BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Zaman modern sekarang ini teknologi merupakan sarana yang tidak
boleh ditinggalkan karena pentingnya. Hampir 90% kehidupan manusia sekarang
ditopang oleh kemajuan teknologi. Kehadiran teknologi ini ibarat seperti
makanan pokok yang tidak bisa dihindari. Dalam dunia global sekarang ini,
masyarakat dunia sekarang memasuki era masyarakat yang berbasis pengetahuan dan
era informasi dan komunikasi yang bermula dan ditandai dengan perkembangan
Teknologi dan Informasi ( TIK ) ( Syukur, 2008: 11)
Teknologi merupakan bagian pemersatu ( integral ) dalam setiap
kebudayaan yang makin maju. Sehingga suatu budaya yang maju maka maju pula
teknologinya. Teknologi yang maju ini berawal dari internet yang zaman
kemerdekaan terdahulu belum ada. Berawal dari internet ini munculnya world wide
web yang sering disebut web yang menghilangkan batasan waktu dan tempat untuk
berkomunikasi.
Dengan adanya internet ini, informasi dapat dicari dengan cepat
dan mudah. Dalam penggunaan internet terdapat berbagai fasilitas
mana yam akan digunakan sesuai dengan kebutuhan pengguna fasilitas atau layanan
dalam internet tersebut.
Dari berbagai fasilitas internet seperti web dan sebagainya akan
menimbulkan bermunculannya sittus-situs atau jejaring sosial dalam internet.
Salah satu jejaring sosial yang muncul dan menjadi suatu fenomena yang dasyat
masa modern ini adalah facebook.
Facebook diluncurkan pertama kali pada tangggal 4 februari 2004
oleh mark sebagai media interaktif bagi para mahasiswa hardvard sampai
sekarang ( syukur, 2009: 18). Pendiri jejaring sosial yang diminati yaitu
facebook ini adalah seorang mahasiswa yang usil di harvard University yang
bernama mark Zuckerberg di usia 24 tahun yang ditetapkan sebagai milyader
termuda di Idunia ( Desy Arisandy, 2009: 28-29).
Sejak facebook diluncurkan tahun 2004 sampai sekarang, facebook
masih menjadi suatu situs atau jejaring sosial yang sangat digemari dan
diminati para pencinta dunia maya mengalahkan friendster.
Namun beriringnya waktu facebook disini mengundang pro dan
kontra. Ada yang berpendapat facebook itu bermanfaat baik untuk ajang
silaturahmi dan berkomunikasi jarak jauh yang lebih leluasa dibandingkan dengan
alamat komunikasi lain seperti handphone dan ada yang berpendapat facebook
menjerumuskan ke hal negatif, seperti kasus pernikahan pria dengan pria yang
menyamar sebagai wanita yang bermula dari facebook.
Menurut syukur (2009:29) bahaya facebook yang paling
membahayakan bagi pengguna adalah menjadikan pengguna tersebut kecanduan.
Fenomena ini juga menyerang anak muda yang masih duduk di bangku
sekolah dari tingkat SD sampai Perguruan Tinggi tidak memandang jenis kelamin
hampir sebagian besar mempunyai akun facebook. Keasyikan mereka dalam
menggunakan facebook sering sekali menjadikan mereka malas bahkan lupa terhadap
tugas dan tanggung jawabnya sebagai siswa yaitu belajar. Tidak hanya malas dan
meninggalkan kewajibanya sebagai siswa yakni belajar, di dalam kelas saat
pelajaran berlangsung tidak jarang siswa atau siswi mengoperasikan
handphone-nya untuk bermain facebook yang tertangkap oleh guru-gurunya. Bahkan
ada yang rela membolos hanya ingin update status, atau bermain facebook.
Terbukti tempat-tempat internet atau yang sering disebut warnet pada jam
seekolah banyak siswa atau siswi yang mengisi warnet tersebut dengan bermain facebook.
Hal ini tentu saja mempengarui konsentrasi dan prestasi belajar
siswa atau peserta didik. Padahal suatu prestasi itu bukan suatu yang dimiliki
atau di dapat oleh seorang peserta didik dengan begitu saja, melainkan perlu
dengan adanya usaha untuk mencapainya. Jika peserta didik asyik bermain atau
terkena virus (kecanduan) facebook bagaimana dengan waktu belajar? WJS.
Poerwadarminto ( 1995:768) mengatakan bahwa prestai adalah hasil yang telah
dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). Jadi kemungkinan besar
intensitas penggunaan facebook akan berpengaruh pada prestasi siswa atau
peserta didik.
Berdasarkan latar belakang diatas akan dikaji tentang penggunaan
facebook dan prestasi belajar siswa dengan judul “Pengaruh Intensita Penggunaan
Facebook terhadap prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas XI
Program Administrasi Perkantoran di SMK N 6 Surakarta.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalah yang dapat
diidentifikasikan adalah:
1. Dampak kemajuan Teknologi
yang pesat, kehadiran teknologi ibarat makanan pokok yang harus ada dalam
manusia.
2. Munculnya facebook
membuat banyak anak remaja usia sekolah kecanduan dalam pemakain atau
pengguanaannya facebook sehingga berdampak atau berpengaruh pada prestasi
belajar.
3. Seringnya anak muda usia
sekolah bermain facebook menjadikan mereka malas belajar.
4. Ketika pelajaran
sedang berlangsung pun tidak jarang siswa mengakses facebook terutama
pada pelajaran TIK ( Teknologi, Informasi dan Komunikasi).
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian identifikasi masalah diatas, maka perlu
adanya pembatasan masalah, karena masalah yang luas dapat menimbulkan kekaburan
dalam pelaksanaan penelitian. Dalam penelitian ini dibatasi pada masalah
pengaruh intensitas penggunaan facebook terhadap prestasi belajar kelas XI di
SMK N 6 SURAKARTA.
D. Rumusan Masalah
Dalam setiap kegiatan memecahkan masalah, sebelum mencari
penyelesaian perlu terlebih dahulu merumuskan permasalahannya, agar dalam
melaksanakan langkah selanjutnya lebih terarah, tepat dan berhasil. Berpijak
dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka dalam penelitian
mengemukakan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana
intensitas penggunaan facebook pada siswa kelas XI di SMK N 6 SURAKARTA?
2. Apa ada pengaruh
intensitas pengguanaan facebook terhadap prestasi belajar siswa kelas XI di SMK
N 6 SURAKARTA?
3. Bagaimana pengaruh
intensitas pengguanaan facebook terhadap prestasi belajar siswa kelas XI di SMK
N 6 SURAKARTA?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, peneliti ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui intensitas
penggunaan facebook pada siswa kelas XI di SMK N 6 SURAKARTA.
2. Untuk mengetahui pengaruh
intensitas pengguanaan facebook terhadap prestasi belajar kelas XI di SMK N 6
SURAKARTA.
3. Gambaran tentang pengaruh
pengguanaan facebook terhadap prestasi belajar siswa kelas XI di SMK N 6
SURAKARTA.
F. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritik
a. Sebagai sumbangan karya
ilmiyah bagi perkembangan ilmu pengetahuan di STAIN Surakarta mengenai pengaruh
intensitas penggunaan facebook terhadap prestasi belajar kelas XI di SMK N 6
SURAKARTA.
b. Sebagai pijakan bagi
peneliti sejenis berikutnya
c. Menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai intensitas penggunaan facebook terhadap prestasi belajar.
2. Secara Praktis
Menjadi bahan masukan bagi guru dan orang tua untuk selalu
memperhatikan siswa dan putra atau putrinya terutama tentang intensitas
penggunaan facebook terhadap prestasi belajar.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Intensitas Penggunaan
Facebook
a. Pengertian Intensitas
Penggunaan Facebook
Sebelum membahas intensitas penggunaan facebook, alangkah lebih baik membahas
intensintas. Menurut kamus Bahasa Indonesia, intensitas adalah kegiatan
yang dilakukan secara sungguh-sungguh. ( WJS. Poewadarminta, 2006:449).
Intensitas adalah gambaran berapa lama dan sering responden
menggunakan internet dengan berbagai tujuan.
Facebook merupakan situs jejaring Sosial dimana para
pengguna dapat bergabung dalam sebua komunitas seperti sekolah, daerah dan kota
untuk melakukan koneksi dan berinteraksi dengan orang lain ( Eunike Eni dan
Teguh Wahyono, 2009:1)
Jadi intensitas penggunaan facebook merupakan kegiatan yang dilakukan secara
terus menerus entah di sekolah, tempat kerja, rumah, restoran, dll yang
menggunakan salah satu situs internet yakni jejaring sosial yang bernama
facebook. Situs ini mengalami perkembangan yang luar biasa dalalm waktu yang
sangat singkat. Sejak kemunculannya dari 2004 sampai tahun 2009 tercatat
sekitar 175 juta pengguna diluar usia kerja. ( Bambang Cahyono al jadi,
2009:6).
b. Sejarah Facebook
Situs web jejaring sosial (facebook) diluncurkan pada 4 Februari 2004 dan
didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang lulusan Hardvard dan mantan murid
Ardsley High School. Mark Zuckerbeg memperkenalkan “The FB”, nama facebook saat
itu, pada februari 2004 dari kamarnya di asrama Hardvard University. Dengan
dibantu beberapa temannya, Zuckerberg membuat jejaring mahasiswa ,melalui
internet agar dapat saling kenal. Dalam 24 jam, 1200 mahasiswa Harvard
bergabung dan segera jejaring ini menyebar ke kampus lain.
Kini facebook sudah diterjemahkan kedalam 60 bahasa. Hingga sampai tahun 2009,
facebook telah beranggotakan 175 juta orang. Dengan pengguna yang begitu
besar, pada thun 2007 Microsoft rela membayar 240 juta dollar AS untuk mendapat
1.6 persen saham Facebook. Ini berarti saat itu facebook bernilai 15 miliar
dollar. Mark Zuckerberg meraih kesuksesan di usia masih sangat muda,
yakni sekitar 24 tahun. Kesuksesan yang kini diraih oleh Mark Zuckerberg
yakni sekitar 17.250 triliun rupiah, bisa disetarakan dengan perusahaan-perusahaan
besar dunia. Pendiri situs nomor 6 yang ramai dikunjungi oleh masyarakat
di jagat raya ini un telah ditetapkan sebagai milyader termuda di dunia.
c. Manfaat Facebook
Tidak dapat dipungkiri bahwa layanan social networkong menjadi
tema yang hangat ada saat sekarang, terlebih lagi setelah hadirnya facebook.
Dengan singakat sarana ini menjadi tema yang ramai diperbincangkan olh semua
kalangan. Facebook lantas mengalahkan situs jaringan sosal yang terlebih dahulu
ada, seperti: Friendster, Multiply, Hi5, dsb. Namun dari akibathal itu ,
facebook mempunyai dampak positif dan negatif.
Pengaruh positif atau manfaat yang dapat dirasakan oleh apara pengguna
facebook:
a. Mempererat silaturahmi
atau persaudaraan, sekaligus mendapatkaninformasi terbaru dari status orang
lain. Tidak hanya itu, kita bisa mengumpulkan teman-teman yang tercecer di masa
lalu.
b. Media diskusi, dakwah,
kampanye, tukar informasi dan mengajak orang dalam kebaikan serta sebagai media
iklan dan promosi. Bagi seorang penulis, facebook dapat digunakan sebagai
promosi.
c. Melatih diri untuk
berkomunikasi, baik dengan cara mengeluarkan pendapat berita ter-up to date,
serta sebagai tempat berlatih menulisjuga.
d. Membangun jaringan atau
komunikasi baru antr para anggotanya, terutama yang memiliki hobi yang sama
e. Media marketing dan
memperlancar komunikasi.
f. Facebook dapat memberikan
keuntungan bisnis bagi para penggunanya, setelah membangun branding di facebook
g. Berlatih diri untuk
menggunakan bahasa asing
h. Media penyimpan foto,
baik foto keluarga, teman, pribaddi atau foto-foto lain serta video
Dari segudang manfaaat diatas, facebook juga memiliki dampak
negatif atau bahaya, yakni sebagai berikut:
a. Menurut Dr. Aric Sigman
ahli psikologi Inggris dalam jurnal Biologist mengatakan bahwa sesungguhnya
facebook justru membuat orang teridah saatu sama lain karena keasyikan
berinteraksi secara virtual. Menurutnya, fenomena tersebut dapat menimbulkan
efek biologis, kuranya pertemuan face to face antar individu daat menyebabkan
erubahan kerja gen, mengganggu respon kekebalan, level hormon, fungsi arteri
dan sebagainyua yang mengakibatkan gangguan kesehatan.
b. Jaringan sosial seperti
ini membuat individu semakin terisolasi. Ini terbukkti dari wktku yang
dihabiskan orang untuk berinteraksi langsung turun secara drastis semenjak
adosi media elektronik melonjak.
c. Dapat mengurangi kinerja
seseorang. Terlalu banyaknya waktu untuk mengurus Facebook dapat mengurangi
waktu kerja itu sendiri.
d. Dalam dunia internet,
segala bentuk pemalsuan sering terjadi, melalui foto, umur, status, pekerjaan,
dan sebagainya yang menimbulkan dampak, seperti kasus ...
e. Seringkali orang yang
tidak dikenal masuk menggaggu
f. Facebook ternyata relatif
mudah untuk dimasuki oleh spyware
g. Layaknya seperti email
facebook pun kerap diserang oleh spam.
h. Kecanduan berat. Segala
sesuatu yang terlalu berlebihan memang tidak baik terutama apabila
mengakibatkan hal lain jadi terbengkalai. Sering kali pengguna facebook enggan
jauh dari layanan facebook ini.
i. Berkurangnya privasi pada
pemakai
2. Prestasi belajar
a. Prestasi
Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa
dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam
belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi
yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung.
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,
diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok (Djamarah, 1994:19).
MenurutWJS. Poerwadarminto ( 1995:768) mengatakan bahwa prestai adalah hasil
yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). Sedangkan
menurut Mas’ud Hasan Abdul Dahar dalam Djamarah (1994:21) bahwa prestasi adalah
apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati
yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.
Dari pengertian yang dikemukakan tersebut di atas, jelas
terlihat perbedaan pada kata-kata tertentu sebagai penekanan, namun intinya
sama yaitu hasil yang dicapai dari suatu kegiatan. Untuk itu, dapat dipahami
bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,
diciptakan, yang menyenangkan hati, yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja,
baik secara individual maupun secara kelompok dalam bidang kegiatan tertentu.
b. Belajar
Para pakar pendidikan mengemukakan pengertian yang berbeda
antara satu dengan yang lainnya, namun demikian selaku mengacu pada prinsip
yang sama yaitu setiap orang yang melakukan proses belajar akan mengalami suatu
perubahan dalam dirinya.
Menurut Slameto (1995:2) belajar adalah “suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.”
Selanjutnya Winkel (1996:53) belajar adalah “suatu aktivitas
mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi yang aktif dengan lingkungan,
yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,
keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstant.”
Kemudian Baharuddin, (2008:11) mendefinisikan belajar adalah
proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, ketrampilan dan sikap.
Dan selanjutnya Mas’aud dalam Syaiful Bahri Djamarah (
1994: 20) Belajar adalah suatu aktifitas mental atau psikis yang beerlangsung
dalam interaksi ampilan dan aktif dengan lingkunggannya yang mnghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan nilai sikap.Sedangkan Menurut
L.D. Crown and Crow, learning is a modification of behavior accimpanying Growh
Processes that are bhought abaout there ughtedjustment initiated thorugh
sensory stimulation. ( alice Lester Crow, 1956:215).
Beberapa pengertian diatas memberikan pengertian bawa Belajar
merupakan suatu proses yang menimbulakan terjadinya suatu perubahan tingkah
laku untuk mencapai hasil belajar atau prestasi belajar yang baik maka perlu
memperhatikan faktor-faktor yang mempengarui belajar itu sendiri.
Dalam interaksi belajar mengajar, ditemukan bahwa proses belajar
yang dilakukan oleh siswa merupakan kunci keberhasilan belajar. Nasution (
1982:9) mengatakan bahwa belajar adalah mengubah kelakuan anak. Hasil2 yang
diharapkan bukan hanya bersifar pengetahuan, akan tetapi juga sikap,pemahaman,
perluasan minat, kecakapan sehingga meliputi pribadi anak. Proses belajar ini
merupakan hal yag kompleks yaitu merupakan aktivitas psikis yang berkenaan
dengan mengolah bahan ajar.
c. Prestasi Belajar
Menurut M. Ngalim Purwanto (1995 : 84), prestasi belajar
adalah hasil dari kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara
individu atau kelompok. Prestasi
belajar merupakan suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan yang
dilakukan siswa untuk memperoleh suatu hasil atau prestasi. Keberhasilan
ini adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang
menyenangkan hati, yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara
individual maupun secara kelompok dalam bidang kegiatan tertentu.
Prestasi belajar seseorang siswa merupakan sebuah tingkat
keberhasilan sesuatu, dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan
dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi pelajaran yang telah
mengalami proses belajar mengajar.
Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari
evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar
siswa. Terdapat faktor yang mempengarui hasil belajar, yakni dapat
digolongkan sebagai berikut:
1) Faktor internal : Faktor
yang timbul dari dalam anak itu sendiri. Seeperti: kesehatan, rasa aman,
kemampuan dan sebagainya.
2) Faktor
eksternal : faktor yang datang dari luar si anak seperti kondisi rumah, udara
yang panas, IT (Informasi dan Teknologi) dan sebagainya. ( Roestiyah Nk,
1982:159).
B. Kajian Hasil Penelitian
Dalam kajian hasil penelitian, peneliti telah berusaha
mengadakan pencarian dari perpustakaan-perpustakaan dan Web yang ada hubungan
dengan Penelitian tentang Intensitas Penggunaan facebook. Dalam skripsi yang
ditulis oleh Fera Puspita Dewi Affaandi yang berjudul “Pengaruh Intensitas
Pemakaian Facebook Terhadap Perkembangan Sosial Remaja Di SMP Taruna Dra.
Zulaeha Tahun Ajaran 2010/2011.” Dalam skripsi tersebut menjelaskan bahwa
berdasarkan analisis regresi dengan SPSS 16,0. Maka diperoleh koefisien
determinan kedua variabel sebesar 0.000064. sehingga hipotesa alternatif adanya
pengaruh intensitas pemakaian Facebook terhadap perkembangan sosial remaja di
SMP Taruna Dra. Zulaeha Tahun Ajaran 2010/2011. Hal ini dikarenakan nilai
koefisien korelasi lebih besar daripada rtabel
sehingga diterima. Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui
bahwa semakin tinggi intensitas pemakaian facebook seseorang maka swmakin
berkembang pola sosialnya.
Skripsi yang ditulis oleh Muh. Fadli Syifa’dengan judul
“Pengaruh Intensitas Penggunaan Facebook terhadap Minat Belajar PAI di SMK
Batik 1 Surakarta pada tahun 2010, hasil dari penelitian yang dilakukan
peneliti adalah Intensitas penggunaan facebook berpengaruh negatif terhadap
minat belajar, artinya semakin sering atau tinggi intensitas penggunaan
facebook maka akan menurunkan minat belajar. Karena di penelitian ini diperoleh
nilai korelasi sebesar -0. 438 yang termasuk dalam kategori sedang.
Dari dua penelitan yang dilakukan oleh peneliti dapat di ambil
kesimpulan bahwa pengaruh intensitas penggunaan atau pemakaian facebook
terhadap pola sosial dan minat belajar seorang siswa. Hubungan antara
penelitian diatas dengan penelitian penulis adalah terletak pada pengaruh
intensitas penggunaan facebook terhadap pelajar.
Dalam penelitian yang dilakukan penulis ini adalah mendeteksi
sejauh mana pengaruh intensitas penggunaan facebok terhadap prestasi belajar
berdasarkan pada koefisin korelasi.
C. Kerangka Berpikir
Proses pendidikan dialami oleh setiap orang mulai sejak dalam
kandungan sampai meninggal dunia. Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengubah
perilaku seseorang dari tidak tahun menjadi tahu.
Terlepas dari pentingnya pemanfaatan internet untuk kepentingan
pendidikan. Facebook merupakan sistem pertemanan yang sangat populer saaat ini.
Fenomena facebook ini tidak jarang digunakan para pelajar dari tinggkat SD
sampai Perguruan Tinggi. Alasan mereka pun bermacam-macam dalam menggunakan
akun ini, dari ingin mencari teman sebanyak-banyaknya, mengenal dunia maya,
chatting, curhat dan sebagainya. Namun sering terjadi, mereka menggunakan
facebook ini secara berlebihan. Tidak jarang saat pelajaran di sekolah
berlangsung ada beberapa siswa membuka akun facebook ini dengan
sembunyi-sembunyi dan waktu untuk belajar juga sering dilalaikan hanya
untuk bermain facebook.
Dengan mengdeteksi sejauh mana pengaruh intensitas penggunaan
facebook terhadap prestasi belajar pada kelas IX di SMK Negeri 6 Surakarta,
maka dapat diketahui ada tidaknya pengaruh intensitas penggunaan facebook
terhadap prestasi pelajar di SMK Negeri 6 Surakarta.
D. Perumusan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban yang masih bersifat sementara terhadap
permasalah penelitian, sampai terbukti melalui data
yang terkumpul (Suharsimi Arikunto, 2006:72) dengan demikian dapat diartikan
bahwa hipotesis adalah dugaan sementara uang dikemukakan oleh peneliti sebelum
melaksanakan penelitian.
Berdasarkan uraian diatas, hipotesis yang dikemukakan oleh
peneliti dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang jelas antara
intensitas penggunaan facebook terhadap hasil belajar atau prestasi belajar
pada siswa kelas IX di SMK Negeri 6 Surakarta.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif korelasional yaitu metode yang
bertujuan mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu factor berkaitan
dengan variasi-variasi pada satu atau lebih factor lain berdasarkan pada
koefisin korelasi. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:270), Metode Penelitian
Kuantitatif Korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan
apabilla adda, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidak hubungan
tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Intensitas
Penggunaan Facebook terhadap Prestasi Belajar kelas XI di SMK Negeri 6
Surakarta Tahun Pelajaran 2010-2011.
B. Tempat dan waktu
Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SMK Negeri 6 Surakarta JL. LU. Adi
Sucipto No. 38 Surakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan secara bertahap, yaitu mulai dari
pengajuan judul dan pembuatan proposal, kemudian dilanjutkan penelitian dan
pencarian data dan tahap terakhir adalah menganalisis data hasil penelitian dan
penyusunan laporan. Semua tahapan tersebut dilaksanakan peneliti dalam waktu
lima bulan, yaitu Februari-Juni 2011
C. Populasi, Sampel dan
Teknik Sampling
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. (Sugiyono, 2007:117).
Sedangkan menurut Y. Slamet (2006:40).
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa dan
siswi kelas XI di SMK Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011.
2. Sampel
Sampel ialah sebagian atau wakil populasi yang hendak diteliti
(Suharsimi Arikunto, 1996:117). Dengan kata lain, sampel adalah bagian dari
seluruh anggota populasi yang akan diambil untuk mewakili populasi dalam sebua
penelitian sehingga hasilnya dapaat digeneralisasikan.
Dalam
penelitian ini, untuk menentukan jumlah sampel adalah dengan
3. Teknik Sampling
Teknik Sampling adalah suatu teknik atau cara dalam mengambil
sampel yang representative dari populasi ( Mohammad Ali, 1993: 52).
Dalam menentukan jumlah sampel dan cara mengambil sampel tidak
hanya disesuaikan dengan keinginan peneliti, tetapi harus dengan cara tertentu
sesuai dengan kondisi populasi yang akan diteliti. Peneliti ini menggunakan
teknik Proporsional Sampling karena jumlah populasi antara kelas satu dengan
kelas lainnya tidak sama, sehingga untuk menentukan jumlah sampel disesuaikan
jumlah anggota populasinya ( Suharsimi Arikunto, 1998:129)
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data untuk penelitian, tidak hanya sekedar
mengumpulkan saja, tetapi harus dengan teknik tertentu yang sesuai dengan
masalah yang akan dikaji. Dengan teknik yang cocok maka akan mendapat hasil
yang baik sesuai dengan yang diinginkan.
Berikut teknik pengumpulan data dalam penelitian ini :
1. Dokumentasi
Suharsimi Arikunto, (2006:158) “metode dokumentasi yaitu
peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majaalah, dokumen,
peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.” Dalam
penelitian ini data yang akan diambil dengan metode dokumentasi addalah
pengumpulan data berupa nilai rapor, atau nilai ujian harian dan mingguan untuk
mengumpulkan data mengenai prestasi belajar.
2. Angket
Dalam penelitian ini, informasi yang dikumpulkan dari responden dengan
menggunakan angket atau kuesioner. Angket adalah kumpulan dari pertanyaan yang
diajukan secara tertulis kepada seseorang (responden) dan cara menjawab juga
dilakukan dengan tertulis ( Suharsimi Arikunto, 1998: 135)
Pengumpulan data dengan menggunakan angket diberikan kepada
responden berupa daftar pertanyaan tentang intensitas penggunaan facebook
terhadap prestasi belajar pada
siswa kelas IX di SMK Negeri 6 Surakarta.
E. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data sebagai berikut
:
1). Uji Normalitas Data
Dilakukan untuk mengetahui kenormalan data, apabila data berdistribusi normal
maka teknik analisis yang digunakan adalah Statistik Parametrik. Uji normalitas
dilakukan dengan menggunakan rumus (hi kuadrat ( χ²))
χ² = ( fo –
fh )²
fh
fo = frekuensi data hasil
observasi
fh = frekuensi yang diharapkan
fo-fh = selisih data fo dengan dengan fh
2). Uji Hipotesis Asosiatif
Adalah
menguji koefisien korelasi yang ada pada sampel untuk diberlakukan pada seluruh
populasi dimana sampel diambil karena data dari kedua variabel berbentuk
interval maka menggunakan rumus korelasi product moment.
rxy = Σxy
√ ( Σx²)
( Σy² )
rxy = korelasi antara variabel x dengan y
x = ( xi – x )
y = ( yi – y )
3). Uji Lineoritas Regresi
Untuk
menentukan bentuk hubungan antara variabel x dengan variabel y, membentuk garis
linear atau tidak.
Rumus
yang digunakan adalah:
|
Jkt = Jumlah
kuadrat total
Jka = Jumlah
Kuadrat Koefisien a
Jkb =
Jumlah Kuadrat koefisien b
Jkresidu =
Jumlah kuadrat sisa
JkG
= Jumlah kuadrat Gatak
Jktc
= Jumlah kuadrat Tuna cocok
Rktc =Rata-rata
kuadrat Tuna cocok
RkG =
Rata-rata kuadrat Gatak
Fh
= F hitung
DAFTAR
PUSTAKA
Baharuddin & Esa Nur Wahyuni. 2008. Teori Belajar dan
Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Bambang Cahyono al Jadi. 2009. Facebook: Panduan
Lengkap. Yogyakarta: Mouncer Publisher.
Chalijah Hasan. 1994. dimensi-dimensi psikolagi
pendidikan. Surabaya : Al Ikhlas.
Desy Arisandy. 2009. Facebook. Jogjakarta: Gara
Ilmu.
Eunika Eni dan Teguh Wahyono. 2009. Kupas Tuntas
Facebook: Era Baru Pergaulan di Dunia Maya. Yogyakarta: Gava Media.
Lester D. Crow dan Alice D. Crow. 1984. Psikologi
Pendidikan. Surabaya: PT Bina Ilmu.
Muhammad Ali. 1993. Penelitian Kependidikan Rohaniah
Manusia. Bandung: Aksara.
M. Leo Agung. 2009. Menjadi Terkenal Lewat Facebook. Yogyakarta:
Andi.
Nasution . 1982. dikdaktik asas-asas mengajar.
bandung: Jemmars.
Roestiyah NK.1982. Dikdatik metodik. Jakarta:
Bina aksara.
WJS. Poerwadarminto. 1995. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Slameto. 2002. Belajar dan Faktor-faktor yang
mempengaruinya: Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Alfabeta.
_______. 2003. Belajar dan Faktor yang Mempengarui. Jakarta:
Rineka Cipta.
Suharsimi Arikunto. 1998. Manajemen Penelitian.
Jakarta : Rineka Cipta.
_______ . 2006. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Syaiful Bahri Djamarah. 2008. Psikologi Belajar: edisi
2. Jakarta: Rineka Cipta.
WS. Winkel. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta:
Gramedia Widiasarana.
Yuniardi Syukur. 2009. Facebook: Sebelah Surga dan
Sebelah Neraka. Jogjakarta: Diva Press.
Y. Slamet. 2006. Metode Penelitian Sosial. Surakarta:
Sebelas Maret University Press
Pengaruh globalisasi telah memasuki berbagai aspek kehidupan masyarakat, serta perkembangan perekonomian yang pesat, khususnya di sektor pembangunan sumber daya manusia, sehingga ditinjau dari aspek Psikologi tentunya sangat membutuhkan kajian yang intensif. Untuk mengetahui informasi seputar psikologi bisa mengakses http://fpsi.gunadarma.ac.id/psikologi/
ReplyDelete