Home » » CONTOH MAKALA TENTANG EKOLOGI

CONTOH MAKALA TENTANG EKOLOGI

Written By Unknown on Tuesday, June 16, 2015 | 8:28:00 AM

PENDAHULUAN

Ekologi merupakan salah satu ilmu dasar bagi ilmu lingkungan. Berbicara ekologi pasti berbicara mengenai semua makhluk hidup dan benda-benda mati yang ada di dalamnya termasuk tanah, air, udara dll. Dimana lingkungan yang ditempati berbagai jenis makhluk hidup tersebut saling mempengaruhi dan dipengaruhi.

Makhluk hidup dalam memenuhi kebutuhannya tidak terlepas dari bantuan makhluk hidup lain, contohnya makhluk hidup membutuhkan pelepas dahaga yaitu air, manusia membutuhkan energy yaitu makanan baik sumber makanannya dari tumbuhan-tumbuhan maupun hewan, dan lain-lain.

Adanya interaksi dan hubungan antara manusia dengan lingkungannya disebut ekologi. Ilmu lingkungan dapat juga dianggap sebagai titik pertemuan “ilmu murni” dan “ilmu terapan”. Ilmu lingkungan sebenarnya ialah ekologi (ilmu murni yang mempelajari pengaruh faktor lingkungan terhadap jasad hidup), yang menerapkan berbagai asas dan konsepnya kepada masalah yang lebih luas, yang menyangkut pula hubungan manusia dengan lingkungannya.

Ekologi mencoba memahami hubungan timbal balik, interaksi antara tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia dengan alam lingkungannya, agar dapat menjawab pertanyaan; dimana mereka hidup, bagaimana mereka hidup dan mengapa mereka hidup disana. Hubungan- hubungan tersebut demikian kompleks dan erat sehingga Odum (1971) menyatakan bahwa ekologi adalah “Environmental Biology“.


EKOLOGI

Faktor Biotik dan Abiotik
a. Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
b. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi

Konsep Ekosistem
a. Populasi : sekelompok makhluk hidup dari spesies pada tempat dan waktu yang sama.
b. Komunitas : Kumpulan populasi dari tumbuhan dan hewan yang hidup bersama pada lingkungan yang sama pula. 
c. Habiat : tempat tinggal suatu makhluk hidup
d. Nisia : cara hidup yang khusus dari makhluk hidup 

Unsur ekosistem
a. Autotrofik, adalah suatu organisme yang mampu menyediakan atau mensintesis makanannya sendiri yang berupa bahan organic
b. Heterotrofik, adalah organisme yang mampu memanfaatkan hanya bahan-bahan organik sebagai bahan makanannya, bahan tsb disintesis oleh organisme lain. 

Faktor Biotik
a. Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik manusia, tumbuhan maupun hewan. 
b. Dalam ekosistem : produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan dekomposer/pengurai (mikroorganisme).

Faktor abiotik
a. Faktor abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan kimia yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman
b. Faktor fisik utama yang mempengaruhi ekosistem 

1) Suhu , berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu. 
2) Sinar matahari, mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis. 
3) Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme 
4) Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan. 
5) Ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup di tempat tersebut, karena ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda. 
6) Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu. 
7) Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.

Pengertian Ekologi
Ekologi berasal dari bahasa latin, yaitu dari kata oikos dan logos. Oikos yaitu lingkungan tempat tinggal Logos yaitu ilmu. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan tempat tinggalnya (darat, air dan udara). Isilah ekologi pertama kali digunakan oleh Arnest Haeckel, pada pertengahan tahun 1960 an. Jadi secara harfiah ekologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang mahluk hidup dalam lingkungannya atau ilmu tentang rumah tangga mahluk hidup.

Miller dalam Darsono (1995:16) ”Ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbal balik antara organisme dan sesamanya serta dengan lingkungan tempat tinggalnya”.Odum dalam Darsono (1995: 16) “Ekologi adalah kajian struktur dan fungsi alam, tentang struktur dan interaksi antara sesame organism dengan lingkungannya dan ekologi adalah kajian tentang rumah tangga bumi termasuk flora, fauna, mikroorganisme dan manusia yang hidup bersama saling tergantung satu sama lain”.Soemarwoto dalam Darsono (1995:16) “

Ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya”.Resosoedarmo dkk, (1985:1)[3] “ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya”.Para ahli ekologi biasanya mempelajari makhluk hidup melalui enam jenjang kehidupan yaitu individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma dan biosfer.

Jenis-Jenis Ekologi

1. Ekologi Hutan
Ekologi Hutan adalah Ilmu yang mempelajari hubungan antara mahluk hidup dengan lingkungan. Hubungan ini sangat erat dan komplek sehingga menyatakan bahwa ekologi adalah biologi lingkungan (Eviromental biology).

Hutan adalah masyarakat tumbuh-tumbuhan yang dikuasai pohon-pohon dan mempunyai keadaan lingkungan yang berbeda dengan keadaan diluar hutan. Hubungan antara masyarakat tumbuh-tumbuhan hutan, margasatwa dan alam lingkungannya begitu erat sehingga hutan dapat dipandang sebagai suatu system ekologi atau ekosistem.

Ekologi hutan adalah cabang ekologi yang khusus mempelajari masyarakat atau ekosistem hutan. Hutan dapat dipelajaridari segi autekologi dan synekologi. Autekologi mempelajari ekologi suatu jenis pohon atau pengaruh sesuatu faktor lingkungan terhadap hidup atau tumuhnya satu atau lebih jenis-jenis pohon. Sifat penyelidikanya mendekati fisiologi tumbuh-tumbuhan. Synekologi mempelajari hutan sebagai masyarakat atau ekositem misalnya penelitian tentang pengaruh keadaan tempat tmbuh terhadap komposisi dan produksi hutan.

Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor biotik antara lain suhu, air, kelembapan, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.

Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik. Ekowilayah bumi dan riset perubahan iklim ialah dua wilayah di mana ekolog (orang yang mempelajari ekologi) kini berfokus.

Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan atarmakhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya.

Para ahli ekologi mempelajari hal berikut:
a. Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang menyebabkannya.
b. Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya
c. Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

d. Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah:
1) Komponen hidup (biotik)
2) Komponen tak hidup (abiotik)

Kedua komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan, tumbuhan air, plankton yang terapung di air sebagai komponen biotik, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut.

2. Ekologi Laut
Ekologi laut merupakan ilmu yang mempelajari tentang Ekosistem air laut. Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang, dan padang lamun. Berikut penjelasan tentang ekologi laut.

Habitat air laut (oceanic) ditandai oleh salinitas tinggi dengna ion Cl- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25oC. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan bagian air yang dingin di bagian bawah disebut daerah thermocline.

Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung baik. Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaan secara horizontal.

Dikenal juga dengan terminologi:
a. Integrated Coastal Zone Management (ICZM)(pengelolaan terpadu wilayah pesisir)
b. Integrated Coastal Zona Planning and Management(pengelolaan dan perencanaan terpadu wilayah pesisir, dalam artian pengelolaan pemanfaatan sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan yang terdapat di kawasan pesisir dengan cara melakukan penilaian secara menyeluruh (Comprehensive assessment). Sorensen & Mc Creary dalam Dahuri 200)
c. Integrated Coastal Management (pengelolaan wilayah pesisir)
d. Integrated Coastal Resources Management(pengelolaan terpadu sumber daya wilayah pesisir)
e. Coastal Zone Resources Management (pengelolaan sumber daya wilayah pesisir)
f. Coastal Resources Management (pengelolaan sumber daya pesisir.
g. Coastal Zone Management (pengelolaan wilayah pesisir.

Perlindungan dan bertelur
a. Mangrove : feeding ground, fishing ground, spawning ground dan nursery ground banyak spesiesikan dan udang dan memberikan perlindungan terhadapgelombangLamun/seagrass : nursery ground, daerah pencarian makan bagi mamalia laut
b. Rumput laut/seaweed : pangan dan obat-obatan

Ekosistem terumbu karang
a. Luas terumbu karang Indonesia diperkirakan mencapai 60.000 km2, namun hanya 6,2% saja yang kondisinya baik
b. Tekanan terhadap keberadaan terumbu karang sebagian besar diakibatkan oleh kegiatan manusia
c. Kerusakan terumbu karang banyak ditentukan oleh aktivitas di daratan

Manfaat terumbu karang
a. Berperan penting bagi pertumbuhan sumberdaya perikanan (sebagai feeding ground, fishing ground,spawning ground dan nursery ground)
b. Mencegah terjadinya pengikisan pantai (abrasi)
c. Sebagai daya tarik wisata bahari
d. Secara global terumbu karang berfungsi sebagai pengendap kalsium yang mengalir dari sungai ke laut
e. Sebagai penyerap karbondioksida dan Gas Rumah Kaca (GRK) lainnya

Ekosistem padang lamun
a. Lamun merupakan tumbuhan berbunga yang hidupnya terbenam di dalam laut
b. Padang lamun ini merupakan ekosistem yang mempunyai produktivitas organik yang tinggi
c. Fungsi ekologi yang penting yaitu sebagai feeding ground, fishing ground, spawning ground dan nursery ground beberapa jenis hewan yaitu udang dan ikan baranong, sebagai peredam arus sehingga perairan dan sekitarnya menjadi tenang

Ekosistem mangrove
a. Hutan yang terutama tumbuh pada tanah lumpur aluvial di daerah pantai dan muara sungai yang dipengaruhipasang surut air laut
b. Luas hutan mangrove di Indonesia merupakan yang terluas di dunia (2,5-3,5 juta Ha,18-23 % luas mangrove di dunia dan lebih luas dari Brasil)

Fungsi ekologis:
a. Sebagai peredam gelombang (termasuk gelombang tsunami), angin dan badai
b. Melindungi daerah pantai dari bahaya abrasi
c. Sebagai penyerap nutrien organik, penahan lumpur dan perangkap sedimen
d. Penghasil a yang merupakan hasil dekomposisi dari serasah mangrove
e. Sebagai daerah asuhan, mencari makan dan berkembangbiak ikan, udang dan hewan liar lainnya
3. Ekologi Tanaman
Ekologi tanaman adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara tanaman dengan lingkungannya. Tanaman membutuhkan sumberdaya kehidupan dari lingkungannya, danmempengaruhi lingkungan begitu juga sebaliknya lingkungan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Ekologi dibagi atas dua bagian yaitu Sinekologi dan Autekologi. Pembagian ekologi, tingkatan organisasi makhluk hidup, tujuan dan perkembangan ekologi tanaman, pembagian ilmu ekologi.

Pada prinsipnya ditinjau dari biologi, makhluk hidup dapat dibagi atas dua bagian besar yaitu, hewan dan tumbuhan. Kedua kelompok ini sangat tergantung kepada faktor-faktor yang ada diluar dirinya baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Dengan kata lain tidak ada satu makhluk hidup pun di dunia ini yang dapat berdiri sendiri tanpa bergantung dengan faktor lainnya. Faktor luar yang mempengaruhi kehidupan makhluk hidup ini disebut dengan lingkungan.

Manusia sebagai makhluk hidup telah terlibat dan tertarik dengan masalah- masalah lingkungan sejak dahulu kala walaupun mereka tidak mengerti perkataan ekologi itu sendiri. Dalam masyarakat primitif setiap individu untuk dapat bertahan hidup memerlukan pengetahuan terhadap alam lingkungannya. Alam lingkungan (environment) ialah alam diluar organisma yang efektif mempengaruhi kehidupan organisma tersebut. Setiap tanaman menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Penyesuaian ini berguna untuk mempertahankan hidupnya.

Ekologi Tanaman adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbale balik antara tanaman (tumbuhan yang dibudidayakan) dengan lingkungannya. Lingkungan hidup tanaman dibagi atas dua kelompok yaitu lingkungan biotik dan abiotik. Dari lingkungan inilah tanaman memperoleh sumberdaya cahaya, hara mineral, dan sebagainya. Kekurangan, kelebihan atau ketidakcocokkan akan menyebabkan terjadinya cekaman (stress) pada tanaman.

Tujuan utama mempelajari ekologi tanaman adalah memperoleh hasil yang optimal dari teknik budidaya yang dilakukan dan menjaga lingkungan agar terhindar dari kerusakan sebagai warisan untuk anak cucu kita

Lingkungan akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan tanaman dan organisme lain yang hidup di muka bumi. Oleh sebab itu pengetahuan tentang lingkungan tumbuh tanaman sangat dibutuhkan agar budidaya tanaman yang dilakukan dapat menghasilkan produksi yang optimum. Dalam agroekosistem lingkungan tumbuh tanaman menjadi bahan pertimbangan dalam rancang bangun aktivitas budidaya yang akan dilakukan. Desain lanskap dari budidaya tanaman juga sangat tergantung pada lingkungan. Lingkungan akan mempengaruhi jenis tanaman yang sesuai untuk dibudidayakan pada kawasan, penjadwalan dan teknik budidaya yang digunakan. Oleh karenanya pengetahuan tentang lingkungan sangat penting artinya bagi sektor pertanian.

4. Ekologi Serangga
Ekologi serangga mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi dan kelimpahan serangga. Pengetahuan tentang ekologi serangga hama pascapanen merupakan dasar penerapan pengendalian hama terpadu (PHT). Saat ini, pemodelan dengan komputer untuk pengendalian hama pascapanen telah banyak dikembangkan. Kesemuanya berbasis pada pengetahuan ekologi serangga.

Sifat struktur penyimpanan secara umum adalah kondisinya yang stabil dibandingkan lingkungan alami dan ketersediaan pangan yang melimpah. Karakter penyimpanan ini menguntungkan hama gudang, walaupun adakalanya terjadi kelangkaan sumber makanan. Serangga hama di penyimpanan, terutama hama-hama penting adalah serangga yang telah teradaptasi pada lingkungan penyimpanan dengan baik, karena:

a. Habitat penyimpanan merupakan reservoir alaminya
b. Toleransinya yang tinggi terhadap faktor fisik di penyimpanan
c. Keragaman perilaku makan pada berbagai bahan simpan
d. Laju reproduksi yang tinggi
e. Kemampuan yang tinggi dalam menemukan lokasi sumber makanan
f. Kemampuan bertahan hidup dalam kondisi tanpa pangan
g. Adaptasi morfologi (ukuran kecil, bentuk pipih, gerakan cepat dll.)

Studi ekologi yang dilakukan pada kondisi yang mirip dengan tempat penyimpanan lebih berguna untuk mengembangkan program pengendalian. Dengan demikian dapat diperoleh lebih banyak gambaran tentang faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi dan kelimpahan hama pada kondisi nyata.

5. Ekologi Air Tawar
Ekologi air tawar sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Air tawar sendiri penting karena ia adalah sumber air rumah tangga dan industri yang murah, komponen air tawar merupakan merupakan daur hidrologis, dan ekosistem air tawar merupakan sistem disporsal / pembuangan yang mudah dan murah.

Beberapa faktor pembatas dalam Ekosistem air tawar diantaranya:
a. Kejernihan.
b. Temperatur.
c. Arus.
d. Oksigen.
e. Garam biogenik dalam air.

Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.

Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Termasuk ekosistem air tenang adalah danau dan rawa, termasuk ekosistem air mengalir adalah sungai.

a. Air tergenang/ lentik (asal kata lenis = tenang) contoh : danau, kolam, dan rawa dan mangrove.
b. Air mengalir / lotik (asal kata lotus = tercuci) contohnya: mata air, aliran air/sungai dan selokan.

Perbedaan Jenis-Jenis Ekologi

Setiap jenis ekologi memiliki ruang lingkup tersendiri. Oleh karena itu antara satu jenis ekologi dengan ekologi yang lain memiliki perbedaan. Perbedaan jenis-jenis ekologi tersebut antara lain :
a. Ekologi hutan adalah cabang ekologi yang khusus mempelajari masyarakat atau ekosistem hutan
b. Ekologi laut merupakan ilmu yang mempelajari tentang ekosistem air laut.
c. Ekologi tanaman adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara tanaman dengan lingkungannya.
d. Ekologi serangga mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi dan kelimpahan serangga.
e. Ekologi air tawar merupakan ilmu yang mempelajari tentang ekosistem air tawar.

Hubungan Ekologi dengan Ilmu Lain

1. Ekologi dalam politik
Ekologi menimbulkan banyak filsafat yang amat kuat dan pergerakan politik – termasuk gerakan konservasi, kesehatan, lingkungan,dan ekologi yang kita kenal sekarang. Saat semuanya digabungkan dengan gerakan perdamaian dan Enam Asas, disebut gerakan hijau. Umumnya, mengambil kesehatan ekosistem yang pertama pada daftar moral manusia dan prioritas politik, seperti jalan buat mencapai kesehatan manusia dan keharmonisan sosial, dan ekonomi yang lebih baik. Orang yang memiliki kepercayaan-kepercayaan itu disebut ekolog politik. Beberapa telah mengatur ke dalam Kelompok Hijau, namun ada benar-benar ekolog politik dalam kebanyakan partai politik. Sangat sering mereka memakai argumen dari ekologi buat melanjutkan kebijakan, khususnya kebijakan hutan dan energi. Seringkali argumen-argumen itu bertentangan satu sama lain, seperti banyak yang dilakukan akademisi juga.

2. Ekologi dalam ekonomi
Banyak ekolog menghubungkan ekologi dengan ekonomi manusia: Lynn Margulis mengatakan bahwa studi ekonomi bagaimana manusia membuat kehidupan. Studi ekologi bagaimana tiap binatang lainnya membuat kehidupan.Mike Nickerson mengatakan bahwa “ekonomi tiga perlima ekologi” sejak ekosistem menciptakan sumber dan membuang sampah, yang mana ekonomi menganggap dilakukan “untuk bebas”.

Ekonomi ekologi dan teori perkembangan manusia mencoba memisahkan pertanyaan ekonomi dengan lainnya, namun susah. Banyak orang berpikir ekonomi baru saja menjadi bagian ekologi, dan ekonomi mengabaikannya salah. “Modal alam” ialah 1 contoh 1 teori yang menggabungkan 2 hal itu.

3. Ekologi dalam kacamata antropologi
Antropologi ialah tentang bagaimana tubuh dan pikiran kita dipengaruhi lingkungan kita, ekologi ialah tentang bagaimana lingkungan kita dipengaruhi tubuh dan pikiran kita. Beberapa orang berpikir mereka hanya seorang ilmuwan, namun paradigma mekanistik bersikeras meletakkan subyek manusia dalam kontrol objek ekologi — masalah subyek-obyek. Namun dalam psikologi evolusioner atau psikoneuroimunologi misalnya jelas jika kemampuan manusia dan tantangan ekonomi berkembang bersama.

Dengan baik ditetapkan Antoine de Saint-Exupery: “Bumi mengajarkan kita lebih banyak tentang diri kita daripada seluruh buku. Karena itu menolak kita. Manusia menemukan dirinya sendiri saat ia membandingkan dirinya terhadap hambatan.”


PENUTUP

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan sesamanya dan dengan lingkungnya. Ekologi terdiri dari beberapa jenis yaitu ekologi hutan, ekologi laut, ekologi tanaman, ekologi serangga, dan ekologi air tawar. Setiap jenis ekologi memiliki cakupan yang berbeda-beda. Ekologi memiliki hubungan lain dengan ilmu lain yaitu politik, ekonomi, dan antropologi.


DAFTAR PUSTAKA

Hutagalung RA. 2010. Ekologi Dasar. Jakarta. Hlm: 20-27. ITB. 2004. Ekosistem sebagai lingkungan hidup manusia. 
Priadi Arif. 2006. Biologi 1. Yudhistira: Jakarta.
Tim Dosen.2009.Biologi Umum 2.Medan: FMIPA UNIMED
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekologi
http://scienceandri.blogspot.com/2012/04/ekologi-lingkungan.html
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Contoh -Contoh Proposal - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger