.15pt;">furniture</span><span style="letter-spacing: -0.15pt;"> (mebel), pakaian. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman Italic'; letter-spacing: -0.15pt;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman Italic'; letter-spacing: -0.15pt;">c.</span><span style="font-family: 'Arial Italic'; letter-spacing: -0.15pt;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman Italic'; letter-spacing: -0.15pt;"> Specially Goods <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: .75pt; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman Italic'; letter-spacing: -0.1pt;">Specially goods</span><span style="letter-spacing: -0.1pt;"> adalah barang-barang yang memiliki karakteristik
dan </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">identifikasi merek
yang unik di mana sekelompok konsumen bersedia </span>melakukan
usaha khusus untuk
membelinya. <span lang="SV">Contohnya adalah </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;">barang-barang mewah dengan
merek dan model spesifik. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 36.0pt; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic';"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic';">d.</span><span lang="SV" style="font-family: 'Arial Italic';"> </span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic';"> Unsought Goods <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: .75pt; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic';">Unsought goods</span><span lang="SV"> merupakan barang-barang yang
diketahui konsumen <span style="letter-spacing: -.1pt;">atau kalaupun sudah
diketahui tetapi pada umumnya belum terfikirkan </span>untuk membelinya. Contohnya
asuransi jiwa, batu
nisan, tanah <span style="letter-spacing: -.15pt;">kuburan (Tjiptono, 2000 : 99-100 ). <o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Bold'; letter-spacing: -0.15pt;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Bold'; letter-spacing: -0.15pt;"><b>2.2. Promosi<o:p></o:p></b></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.05pt;">Dalam
mengelola suatu sistem komunikasi pemasaran memerlukan suatu rancangan strategi
dan program-program penjualan yang efektif dan efisien. Promosi penjualan
merupakan unsur kunci dalam kampanye perusahaan dan promosi yang paling baik
adalah promosi yan dilakukan oleh pelanggan yang puas. Dengan demikian, promosi
perlu ditangani secara cermat karena masalahnya bukan hanya menyangkut pada
bagaimana berkomunikasi dengan pelanggan akan tetapi juga menyangkut seberapa
besar biaya yang dikeluarkan untuk biaya ini yang tentunya harus disesuaikan pada
kondisi dan kemampuan perusahan. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.05pt;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.05pt;"><b>2.2.1.</b></span><b><span lang="SV" style="font-family: Arial, sans-serif; letter-spacing: -0.05pt;"> </span></b><b><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.05pt;"> Pengertian Promosi</span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .75pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Promosi merupakan salah satu variabel di dalam </span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic';">marketing mix </span><span lang="SV">yang sangat
penting dilaksanakan oleh
perusahaan dalam pemasaran produk
atau jasanya. Menurut Martin L. Bell dalam Basu Swasta dan Irawan
(1990:349) promosi adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk
mendorong permintaan. Sedangkan menurut William G. Nikels dalam bukunya
Basu Swasta dan Irawan <span style="letter-spacing: -.1pt;">(1990:349) promosi </span>adalah arus informasi
atau persuasi satu
arah yang dibuat
untuk mengarahkan seseorang
atau organisasi kepada
tindakan yang <span style="letter-spacing: -.15pt;">menciptakan pertukaran dalam pemasaran. <o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .75pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Kedua
definisi tersebut pada
pokoknya sama meskipun
titik </span><span lang="SV">beratnya
berbeda. Definisi pertama
lebih menitik beratkan </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;">pada </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.1pt;">pendorongan
permintaan. Sedangkan definisi kedua lebih menitik beratkan </span><span lang="SV">pada penciptaan
pertukaran. Pertukaran akan
terjadi karena adanya </span><span lang="SV">permintaan dan penawaran,
dengan adanya permintaan akan mendorong </span><span lang="SV">terciptanya pertukaran. Jadi promosi
merupakan salah satu aspek yang </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.1pt;">penting dalam manajemen pemasaran
dan sering dikatakan sebagai proses </span><span lang="SV">berlanjut. Dengan promosi menyebabkan
orang yang sebelumnya tidak </span><span lang="SV">tertarik untuk membeli suatu produk akan menjadi
tertarik dan mencoba </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;">produk sehingga konsumen melakukan pembelian. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .75pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Jenis promosi atau </span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic';">promosional mix </span><span lang="SV">menurut
William J. Stanton </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.1pt;">dalam Basu Swasta dan Irawan (1990:349) adalah kombinasi
strategi yang </span><span lang="SV">paling baik dari variabel-variabel periklanan, </span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic';">personal selling</span><span lang="SV">, dan alat
</span><span lang="SV">promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan </span><span lang="SV">program penjulan.
Definisi tersebut tidak
menyebutkan secara jelas </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.1pt;">beberapa variabel </span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic'; letter-spacing: -0.1pt;">promotion mix</span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.1pt;"> selain
periklanan dan </span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic'; letter-spacing: -0.1pt;">personal selling. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.05pt;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.05pt;"><b>2.2.2.</b></span><b><span lang="SV" style="font-family: Arial, sans-serif; letter-spacing: -0.05pt;"> </span></b><b><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.05pt;"> Variabel-variabel Promosi</span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .75pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.05pt;">Menurut Kotler & Armstrong variabel-variabel yang ada
di dalam </span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic'; letter-spacing: -0.15pt;">promotional mix</span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;"> ada lima, yaitu: <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;">a.</span><span lang="SV" style="font-family: Arial, sans-serif; letter-spacing: -0.15pt;"> </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;"> Periklanan </span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic'; letter-spacing: -0.15pt;">(advertising) <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: .75pt; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
Segala biaya
yang harus dikeluarkan
sponsor untuk melakukan </div>
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.1pt;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.1pt;"><span style="letter-spacing: -0.1pt;">presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau </span></span></div>
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.1pt;">
</span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;"><div style="text-align: justify;">
<span style="letter-spacing: -0.15pt;">jasa.</span></div>
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 167.4pt; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;">b. Penjualan
Personal </span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic'; letter-spacing: -0.15pt;">(personal selling) <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: .75pt; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Presentasi pribadi
oleh para wiraniaga
perusahaan dalam rangka </span><span lang="SV">mensukseskan penjualan
dan membangun hubungan
dengan </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;">pelanggan. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 167.4pt; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;">c. Promosi
penjualan </span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic'; letter-spacing: -0.15pt;">(sales promotion) <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: .75pt; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV"> Insentif jangka pendek untuk
mendorong pembelian atau penjualan </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;">suatu produk atau jasa. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 167.4pt; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;">d. Hubungan
masyarakat </span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic'; letter-spacing: -0.15pt;">(public relation) <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: .75pt; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV"> Membangun hubungan baik dengan publik
terkait untuk memperoleh dukungan, membangun
"citra perusahaan" yang baik dan menangani <span style="letter-spacing: -.15pt;">atau menyingkirkan gosip, cerita dan peristiwa
yang dapat merugikan. <o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 167.4pt; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;">e. Pemasaran
langsung </span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic'; letter-spacing: -0.15pt;">(direct marketing) <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span lang="SV">Komunikasi langsung dengan pelanggan yang diincar secara khusus </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;">untuk
memperoleh tanggapan langsung.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .75pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Dengan demikian maka promosi merupakan kegiatan
perusahaan </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.05pt;">yang dilakukan dalam rangka memperkenalkan produk kepada
konsumen </span><span lang="SV">sehingga dengan kegiatan tersebut konsumen tertarik untuk
melakukan </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;">pembelian. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="FI" style="letter-spacing: -0.1pt;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="FI" style="letter-spacing: -0.1pt;"> </span><span lang="FI" style="letter-spacing: -0.1pt;"><b>2.2.3.</b></span><b><span lang="FI" style="font-family: Arial, sans-serif; letter-spacing: -0.1pt;"> </span></b><b><span lang="FI" style="letter-spacing: -0.1pt;"> Tahap-tahap Pelaksanaan Promosi</span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 482.25pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="FI">Pelaksanaan
promosi akan melibatkan
beberapa tahap </span><span lang="FI" style="letter-spacing: -0.15pt;">(BasuSwasta
Dh dan Irawan, 1990: 359-361), antara lain:<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none; text-indent: 18.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="FI" style="letter-spacing: -0.15pt;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="FI" style="letter-spacing: -0.15pt;">a. Menentukan Tujuan<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: .75pt; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="FI" style="letter-spacing: -0.05pt;">Tujuan
promosi merupakan awal untuk kegiatan promosi. Jika </span><span lang="FI">perusahaan
menetapkan beberapa tujuan sekaligus, maka hendaknya </span><span lang="FI">dibuat skala
prioritas atau posisi tujuan mana yang hendak dicapai </span><span lang="FI" style="letter-spacing: -0.15pt;">lebih dulu. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="FI" style="letter-spacing: -0.15pt;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="FI" style="letter-spacing: -0.15pt;">b. Mengidentifikasi Pasar yang Dituju <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: .75pt; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="FI">Segmen
pasar yang ingin
dicapai oleh perusahaan
dalam promosinya harus dapat
dibatasi secara terpisah
menurut faktor demografis dan
psikografis. Pasar yang
dituju harus terdiri
atas </span><span lang="FI">individu-individu yang sekiranya bersedia membeli produk
tersebut </span><span lang="FI" style="letter-spacing: -0.15pt;">selama periode yang bersangkutan. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 18.0pt; text-autospace: none;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="FI" style="letter-spacing: -0.15pt;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="FI" style="letter-spacing: -0.15pt;">c. Menyusun Anggaran <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: .75pt; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="FI">Anggaran promosi
sangat penting untuk
kegiatan-kegiatan </span><span lang="FI">perencanaan keuangan dari manajer pemasaran. Anggaran digunakan <span style="letter-spacing: -.15pt;">untuk mengarahkan pengeluaran uang dalam mencapai
tujuan tersebut. <o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="FI" style="letter-spacing: -0.15pt;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="FI" style="letter-spacing: -0.15pt;">d. Memilih Berita<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span lang="FI">Tahap selanjutnya dimulai dengan
berita yang tepat
untuk </span><span lang="FI" style="letter-spacing: -0.05pt;">mencapai pasar yang dituju tersebut. </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.05pt;">Sifat
berita itu akan berbeda-beda </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;">tergantung pada tujuan promosinya.
Jika suatu produk itu masih berada </span><span lang="SV">pada tahap perkenalan dalam siklus
kehidupannya, maka informasi </span><span lang="SV">produk akan menjadi topik utama. Sedangkan pada tahap
selanjutnya perusahaan lebih
cenderung mengutamakan tema
promosi yang <span style="letter-spacing: -.15pt;">bersifat persuasif. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;">e. Menentukan Promotional Mix <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: .65pt; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 351.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.1pt;">Perusahaan dapat menggunakan tema berita yang berbeda-beda </span><span lang="SV">pada masing-masing
kegiatan promosinya. Misalnya,
hubungan </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.05pt;">masyarakat dapat dilakukan untuk menciptakan kesan
positif terhadap </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.1pt;">perusahaan diantara para pembeli. Periklanannya dapat
dititik beratkan </span><span lang="SV">untuk memberikan kesadaran kepada pembeli tentang suatu
produk </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;">atau perusahaan yang menawarkannya. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.2pt;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.2pt;">f. </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;">Memilih Media Mix<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: .65pt; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 351.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
Media adalah saluran penyampaian pesan komersial kepada </div>
<span lang="SV"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">khalayak sasaran. Untuk
alternatif media secara
umum dapat </span></div>
<span lang="SV">
</span><span lang="SV"><div style="text-align: justify;">
dikelompokkan menjadi media cetak (surat kabar, majalah, tabloid, </div>
</span><span lang="SV"><div style="text-align: justify;">
brosur,
selebaran) media elektronik (Televisi , radio) media luar ruang </div>
<div style="text-align: justify;">
(baleho, poster, spanduk, balon raksasa)
media lini bawah (pameran, </div>
</span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic';"><div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic';">direct mail</span><span lang="SV">, </span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic';">point of purchase</span><span lang="SV">, kalender).
Untuk itu manajer harus </span></div>
</span><span lang="SV"><div style="text-align: justify;">
memilih media yang cocok untuk ditujukan pada kelompok sasaran </div>
</span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;"><div style="text-align: justify;">
<span style="letter-spacing: -0.15pt;">produk perusahaan.</span></div>
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: .65pt; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;">g. Mengukur Efektifitas <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Pengukuran efektifitas ini sangat penting bagi
manajer. Setiap alat promosi
mempunyai pengukuran yang
berbeda-beda, tanpa dilakukannya
pengukuran efektifitas tersebut
akan sulit diketahui <span style="letter-spacing: -.15pt;">apakah tujuan perusahaan dapat dicapai atau tidak. <o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.1pt;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.1pt;">h.</span><span lang="SV" style="font-family: Arial, sans-serif; letter-spacing: -0.1pt;"> </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.1pt;"> Mengendalikan dan Memodifikasi Kampanye
Promosi <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="letter-spacing: -0.05pt;">Setelah dilakukan
pengukuran efektifitas, ada
kemungkinan </span><span lang="SV">dilakukan perubahan rencana promosi. Perubahan dapat
terjadi pada </span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman Italic';">promotional mix</span><span lang="SV">,
media mix, berita,
anggaran promosi, atau
cara <span style="letter-spacing: -.05pt;">pengalokasian anggaran
tersebut. Yang penting,
perusahaan harus </span>memperhatikan kesalahan-kesalahan yang
pernah diperbuat untuk <span style="letter-spacing: -.15pt;">menghindari
kesalahan yang sama di masa mendatang.</span><span style="letter-spacing: -.1pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Teori awal mengenai perilaku konsumen
didasarkan pada teori ekonomi, dengan pendapat bahwa individu bertindak secara
rasional untuk memaksimumkan keuntungan (kepuasan) mereka dalam membeli barang
dan jasa. Penelitian belakangan ini menemukan bahwa para konsumen mungkin
sekali membeli secara impulsif dan dipengaruhi tidak hanya oleh keluarga,
teman, iklan, dan model iklannya, tetapi juga suasana hati, keadaan, dan emosi.
Semuanya tergabung sehingga membentuk perilaku konsumen yang menyeluruh dan
mampu mencerminkan aspek pengertian dan pengetahuan dalam pengambilan keputusan
pembelian.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Perilaku konsumen
merupakan studi yang relatif baru pada pertengahan tahun 1960-an. Karena ilmu
ini mempunyai sejarah atau badan risetnya sendiri, para pakar teori pemasaran
banyak sekali meminjam berbagai konsep yang dikembangkan di berbagai disiplin
ilmu pengetahuan lainnya seperti, Psikologis (studi mengenai individu),
Sosiologi (studi mengenai kelompok), Psikologi Sosial (studi bagaimana individu
beroperasi dalam kelompok), Antropologi (pengaruh masyarakat pada individu),
dan Ilmu Ekonomi, dalam membentuk dasar disiplin ilmu pemasaran yang baru.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="SV"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="SV">2.3 Definisi perilaku konsumen<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Perilaku konsumen
adalah studi yang terpusat pada cara individu mengambil keputusan untuk
memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli
barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi. Studi perilaku konsumen sebagai
disiplin ilmu pemasaran yang terpisah dimulai ketika para pemasar menyadari
bahwa para konsumen tidak selalu bertindak atau memberikan reaksi seperti yang
dikemukakan oleh teori pemasaran.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="SV"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="SV">2.4 Pentingnya perilaku konsumen<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">1. Dalam
Kehidupan Sehari-hari<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Di dalam kehidupan sehari-hari perilaku
konsumen sangat penting. Terutama hal yang mencakup <em>apa</em> yang mereka
beli, <em>mengapa</em> mereka membeli, <em>kapan</em> mereka membeli, <em>di
mana</em> mereka membeli, <em>seberapa</em> sering mereka membeli, dan sebarapa
sering mereka <em>menggunakannya</em>.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Di samping itu dapat juga mempelajari
pemakaian konsumen, mengevaluasi pasca-pembelian produk yang mereka beli dan
untuk mengetahui cara individu membuang produk yang dulu pernah baru.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">2. Dalam
Pengambilan Keputusan Pembelian<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Proses pengambilan keputusan dapat
dipandang sebagai tiga tahap yang berbeda namun berhubungan satu sama lain,
yaitu : <em>Tahap Masukan (Input), Tahap Proses dan Tahap Keluaran (Output)</em>.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 27.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -27.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">a.
Tahap Masukan (Input)<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 27.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Mempengaruhi pengenalan konsumen terhadap
kebutuhan atas produk dan terdiri dari dua sumber informasi utama : <em><span style="font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;">Usaha pemasaran</span></em>
perusahaan (produk itu sendiri, harganya, promosinya dan dimana ia dijual) dan <em><span style="font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic;">pengaruh sosiologis</span></em>
eksternal atas konsumen (keluarga, teman-teman, tetangga sumber informal dan
non-komersial lain, kelas sosial serta keanggotaan budaya dan subbudaya). Dampak
kumulatif dari setiap usaha pemasaran perusahaan, pengaruh keluarga,
temen-teman, tetangga dan tata perilaku masyarakat yang ada, semuanya merupakan
masukan yang mungkin mempengaruhi apa yang dibeli konsumen dan bagaimana mereka
menggunakan apa yang mereka beli.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">b. Tahap
Proses<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 27.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Memfokuskan pada cara konsumen mengambil
keputusan. Berbagai factor psikologis yang melekat pada setiap individu
(motivasi, persepsi, pengetahuan, kepribadian dan sikap) mempengaruhi cara
masukan dari luar pada tahap masukan mempengaruhi pengenalan konsumen terhadap
kebutuhan, pencarian informasi sebelum pembelin dan evaluasi terhadap barbagai
alternative, pada gilirannya akan mempengaruhi sifat psikologis konsumen yang
ada.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">c.
Tahap Keluaran (Output)<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Dalam model
pengambilan keputusan konsumen terdiri dari dua macam kegiatan setelah
pengambilan keputusan yang berhubungan erat: Perilaku membeli dan evaluasi
setelah membeli.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-list: l1 level2 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -36.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="SV"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="SV">2.5<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="SV">Faktor yang Mempengaruhi Tingkah Laku Konsumen<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Oleh karenanya
motif menggiatkan perilaku orang dan persepsi menentukan arah perilakunya.
Karena kita harus meninjau unsur-unsur yang mempengaruhi atau memberi bentuk
persepsi seseorang. Unsur-unsur ini adalah budaya, kelas sosial, pengaruh
pribadi, keluarga, dan situasi. </span><span lang="IT">Seperti tergambar pada bagan di bawah ini.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; margin-left: 5.4pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-table-layout-alt: fixed; mso-yfti-tbllook: 480; width: 528px;">
<tbody>
<tr>
<td style="background: silver; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 63.0pt;" valign="top" width="84"><div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-align: center; text-indent: 0cm;">
<b><span lang="IT" style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IT;">BUDAYA<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td rowspan="3" style="border-right: solid windowtext 1.0pt; border: none; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 11.8pt;" valign="top" width="16"><div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-align: center; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td rowspan="2" style="background: silver; border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 69.2pt;" valign="top" width="92"><div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<b><span lang="IT" style="font-size: 10.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IT;">
<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">SOSIAL</span></span></b><span lang="IT" style="font-size: 10.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IT;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td rowspan="3" style="border-right: solid windowtext 1.0pt; border: none; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 18.0pt;" valign="top" width="24"><div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-align: center; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="background: silver; border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 72.0pt;" valign="top" width="96"><div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-align: center; text-indent: 0cm;">
<b><span lang="IT" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-size: 10pt; line-height: 150%;">PRIBADI<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td rowspan="3" style="border-right: solid windowtext 1.0pt; border: none; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 13.65pt;" valign="top" width="18"><div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-align: center; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td rowspan="2" style="background: silver; border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 76.35pt;" valign="top" width="102"><div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<b><span lang="IT" style="font-size: 10.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IT;"> PSIKOLOGI</span></b><span lang="IT" style="font-size: 10.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IT;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td rowspan="3" style="border-right: solid windowtext 1.0pt; border: none; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 12.75pt;" valign="top" width="17"><div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-align: center; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td rowspan="3" style="background: silver; border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 59.25pt;" valign="top" width="79"><div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-align: center;">
<span lang="IT" style="font-size: 10.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IT;"> <b>PEMBELI<o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-align: center;">
<br /></div>
</td>
<!--[if !supportMisalignedRows]-->
<td style="border: none;" width="0"><div class="MsoNormal">
<br /></div>
</td>
<!--[endif]-->
</tr>
<tr style="height: 28.5pt; mso-yfti-irow: 1;">
<td rowspan="2" style="background: fuchsia; border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 28.5pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 63.0pt;" valign="top" width="84"><div class="MsoBodyTextIndent" style="background: white; margin: 0cm -5.65pt 0.0001pt -9pt; text-align: center; text-indent: 9pt;">
<span lang="IT" style="font-size: 10pt;">Budaya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: -9.0pt; margin-right: -5.65pt; margin-top: 0cm; text-align: center; text-indent: 9.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: -9.0pt; margin-right: -5.65pt; margin-top: 0cm; text-align: center; text-indent: 9.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: -9.0pt; margin-right: -5.65pt; margin-top: 0cm; text-align: center; text-indent: 9.0pt;">
<span lang="IT" style="font-size: 10pt; line-height: 200%;"> SubBudaya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: -9.0pt; margin-right: -5.65pt; margin-top: 0cm; text-align: center; text-indent: 9.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: -9.0pt; margin-right: -5.65pt; margin-top: 0cm; text-align: center; text-indent: 9.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: -9.0pt; margin-right: -5.65pt; margin-top: 0cm; text-align: center; text-indent: 9.0pt;">
<span lang="IT" style="font-size: 10pt; line-height: 200%;">Kelas
Sosia</span><span lang="IT" style="font-size: 10.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IT;">l<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td rowspan="2" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 28.5pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 72.0pt;" valign="top" width="96"><div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-align: center; text-indent: 0cm;">
<span lang="IT" style="font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IT;">Umur dan Tahap daur Hidup<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-align: center; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-align: center; text-indent: 0cm;">
<span lang="IT" style="font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IT;">Pekerjaan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-align: center; text-indent: 0cm;">
<span lang="IT" style="font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IT;">Status Ekonomi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-align: center; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-align: center; text-indent: 0cm;">
<span lang="IT" style="font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IT;">Gaya Hidup<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-align: center;">
<span lang="IT" style="font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IT;"> Kepribadian dan Konsep Diri<o:p></o:p></span></div>
</td>
<!--[if !supportMisalignedRows]-->
<td height="38" style="border: none; height: 28.5pt;" width="0"></td>
<!--[endif]-->
</tr>
<tr style="height: 117.4pt; mso-yfti-irow: 2; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 117.4pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 69.2pt;" valign="top" width="92"><div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-align: center; text-indent: 0cm;">
<span lang="IT">Kelompok Acuan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-align: center; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-align: center; text-indent: 0cm;">
<span lang="IT">Keluarga<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-align: center; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-align: center;">
<span lang="IT"> Peran dan Status<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 117.4pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 76.35pt;" valign="top" width="102"><div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-align: center; text-indent: 0cm;">
<span lang="IT">Motivasi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-align: center; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-align: center; text-indent: 0cm;">
<span lang="IT">Persepsi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-align: center; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-align: center; text-indent: 0cm;">
<span lang="IT">Pengetahuan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-align: center;">
<span lang="IT"> Keyakinan dan Sikap<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td height="157" style="border: none; height: 117.4pt;" width="0"></td>
<!--[endif]-->
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="text-indent: 0cm;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="text-align: center; text-indent: 0cm;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Gambar 2.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="text-align: center; text-indent: 0cm;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV"> konsumen (Philip Kotler, 1997:144)<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Dapat kita lihat
pada gambar diatas bahwasanya yang mempengaruhi
tingkah laku konsumen terdapat berbagai faktor yaitu:<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="SV"> </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="SV">2.5.1. Faktor
Budaya<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Budaya adalah
penyebab paling mendasar dari keinginan dan tingkah laku sesorang karena budaya
tumbuh dalam suatu masyarakat </span>sejak kecil. Pengertian budaya itu sendiri
adalah kumpulan nila-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan tingkah laku yang
dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting
lainnya (Philip Kotler, 1997). Setiap masyarakat mempunyai budaya dan pengaruh
budaya pada tingkah laku pembelian bervariasi amat besar, oleh karenanya
pemasar selalu mencoba menemukan pergeseran budaya agar dapat mengetahui produk
baru yang mungkin diinginkan.</div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-indent: 0cm;">
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Sub-budaya<o:p></o:p></b></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-indent: 0cm;">
<div style="text-align: justify;">
Subbudaya adalah sekelompok orang yang mempunyai system nilai
sama berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi, termasuk juga agama,
kelompok ras, dan wilayah geografi (Philip Kotler,1997). <span lang="SV">Banyak subbudaya membentuk segmen pasar penting,
dan pemasar sering merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan
dengan kebutuhan mereka.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-indent: 0cm;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="SV"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="SV">2. Kelas Sosial<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-indent: 0cm;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Kelas sosial adalah
divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan para anggota yang
menganut nilai-nilai, minat, </span>dan tingkah laku yang serupa (Philip Kotler,
1997). <span lang="SV">Kelas sosial menentukan
pemilihan produk dan merek tertentu dalam bidang-bidang seperti pakaian,
peralatan rumah tangga dan sebagainya.
<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="SV"> </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="SV"> 2.5.2. Faktor
Sosial <o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Tingkah laku
konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok kecil,
keluarga, serta peran dan status sosial konsumen. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; text-indent: -36.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">1 Kelompok Acuan<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-indent: 0cm;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Tingkah laku
seseorang yang dipengaruhi oleh kelompok kecil. Kelompok yang mempunyai
pengaruh langsung dan seseorang yang menjadi anggotanya disebut kelompok
keanggotaan. Beberapa merupakan <i>kelompok primer </i>yang mempunyai interaksi
reguler tapi informal, seperti keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja.
Beberapa merupakan <i>kelompok sekunder, </i>mempunyai interaksi lebih formal
dan kurang reguler, mencakup kelompok keagamaan, asosiasi professional, dan
serikat pekerja. Kelompok <i>acuan</i> berfungsi sebagai titik perbandingan
atau acauan langsung (tatap muka) atau tidak langsung dalam membentuk sikap dan
tingkah laku sesorang (Philip Kotler,1997).<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; text-indent: -36.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">2. Keluarga<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-indent: 0cm;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Selain kelompok
keluarga juga sangat mempengaruhi tingkah laku pembeli. Keluarga adalah
organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, salah satu
contoh yang paling dominan adalah keterlibatan suami-istri dalam proses
pembelian.(Philip Kotler, 1997)<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; text-indent: -36.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">3. Peran dan Status<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-indent: 0cm;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Peran dan status
seseorang ketika dia menjadi anggota kelompok, klub organisasi, posisinya ditentukan
banyak peran dan status seseorang itu sendiri dalam organisasi, setiap peran
membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat
misalnya peran manajer masyarakat mempunyai status yang lebih tinggi dalam
masyarakat dibanding peran masyarakat lain pada umumnya.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="SV"> </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="SV">2.5.3. Faktor
Pribadi<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Keputusan
seseorang sebelum membeli suatu produk juga dapat dipengaruhi oleh faktor
pribadi antara lain yaitu:<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 54.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV">1.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Umur dan Tahap Daur Hidup<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-indent: 0cm;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Orang mengubah
barang dan jasa yang mereka beli selama masa hidupnya. Selera akan makanan,
pakaian, perabotan dan rekreasi sering kali berhubungan dengan umur. Membeli
juga dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga – tahap-tahap yang mungkin dilalui
oleh keluarga sesuai dengan kedewasaanya.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 54.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Pekerjaan<o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-indent: 0cm;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Pekerjaan seseorang
mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Pekerja kasar cenderung membeli
banyak pakaian untuk bekerja, sedangkan pekerja kantor membeli lebih banyak jas
dan dasi. Pemasar berusaha mengenali kelompok pekerjaan yang mempunyai minat
diatas rata-rata akan produk dan jasa
mereka.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 90.0pt; mso-list: l0 level2 lfo2; tab-stops: list 90.0pt; text-indent: -36.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IT">a.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IT">Situasi Ekonomi<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; text-indent: 0cm;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IT">Situasi seseorang
akan mempengaruhi perilaku dalam membeli produk. Pemasar produk yang peka
terhadap pendapatan mengamati kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan,
dan tingkat minat. Bila indikator ekonomi menunjukan resesi, pemasar dapat
mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang, memposisikan kembali, dan
mengubah harga produknya.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 90.0pt; mso-list: l0 level2 lfo2; tab-stops: list 90.0pt; text-indent: -36.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IT">b.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IT">Gaya Hidup<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; text-indent: 0cm;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IT">Gaya hidup adalah
pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas<i>, </i>interes, dan
opininya. Gaya hidup mencakup sesuatu yang lebih dari sekedar kelas sosial atau
kepribadian seseorang; gaya hidup menampilkan pola beraksi dan berinteraksi
seseorang secara keseluruhan didunia.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 90.0pt; mso-list: l0 level2 lfo2; text-indent: -36.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IT">c.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IT"> Kepribadian
dan Konsep Diri<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; text-indent: 0cm;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IT">Kepribadian
seseorang yang jelas mempengaruhi tingkah laku membelinya. Kepribadian mengacu
pada karakteristik psikologi unik yang menyebabkan respon yang relatif
konsisten dan tahan lama terhadap lingkungan dirinya sendiri. Biasanya
tercermin sebagai rasa percaya diri, dominasi, kemudahan bergaul, menyesuaikan
diri, dan keagresifan. </span><span lang="SV">Hal
ini dapat bermanfaat untuk menganalisis tingkah laku konsumen untuk pemilihan
produk atau merek tertentu. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="SV"> </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="SV"> 2.5.4. Faktor
Psikologis<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Pilihan barang
yang dibeli seorang konsumen lebih lanjut dipengaruhi oleh empat faktor psikologi
yang penting yaitu:<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; tab-stops: 72.0pt; text-indent: 0cm;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">1. Motivasi<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-indent: 0cm;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Motif (dorongan)
adalah kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari cara
untuk memuaskan kebutuhan terse</span>but (Philip Kotler, 1997). <span lang="SV">Kebutuhan berubah menjadi motif kalau merangsang
sampai tingkat intensitas yang mencukupi. Mula-mula seseorang mencoba untuk
memuaskan kebutuhan yang paling penting, setelah kebutuhan tersebut terpuaskan
kebutuhan itu tidak lagi menjadi motivator dan kemudian orang tersebut akan
memuaskan kebutuhan yang lebih penting selanjutnya, hal tersebut dikemukan oleh
teori Maslow pada bukunya Kotler (1997).<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-indent: 0cm;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IT">2. Persepsi<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-indent: 0cm;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IT">Seorang yang
termotivasi siap untuk bertindak. Bagaimana orang tersebut bertindak
dipengaruhi oleh persepsi mengenai situasi. Persepsi itu sendiri adalah proses
yang dilalui orang dalam memilih, mengorganisasikan, dan mengitepretasikan
informasi guna membentuk gambaran yang berarti mengenai dunia (Philip Kotler,
1997). <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-indent: 0cm;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IT">3. Pengetahuan<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-indent: 0cm;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IT">Jika seorang
konsumen bertindak maka dengan sendirinya mereka belajar. Pembelajaran
menggambarkan perubahan dalam tingkah laku individual yang muncul dari
pengalaman, pembelajaran berlangsung melalui saling pengaruh dari dorongan,
rangsangan, petunjuk, respon, dan pembenaran.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l2 level1 lfo3; tab-stops: list 72.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IT">4.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IT">Keyakinan dan Sikap<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-indent: 0cm;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IT">Keyakinan adalah
pemikiran deskriptif yang dimiliki sesorang mengenai sesuatu. Sedangkan sikap
adalah evaluasi, perasaan, dan kecenderungan dari seseorang terhadap suatu
objek atau ide yang relatif konsisten. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="RO">Tabel 2.1<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="RO">Model Perilaku Pembeli<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; margin-left: 5.4pt; mso-padding-alt: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 529px;">
<tbody>
<tr style="height: 44.25pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="background: #99CC00; border-right: solid windowtext 1.0pt; border: solid windowtext 1.5pt; height: 44.25pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 68.15pt;" width="91"><div class="MsoNormal" style="mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span lang="RO">Stimulus
Pemasaran</span></b></div>
</td>
<td style="background: #99CC00; border-bottom: solid windowtext 1.5pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: solid windowtext 1.5pt; height: 44.25pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 64.9pt;" width="87"><div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span lang="RO">Stimulus</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span lang="RO">lainnya</span></b></div>
</td>
<td style="background: #99CC00; border-bottom: solid windowtext 1.5pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: solid windowtext 1.5pt; height: 44.25pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 81.7pt;" width="109"><div class="MsoNormal" style="mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span lang="RO">Karakteristik
Pembeli</span></b></div>
</td>
<td style="background: #99CC00; border-bottom: solid windowtext 1.5pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: solid windowtext 1.5pt; height: 44.25pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 90.35pt;" width="120"><div class="MsoNormal" style="mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span lang="RO">Proses
Keputusan Pembeli</span></b></div>
</td>
<td style="background: #99CC00; border-left: none; border: solid windowtext 1.5pt; height: 44.25pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 91.3pt;" width="122"><div class="MsoNormal" style="mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span lang="RO">Keputusan
Pembeli</span></b></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 117.95pt; mso-yfti-irow: 1; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="background: #CCFFCC; border-bottom: solid windowtext 1.5pt; border-left: solid windowtext 1.5pt; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 117.95pt; mso-border-top-alt: solid windowtext 1.5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 68.15pt;" width="91"><div class="MsoNormal">
<span lang="RO" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: RO;">Produk</span><span style="font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="RO" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: RO;">Harga</span><span style="font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="RO" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: RO;">Distribusi</span><span style="font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="RO" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: RO;">Promosi</span><span style="font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="background: #CCFFCC; border-bottom: solid windowtext 1.5pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 117.95pt; mso-border-top-alt: solid windowtext 1.5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 64.9pt;" width="87"><div class="MsoNormal">
<span lang="RO" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: RO;">Ekonomi</span><span style="font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="RO" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: RO;">Teknologi</span><span style="font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="RO" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: RO;">Politik </span><span style="font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="RO" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: RO;">Budaya</span><span style="font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="background: #CCFFCC; border-bottom: solid windowtext 1.5pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 117.95pt; mso-border-top-alt: solid windowtext 1.5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 81.7pt;" width="109"><div class="MsoNormal">
<span lang="RO" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: RO;">Budaya</span><span style="font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="RO" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: RO;">Sosial</span><span style="font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="RO" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: RO;">Pribadi</span><span style="font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="RO" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: RO;">Psikologi</span><span style="font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="background: #CCFFCC; border-bottom: solid windowtext 1.5pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 117.95pt; mso-border-top-alt: solid windowtext 1.5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 90.35pt;" width="120"><div class="MsoNormal" style="mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="RO" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: RO;">Pengenalan masalah</span><span lang="SV" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="RO" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: RO;">Pencarian informasi</span><span lang="SV" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="RO" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: RO;">Keputusan pembeli</span><span lang="SV" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 15.1pt; text-align: justify; text-indent: -15.1pt;">
<span lang="RO" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: RO;">Perilaku<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 15.1pt; text-align: justify; text-indent: -15.1pt;">
<span lang="RO" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: RO;">pembeli</span><span lang="SV" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="background: #CCFFCC; border-bottom: solid windowtext 1.5pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.5pt; border-top: none; height: 117.95pt; mso-border-top-alt: solid windowtext 1.5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 91.3pt;" width="122"><div class="MsoNormal">
<span lang="RO" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: RO;">Pilihan produk</span><span lang="SV" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="RO" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: RO;">Pilihan merek</span><span lang="SV" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 11.55pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="RO" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: RO;">Pilihan pemasok</span><span lang="SV" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.85pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span lang="RO" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: RO;">Penentuan saat pembelian</span><span style="font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.85pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span lang="RO" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: RO;">Jumlah pembelian</span><span style="font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-top: 12.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="RO" style="font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: RO; mso-bidi-font-style: italic;">Sumber
: Phillip Kotler dan Sweet Hoong Ang, et.all. Manajemen Persfektif Asia. Buku
1. 2002. Hal.222.</span><span style="font-size: 10.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="RO">Titik tolak memahami pembeli
adalah model tanggapan rangsangan <i>(stimulus response model)</i> seperti yang
diperlihatkan pada tabel 2.1. rangsangan pemasaran dan lingkungan masuk kedalam
kesadaran pembeli. Karakteristik dan proses pengambilan keputusan pembeli
menghasilkan keputusan pembeli tertentu lainnya. Tugas manajer adalah memahami
apa yang terjadi dalam kesadaran pembeli antara datangnya stimulus luar dan
keputusan pembelian. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN">Berdasarkan konsep
perilaku konsumen yang diajukan oleh </span><span lang="IN">Shiffman dan Kanuk (2000), serta Loudon dan Bitta (1993) menunjukkan bahwa terdapat dua elemen penting perilaku konsumen, yaitu elemen
proses pengambilan keputusan dan elemen kegiatan secara fisik. Kedua elemen
tersebut melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan serta menggunakan
barang dan jasa. Konsumen membeli barang dan jasa adalah untuk mendapatkan
manfaat dari barang dan jasa tersebut. Jadi perilaku konsumen tidak hanya
mempelajari apa yang dibeli atau dikonsumsi oleh konsumen saja, tetapi juga
dimana, bagaimana kebiasaan dan dalam kondisi macam apa produk dan jasa yang
dibeli. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN">Menurut Kotler dan Armstrong (1996)
terdapat dua faktor dasar yang mempengaruhi perilaku
konsumen yaitu faktor eksternal dan faktor internal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="IN">Faktor eksternal</span></b><span lang="SV"><o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">Faktor eksternal
merupakan faktor yang meliputi pengaruh keluarga, kelas sosial, kebudayaan,
marketing strategy, dan kelompok referensi. Kelompok referensi merupakan
kelompok yang memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung pada sikap dan
prilaku konsumen. Kelompok referensi mempengaruhi perilaku seseorang dalam
pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku. <o:p></o:p></span></div>
<ol start="2" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="IN">Faktor internal</span></b><span lang="SV"><o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">Faktor-faktor yang
termasuk ke dalam faktor internal adalah motivasi, persepsi, sikap, gaya hidup,
kepribadian dan belajar. Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku
seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Seringkali perilaku manusia
diperoleh dari mempelajari sesuatu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<b><span lang="IN">2.6 Keputusan Pembelian</span></b><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN">Keputusan seorang
pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, termasuk usia,
pekerjaan, keadaan ekonomi. Perilaku konsumen akan menentukan proses
pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian. Menurut Kotler (1997) ada
beberapa tahap dalam mengambil suatu keputusan untuk melakukan pembelian<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN">Pengertian keputusan pembelian,
menurut Kotler & Armstrong </span><span lang="IN" style="letter-spacing: -0.1pt;">(2001: 226) adalah tahap dalam
proses pengambilan keputusan pembeli di </span><span lang="IN" style="letter-spacing: -0.15pt;">mana konsumen benar-benar membeli.
Pengambilan keputusan merupakan </span><span lang="IN">suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat
dalam mendapatkan <span style="letter-spacing: -.15pt;">dan mempergunakan barang
yang ditawarkan.</span></span><br />
<span lang="IN"><span style="letter-spacing: -.15pt;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
2.6.1. Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tahap-tahap proses keputusan pembelian dapat digambarkan </div>
<div style="text-align: justify;">
dalam sebuah model di bawah ini (Philip Kotler dan AB. Susanto, 1999; </div>
<div style="text-align: justify;">
251):</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Model Proses Pembelian Lima Tahap</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Model ini mempunyai anggapan bahwa para konsumen melakukan lima tahap dalam melakukan pembelian. Kelima tahap diatas tidak selalu terjadi, khususnya dalam pembelian yang tidak memerlukan keterlibatan yang tinggi dalam pembelian. Para konsumen dapat melewati beberapa tahap dan urutannya tidak sesuai. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Pengenalan masalah</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: .75pt; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 27.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
Proses membeli dengan pengenalan masalah atau
kebutuhan pembeli menyadari suatu
perbedaan antara keadaan
yang sebenarnya dan keadaan yang diinginkanya. Kebutuhan
itu dapat digerakkan
oleh <span style="letter-spacing: -.1pt;">rangsangan dari dalam
diri pembeli atau dari luar. Misalnya kebutuhan orang normal adalah haus dan
lapar akan meningkat hingga mencapai </span>suatu
ambang rangsang dan
berubah menjadi suatu
dorongan berdasarkan
pengalaman ynag sudah
ada. Seseorang telah
belajar <span style="letter-spacing: -.05pt;">bagaimana mengatasi dorongan
itu dan dia didorong kearah satu jenis </span><span style="letter-spacing: -.15pt;">objek
yang diketahui akan memuaskan dorongan itu. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none; text-indent: -27.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="letter-spacing: -0.05pt;">b.</span><span style="font-family: Arial, sans-serif; letter-spacing: -0.05pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;"> Pencarian
informasi <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: .75pt; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 27.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
Konsumen mungkin
tidak berusaha secara
aktif dalam mencari </div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="letter-spacing: -0.05pt;">informasi sehubungan
dengan kebutuhannya. Seberapa
jauh orang </span></div>
<div style="text-align: justify;">
tersebut mencari informasi
tergantung pada kuat lemahnya dorongan</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
kebutuhan, banyaknya
informasi yang dimiliki,
kemudahan </div>
<div style="text-align: justify;">
memperoleh informasi,
tambahan dan kepuasan yang diperoleh dari </div>
<div style="text-align: justify;">
kegiatan mencari
informasi. Biasanya jumlah
kegiatan mencari </div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="letter-spacing: -0.1pt;">informasi meningkat
tatkala konsumen bergerak dari keputusan situasi </span></div>
<div style="text-align: justify;">
pemecahan masalah
yang terbatas kepemecahan
masalah yang</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="letter-spacing: -0.15pt;">maksimal. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none; text-indent: -27.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="letter-spacing: -0.15pt;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="letter-spacing: -0.15pt;">c.</span><span style="font-family: Arial, sans-serif; letter-spacing: -0.15pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.15pt;"> Evaluasi
alternatif <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: .75pt; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 36.0pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 27.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
Informasi yang
didapat dari calon
pembeli digunakan untuk memperoleh
gambaran yang lebih jelas mengenai alternatif-alternatif <span style="letter-spacing: -.05pt;">yang dihadapinya serta daya tarik masing-masing
alternatif. Produsen </span>harus berusaha
memahami cara konsumen mengenal informasi yang diperolehnya dan sampai
pada sikap tertentu mengenai produk merek <span style="letter-spacing: -.15pt;">dan
keputusan untuk membeli.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 36.0pt; text-autospace: none; text-indent: -27.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="letter-spacing: -0.15pt;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="letter-spacing: -0.15pt;">d. Keputusan pembelian <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: .75pt; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 27.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="letter-spacing: -0.05pt;">Produsen harus memahami
bahwa konsumen mempunyai cara sendiri </span>dalam menangani informasi yang diperolehnya dengan
membatasi alternatif-alternatif
yang harus dipilih
atau dievaluasi untuk <span style="letter-spacing: -0.15pt;">menentukan produk mana yang akan dibeli. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none; text-indent: -27.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="letter-spacing: -0.15pt;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="letter-spacing: -0.15pt;">e. Perilaku
setelah pembelian <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
Apabila barang
yang dibeli tidak
memberikan kepuasan yang diharapkan, maka pembeli akan merubah sikapnya terhadap
merek <span style="letter-spacing: -0.05pt;">barang tersebut
menjadi sikap negatif, bahkan mungkin akan menolak dari daftar pilihan.
Sebaliknya bila konsumen mendapat kepuasan dari </span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">barang yang dibelinya maka keinginan untuk membeli
terhadap merek </span>barang
tersebut cenderung untuk menjadi lebih kuat. Produsen harus <span style="letter-spacing: -0.15pt;">mengurangi perasaan tidak senang atau
perasaan negatif terhadap suatu </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">produk dengan cara membantu konsumen menemukan informasi yang </span>membenarkan pilihan konsumen melalui
komunikasi yang diarahkan <span style="letter-spacing: -0.15pt;">pada
orang-orang yang baru saja membeli produknya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">2.7 Kerangka Pemikiran<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoPlainText" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Dalam mempelajari, menganalisis dan memahami konsumen diperlukan suatu
kerangka pemikiran yang diharapkan dapat membantu dal<span lang="SV">am penyusunan suatu strategi pemasaran yang
aplikatif terhadap kondisi faktual di lapangan. Kerangka pemikiran ini didasarkan
pada perpaduan model-model perilaku konsumen yang diajukan oleh beberapa
peneliti sebelumnya, serta berbagai teori-teori pendukung lain yang berkaitan. </span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10376497876218721342noreply@blogger.com0